Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
tidak direspon oleh pemerintah maka akan dapat menimbulkan citra yang kurang
baik terhadap pemerintah sendiri. Mengingat fungsi utama pemerintah adalah
melayani masyarakat maka pemerintah harus berupaya untuk meningkatkan
kualitas pelayanan terhadap publik.
Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan kalangan akademisi dan
birokrat tentang pelayanan publik di Indonesia, kondisinya masih seringkali
dianggap belum baik dan memuaskan. Hal ini ditunjukkan dari kesimpulan yang
dibuat oleh Agus Dwiyanto, dkk dalam GDS (Governance and Decentralization)
2002 di 20 propinsi di Indonesia tentang kinerja pelayanan publik. Dalam artikel
tersebut disebutkan bahwa secara umum praktek penyelenggaraan pelayanan
publik masih jauh dari prinsip prinsip tata pemerintahan yang baik. Selain itu,
kinerja pelayanan birokrasi publik di Indonesia, berdasarkan laporan dari The
World Competitiveness Yearbook tahun 1999 berada pada kelompok negara yang
memiliki indeks competitiveness paling rendah diantara 100 negara paling
kompetitif di dunia. (Dwiyanto,2002)
Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan publik
adalah melakukan Survei Kepuasan Masyarakat kepada pengguna
layanan.Mengingat jenis layanan publik sangat beragam dengan sifat dan
karakteristik yang berbeda, maka Survei Kepuasan Masyarakat dapat
menggunakan metode dan teknik survei yang sesuai.
2
sendiri luasnya adalah + 9,35 Km2, UPF Puskesmas Leuwinutug + 40,78 Km2 dan
UPF Puskesmas Tajur + 17,06 Km2
Untuk mengetahui seberapa baik pelayanan yang diberikan oleh UPT
Puskesmas Citeureup terhadap masyarakat, perlu dilakukan penyusunan survei
kepuasan masyarakat. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk
membuat makalah yang berjudul Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap
Penyelenggaraan Pelayanan Laboratorium di UPT Puskesmas Citeureup.
3
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini meliputi pengambilan sampel terhadap pasien
yang mendapatkan pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Citeureup di
Laboratorium pada bulan Juli 2017.Hal yang termasuk pembahasan dalam
penelitian ini adalah tingkat kepuasan masyarakat atas pelayanan publik yang
diberikan UPT Puskesmas Citeureup .
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas
2.1.1 Definisi
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.(Peraturan Menteri Kesehatan No. 75,
2014)
2.1.2 Tujuan
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat yang:
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat dan
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
2.1.3 Prinsip
Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:
a. Paradigma sehat;
b. Pertanggungjawaban wilayah;
c. Kemandirian masyarakat;
d. Pemerataan;
e. Teknologi tepat guna; dan
f. Keterpaduan dan kesinambungan.
5
2.1.4 Tugas dan Fungsi
6
2.1.4.2 Penyelenggaraan Unit Kesehatan Perorangan Tingkat Pertama di
Wilayah Kerjanya
2.1.5 Persyaratan
7
2.1.5.1 Lokasi
2.1.5.2 Bangunan
2.1.5.3 Prasarana
Puskesmas harus memiliki prasarana yang berfungsi paling sedikit terdiri atas:
a. Sistem penghawaan (ventilasi);
b. Sistem pencahayaan;
c. Sistem sanitasi;
d. Sistem kelistrikan;
e. Sistem komunikasi;
f. Sistem gas medik;
g. Sistem proteksi petir;
8
h. Sistem proteksi kebakaran;
i. Sistem pengendalian kebisingan;
j. Sistem transportasi vertikal untuk bangunan lebih dari 1 (satu) lantai;
k. Kendaraan Puskesmas keliling; dan
l. Kendaraan ambulans.
9
4. Tenaga non kesehatan sebagaimana dimaksud pada poin (2) harus dapat
mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi keuangan, sistem
informasi, dan kegiatan operasional lain di Puskesmas.
