Vous êtes sur la page 1sur 19

MODUL PERKULIAHAN

Estimasi Biaya
Proyek
Review Seluruh Materi Estimasi Biaya
Proyek pada Modul 1-6 Untuk Persiapan
UTS

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Fakultas Teknik Sipil MK11031 Ir. Agus Suroso, MT
Teknik
07 Retna Kristiana, ST, MM, MT.

Abstract Kompetensi
Matakuliah Estimasi Biaya mengenai Review seluruh materi Estimasi Biaya
cara dalam memperkirakan dan Proyek
menghitung biaya proyek dalam
hubungannya dengan Rekayasa
Ekonomi dalam dunia konstruksi

17 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


1 Ir. Agus Suroso, MT http://www.mercubuana.ac.id
Retna Kristiana, ST, MM, MT
A. Konsep Manajemen Konstruksi

Pengertian Manajemen menurut Koontz adalah proses merencanakan,


mengorganisir, memimpin dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang
lain untuk mencapai sasaran organisasi yang telah ditentukan.

Pengertian proyek menurut :


Iman Soeharto adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam
jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan
untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah di gariskan dengan jelas.
Hira N Ahuja adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka
waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk
melaksanakan tugas yang sasarannya telah di gariskan dengan jelas.

Sedangkan pengertian proyek konstruksi, menurut :


Iman Soeharto adalah pembuatan pembangunan atau susunan dari bagian-
bagian suatu bangunan
Hira N Ahuja adalah merupakan karakteristik spekulasi modal yang karenanya
batas awal-akhir penyelesaiannya harus terdefinisi dengan baik.

B. Siklus Proyek Konstruksi dan Hasil Produk Proyek

Tahapan dari siklus proyek konstruksi , yaitu :


Inisiasi, proses inisiasi dimulai pada awal proyek sekaligus pada proses awal
perencanaan, monitoring, pelaksanaan. Inisiasi berakhir saat perencanaan
sudah lebih matang dan proses yang lain sudah dimulai inisiasi
Perencanaan, perencanaan berlangsung hampir pada seluruh waktu, namun
perencanaan berakhir saat sekitar 10% pelaksanaan akan berakhir.
Pelaksanaan, pelaksanaan dimulai setelah inisiasi dan perencanaan.
Pelaksanaan memiliki progress yang lebih baik padah paruh kedua masa proyek
karena paruh pertama dihabiskan untuk lebih banyak perencanaan
Monitoring dan control, monitoring dan control berlangsung seluruh tahapan
proyek

17 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Ir. Agus Suroso, MT http://www.mercubuana.ac.id
Retna Kristiana, ST, MM, MT
Penutupan, penutupan sudah terjadi namun tidak terlalu banyak di tengah masa
proyek, di paruh akhir proyek penutupan sudah mulai banyak pada item
pekerjaan.

Siklus proyek konstruksi seperti yang dituangkan dalam Gambar berikut

C. Konsep Estimasi Biaya

Merupakan proses analisis perhitungan Biaya berdasarkan pada metode konstruksi,


volume pekerjaan dan ketersediaan berbagai sumber daya serta berlandaskan pada
pengalaman. Seni memperkirakan (the art of approximating) jumlah biaya yang diperlukan
untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu.

Tujuan estimasi biaya


Tujuan utama dari estimasi adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan sumber
daya, durasi dan biaya proyek.
Hasil dari estimasi biaya biasa juga disebut dengan RAB (Rencana Anggaran
Biaya) atau proposal biaya.

Komponen Biaya Proyek


Direct Cost
terdiri dari biaya tenaga kerja, material, peralatan dan sub kontraktor serta
overhead lapangan (biaya manajemen proyek, tagihan, biaya perizinan, biaya
pengiriman dan penerimaan barang, pajak, asuransi).
Indirect Costs
dapat dibagi menjadi 3 komponen yaitu:
17 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Ir. Agus Suroso, MT http://www.mercubuana.ac.id
Retna Kristiana, ST, MM, MT
Biaya overhead kantor pusat.
Keuntungan atau profit.
Contingency

