Vous êtes sur la page 1sur 3

PROPOSAL PENELITIAN

JUDUL: KONTRIBUSI PENELITIAN DALAM PENCAPAIAN PROGRAM


KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN
KELUARGA SESUAI TARGET RENSTRA BKKBN 2015-2020

Sub Tema: Analisis peran keluarga dalam meningkatkan pemahaman remaja


tentang KB dan Kesehatan Reproduksi di Wilayah Aceh Bagian Timur

1. Latar Belakang

Jumlah kemiskinan yang dialami oleh negara berkembang setiap tahun semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk pada tiap-tiap negara. Berbagai
cara dilakukan untuk mengurangi jumlah penduduk miskin seperti peningkatan infrastruktur
ekonomi, perbaikan kualitas kesehatan dan pendidikan masyarakat. Namun demikian kendala
utama yang dihadapi hampir semuanya sama, yang umumnya bersumber pada permasalahan
kependudukan. Mulai dari masih tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan,
rendahnya kesadaran masyarakat tentang hak-hak reproduksi, serta masih cukup tingginya
laju pertumbuhan penduduk yang tidak sebanding dengan daya dukung lingkungan.

Di Indonesia kebijakan untuk mengurangi laju fertilitas guna meningkatkan


kesejahteraan keluarga dilakukan melalui program keluarga berencana. Program keluarga
berencana ini merupakan suatu kebijakan pemerintah dengan kesadaran dari masyarakat. Saat
ini Indonesia mengalami pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. hal ini berkaitan dengan
jaminan kesejahteraan masyarakat yang semakin menurun, karena tingkat kebutuhan mereka
semakin meningkat. Ini menimbulkan dampak buruk karena antara pendapatan yang mereka
peroleh dengan jumlah kebutuha sehari-hari tidak seimbang. Hal ini pula yan menyebabkan
meningkatnya jumlah kemiskinan. Untuk menanggulangi hal-hal yang berhubungan dengan
kemiskinan maka perlu adanya pengendalian jumlah penduduk. Salah satunya dengan
menggalakan program Keluarga Berencana (KB) yang akhir-akhir ini mengalami kelesuan.

Salah satu peran penting untuk meningkatkan pemahaman tentang keluarga berencana
dan kesehatan reproduksi bagi remaja adalah melalui keluarga. Sebagai lembaga sosial
terkecil, keluarga merupakan miniatur masyarakat yang kompleks, karena dimulai dari
keluarga seorang remaja mengalami proses sosialisasi. Dalam keluarga, remaja belajar
bersosialisasi, memahami, menghayati, dan merasakan segala aspek kehidupan yang
tercermin dalam kebudayaan. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai kerangka acuan di setiap
tindakannya dalam menjalani kehidupan.

Perkembangan karakter seorang anak dipengaruhi oleh perlakuan keluarga


terhadapnya. Karakter seseorang terbentuk sejak dini, dalam hal ini peran keluarga tentu
sangat berpengaruh. Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil dalam masyarakat. Bagi
setiap orang keluarga (suami, istri, dan anak-anak) mempunyai proses sosialisasinya untuk
dapat memahami, menghayati budaya yang berlaku dalam masyarakatnya. (Mudjijono, et
al., 1995)

1|Page
Pendidikan dalam keluarga sangatlah penting dan merupakan pilar pokok
pembangunan karakter seorang anak. Pendidikan dasar wajib dimiliki tidak hanya oleh
masyarakat kota, tetapi juga masyarakat pedesaan. Seseorang yang memiliki tingkat
pendidikan tinggi cenderung lebih dihormati karena dianggap berada strata sosial yang tinggi.
Kualitas seseorang dilihat dari bagaimana dia dapat menempatkan dirinya dalam berbagai
situasi.

Manusia Indonesia yang berkualitas hanya akan lahir dari remaja yang berkualitas,
remaja yang berkualitas hanya akan tumbuh dari anak yang berkualitas. ( Mudjijono,et al.,
1995). Keluarga sebagai lembaga sosial terkecil memiliki peran penting dalam hal
pembentukan karakter individu. Keluarga menjadi begitu penting karena melalui keluarga
inilah kehidupan seseorang terbentuk.