VISI
10
MISI
1. Kelurahan Leuwinutug
2. Kelurahan Tajur
2.2.3 Kependudukan
11
Proyeksi jumlah penduduk wilayah kerja UPT Puskesmas Citeureup
tahun 2016 adalah 218.685 jiwa.
Jumlah penduduk tiap Desa/Kelurahan bervariasi antara satu desa
dengan yang lainnya. Desa/Kelurahan yang paling banyak penduduknya adalah
Kelurahan Karang Asem Barat (24.941 jiwa) sedangkan yang paling sedikit
jumlahnya adalah Desa Tangkil (953 jiwa).
Cakupan program PLP tercermin pada cakupan Rumah Sehat yang masih
rendah, baru mencapai 79,14 % dari target 100 %. Sedangkan cakupan JAGA
78,49 %, cakupan SAB 83,82 % , cakupan SPAL 85,79 % dari target 100 %.
Dari hasil kegiatan Program Penyehatan TTU, TPM dan TP3, ternyata
jumlah TTU yang memenuhi syarat kesehatan 87,50 %, TPM yang memenuhi
syarat kesehatan 65,85 % serta TP3 tidak ada yang diperiksa.
Selain itu dari 22 Jasaboga yang diperiksa, didapati yang memenuhi syarat
kesehatan hanya 85 %, sedangkan dari 25 pengrajin makanan yang diperiksa,
yang memenuhi syarat kesehatan hanya 21 buah ( 84% ).
12
2.2.5 Sumber Daya Manusia
Semua Desa Cakupan K 1 nya mencapai target ( lebih dari 97 ,3% ), hal
tersebut diatas disebabkan oleh antara lain karena kunjungan rumah yang
maksimal, kohort ibu sudah dimanfaatkan dengan baik, pencatatan hasil
pemeriksan oleh Swasta (RBS dan Praktek Bidan Swasta Perorangan) sudah
maksimal, serta pertemuan yang membahas Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS) KIA rutin.
13
Namun demikian cakupan penemuan Ibu Hamil Resiko Tinggi mencapai
81,9 % dari target 80 %, artinya masih banyak Ibu Hamil Risti yang belum
terdeteksi dengan baik.
Kedua macam alat kontrasepsi tersebut saat ini hanya untuk Keluarga
Miskin, sehingga keluarga yang tidak miskin harus menggunakan alat kontrasepsi
lingkaran biru atau lingkaran emas.
14
Untuk pelayanan MOW / MOP Puskesmas tidak dapat memberikan
pelayanan, sehingga kasus harus di rujuk ke Rumah Sakit, sedangkan cakupan
CU/PUS tingkat UPT adalah sebesar 72%
2.2.6.3 Imunisasi
15
Kegiatan lainnya dari Program Gizi adalah Pemberian Makanan Tambahan
Pemulihan ( PMT-P ) diberikan kepada anak dengan status gizi Kurang dan
Buruk, kepada Ibu Hamil/Ibu Nifas KEK dari Gakin maupun non gakin. Untuk
bahan PMT-P tahun 2015 ini Puskesmas tidak membeli sendiri dari dana BOK,
melainkan menerima natura dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor berupa Susu,
Biskuit dan Bubur Susu.
Cakupan distribusi Fe-1 02,2 % lebih dari target 95 % dan Fe-3 Bumil
98,6 % lebih dari target 90 % serta Fe Bufas 100,4 % lebih dari target 100%.
16
Sarana pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Citereup yaitu 1 Rumah Sakit, namun tercatat cukup banyak sarana-sarana
kesehatan swasta, yaitu 5 Balai Pengobatan Swasta, 2 Rumah Bersalin, 17 Orang
Dokter Umum, 5 Orang Dokter Spesialis, 5 Orang Dokter Gigi yang praktek
perorangan, 17 Bidan Praktek Swasta, 9 Apotik.
Disamping yang sudah disebut diatas, masih terdapat 153 Posyandu yang
tersebar secara merata di seluruh Desa/Kelurahan, mulai strata Pratama sampai
Mandiri, walaupun jumlah kader aktifnya belumlah mencapai rata-rata 5 orang
kader per Posyandu.
