Vous êtes sur la page 1sur 2

AAS (ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY)

AAS (ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY)


Suatu instrument dalam ilmu kimia analitik yang digunakan untuk menentukan
kadar suatu unsur dalam senyawa berdasarkan serapan atomnya. Dikembangkan
oleh Walsh 1953. Digunakan untuk analisis senyawa anorganik, atau logam (gol
alkali tanah, dan gol unsure transisi). Spectrum yang diukur di daerah UV-Vis. Syarat
utama sampel yang diukur adalah larutan jernih. Sumber radiasi: HCL (Hollow
Cathode Lamp). Membutuhkan bahan pembentuk nyala api terdiri
dari fuel dan oxidant.

Bagian- bagian dari AAS :


1. Sumber sinar
2. Sistem pengatoman (Atomizer)
3. Monokromator
4. Detektor
5. Sistem pembacaan

Prinsip Kerja :
Metode AAS berprinsip pada absorbsi cahaya oleh atom. Atom-atom
menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat
unsurnya. Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih banyak energi, suatu
atom pada keadaan dasar dinaikan tingkat energinya ketingkat eksitasi.
Keberhasilan analisis ini tergantung pada proses eksitasi dan memperoleh garis
resonansi yang tepat.

Cara Kerja AAS :


Setiap alat AAS terdiri atas tiga komponen berikut :
1. Unit atomisasi
2. Sumber radiasi
3. Sistem pengukur fotometrik

Atomisasi dapat dilakukan dengan baik dengan nyala maupun dengan


tungku. Untuk mengubah unsure metalik menjadi uap atau hasil disosiasi diperlukan
energi panas. Temperatur harus benar-benar terkendali dengan sangat hati-hati
agar proses atomisasinya sempurna. Biasanya temperatur dinaikkan secara
bertahap, untuk menguapkan dan sekaligus mendisosiasikan senyawa yang
dianalisis. Bila ditinjau dari sumber radiasi, haruslah bersifat sumber yang kontinyu.
Di samping itu sistem dengan penguraian optis yang sempurna diperlukan untuk
memperoleh sumber sinar dengan garis absorpsi yang semonokromator mungkin.
Seperangkat sumber yang dapat memberikan garis emisi yang tajam dari
suatu unsure yang spesifik tertentu dikenal sebagai lampu pijar hallow cathode.
Dengan pemberiaan tegangan pada arus tertentu, logam mulai memijar, dan atom-
atom logam katodenya akan teruapkan dengan pemercikkan. Atom akan tereksitasi
kemudian mengemisikan radiasi pada panjang gelombang tertentu.

Pemakaian Analitis AAS:


Teknik AAS menjadi alat yang canggih dalam anlisis. Ini disebabkan
diantaranya oleh kecepatan analisisnya, ketelitiannya sampai tingkat runut, tidak
memerlukan pemisahan pendahuluan. Kelebihan kedua adalah kemungkinannya
untuk menentukan konsentrasi semua unsure pada konsentrasi runut. Ketiga,
sebelum pengukuran tidak selalu memerlukan pemisahan unsur yang ditentukan
karena kemungkinan penentuan satu unsure dengan kehadiran unsure lain dapat
dilakukan asalkan katoda berongga yang diperlukan tersedia. AAS dapat digunakan
sampai 61 logam.
.

Sensitivitas dan batas deteksi merupakan 2 parameter yang sering digunakan dalam
AAS. Sensitivitas didefinisikan sebagai konsentrasi suatu unsure dalam larutan air
(g/ ml) yang mengabsorpsi 1 % dari intensitas radiasi yang datang. Sedangkan
batasan deteksi adalah konsentrasi suatu unsure dalam larutan yang memberikan
sinyal setara dengtan 2 kali deviasi standar dari suatu seri pengukuran standar yang
konsentrasinya mendekati blangko atau sinyal latar belakang.

Vous aimerez peut-être aussi