D. Tahapan Proyek Konstruksi Terkait Estimasi Biaya

Dari bagan alur tersebut, dijelaskan jenis cost 1,2 dan 3 yaitu :
Cost 1 : adalah biaya proyek secara kasar untuk keperluan analisis ekonomi
dalam study kelayakan
Cost 2 : adalah biaya proyek semi detail untuk keperluan penyediaan dana
(budgeting bagi Owner)
Cost 3 : adalah biaya proyek secara detail yang bersifat definitif (Nilai
kontrak), yaitu pertemuan angka antara Owner estimate dan Bid price
kontraktor

E. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah suatu rencana anggaran biaya yang akan
dikeluarkan pada suatu proyek dimana hal itu didasarkan pada gambar kerja. Dalam
aplikasinya di lapangan Rencana Anggaran Biaya merupakan alat untuk mengendalikan
17 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Ir. Agus Suroso, MT http://www.mercubuana.ac.id
Retna Kristiana, ST, MM, MT
jumlah biaya penyelesaian pekerjaan secara berurutan sesuai dengan yang telah
direncanakan.Rencana Anggaran Biaya ini berada pada proposal biaya di luar proposal
teknis yang merupakan kelengkapan administrasi sebuah perusahaan jasa konstruk.Selain
itu juga RAB merupakan perkiraan yang dibuat sebelum pelaksanaan suatu proyek fisik
dimulai. Yang dibuat oleh :
Pemilik (owner)
Konsultan teknik
Perencana kontraktor

Tujuan pembuatan RAB adalah :


1. Agar biaya pembangunan yang dibutuhkan dapat diketahui sebelumnya
2. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kemacetan dalam proses
pembangunan.
3. Untuk mencegah terjadinya pemborosan dalam penggunaan sumber daya Cost
Estimate (estimasi biaya) atau dalam istilah populer yang disebut dengan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebelumnya harus dipahami sebagai Rencana
Anggaran Biaya yang diserahkan kontraktor sebagai harga penawaran dan
diserahkan pada waktu mengikuti pelelangan.

F. Tahapan Penyusunan Biaya Proyek

Pada umumnya biaya proyek terdiri dari biaya tenaga kerja dan biaya bahan atau
peralatan, adapun tahapan penyusunan biaya adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan Volume Pekerjaan Rumus perhitungan volume pekerjaan :
Volume untuk luasan item pekerjaan (m2) = panjang x lebar
Volume untuk kubikasi item pekerjaan (m3) = panjang x lebar x tinggi
Volume panjang item pekerjaan (m) = panjang / tinggi
Volume untuk borongan (ls, unit, buah) = sesuai kesepakatan

2. Analisis Harga Satuan Pekerjaan


Harga satuan upah dan bahan di setiap daerah berbeda sehingga dalam
menghitung dan menyusun anggaran biaya suatu proyek, harus berpedoman
pada Harga Satuan Pekerjaan.Analisa BOW umumnya digunakan dalam
menyusun dan menghitung Harga Satuan Pekerjaan. BOW (Burger lifke Open
Bare Worken) ialah suatu ketentuan umum yang ditetapkan Direktorat BOW
tanggal 28 Februari 2921 Nomor 5372 A pada zaman penjajahan Belanda.
Analisa BOW hanya dapat dipergunakan pekerjaan yang bersifat tradisional yang
17 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Ir. Agus Suroso, MT http://www.mercubuana.ac.id
Retna Kristiana, ST, MM, MT
memakai peralatan konvesional. Sedangkan bagi pekerjaan yang menggunakan
peralatan modern/ alat berat, analisa BOW tidak dapat dipergunakan sama
sekali. Tentu saja beberapa bagian analisa BOW yang tidak relevan lagi dengan
kebutuhan pembangunan, baik bahan maupun upah tenaga kerja. Namun
demikian, analisa BOW masih dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam
menyusun anggaran biaya banguna