TABEL 2.3
17
Sabtu: Pukul 07.15
12.15
6 Pemeriksaan IVA Test Kamis Kamis: Pukul 07.15
15.00
7 Poli Lansia Senin Senin: Pukul 07.15
15.00
8 Klinik Gizi Selasa Selasa: Pukul 07.15
15.00
9 Klinik Sanitasi Rabu Rabu: Pukul 07.15 15.00
10 Poli PAL/TB Selasa & Rabu Selasa & Rabu: Pukul
07.15 15.00
11 Poli Kusta Kamis Kamis: Pukul 07.15
15.00
12 Poli UKK Senin s/d Sabtu Senin s/d Kamis: Pukul
07.15 15.00
Jumat: Pukul 07.15
11.45
Sabtu: Pukul 07.15
12.15
13 Pelayanan UGD Senin s/d Minggu 24 jam
14 Pelayanan Laboratorium Senin - Sabtu Pukul 08.00 Selesai
Mulai
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
18
Laboratorium
Rujukan Pencatatan Tindakan / Resep
dan Pelaporan
Diagnosis
Grafik 2.1 : Alur Mekanisme UPT Puskesmas Kecamatan Citeureup
Cakupan pendapatan total UPT yang bersal dari retribusi dan seluruh
tindakan medis adalah sebesar Rp. 593.604.500,- atau 106,41 % dari target Rp.
557.856.000 Selain dari retribusi, Puskesmas juga menerima dana dari berbagai
sumber yaitu APBD II, BOK dan JKN.
19
masyarakat. (Warsito Utomo, 1997)
Kepuasan masyarakat dapat diukur melalui atribut-atribut pembentuk
kepuasan yang terdiri atas :
1. Value to price relationship adalah hubungan antara harga yang
ditetapkan untuk dibayar dengan nilai atau manfaat yang diperoleh
masyarakat.
2. Product value adalah penilaian dari kualitas produk atau layanan yang
dihasilkan.
3. Product benefit adalah manfaat yang diperoleh masyarakat dari setelah
mendapatkan produk atau pelayanan.
4. Product feature adalah ciri-ciri atau karakteristik tertentu yang
mendukung fungsi dasar dari suatu produk atau layanan sehingga
berbeda dengan yang ditawarkan pesaing.
5. Product design adalah proses untuk merancang tampilan dan fungsi
suatu produk atau layanan.
6. Product reliability and consistency adalah keakuratan dan keandalan
produk atau layanan.
7. Range of product ar services adalah macam dari produk atau layanan
yang ditawarkan. Attribute related to service meliputi :
a. Guarantee or waranty adalah jaminan atau garansi yang diberikan
oleh badan usaha dan diharapkan dapat memuaskan masyarakat.
b. Delivery communication adalah pesan atau informasi yang
disampaikan oleh badan usaha kepada masyarakatnya.
c. Complain handling adalah sikap badan usaha dalam menangani
keluhan-keluhan atau pengaduan.
d. Resolution of problem adalah tanggapan yang diberkan badan
usaha dalam membantu memecahkan masalah masyarakat yang
berkaitan dengan layanan yang diterimanya.
8. Attributes related to the value meliputi:
a. Courtesy adalah kesopanan, perhatian dan keramahan pegawai
b. Communication adalah kemampuan pegawai dalam melakukan
komunikasi dengan masyarakat.
c. Ease or convinience of acquisition adalah kemudahan yang
diberikan untuk mendapatkan produk atau layanan yang
ditawarkan.
d. Company reputation adalah baik tidaknya reputasi yang dimiliki
oleh suatu instansi dalam melayani masyarakat.
20
e. Company competence adalah baik tidaknya kemampuan suatu
instansi dalam melayani masyarakat
21
memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan produk pelayanan
yang berkaitan;
6. Ketepatan waktu, kriteria ini mengandung arti pelaksanaan pelayanan
masyarakat dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan;
7. Responsif, lebih mengarah pada daya tanggap dan cepat menanggapi apa
yang menjadi masalah, kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang dilayani;
8. Adaptif, cepat menyesuaikan terhadap apa yang menjadi tuntutan,
keinginan dan aspirasi masyarakat yang dilayani yang senantiasa
mengalami tumbuh kembang.
