Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Kebanyakan para pelaku industri pengolahan minyak kelapa sawit (CPO) masih
belum menggunakan sistem ini. padahal, dengan menggunakan sistem otomatisasi
ini, perusahaan akan lebih mudah melakukan pengawasan serta mendapatkan
laporan hasil produksi yang akurat dan aktual. Kurangnya kesadaran ini
dikarenakan para pelaku industri kelapa sawit belum memahami secara mendetail
terkait penggunaan sistem baru tersebut terhadap kinerja perusahaan khususnya di
dalam negeri. Kebanyakan para pelaku industri masih ragu untuk berganti cara
pengolahan dari manual menjadi otomatisasi ini.
Padahal bila dilihat secara teknis, dengan adanya penggunaan sistem kontrol
otomatis tersebut pengolahan buah kelapa sawit menjadi minyak akan jauh
mengurangi pemakaian sumber daya listrik dan pemakaian sumber daya manusia
sehingga menjadikan lebih hemat anggaran. Selain itu, proses pengerjaan mekanis
yang dilakukan secara otomatis akan jauh lebih mudah dikontrol dan lebih terukur
serta terpadu. Dengan kata lain, dengan adanya sistem otomatisasi ini, akan
menjadikan proses produksi perusahaan lebih efisien. Bila dengan cara manual,
para pekerja pabrik seringkali lalai dan teledor dalam pengerjaannya, maka hal
tersebut akan berbeda bila menggunakan mesin otomatis yang dapat dengan
mudah dikontrol dengan cara elektrik sehingga menghasilkan produksi minyak
kelapa yang lebih berkualitas. Dan yang lebih penting, dengan menggunakan
1
mesin otomatis tersebut, pemakaian daya listrik dapat diatur dengan mudah sesuai
dengan kebutuhan pada saat beroperasi.
Pada kesempatan ini penulis membuat inovasi baru untuk pengolahan kelapa
sawit dengan menggunakan sistem automatisasi yang bernama AUTOPOM v. 1.0.
autopom v.1.0 adalah singakatan dari automatic palm oil mill versi 1 yang terdiri
dari alat dan mesin sterilizer,threser dan press. Autopom berfungsi secara otomatis
dalam alat dan mesin tersebut. Seperti dalam proses sterilizer yaitu autopom
berfungsi sebagai sistem otomatis dalam pembuangan dan pengisian uap pada
sterilizer, kemudian dalam alat dan mesin threser autopom berfungsi sebagai
pengatur masuk dan keluar nya tbs dalam threser, pressan dalam sistem autpom
ini berfungsi sebagai pengatur otomatis saat mesin press bekerja mengepress
minyak dengan megatur arah gerak pressan,tekanan dan suhu dalam proses
pressan.
Bila para pelaku industri kelapa sawit ini tetap mengandalkan cara lama yang
sepenuhnya menggunakan tenaga fisik manusia, maka cepat atau lambat
Indonesia sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia akan tertinggal oleh
Negara-Negara lain yang mulai bergerak soal urusan proses pengolahan dimana
Negara-Negara tersebut sudah lebih dulu menerapkan sistem otomatisasi ini,
berdasarkan hal di atas maka penulis mengambil judul penelitian ini adalah
EFEKTIFITAS SISTEM OTOMATISASI AUTOPOM V1.0 PADA PROSES
PENGOLAHAN KELAPA SAWIT.
2
1.3 Tujuan penelitian
1.5 Kontribusi
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Setelah disortir, TBS yang layak olah lalu dimasukkan ke dalam lori
rebusan yang terbuat dari plat besi / baja berlubang-lubang (cage) dan
langsung dimasukkan ke dalam Sterilizer yaitu bejana perebusan yang
menggunakan uap air yang bertekanan antara 2.6 sampai 3.0 Kg/cm2.
Proses perebusan ini dimaksudkan untuk mematikan enzim-enzim
yang dapat menurunkan kualitas minyak CPO. Disamping itu, juga
dimaksudkan agar buah sawit mudah lepas dari tandannya
(berondolan) dan memudahkan pemisahan daging buah sawit dari
cangkang dan inti.
Tujuan perebusan :
4
a. Mengurangi peningkatan asam lemak bebas.
b. Mempermudah proses pembrodolan pada threser.
c. Menurunkan kadar air.
d. Melunakan daging buah, sehingga daging buah mudah lepas dari
biji.
5
diteruskan ke elevator untuk dikembalikan ke digester.Tujuan
pelumatan adalah agar daging buah terlepas dari biji sehinggassss
mudah di-press. Untuk memudahkan pelumatan buah, pada digester
di-inject steam bersuhu sekitar 90 95 C.
2.2 Otomatisasi
6
halnya dengan mesin/computer. jadi otomasi ini dapat menggantikan fungsi
pekerjaan manusia.
2.2.2 Sensor
7
sensor ini akan mendeteksi getaran pergerakan pada threser agar
threser bergerak secara otomatis,sensor gerak ini akan di aplikasikan
pada pressan untuk mengatur alur pergerak cone pada saat mesin press
beroperasi secara otomatis.