G. Jenis-Jenis Estimasi Biaya Proyek

Estimasi biaya dilakukan beberapa kali selama perencanaan maupun saat proyek
berlangsung. Estimasi pada tiap tahap, akan sangat mempengaruhi Estimasi biaya
dilakukan beberapa kali selama perencanaan maupun saat proyek berlangsung. Estimasi
pada tiap tahap, akan sangat mempengaruhi performa estimasi tahap berikutnya. Pada
tahap pertama, estimasi biaya dipergunakan untuk mengetahui berapa besar biaya yang
diperlukan untuk membangun proyek atau investasi, selanjutnya estimasi biaya
berkembang, yaitu memiliki fungsi dengan spektrum yang amat luas dalam merencanakan
dan mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja, pelayanan, maupun waktu.
P.E D.E
Conceptual Engineering
(3 bln 9 bln) Construction
(1thn -2 thn )
)

Evaluation & Planning Detailed Engineering


(3 bln 3 thn) (1-1,5 thn)
C.E

Menurut Schexnayder dan Mayo, jenis-jenis estimasi menurut peruntukkannya ialah:

17 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Ir. Agus Suroso, MT http://www.mercubuana.ac.id
Retna Kristiana, ST, MM, MT
1. Estimasi untuk Perencanaan Konseptual
Estimasi pada tahap ini hanya berdasar pada informasi atau parameter yang
sangat general seperti, ukuran konstruksi, mutu konstruksi yang diantisipasi,
serta kegunaan bangunan. Pada estimasi tahap konseptual ini, owner harus
menyediakanscope document, yang berfungsi sebagai basis dari mana estimasi
tersebut dijalankan. Estimasi biaya konseptual digunakan untuk menentukan
fisibilitas proyek dan mengembangkan project financing. Ekspektasi akurasi
pada estimasi tahap ini ialah 15 sampai 20%.

2. Estimasi untuk Studi Kelayakan


Menggunakan informasi desain pendahuluan dan setelah lingkup proyek
terdefinisi secara jelas, suatu estimasi untuk studi kelayakan dapat disiapkan.
Item-item utama yang dibutuhkan dapat dicari biayanya dan menjadi input bagi
estimasi. Dengan identifikasi lingkup proyek yang lebih baik tersebut, ekspektasi
akurasi meningkat menjadi 10 sampai 15%.

3. Estimasi untuk Engineering dan Desain


Berdasarkan pada dokumen desain level skematik, kebutuhan utama proyek
dapat diukur secara kuantitatif, dan tipe konstruksi dapat ditentukan. Contohnya
kuantitas baja dalam ton, super struktur menggunakan baja atau beton. Suatu
estimasi dengan tingkat akurasi 5 sampai dengan 10% dapat disediakan pada
tahap ini.

4. Estimasi untuk Konstruksi.


Ini merupakan perhitungan biaya berdasarkan set lengkap dari dokumen
kontrak. Estimasi untuk konstruksi dapat dibuat berdasarkan biaya rata-rata
historis atau dengan mendata pekerja serta pekerjaan dan menghitung biaya
produksi.Metode yang digunakan bergantung pada tipe konstruksi.Seperti
contohnya, konstruksi tipe gedung lebih banyak menggunakan data historis
untuk perhitungannya, sementara konstruksi jalan raya biasanya mengacu pada
produktivitas pekerjaan. Dalam tahap ini, ekspektasi akurasi ialah 5%.

5. Estimasi untuk Change Order


Estimasi ini dilakukan pada saat proyek telah berjalan yang diakibatkan oleh
perubahan pekerjaan yang diminta oleh Owner pada proyek.

17 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Ir. Agus Suroso, MT http://www.mercubuana.ac.id
Retna Kristiana, ST, MM, MT
Untuk tiap-tiap tahapan estimasi tersebut tingkat keakurasian bergantung pada
ketersediaan infromasi, sehingga keakurasian bertambah sesuai dengan tingkatan tahapan
proyek. Seperti pendapat Jamshid Sodikov, keaurasian estimasi biaya meningkat seiring
dengan berjalannya tahapan proyek yang diakibatkan oleh bertambah detailnya informasi
yang tersedia.