22
interpersonal akan menimbulkan impresi bahwa penyedia jasa pelayanan kurang
memperhatikan profesional pelayanan, dan apabila terlalu menekankan pada
aspek profesional dan teknis pelayanan akan memberikan kesan bahwa pelayanan
dilakukan secara profesional namun tidak ada perhatian khusus secara individual.
23
8. Access, terdapat kemudahan untuk mengadakan kontak dan
pendekatan;
9. Communication, sikap petugas terbuka untuk mendengarkan aspirasi
masyarakat, sekaligus kesediaan untuk selalu menyampaikan informasi
baru kepada masyarakat;
10. Understanding the customer, melakukan segala usaha untuk
mengetahui kebutuhan masyarakat.
Organisasi pelayanan publik mempunyai ciri public accuntability, dimana
setiap warga negara mempunyai hak untuk mengevaluasi kualitas pelayanan yang
mereka terima. Adalah sangat sulit untuk menilai kualitas suatu pelayanan tanpa
mempertimbangkan peran masyarakat sebagai penerima pelayanan dan aparat
pelaksana pelayanan itu. Evaluasi yang berasal dari pengguna pelayanan,
merupakan elemen pertama dalam analisis kualitas pelayanan publik. Elemen
kedua dalam analisis adalah kemudahan suatu pelayanan dikenali baik sebelum
dalam proses atau setelah pelayanan itu diberikan. (Warella, 1997)
Adapun dasar untuk menilai suatu kualitas pelayanan selalu berubah dan
berbeda. Apa yang dianggap sebagai suatu pelayanan yang berkualitas saat ini
tidak mustahil dianggap sebagai sesuatu yang tidak berkualitas pada saat yang
lain. Maka kesepakatan terhadap kualitas sangat sulit untuk dicapai. Dalam hal ini
yang dijadikan pertimbangan adalah kesulitan atau kemudahan konsumen dan
produsen di dalam menilai kualitas pelayanan.
24
diartikan sebagai segala sesuatu yang memuaskan konsumen atau sesuai dengan
persyaratan atau kebutuhan. (Tjiptono, 2002)
Hakekat pelayanan umum menurut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun
1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan, adalah :
1. Meningkatkan mutu produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi
instansi pemerintah di bidang pelayanan umum;
2. Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata laksana pelayanan,
sehingga pelayanan umum dapat diselenggarakan secara berdaya guna
dan berhasil guna;
3. Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa dan peran serta
masyarakat dalam pembangunan serta dengan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat luas.
Sehingga dalam berjalannya suatu pelayanan publik harus mengandung
unsur-unsur dasar sebagai berikut : (Zeithaml, 1990)
1. Hak dan kewajiban bagi pemberi maupun pelayanan umum harus jelas dan
diketahui secara pasti oleh masing-masing pihak;
2. Pengaturan setiap bentuk pelayanan umum harus disesuaikan dengan
kondisi kebutuhan dan kemampuan masyarakat untuk membayar
berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan tetap
berpegang teguh pada efisiensi dan efektivitas;
3. Kualitas, proses dan hasil pelayanan umum harus diupayakan agar dapat
memberi keamanan, kenyamanan, kepastian hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan;
4. Apabila pelayanan umum yang diselenggarakan oleh pemerintah terpaksa
harus mahal, maka instansi pemerintah yang bersangkutan berkewajiban
memberi peluang kepada masyarakat untuk ikut menyelenggarakannya.
