Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh :
DESI
2013 IB 0006
I. IDENTITAS DIRI :
Nama : Desi
Agama : Islam
II. PENDIDIKAN
C. SMA : SMA Madrasa Aliya Negeri Kota Baru Raha 2010 2012
tahun 2016
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan berkat, hidayat dan karunia serta anugerah-Nya sehingga Karya Tulis
Ilmiah (KTI) dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kebutuhan
Gizi Masa Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Periode Januari Juli Tahun
Penghargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih yang tiada henti ingin penulis
haturkan kepada Ibu Asmaidah, SST selaku Pembimbing I dan Bapak Samudra
dukungan moral maupun materil serta nasehat yang tidak ternilai harganya bagi
penulis.
Dalam Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendehan hati
perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes selaku ketua Yayasan Pendidikan Sowite
Kabupaten Muna
2. Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan
3. Wa Ode Siti Asma, SST, M.Kes selaku pudir 1 Akademi Kebidanan Paramata
Raha
4. Seluruh jajaran Dosen dan para Staf Akademi Kebidanan Paramata Raha yang
5. Kepala Kesbang dan Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Muna yang telah
penelitian ini.
Deli, Dodi, dan adik tercinta Dina dan Dita serta Bibi Rina yang telah
ketulusan, pengertian serta cinta kasih yang tidak pernah berhenti kepada penulis
selama mengikuti pendidikan hingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat penulis
selesaikan.
sebutkan satu persatu, terima kasih atas semangat yang kalian berikan dan
sahabat-sahabatku terutama kepada, Mira, Ici, Fatkhi, Erna, Eda, Fifi, Hikma,
Mariani, Piana, Waliati dan Rasni atas persahabatan yang tulus selama ini, terima
kasih telah memberi warna, bantuan dan arti pertemanan serta kesan yang sudah
10. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu, tegur, sapa dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini senan tiasa dan akan penulis terima dengan
senang hati. Sebagai Akhir, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
Lampiran Lampiran
DAFTAR TABEL
Desi
Daftar Lampiran
Lampiaran 1 : Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 3 : Master Tabel Hasil Penelitian
Lampiran 4 : Surat Telah Melakukan Penelitian
INTISARI
Desi (Psw.2013.IB.006) Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kebutuhan
Gizi Mass Nifas di Wilayah Puskesmas Katobu Periode Januari Juli tahun
2016. Di bawah bimbingan Asmaidah dan Samudra Taufik
Latar Belakang: Menurut WHO sebagian besar (80%) penyebab kamatian utama ibu
terkait kehamilan, persalinan dan nifas (Direct Obstetric Death) dan selebihnya (20%)
tidak langsung (Direct Abstetric Death). Penyebab kematian ibu cukup kompleks,
dapat di golongkan atas faktor-faktor reproduksi, kompleks obstetrik, pelayanan
kesehatan dan sosial-ekonomi. Penyebab komplikasi obstetrik langsung kematian ibu
adalah perdarahan (40%), eklampsia (20%), infeksi (7%) dan lain-lain (33%). Data
ibu nifas yang diperoleh dari Puskesmas Katobu Raha Kabupaten Muna ibu yang
sedang dalam masa nifas pada tahun 2015 periode bulan Januari sampai Desember
sebanyak 610 ibu dan pada tahun 2016 periode bulan Januari sampai Juni sebanyak
340 ibu.
Metode Penelitian: penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan tekhnik
pengambilan sampling secara Accidental
Hasil Penelitian: Berdasarkan Hasil Penelitian, peneliti mendapatkan 30 responden,
pendidikan ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu yaitu tingkat SD sebesar
(0%), SMP sebanyak 1 orang (3%), SMA sebanyak 22 orang (73%), dan perguruan
tinggi sebanyak 7 orang(24%). Tingkat Tahu Ibu Nifas tentang Gizi Mass Nifas
kategori baik sebanyak 19 orang (63,33%), Cukup sebanyak 7 orang (23,33%),
kurang sebanyak 4 orang (13,33%). Tingkat Paham Ibu Nifas tentang Gizi Mass
Nifas kategori baik sebanyak 17 orang (56,66%), cukup sebanyak 12 orang (40%),
kurang 1 orang (3,33%). Tingkat aplikasi Ibu Nifas tentang Gizi Masa Nifas kategori
baik senyak 15 orang (50%), cukup senyak 12 orang (40%), kurang sebanyak 3 orang
(10%)
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan. Tingkat tahu ibu nifas
tentang gizi masa nifas kategori baik sebesar (63,33%), Tingkat paham ibu nifas
tentang gizi Masa nifas kategori baik sebesar (56,66%), Tingkat aplikasi ibu nifas
tentang gizi masa nifas kategori baik sebesar (50%)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas merupakan proses merupakan proses pemulihan rahim dan alat-alat
reproduksi yaitu proses mengecilnnya kembali rahim ke ukuran semula tentu akan
orangnya, biasanya berlangsung sekitar 40 hari. Ibu di masa nifas memerlukan diet
Ibu mebutuhkan gizi yang cukup saat nifas. kualitas dan jumlah makanan yang
dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada jumlah asi yang dihasilkan. Menu makanan
yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas dan
berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin, serta bahan pengawet dan pewarna.