H. Metode-metode Estimasi Biaya Proyek

Untuk melakukan estimasi biaya terdapat beberapa cara atau metode, sesuai
dengan informasi yang tersedia atau tahapan konstruksi. Menurut Michael D. DellIsola,
metode estimasi biaya dapat dibagai menjadi empat kategori utama. Penjelasan akan
masing-masing metode yaitu sebagai berikut:

1. Metode Harga Unit Satuan Metode harga unit satuan dapat juga dikategorikan
menjadi pembagian empat kategori utama:

a. Metode Akomodasi. Metode ini pada dasarnya merupakan metode dengan


perhitungan kalkulasi dari biaya yang diperlukan dalam membangun suatu
fasilitas berdasarkan major measure dari fasilitas tersebut. Seperti
contohnya, estimasi biaya untuk sebuah tempat parkir. Perhitungan
tersebut dapat didasarkan pada unit price luas parkir bagi tiap unit mobil
yang kemudian dikalikan dengan kapasitas unit mobil yang tersedia pada
tempat parkir tersebut.

b. Metode Meter Kubik. Metode ini tidak biasa digunakan pada sistem
estimasi biaya, kecuali untuk konstruksi yang identik dengan volume,
seperti misalnya gudang penyimpanan. Berdasarkan sifat dari
pengukurannya, metode meter kubik akan bersifat sensitif terhadap
volume dari konstruksi dan varian yang mempengaruhinya. Negara-negara
Eropa seperti Jerman sangat sering menggunakan metode ini sebagai
perhitungan biaya konstruksi.Metode ini dapat juga efektif, namun
cenderung rancu saat digunakan pada konstruksi umum.

c. Metode Meter Persegi. Metode biaya per meter persegi merupakan


metode yang paling sering digunakan di Amerika. Metode ini sangat sering
digunakan baik pada proyek pemerintah maupun swasta. Meskipun efektif,
17 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Ir. Agus Suroso, MT http://www.mercubuana.ac.id
Retna Kristiana, ST, MM, MT
metode meter persegi sangat bergantung pada bagaimana pengukuran
bagi biaya per meter persegi tersebut dibuat pertama kalinya. Misalnya,
unit biaya per meter persegi pada gedung kantor secara net dan secara
gross sebenarnya memiliki perbedaan sekitar 30 atau 40%.

d. Metode Area Fungsional. Metode area fungsional adalah metode estimasi


biaya berdasarkan luas area dengan fungsi tertentu. Area fungsional
ditentukan sesuai dengan ruang dengan masing-masing kegunaannya
pada suatu bangunan; misalnya, pada sekolah, area fungsionalnya antara
lain ruang kelas, kafetaria, gymnasium, dan lain-lain. Kelebihan metode ini
dari metode meter persegi ialah variasinya terletak pada ruang sehingga
estimasi dapat lebih sesuai.

2. Metode Cost-Modelling dan Parametrik Metode ini mengutilisasi model yang


telah terdeterminasi dari proyek sebelumnya dan menggunakannya untuk
memprediksi biaya proyek yang akan dibangun. Pendekatan ini biasanya
diaplikasikan pada proyek yang berulang dengan tipe yang serupa atau mirip
lalu mereplikasi anilisa teoritis dan expectation-nya pada proyek yang diinginkan.
Pada prosesnyafasilitas statistik 15 dapat dimanfaatkan sebagai alat prediksi
dan asesmen cost terutama pada sistem konstruksi yang rumit, seperti piping
atau proses komponen. Namun pendekatan ini memiliki aplikasi yang paling
sedikit di dunia konstruksi.

3. Metode Survey Kuantitas Metode survey kuantitas biasanya digunakan saat


detail desain secara terinci tersedia dan estimator diharuskan untuk
menghitungcost keseluruhan proyekatau paling tidak komponen utamanya.
Pricing dapat terdiri dari unit price seluruh bangunan, atau juga termsuk labor,
material dan alat. Tingkatan dari detail estimasi ialah individual unit pada tiap
pekerjaan, agar dapat diketahui bagaimana pekerjaan akan dilangsungkan.

