Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Sumber : Sherwood, Lauralee. 2011. Human Physiology, From Cells to Systems, 8th Edition.
USA : Cengage Learning.
Kemampuan bahasa adalah contoh yang sangat baik tentang plastisitas dini korteks yang
kemudian diikuti oleh keadaan permanen. Tidak seperti regio sensorik dan motorik korteks,
yang terdapat di kedua hemisfer, di sebagian besar orang daerah daerah otak yang
bertanggung jawab untuk kemamouan bahasa hanya ditemukan di salah satu hemisfer
hemisfer kiri.
Bahasa adalah bentuk kompleks komunikasi dimana kata yang ditulis atau diucapkan
menyimbolkan benda dan menyampaikan gagasan. Bahasa melibatkan integrasi dua
kemampuan berbeda, yaitu ekspresi (kemampuan berbicara) dan pemahaman yang masing
masing berkaitan dengan bagian tertentu korteks. Daerah primer korteks yang khusus untuk
bahasa adalah daerah broca dan daerah wernickle. Daerah broca yang mengendalikan
kemampuan berbicara, terletak di lobus frontalis kiri berdekatan dengan daerah motorik
korteks yang mengontrol otot-otot untuk artikulasi.
Daerah wernicke yang terletak di korteks kiri di pertemuan antara lobus parietalis, occipitalis
dan temporalis, berkaitan erat dengan pemahaman bahasa lisan dan tulisan. Selain itu, daerah
wernicke bertanggung jawab dalam memformulasikan pola koheren bicara yang disalurkan
melalui berkas-berkas serat ke daerah Broca, yang pada gilirannya mengontrol artikulasi
bicara. Daerah wernicke menerima input dari korteks penglihatan di lobus oksipitalis, suatu
jalur yang penting untuk memahami tulisan dan menjelaskan benda yang dilihat, serta dari
korteks auditorius di lobus temporalis, suatu jalur yang essensial untuk memahami bahasa
lisan. Daerah wernicke juga mendapat input dari korteks somatosensorik, suatu jalur yang
penting dalam kemampuan membaca braille. Jalur-jalur interkoneksi antar daerah-daerah
korteks ini berperan dalam aspek bicara.
Sumber :
Alzheimer's Association. 2016 Alzheimer's disease facts and figures. Alzheimers Dement.
2016 Apr. 12 (4):459-509.
Jellinger KA. The pathology of "vascular dementia": a critical update. J Alzheimers Dis. 2008
May. 14(1):107-23
Sonnen JA, Larson EB, Crane PK, et al. Pathological correlates of dementia in a longitudinal,
population-based sample of aging. Ann Neurol. 2007 Oct. 62(4):406-13.
Ropper, Allan H.; Brown, Robert H. 2005. Adams & Victors' Principles of Neurology, 8th
Edition. McGraw-Hill
Alzheimer Disease
Penyakit Alzheimer (AD) adalah gangguan neurodegeneratif yang ditandai dengan
gangguan kognitif dan perilaku yang secara signifikan mengganggu fungsi sosial dan
pekerjaan. AD adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan masa praklinis
yang panjang dan progresif. Pada AD, plak berkembang di hippocampus, struktur
yang dalam di otak yang membantu mengkode memori, dan di area lain dari korteks
serebral yang terlibat dalam pemikiran dan pengambilan keputusan.
Penyakit Alzheimer (AD) adalah penyakit neurodegeneratif yang paling umum yang
bertanggung jawab atas demensia. Sekitar separuh kasus demensia diakibatkan oleh
AD.
Penyakit komorbid
AD, VBI, dan LBD adalah proses penyakit yang sangat umum dan sering terjadi
bersamaan. Selanjutnya, patologi muncul dengan diam secara klinis sangat umum
terjadi pada populasi yang menua. Lebih dari 50% dari semua individu yang
menjalani autopsi dan 40% individu tanpa demensia memiliki patologi AD stadium
menengah atau tinggi. Sekitar 60% individu ini memiliki VBI kronis.
Penyakit Dementing Neurodegeneratif yang jarang terjadi
a. Frontotemporal dementia
b. Prion disease
c. Huntington disease
d. Tauopathies