Kekurangan gizi pada ibu nifas menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan
bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi mudah
Pada masa nifas , makanan yang bergizi dan sesuai porsi akan menyebabkan
ibu dalam keadaan sehat dan segar. Ibu nifas yang Faktor makanan yang bergizi
terutama protein sangat penting di konsumsi ibu nifas karena dapat mempengaruhi
proses pencernaan, kadar vitamin dan air dalam buah juga sangat baik untuk menjaga
kesehatan tubuh dan ibu nifas perlu makanan bergizi dan dan porsi makan perlu
ditingkatkan untuk proses pemenuhan fisik ibu selama nifas dan melawan
infeksi.pemenuhan kebutuhan nutrisi yang baik merupakan salah satu faktor yang
Menurut WHO sebagian besar (80%) penyebab kamatian utama ibu terkait
kehamilan, persalinan dan nifas (Direct Obstetric Death) dan selebihnya (20%) tidak
langsung (Direct Abstetric Death). Penyebab kematian ibu cukup kompleks, dapat di
perdarahan (40%), eklampsia (20%), infeksi (7%) dan lain-lain (33%) (Depkes RI,
2012).
Angka kematian ibu di indonesia masih cukup tinggi, pada tahun 2012
mencapai 228 kasus per 100.000 kelahiran hidup, yang mana masih dibawah
pencapaian target tahun 2014 yaitu 118 kasus per 100.000 kelahiran hidup dan
2013).
Angka kematian ibu tahun 2012 di Sulawesi Tenggara sebesar 189 per 100.000
Data ibu nifas yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Muna yaitu
pada tahun 2013 sebanyak 5936, tahun 2014 sebanyak 5674, tahun 2015 sebanyak
4276.
Data ibu nifas yang diperoleh dari Puskesmas Katobu Raha Kabupaten Muna
ibu yang sedang dalam masa nifas pada tahun 2015 periode bulan Januari sampai
Desember sebanyak 610 ibu dan pada tahun 2016 periode bulan Januari sampai Juni
B. Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah tersebut dan tingginya angka kematian ibu
(AKI) yang salah satunya dikarenakan kurangnya gizi dan pemahaman tentang gizi
seimbang terhadap ibu nifas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kebutuhan Gizi masa nifas di
1. Tujuan umum
2016.
2. Tujuan khusus
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yang
pengetahuan yang sudah ada yang terkait dengan Gambaran Pengetahuan Ibu
Nifas tentang Kebutuhan Gizi Masa Nifas diwilayah Kerja Puskesmas Katobu
2. Manfaat Praktis
evaluasi program kesejahteraan ibu dan anak yang terkait dengan permasalahan
Tulis Ilmiah dan bahan pengetahuan bagi peneliti tentang permasalahan ibu
nifas khususnya yang berhubungan gambaran pengetahuan ibu nifas tentang
keutuhan gizi masa nifas diwilayah kerja Puskesmas Katobu periode Januari
pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi masa nifas diwilayah kerja
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Masa Nifas
a. Pengertian
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya placenta
Rukiyah,2011).
bayi sehari-hari.
biasanya memiliki budaya pantang makan seperti telur, ayam dan daging
telur jahitannya gatal-gatal dianggap telur adalah penyebab gatal pada luka
jahitan, tidak boleh makan ikan, telur dan daging supaya jahitan cepat
c. Tahapan nifas
Menurut Ai Yeyeh Rukiyah (2011), nifas dibagi menjadi tiga tahap yaitu :
1) Puerperium Dini
Merupakan masa kepuliahan, yang dalam hal ini ibu telah diperbolehkan
berjalan-jalan.