I. Owner, Contractor, dan Consultant Estimate

17 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Ir. Agus Suroso, MT http://www.mercubuana.ac.id
Retna Kristiana, ST, MM, MT
Pengguna jasa perlu memiliki suatu acuan perkiraan biaya yang dihitung secara
keahlian dan berdasarkan data yang dapat dipertangungjawabkan, acuan ini biasa disebut
Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Pada setiap alternatif metoda evaluasi penawaran (sistem
gugur, sistem nilai, atau sistem penilaian biaya selama umur ekonomis), kewajaran harga
penawaran harus selalu dilakukan. HPS tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk
menilai kewajaran harga penawaran termasuk rinciannya, namun tidak dapat dijadikan
sebagai acuan dalam menggugurkan penawaran. Dalam hal ini, HPS merupakan acuan
dalam menentukan tambahan nilai jaminan pelaksanaan, apabila terdapat kasus penawaran
biaya yang terlalu rendah. Klarifikasi kewajaran harga adalah aspek yang signifikan, baik
dalam kondisi penawaran yang terlalu tinggi maupun kondisi penawaran terlalu rendah.
(Abduh dan Wirahadikusumah, 2004).
Estimasi pada perusahaan kontraktor bertugas menghitung volume dan kebutuhan
material bangunan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan proyek pembangunan
baik itu gedung maupun infrastruktur pada shop drawing / spesifikasi proyek yang diberikan
Owner. Dan hasil tersebut sebagai bahan dalam tender/penawaran sekaligus negosiasi
dengan pihak owner.
Perhitungan Rencana Anggaran Biaya dibedakan berdasarkan oleh siapa yang
membuat dan kapan dibuat. Untuk menjawab oleh siapa Rencana Anggaran Biaya dibuat,
perlu diingat bahwa pihak utama yang terlibat dalam suatu proyek adalah pemilik dan
kontraktor. Pemilik proyek (Ouwner biasanya dibantu / diwakili oleh Konsultan, baik
konsultan Perencana maupun Konsultan Pengawas).
Jadi Consultant Estimate biasanya membantu pihak owner dalam menentukan
rancangan anggaran biaya, namun tidak menutup kemungkinan pihak contractor
membutuhkan consultant estimate ketika contractor tersebut tidak memiliki kecapakan
dalam membuat rancangan anggaran biaya.

J. Metode BOW (Burgerlijke Openbare Werken)

adalah suatu ketentuan dan ketetapan umum yang ditetapkan oleh Dir. BOW pada
tanggal 28 February 1921 Nomor 5372 A pada zaman pemerintahan Belanda.
Di Indonesia hingga kini dalam menentukan Rencana Anggaran Biaya Bangunan,
sebagian orang masih menggunakan pedoman buku analisa BOW sebagai dasar penentuan
harga untuk pekerjaan yang sifatnya sederhana. Tidak sedikit orang yang berpendapat
bahwa pedoman yang ada di BOW sudah tidak cocok dewasa ini.
Arti daripada BOW adalah pedoman untuk menyusun suatu analisa biaya suatu
pekerjaan secara tradisional. Pedoman tersebut untuk menentukan banyaknya bahan yang
diperlukan untuk setiap jenis pekerjaan serta upah kerja untuk melaksanakan pekerjaan
17 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Ir. Agus Suroso, MT http://www.mercubuana.ac.id
Retna Kristiana, ST, MM, MT
tersebut. Analisa BOW hanya dapat dipakai untuk pekerjaan padat karya, yang memakai
peralatan konvensional seperti gergaji, cangkul dan lain-lain. Peralatan konvensional ini
masih menggunakan tenaga manusia untuk menggerakkan peralatan tersebut. Sedangkan
bagi pekerjaan yang menggunakan peralatan modern/alat berat, analisa BOW tidak dapat
dipergunakan sama sekali.

K. Analisa Biaya Konstruksi SNI 2008

Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) tentang Tata cara perhitungan harga
satuan pekerjaan untuk konstruksi bangunan dan perumahan adalah revisi RSNI T-
13-2002, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan, dengan perubahan pada
indeks harga bahan dan indeks harga tenaga kerja.
Standar ini disusun oleh Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa
Sipil melalui Gugus Kerja Struktur dan Konstruksi Bangunan pada Subpanitia Teknik
Bahan, Sains, Struktur, dan Konstruksi Bangunan.
Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional 08:2007
dan dibahas pada rapat konsensus pada tanggal 7 Desember 2006 di Pusat
Penelitian dan Pengembangan Permukiman Bandung dengan melibatkan para nara
sumber, pakar dan lembaga terkait.