Selain itu, terdapat empat jurang pemisah yang menjadi kendala dalam
pelayanan publik, yaitu: (Zeithaml, 1990)
1. Tidak tahu apa yang sebenarnya diharapkan oleh masyarakat;
2. Pemberian ukuran yang salah dalam pelayanan masyarakat;
3. Keliru penampilan diri dalam pelayanan publik itu sendiri;
4. Ketika membuat perjanjian terlalu berlebihan atau pengobralan.
25
Kualitas pelayanan yang baik adalah pertemuan atau melebihi apa yang
diharapkan konsumen dari pelayanan yang diberikan. Tinggi rendahnya kualitas
pelayanan tergantung pada kinerja yang diberikan dalam konteks apa yang mereka
harapkan.(Zeithaml, 1990)
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi Nomor
16 tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap
Penyelenggaraan Pelayanan Publik, dikeluarkan untuk melakukan penilaian dan
evaluasi terhadap kinerja unit pelayanan publik instansi pemerintah yang meliputi
9 indikator yang relevan, valid, dan reliable.
Indikator - indikator yang akan dijadikan instrumen pengukuran
berdasarkan keputusan menteri pendayagunaan aparatur negara dan birokrasi di
atas adalah sebagai berikut :
1. Persyaratan
2. Prosedur
Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan
penerima pelayanan, termasuk pengaduan.
3. Waktu pelayanan
4. Biaya/Tarif
26
5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
6. Kompetensi Pelaksana
7. Perilaku Pelaksana
8. Maklumat Pelayanan
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah masyarakat yang datang berobat ke Laboratorium
UPT Puskesmas Citeureup dengan menetapkan kriteria sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
Masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Citeureup
dan datang berobat pada masa pengambilan data dan bersedia untuk
berpartisipasi dalam penelitian.
b. Kriteria Eksklusi
Masyarakat yang datang berobat ke Puskesmas Citeureup namun menolak
untuk berpartisipasi dalam penelitian.
28
3.2.2 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi target pada penilitian ini adalah semua masyarakat di wilayah
binaan Puskesmas Kecamatan Citeureup. Populasi terjangkau dalam penelitian
ini adalah pasien yang berobat ke Puskesmas Citeureup pada periode penelitian.
Sampel merupakan populasi terjangkau penelitian. Sampel diambil dengan
menggunakan metode simple random sampling, yaitu pasien yang datang untuk
berobat ke Puskesmas saat ditemui oleh peneliti.
dimana :
N n n
29
10 10 10 10 280 197 155 138 2800 537 310 247
120 102 89 63 900 382 251 205 250000 662 348 270
130 109 95 85 950 391 255 211 300000 662 348 270
140 116 100 92 1000 389 258 213 350000 662 348 270
150 122 105 97 1100 414 265 217 400000 662 348 270
160 129 110 101 1200 427 270 221 450000 663 348 270
170 135 114 105 1300 440 275 224 500000 663 348 270
180 142 119 108 1400 450 279 227 550000 663 348 270
190 146 123 112 1500 460 283 229 600000 663 348 270
30
200 154 127 115 1600 477 286 232 650000 663 348 270
210 160 131 118 1700 477 289 234 700000 663 348 270
220 165 135 122 1800 485 292 236 750000 663 348 270
230 171 139 125 1900 492 294 237 800000 663 348 271
240 176 142 127 2000 496 297 238 850000 663 348 271
250 182 146 130 2200 510 301 241 900000 663 348 271
260 187 149 133 2400 520 304 243 950000 663 348 271
270 192 152 135 2600 529 307 245 1000000 663 348 272
1. Persyaratan Pelayanan
2. Prosedur pelayanan
3. Waktu penyelesaian pelayanan
31
4. Biaya pelayanan
5. Produk spesifikasi jenis pelayanan
6. Kemampuan petugas pelayanan
7. Perilaku petugas pelayanan
8. Maklumat pelayanan
9. Penanganan pengaduan, saran dan masukan
32
8. Maklumat pelayanan, yaitu kesesuaian standar pelayanan dengan
kesanggupan dan kewajiban puskesmas dalam memberikan pelayanan
sebagaimana tertuang dalam maklumat pelayanan
9. Penanganan pengaduan, saran dan masukan, yaitu mekanisme dan
tindak lanjut penanganan pengaduan, saran dan masukan yang
disampaikan oleh masyarakat.
a. Oleh karena itu, survei ini hanya membatasi pada pelayanan fisik
yang meliputi tata ruang, alat kelengkapannya, dan sumber daya
manusia yang dimiliki.