8
terbuka dan mendistribusikan uap masuk kedalam ruang sterilizer,
maka sebaliknya jika waktu perebusan telah selesai maka sensor
tekanan akan otomatis membuka keran exhsaust untuk membuang
steam keluar dari ruang sterilizer, hal ini di pengaruhi oleh sistem
otomatis yang telah di seting dalam perebusan.
Electrical switchboard atau bisa di sebut dengan panel listrik yang terbentuk
berdasarkan susunan komponen listrik dan sengaja disusun dalam sebuah papan
kontrol, sehingga bisa memudahkan penggunanya Untuk lebih mengenal fungsi
panel listrik maka terlebih dahulu mengenal komponen-komponenya serta mesti
memahami fungsi setuap bagian-bagian listrik tersebut dan berikut ini jumlah
komponen listrik beserta dengan fungsinya yang mesti diketahui.
9
normal. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang bekerja pada
tegangan DC atau AC. Pada tengangan AC,tegangan minimal adalah
85% tegangan kerja, apabila kurang maka kontaktor akan
bergetar,ukuran dari kontaktor di tentukan oleh batas kemampuan
arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak,yaitu
kontak normal membuka (Normally Open= NO) dan kontak normal
menutup (Normally Close =NC). Kontak NO berarti saat kontaktor
magnet belum bekerja kedudukanya membuka bila kontaktor bekerja
kontak itu menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat
kontaktor belum bekerja kedudukan kontak nya menutup dan bila
kontak tor bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO
NC berlawanan.
2.3.2 MCB
10
tuas untuk mengalirkan arus listrik pada motor listrik melalui satu
control motor stater.
11
menghubungkan dan memutuskan hubungan, push botton switch
mempunyai dua tipe kontak yaitu NC (normally close) dan NO
(normally open)
12
Gambar rangkaian Kendali dan rangkaian daya sistem otomatisasi
13
kebocoran isolasi besar penampung listrik harus sesuai dengan puil berguna untuk
mengetahui besar tegangan antara fasa,arus dll.kemudian rangkaian daya dalam
penggunaan sistem otomatisasi ini sebagai penyalur beban listrik kedalam setiap
sensor serta komponen beban lainya serta untuk membantu pergerakan dalam
setiap alat dan mesin pengolahan kelapa sawit Autopom v1.0.
Daya listrik atau dalam bahasa inggris di sebut dengan electrical power
adalah jumlah energy yang di serap atau di hasilkan dalam sebuah sirkuit atau
rangkaian. Sumber energy seperti tegangan listrik akan menghasilkan daya listrik
sedangkan beban terhubung denganya akan meyerap daya listrik tersebut, dengan
kata lain daya listrik adalah tingkat konsumsi energy dalam sebuah sirkuit
rangkain listrik.berdasarkan defenisi tersebut,perumusan daya listrik adalah
seperti di bawah ini :
P=E/T
Dimana:
P = daya listrik
14
1 mega wat = 1.000.000 watt
Dimana:
T = waktu,detik.
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April 2017 yang
bertempat di Laboratorium Proses Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan,
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan.
16
sistem control kendali inilah yang akan mengatur semua kerja sensor pada
setiap alat dan mesin dalam pengolahan kelapa sawit (Autopom v1.0)
3.3 Alat
a. Sterilizer
Sterilizer adalah bejana uap bertekanan yang digunakan untuk merebus TBS
dengan uap (steam). Steam yang digunakan adalah saturated steam dengan
tekanan 2,8 3,0 kg/cm2 dan suhu 120 130 0C yang diinjeksi dari Back Pressure
Vessel (BPV) untuk mencapai suatu kondisi tertentu pada buah yang dapat
digunakan untuk pencapaian tujuan proses berikutnya.
b. Threser
17
c. Pressan
Press berfungsi untuk mengeluarkan minyak dari daging buah dengan cara
diperas.Feeding dari digester dialirkan Screw Press melalui Chute. Oleh tekanan
screw yang ditahan oleh Cone, daging buah diperas sehingga melalui lubang
lubang seicher minyak dipisahkan dari serabut dan biji (cake). Tekanan Cone
yang rendah mengakibatkan losses minyak pada fiber tinggi, tetapi persentase biji
pecah kecil dan ampas yang dihasilkan basah. Sebaliknya, tekanan Cone yang
terlalu tinggi mengakibatkan persentase biji pecah tinggi tetapi losses minyak
pada fiber rendah, sebaiknya tekanan Cone 40 50 Bar.
18
alat dan mesin pengolahan kelapa sawit menggunakan panel listrik pada Autopom
v.1.0.
mulai
Pengambilan data
Analisa data
Hasil
Selesai
19
DAFTAR PUSTAKA
20
Azrifirwan,STP,MEng.Dkk. 6 maret 2008.pengembangan mesin sortasi tandan
kelapa sawit otomatis.
21