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan pada hasil
penelitian Analisis Biaya Konstruksi di Pusat Litbang Permukiman 1988 1991.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama dengan melakukan pengumpulan data sekunder analisis biaya yang
diperoleh dari beberapa BUMN, Kontraktor dan data yang berasal dari analisis yang
telah ada sebelumnya yaitu BOW. Dari data sekunder yang terkumpul dipilih data
dengan modus terbanyak.
Tahap kedua adalah penelitian lapangan untuk memperoleh data primer sebagai
cross check terhadap data sekunder terpilih pada penelitian tahap pertama.
Penelitian lapangan berupa penelitian produktifitas tenaga kerja lapangan pada
beberapa proyek pembangunan gedung dan perumahan serta penelitian
laboratorium bahan bangunan untuk komposisi bahan yang digunakan pada setiap
jenis pekerjaan dengan pendekatan kinerja/performance dari jenis pekerjaan terkait

L. SNI Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan yang Masih Berlaku

17 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Ir. Agus Suroso, MT http://www.mercubuana.ac.id
Retna Kristiana, ST, MM, MT
1. SNI 7395:2008 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai
dan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
2. SNI 7394:2008 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumahan
3. SNI 7393:2008 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan
aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
4. SNI 6897:2008 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumahan
5. SNI 3434:2008 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk
bangunan gedung dan perumahan
6. SNI 2839:2008 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumahan
7. SNI 2837:2008 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumamahan
8. SNI 2836:2008 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumahan
9. SNI 2835:2008 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumahan
10. SNI 03-3435-1994 : Bangunan rumah dan gedung, Tata cara perhitungan harga
satuan pekerjaan penutup langit-langit
11. SNI 03-3436-1994 : Bangunan rumah dan gedung, Tata cara perhitungan harga
satuan pekerjaan penutup atap

M. Analisa Harga Satuan (Contoh)

17 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Ir. Agus Suroso, MT http://www.mercubuana.ac.id
Retna Kristiana, ST, MM, MT
ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN
SNI 03-2002
NO. U RAI AN KOEF SNI SAT Harga Satuan Jumlah Harga

1 m3 Pek. Galian Tanah Keras Max Kedalaman


1 1 m' 20.597,50
Tenaga
Perkerja 0,625 Oh 27.500,00 17.187,50
Mandor 0,062 Oh 55.000,00 3.410,00

2 1 m3 Pasangan Pondasi Batu kali 1 Pc : 5Ps 349.529,00


Bahan
Batu Belah 15 / 20 1,100 m3 99.000,00 108.900,00
Semen Portland 136,000 Kg 924,00 125.664,00
Pasir Pasang 0,544 m3 80.000,00 43.520,00
Tenaga
Perkerja 1,500 Oh 27.500,00 41.250,00
Tukang Batu 0,600 Oh 38.500,00 23.100,00
Kepala Tukang 0,060 Oh 49.500,00 2.970,00
Mandor 0,075 Oh 55.000,00 4.125,00

NO. URAI AN KOEF SNI SAT Harga Satuan Jumlah Harga

3 1 m Membuat Beton 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr 440.365,50


Bahan
Semen Portland 232,000 Kg 924,00 214.368,00
Pasir Beton 0,520 m3 120.000,00 62.400,00
Koral Beton 0,780 m3 132.000,00 102.960,00
Tenaga
Perkerja 1,650 Oh 27.500,00 45.375,00
Tukang Batu 0,250 Oh 38.500,00 9.625,00
Kepala Tukang 0,025 Oh 49.500,00 1.237,50
Mandor 0,080 Oh 55.000,00 4.400,00

4 1 Kg Pembesian dengan Besi Polos atau Besi Ulir 7.014,15


Bahan
Besi Beton ( Polos / Ulir ) 1,050 Kg 6.050,00 6.352,50
Kawat Beton 0,015 Kg 9.900,00 148,50
Tenaga
Perkerja 0,007 Oh 27.500,00 192,50
Tukang Besi 0,007 Oh 38.500,00 269,50
Kepala Tukang 0,0007 Oh 49.500,00 34,65
Mandor 0,0003 Oh 55.000,00 16,50