2) Puerperium intermedial
3) Remote Puerperium
tahunan.
atau sesudah kala III. Perdarahan ini bisa terjadi segera begitu ibu
maka tinggi rahim akan bertambah naik, tekanan darah menurun dan
Nyeri serta panas pada tempat inveksi dan kadang-kadang perih bila
berat, suhu 38c dan nadi dibawah 100/menit. Bila luka terinfeksi
tertutup oleh jahitan dan getah radang tidak dapat keluar, demam
b) Endometris
e. Health Education
1) Nutrisi
nutrisi harus :
d) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya
kali sehari.
d) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
e) Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
g. Perawatan payudara
sampai 6 jam
selama 5 menit, urut payudara dari arah pangkal menuju putting atau
payudara susu menjadi lunak, susukan bayi setiap 2-3 jam sekali, apabila
kain dingin pada payudara setelah menyusui lalu keringkan payudara (Ai
a. Pengertian
Gizi ibu nifas adalah zat-zat makanan yang sangat diperlukan untuk
produksi air susu. Ibu nifas dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan akan gizi
sebagai berikut :
Menurut Biyatun (2009), zat-zat yang dibutuhkan ibu nifas antara lain :
1) Kalori
serta dengan tiga gelas susu, dan dua butir telur, lima putih telur, 120
kalori atau berjemur dipagi hari. konsumsi kalsium pada masa menyusui
meningkat mejadi 5 porsi perhari. satu setara dengan 50-60 gram keju, 1
cangkir susu klim, 160 gram ikan salmon, 120 gram ikan sarden, atau
4) Magnesium
6) Karbohidrat kompleks
kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering, atau crackers, cangkir
bijian utuh.
7) Lemak
Rata-rata kebutuhan dewasa adalah 41/2 porsi lemak (14 gram perporsi)
perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram keju, tiga sendok
makan kacang tanah atau kenari, empat sendok makan krim, secangkir
es krim, buah alpukat, dua sendok makan selai kacang, 120-140 gram
daging tanpa lemak, sembilan kentang goring, dua iris cake, satu sendok
8) Garam
9) Cairan
hari. Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu dan
sup.
10) Vitamin
diperlukan yaitu :
a) Vitamin A yang berguna bagi kesehata kulit, kelenjar serta mata.
dibutuhkan 1,300mcg
kentang
seng setiap hari sekitar 12 mg. Sumber seng terdapat pada seafood, hati
dan daging.
DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi. asupan
hidangan yang memenuhi syarat gizi yang dikenal dengan menu seimbang.
Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan
dalam jumlah dan porsi yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi
2009).
energi
2) Produksi ASI
yang terdapat pada ASI. Kualitas komponen imun dalam ASI pun akan
menurun seiring memburuknya status gizi ibu. Asupan gizi ibu nifas
penyakit. Jika hal ini berlangsung lama, kualitas ASI akan menurun,
sehingga akan berdampak buruk juga pada bayinya. Berat badan bayi
terserang penyakit.
3. Pengetahuan
a. pengertian
Pengetahuan juga berasal dari pengalaman tertentu yang pernah dialami dan
dilakukannya.
yang dilakukan.
yakni :
1) Cara Tradisional
b) Berdasarkan Pengalaman
2) Cara Modern
sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah
atau yang lebih popular dikenal metodologi penelitian. Cara ini mula-
a) Segala sesuaatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul ketika
dilakukan pengamatan.
b) Segala sesuatu yang negative yakni gejala tertentu yang tidak muncul
c. Tingkat Pengetahuan
mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
b. Memahami ( Comprehension)
materi tersebut sevara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek
c. Analisis (Analysis)
d. Sintesis (Synthesis)
baru. Dengan akta lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun
e. Evaluasi (Evaluation)
(Notoatmodjo,2006).
(2007) yaitu :
1) Social Ekonomi
tinggi juga.
3) Pendidikan
4) Pengalaman
dirinya.
d. Pengukuran Pengetahuan
c. pengetahuan kurang, jika presentase jawaban < 55% (Putri Arini, Ayu,
2014).
B. Landasan Teori
Gizi masa nifas adalah zat-zat yang makanan yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan kesehatan ibu dan bayi pada masa nifas yang berfungsi sebagai sumber
tubuh.
Tahu di artikan sebagai sebagai mengingat suatu materi yang telah dIpelajari
(recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara
benar.
dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan
sebagainya.
C. Kerangka Konsep
Tahu
Ibu Nifas
Paham
Aplikasi
Keterangan :
: Variabel Terikat
kebutuhan gizi masa nifas di wilayah kerja Puskesmas Katobu Raha Kabupaten
kebutuhan gizi masa nifas di wilayah kerja Puskesmas Katobu Raha Kabupaten
kebutuhan gizi masa nifas di wilayah kerja Puskesmas Katobu Raha Kabupaten
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif adalah statistik yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang di teliti melalui data
sampel atau populasi dengan data berbentuk kuantitatif. Data kuantitatif adalah data
yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang dianggap (Sugiyono, 2012).
Accidental dimana data yang menyangkut variabel bebas atau resiko dan variabel
terikat atau variabel akibat akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan
(Notoatmodjo, 2010).