33
- kategori sangat kurang lengkap diberi nilai persepsi :1
- kategori kurang lengkap diberi nilai persepsi :2
- kategori lengkap diberi nilai persepsi :3
- kategori sangat lengkap diberi nilai persepsi :4
34
Nilal IKM dihitung dengan menggunakan "nilai rata-rata tertimbang"
masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan indeks kepuasan
masyarakat terhadap 9 unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan
memiliki penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut:
Jumlah
1
Bobot nilai rata rata Bobot
= = 0,11
tertimbang = Jumlah
9
Unsur
35
Tabel 3.2 Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan
dan Kinerja Unit Pelayanan
NILAI KINERJA
NILAI INILAI INTERVAL MUTU
INTERVAL UNIT
PERSEPSI KONVERSI IKM PELAYANAN
IKM PELAYANAN
BAB IV
36
2017. Jumlah sampel yang berhasil dikumpulkan dari Laboratorium adalah 27
sampel.
karakteristik responden yang terdiri atas usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir,
55.60%
Laki-Laki
Perempuan
44.40%
37
Jenis Kelamin
di Laboratorium digambarkan dalam tabel 4.2 dan grafik 4.2 sebagai berikut :
22.20%
38
Berdasarkan tabel dan grafik survei Laboratorium diatas, menggambarkan
bahwa responden sebanyak 27 orang (100%) berasal dari kelompok usia 18-25
tahun sebanyak 3 orang (11.1%), kelompok usia 26-35 tahun sebanyak 2 orang
(7.5%), kelompok usia 36-45 tahun sebanyak 7 orang (25.9%),kelompok usia 46-
55 tahun sebanyak 6 orang (22.2%), kelompok usia 56-59 tahun sebanyak 3 orang
Tidak sekolah
Tidak tamat SD
SD
SMP
SMA/SMK
D1-D3
Sarjana
39
Berdasarkan tabel dan grafik suervei Laboratorium diatas, didapatkan
sebanyak 1 orang (3,7%) dan tidak ada responden yang tidak sekolah. Sebagian
distribusi responden menurut pekerjaan pada tabel dan grafik dibawah ini :
40
Distribusi Responden Menurut Pendidikan
18.50% Pedagang
14.80%
7.40% Ibu Rumah Tangga
Pegawai Swasta
Lain-lain
59.30%
responden terbanyak memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak
16 orang (59.3%). Selain itu, pegawai swasta sebanyak 2 orang (7.4%), pedagang
Dari data tersebut diketahui sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga.
pertanyaan yang telah peneliti uraikan agar dapat menggambarkan secara detail
Citeureup. Berikut adalah table hasil sembilan unsur yang ditanyakan kepada 27
41
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9
1 4 4 4 4 3 3 4 3 4
2 4 3 3 3 3 3 3 3 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
5 4 4 3 3 3 3 3 3 3
6 4 4 3 4 3 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 3
8 4 3 4 4 4 3 3 3 4
9 4 4 3 3 3 4 3 3 4
10 4 3 3 3 3 3 3 3 3
11 4 3 4 4 3 3 4 4 4
12 3 3 4 4 3 4 4 4 3
13 4 4 3 3 3 3 4 3 4
14 4 4 3 3 4 3 3 3 4
15 4 4 3 3 2 4 4 3 3
16 3 3 3 3 4 3 3 3 3
17 4 3 3 3 3 3 3 3 3
18 4 4 3 4 2 4 3 4 4
19 3 3 3 3 3 4 4 3 4
20 3 3 3 3 3 4 3 3 4
21 4 4 4 4 2 4 4 4 4
22 3 3 3 3 3 3 3 3 4
23 4 3 3 3 2 2 3 3 4
24 4 3 3 3 2 3 3 3 4
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3
27 4 3 3 3 3 3 3 3 4
42
Jml Nilai per
101 92 88 90 81 90 91 88 98
Unsur
NRR tertimbang
0.41 0.37 0.35 0.36 0.33 0.36 0.37 0.35 0.39
per unsur
IKM Unit
82.25
Pelayanan