5 1 m2 Pasang Bekisting 75.141,00


Bahan
Kayu Albasiah 0,040 m3 330.000,00 13.200,00
Paku Biasa 2" - 5" 0,400 Kg 11.000,00 4.400,00
Minyak Bekisting 0,200 Lt 4.950,00 990,00
Plywood 9 mm 0,350 lbr 49.500,00 17.325,00
Dolken Kayu Galam 8 - 10 / 4m 2,000 btg 7.700,00 15.400,00
Tenaga
Perkerja 0,300 Oh 27.500,00 8.250,00
Tukang Kayu 0,330 Oh 41.250,00 13.612,50
Kepala Tukang 0,0330 Oh 49.500,00 1.633,50
Mandor 0,0060 Oh 55.000,00 330,00

17 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Ir. Agus Suroso, MT http://www.mercubuana.ac.id
Retna Kristiana, ST, MM, MT
ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN
SNI 03-2002
NO. U RAI AN KOEF SNI SAT Harga Satuan Jumlah Harga

1 m2 Pasangan Bata Merah 1Pc : 5Ps 1/2


6 Bata 45.764,32
Bahan
Bata merah kelas I 70,000 bh 275,00 19.250,00
Semen Portland 9,680 Kg 924,00 8.944,32
Pasir Pasang 0,045 m3 80.000,00 3.600,00
Tenaga
Perkerja 0,320 Oh 27.500,00 8.800,00
Tukang Batu 0,100 Oh 38.500,00 3.850,00
Kepala Tukang 0,010 Oh 49.500,00 495,00
Mandor 0,015 Oh 55.000,00 825,00

7 1 m2 Plesteran Dinding 1 Pc : 3 Ps, t = 15 mm 20.075,02


Bahan
Semen Portland 6,4800 kg 924,00 5.987,52
Pasir Pasang 0,0190 m3 80.000,00 1.520,00
Tenaga
Perkerja 0,2000 org 27.500,00 5.500,00
Tukang Batu 0,1500 org 38.500,00 5.775,00
Kepala Tukang 0,0150 org 49.500,00 742,50
Mandor 0,0100 org 55.000,00 550,00

Memasukkan harga satuan ke dalam daftar kegiatan & hitung Jumlah Harga

RENCANA ANGGARAN PELAKSANAAN


PEKERJAAN PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL
NO ITEM PEKERJAAN VOL SAT HARGA SATUAN JUMLAH HARGA

IIPEKERJAAN TANAH DAN PONDASI


1GALIAN PONDASI BATU KALI 25,90 M3 Rp 20.598 Rp 533.475
2PONDASI BATU KALI 12,95 M3 Rp 349.529 Rp 4.526.401
3SLOOF 15/20 ( 4d8,d6-200 )
COR BETON SITEMIX 1 : 2 : 3 1,85 M3 Rp 440.366 Rp 814.676
PEMBESIAN 277,50 KG Rp 7.014 Rp 1.946.427
BEKISTING 33,30 M2 Rp 75.141 Rp 2.502.195
4URUGAN TANAH KEMBALI 12,95 M3 Rp 4.500 Rp 58.275
SUB TOTAL 2 Rp 10.381.449
IIIPEKERJAAN STRUKTUR BETON Rp -
1KOLOM Praktis 10x10 4d8 / d6-20 Rp -
COR BETON SITEMIX 1 : 2 : 3 0,44 M3 Rp 440.366 Rp 193.761
PEMBESIAN 66,00 KG Rp 7.014 Rp 462.934
BEKISTING 7,92 M2 Rp 75.141 Rp 595.117
2KOLOM Struktur 10/ 20( 6d8, d6-150) Rp -
COR BETON SITEMIX 1 : 2 : 3 0,69 M3 Rp 440.366 Rp 303.852
PEMBESIAN 103,50 KG Rp 7.014 Rp 725.965
BEKISTING 12,42 M2 Rp 75.141 Rp 933.251
3RING BALOK 10/15 ( 4d8, d6-200) Rp -
COR BETON SITEMIX 1 : 2 : 3 1,21 M3 Rp 440.366 Rp 532.842
PEMBESIAN 181,50 KG Rp 7.014 Rp 1.273.068
BEKISTING 21,78 M2 Rp 75.141 Rp 1.636.571
SUB TOTAL 3 Rp 6.657.361
IVPEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
1PASANGAN BATA MERAH 1/2 BT 1:5 216,00 M2 Rp 45.764 Rp 9.885.093
2PLESTER 1:5 T = 0,15mm 432,00 M2 Rp 20.075 Rp 8.672.409
SUB TOTAL 4 Rp 18.557.502