Fitzpatrick (2004), memberikan pengertian keluarga dengan cara meninjaunya


berdasarkan tiga sudut pandang yang berbeda, yaitu.

1. Pengertian Keluarga secara Struktural: Keluarga didefenisikan berdasarkan kehadiran


atau ketidakhadiran anggota dari keluarga, seperti orang tua, anak, dan kerabat
lainnya. Definisi ini memfokuskan pada siapa saja yang menjadi bagian dari sebuah
keluarga. Dari perspektif ini didapatkan pengertian tentang keluarga sebaga asal-usul
(families of origin), keluarga sebagai wahana melahirkan keturunan (families of
procreation), dan keluarga batih (extended family).
2. Pengertian Keluarga secara Fungsional: Definisi ini memfokuskan pada tugas-tugas
yang dilakukan oleh keluarga, Keluarga didefenisikan dengan penekanan pada
terpenuhinya tugas-tugas dan fungsi-fungsi psikososial. Fungsi-fungsi tersebut
mencakup fungsi perawatan, sosialisasi pada anak, dukungan emosi dan materi, juga
pemenuhan peran-peran tertentu.
3. Pengertian Keluarga secara Transaksional: Definisi ini memfokuskan pada bagaimana
keluarga melaksanakan fungsinya. Keluarga didefinisikan sebagai kelompok yang
mengembangkan keintiman melalui perilaku-perilaku yang memunculkan rasa
identitas sebagai keluarga (family identity), berupa ikatan emosi, pengalaman historis,
maupun cita-cita masa depan.

Narwoko dan Suyanto, (2004) mengistilahkan keluarga adalah lembaga sosial dasar
dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun
di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat
terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu

Keluarga menjalankan peranannya sebagai suatu sistem sosial yang dapat


membentuk karakter serta moral seorang anak. Keluarga tidak hanya sebuah wadah tempat
berkumpulnya ayah, ibu, dan anak. Sebuah keluarga sesungguhnya lebih dari itu. Keluarga
merupakan tempat ternyaman bagi anak. Berawal dari keluarga segala sesuatu berkembang.
Kemampuan untuk bersosialisasi, mengaktualisasikan diri, berpendapat, hingga perilaku yang
menyimpang.

Keluarga merupakan payung kehidupan bagi seorang anak. Keluarga merupakan


tempat ternyaman bagi seorang anak. Beberapa fungsi keluarga selain sebagai tempat
berlindung, (Mudjijono, et al., 1995) diantaranya :

2|Page
a. Mempersiapkan anak-anak bertingkah laku sesuai dengan niai-nilai dan norma-norma
aturan-aturan dalam masyarakat dimana keluarga tersebut berada (sosialisasi).
b. Mengusahakan tersekenggaranya kebutuhan ekonomi rumah tangga (ekonomi),
sehingga keluarga sering disebut unit produksi.
c. Melindungi anggota keluarga yang tidak produksi lagi (jompo)
d. Meneruskan keturunan (reproduksi).

Menurut Kingslet Davis dalam Murdianto (2003) menyebutkan bahwa fungsi


keluarga ialah :

a. Reproduction, yaitu menggantikan apa yang telah habis atau hilang untuk kelestarian
sistem sosial yang bersangkutan.
b. Maintenance, yaitu perawatan dan pengasuhan anak hingga mereka mampu berdiri
sendiri.
c. Placement, memberi posisi sosial kepada setiap anggotanya, baik itu posisi sebagai
kepala rumah tangga maupun anggota rumah tangga, atau pun posisi-posisi lainnya
d. Sosialization, pendidikan serta pewarisan nilai-nilai sosial sehingga anak-anak
kemudian dapat diterima dengan wajar sebagai anggota masyarakat.
e. Economics, mencukupi kebutuhan akan barang dan jasa dengan jalan produksi,
distribusi, dan konsumsi yang dilakukan di antara anggota keluarga.
f. Care of the ages, perawatan bagi anggota keluarga yang telah lanjut usianya.
g. Political center, memberikan posisi politik dalam masyarakat tempat tinggal.
h. Physical protection, memberikan perlindungan fisik terutama berupa sandang,
pangan, dan perumahan bagi anggotanya.

3|Page

Vous aimerez peut-être aussi