Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
- Cost-volume- profit analysis adalah analisis yang berkaitan dengan penentuan volume penjualan dan
komposisi produk yang diperlukan untuk mencapai laba yang diinginkan dengan menggunakan
sumber daya yang dimiliki (Prastowo dan Juliaty,2002).
- Cost-volume- profit analysis merupakan suatu analisa yang menggambarkan bagaimana perubahan
biaya variabel, biaya tetap, harga jual, volume penjualan dan bauran penjualan akan mempengaruhi
laba perusahaan.
Cost-volume- profit analysis mempelajari hubungan diantara faktor-faktor berikut (Prastowo dan
Juliaty,2002) :
Harga jual produk
Volume atau tingkat aktivitas
Biaya variabel per unit
Biaya tetap
Komposisi produk yang dijual
Asumsi
Asumsi yang mendasarinya adalah (Prastowo dan Juliaty,2002) :
Biaya-biaya yang terkait dengan tingkat penjualan saat ini secara akurat dapat dipisahkan antara
biaya variabel dan biaya tetap
Biaya tetap akan senantiasa tetap selama periode tsb
Biaya variabel berubah secara proposional
Kondisi-kondisi lain diasumsikan stabil
Contribution margin
menggambarkan jumlah lebih penjualan di atas biaya variabel yang tersedia untuk dikontribusikan
(menutup) biaya tetap dan laba selama periode tertentu.
besaran contribution margin untuk menutup biaya tetap dan (bila masih tersisa) dikontribusikan
untuk laba
Contoh laporan rugi laba yang disusun dalam bentuk Contribution margin
Total Per Unit
Penjualan (800) 200.000 250
Biaya variabel 120.000 150
Contribution margin 80.000 100
Biaya tetap 70.000
laba 10.000
VC = biaya variabel
S = volume penjualan
FC= Biaya tetap
Jawab :
a. Titik impas/ BEP :
BEP = __FC__
P -VC
BEP = 10.000/ (20-10) = 1000 unit
b. Jika perusahaan menginginkan laba Rp. 5.000,00, maka target penjualan yang harus dicapai
perusahaan
Target penjualan = __FC_+ L_
P -VC
Target penjualan = 10.000+5.000/ (20-10) = 1500 unit
Untuk memperjelas pengaruh komposisi penjualan terhadap penentuan titik impas, selanjutnya akan
disajikan contoh perusahaan yang memiliki tiga jenis produk yaitu : produk A, B dan C. diketahui total
biaya tetapnya Rp. 10.000.000,00 per bulan. Adapun komposisi penjualan yang selama ini dicapai untuk
masing-masing produk adalah : produk A sebesar 50%, produk B sebesar 30% dan produk C sebesar
20%. Informasi lainnya ada di slide-slide berikut :
Rumus MOS
Rumus :
MOS = Penjualan (dianggarkan BEP)
Penjualan yang dianggarkan
Contoh :
suatu perusahaan akan mencapai titik impas pada penjualan sebesar Rp. 175.000.000,00. pada saat
menganggarkan penjualan sebesar Rp. 200.000.000,00. maka margin of safetynya adalah sebagai berikut :
Maka MOS = (200.000.000 175.000.000)/ 200.000.000
= Rp. 25.000.000 / 200.000.000
= 12,5%
Artinya bahwa maksimum penjualan boleh turun sebesar 12,5% (target penjualan yang harus dicapai
minimum adalah 87,5%)
Tugas
PT Mulia bekerja dengan biaya tetap sebesar Rp. 2.000.000,00. biaya variabel per unit Rp. 300,00. dan
harga jual per unit Rp. 500,00.
Berdasar data di atas saudara diminta :
a. Menghitung titik impas bagi perusahaan tersebut
b. menghitung target penjualan yang harus dicapai perusahaan tersebut, Jika perusahaan
menginginkan laba Rp. 500.000,00,
c. Menghitung margin of safety ketika perusahaan menargetkan laba penjualan dari produk
mencapai Rp. 500.000,00.