N. Contoh Penggunaan SNI 2008


17 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
14 Ir. Agus Suroso, MT http://www.mercubuana.ac.id
Retna Kristiana, ST, MM, MT
Contoh Koefisien Indeks SNI untuk biaya membuat 1 m3 beton mutu fc = 19,3
MPa (K 225), slump (12 2) cm, w/c = 0,58

Contoh perhitungan berdasarkan perhitungan SNI untuk biaya membuat 1 m3


beton mutu fc = 19,3 MPa (K 225), slump (12 2) cm, w/c = 0,58

Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)


Bahan
PC kg 371 1.100,00 408.100,00
PB kg 698 93,16 65.024,21
Air Liter 1047 3,00 3.141,00
KR kg 215 111,18 23.902,94
Upah
Pekerja OH 1,65 70.587,00 116.468,55
Tukang batu OH 0,275 83.145,00 22.864,88
Kepala Tukang OH 0,028 95.726,00 2.680,33
Mandor OH 0,083 108.296,00 8.988,57
JUMLAH HARGA PERSATUAN PEKERJAAN 651.170,47

17 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 Ir. Agus Suroso, MT http://www.mercubuana.ac.id
Retna Kristiana, ST, MM, MT
Perhitungan berdasarkan perhitungan SNI untuk biaya Menggali 1 m3 tanah biasa
sedalam 1 meter

Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)


Upah
Pekerja OH 0,75 81.175,00 60.881,25
Mandor OH 0,075 124.540,00 9.340,50
JUMLAH HARGA PERSATUAN PEKERJAAN 70.221,75

No Item Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan Jumlah

1 Pekerjaan Sub Struktur

Galian 509,8 m3 70.221,75 35.799.048,15

17 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


16 Ir. Agus Suroso, MT http://www.mercubuana.ac.id
Retna Kristiana, ST, MM, MT
O. Contoh Bar Chart Kinerja Biaya Proyek

Tast Budged MINGGU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

A 3000 500 500 500 500 500 500

B 9000 1500 1500 1500 1500 1500 1500

C 4000 1000 1000 1000 1000

D 10000 2000 2000 2000 2000 2000

E 4000 2000 2000

F 15000 3000 3000 3000 3000 3000

G 4000 1000 1000 1000 1000

H 3000 1500 1500

I 9000 1500 1500 1500 1500 1500 1500

J 12000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000

Total 73000

BCWS 3000 3000 4000 7500 9500 12500 9000 9000 6500 5000 2000 2000

BCWP 1500 1500 2500 6000 4000 5000

17 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


17 Ir. Agus Suroso, MT http://www.mercubuana.ac.id
Retna Kristiana, ST, MM, MT
ACWP 1750 2000 3250 6500 6000 8000

Aktual Monitoring

Sisa Baseline di minggu ke 6

Tabel diatas adalah barchart yang menunjukkan alokasi anggaran biaya selama periode waktu 12 minggu yang ditunjukkan dengan
diagram bagan balok dan baseline pada minggu ke-6 sebagai batasan waktu untuk monitoring dan evaluasi.

17 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


18 Ir. Agus Suroso, MT http://www.mercubuana.ac.id
Retna Kristiana, ST, MM, MT
Daftar Pustaka
1. Iman Soeharto, Manajemen Konstruksi, 1999.
2. Donald S Barrie, Manajemen Konstruksi Profesional, 1995.
3. Asianto, Project Cost Estimation and Control, 2003.
4. Tung Au, Handbook of Basic Concept of Capital Investment, 1990.
5. Leland Blank and Anthony Tarquin, Engineering Economic, 2011
6. Stephen D Schuette and Roger W Liska, Building Construction Estimation 2nd Edition,
1998

17 Estimasi Biaya Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning


19 Ir. Agus Suroso, MT http://www.mercubuana.ac.id
Retna Kristiana, ST, MM, MT

Vous aimerez peut-être aussi