PELAYANAN
43
2. Prosedur Pelayanan 3.41 A Sangat Baik
Waktu penyelesaian
3. 3.26** A SangatBaik
pelayanan
Kompetensi pelaksana
6. 3.33 A Sangat Baik
pelayanan
Perilaku petugas
7. 3.37 A Sangat Baik
pelayanan
Penanganan pengaduan,
9. 3.63 A Sangat Baik
saran dan masukan
*) : Nilai tertinggi
**) : Nilai terendah
Berdasarkan tabel perhitungan Laboratorium diatas dapat diketahui nilai
rata-rata per unsur, dengan nilai rata-rata per unsur tertinggi adalah :
- Persyaratan pelayanan
44
BAB V
Setelah dilakukan penelitian, dapat diketahui satu nilai rata-rata per unsur
tertinggi dan dua nilai rata-rata per unsur terendah yang selanjutnya akan dianalisa
45
Berdasarkan hasil survei, didapatkan tingginya tingkat harapan
Sangat Kurang
Penting 1 0 0 0%
Kurang Penting 2 0 0 0%
Penting 3 7 21 20.8%
79.20%
0.00% 20.80%
0.00%
Sangat Kurang Penting
Kurang Penting
Penting
Sangat Penting
46
Grafik 5.1 Tingkat Harapan Masyarakat Terhadap Persyaratan Pelayanan
penting. Dengan nilai rata-rata 3.74, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
Analisa penyebab :
47
Sebagian pasien yang melakukan pemeriksaan laboratorium adalah pasien
Lansia dan pasien masyarakat awam yang tidak begitu mengerti dengan
tunai.
Tindak lanjut :
sebagai berikut :
48
Kurang Sesuai 2 0 0 0%
Sesuai 3 20 60 68.18%
Jumlah 27 88 100%
Distribusi Tingkat Kepuasan Masyarakat Tentang Waktu Penyelesaian Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Citeureup
68.18%
0.00% 31.82%
0.00%
Sangat Kurang Sesuai
Kurang Sesuai
Sesuai
Sangat Sesuai
di Laboratorium Puskesmas Citeureup sangat cepat, dan tidak ada responden yang
kurang sesuai ataupun sangat kurang sesuai. Dengan nilai rata-rata 3,26, dapat
49
disimpulkan bahwa sebagian besar responden sudah sangat puas mengenai waktu
Analisa penyebab :
dikarenakan jumlah pasien yang ingin berobat di Poli umum cukup banyak
Tindak lanjut :
50
Memberi inform consent sebelum melakukan pengambilan sampel
sebagai berikut :
Sangat Kurang
Lengkap 1 0 0 0%
Lengkap 3 17 51 62.96%
Jumlah 27 81 100%
51
Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Citeureup
62.96%
0.00% 12.35%
24.69%
Berdasarkan tabel dan grafik survei poli diatas, dapat dilihat bahwa
Analisa penyebab :
52
sehingga mereka harus kembali di hari berikutnya untuk melakukan
pemeriksaan tersebut.
Ada beberapa item pemeriksaan Laboratorium yang belum tersedia di
Tindak lanjut :
BAB VI
53
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
kecamatan yang komprehensif, tidak hanya menekankan pada aspek kuratif tetapi
juga pada aspek promotif dan preventif. Oleh karena itu, senantiasa diperlukan
secara keseluruhan adalah sangat baik. Semua unsur yang tertuang dalam 9 buah
6.2 Saran
Citeureup.
serta selalu tersedia di meja poli umum dan tetap mencantumkan keterangan
laboratorium.
54
lamanya waktu yang dibutuhkan mulai dari awal pengambilan sampel hingga
mendapatkan hasil.
umum.
55
DAFTAR PUSTAKA
Dutka, Alan. 1994, AMA Hand Book for Customer Satisfaction, NTC Business
Book, Lincolnwood, Illinois.
Gasperz, Vincent, 1997. Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa, PT. Gramedia
Pustaka, Jakarta
56