1. Lokasi penelitian
2010). Lokasi penelitian ini adalah Puskesmas Katobu Raha Kabupaten Muna
2. Waktu penelitian
tahun 2016.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang melahirkan di wilayah kerja
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang di teliti dan
sampel menurut arikunto (2006), apabila subyeknya 100 lebih baik diambil
100 dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Sampel dalam
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
penelitian ini merupakan variabel tunggu yaitu pengetahuan ibu nifas tentang gizi
masa nifas.
E. Instrumen Penelitian
penelitian ini adalah ibu nifas tentang gizi masa nifas. Jenis kuisioner dalam
penelitian ini adalah kuisioner tertutup. Kuisioner tertutup adalah yang bila
respondenya hanya memberi kesempatan untuk memilih jawaban yang telah
1. Data primer
Data primer adalah data yang diporelah secara langsung diambil dari obyek atau
subyek peneliti oleh peneliti (Riwidikdo, H. 2013). Dalam penelitian ini yang
termaksud data primer adalah hasil kuisioner pengetahuan ibu nifas tentang gizi
masa nifas
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapatkan tidak secara langsung dari
Puskesmas Katobu Raha Kabupaten Muna Dalam penelitian ini yang termaksud
data sekunder adalah jumlah ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Katobu Raha
Kabupaten Muna.
1. Pengelolahan data
melalui lembar kuesioner yang meliputi identitas akseptor dan hasil jawaban
responden.
c. Scoring yaitu memberikan skor pada setiap hasil jawaban akseptor pada
2. Analisis data
distribusi dan presentase dan tiap variabel. Variabel penelitian dideskripsikan dan
f
X= x k
N
Keterangan
k : konstanta (100%)
H. Defenisi Operasional Dan Kriteria Onyektif
Defenisi operasional dan kriteria obyektif dapat disajikan dalam bentuk tabel 1
I. Jalannya Penelitian
1. Tahap Persiapan
Pelaksaan surat pengantar dari institusi Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna.
Selanjutnya guna di sampaikan pula Kepala Kesbang Pol dan Linmas Kabupaten
Kabupaten Muna.
2. Tahap Pelaksanaan
Data yang dikumpulkan kemudian diolah, dan dianalisis serta disajkan secara
Pada tahap ini disusun suatu laporan sebagai tahap akhir dari penelitian
BAB IV
A. Hasil penelitian
a. Letak Geografis
1) Letak teritorial
2) Wilayah kerja
30.034 jiwa terdiri dari 14,299 jiwa laki laki, dan 15.735 jiwa perempuan.
1) Sarana pelayanan
2) Tenaga kesehatan
perawat, paramedis non perawat, tata usaha dan sopir. Tenaga medis terdiri
dari 3 orang dokter Umum dan 2 orang dokter Gigi. Tenaga paramedic
perawat 9 orang bidan, perawat 20 orang dan gizi 4 orang. Tenaga paramedis
non perawat terdiri dari kesling 3 orang, analisis 3 orang, SPK 3 orang,
farmasi 2 orang, dan FKM 4 orang. Tenaga tata usaha terdiri dari tenaga ahli
2. Tingkat Pendidikan
masa nifas wilayah kerja Puskesmas Katobu periode Januari - Juli tahun 2016
Tinggi. Pada golongan SD tidak terdapat ibu nifas dengan pendidikan terakhir
3. Analisis Univariat
Berdasarkan Pengetahuan ibu Nifas tentang Gizi masa Nifas di wilayah kerja
nifas tentang gizi masa nifas wilayah kerja Puskesmas Katobu periode Januari -
2. Tingkat Paham
tentang gizi masa nifas di wilayah kerja Puskesmas Katobu Periode Januari - Juli
3. Tingkat Aplikasi
tentang gizi masa nifas di wilayah kerja Puskesmas Katobu Periode Januari - Juli
B. Pembahasan
1. Tingkat Tahu
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
kognitif yang mempunyai 6 tingkatan salah satunya adalah tingkat tahu di artikan
kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima.
Oleh sebab itu merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja
untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang di pelajari antara lain dengan
banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat
semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang
obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni
Hasil dari penelitian yaitu d ari data keseluruhan responden 30 orang yang
sebanyak 7 orang (24%) dan pengetahuan kurang sebanyak 4 orang (13%). Dari
data dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa
nifas terbanyak pada kategori pengetahuan baik yaitu 19 orang (63%). Hasil
penelitian ini sejalan dengan teori yang ada dimana teori mengatakan bahwa ibu
nifas yang memiliki pendidikan tinggi akan memiliki pengetahuan atau wawasan
yang luas.
berdasarka penelitian tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di
RSUP pandan Arang Boyolali dari 30 responden terdapat 2 responden (6,7%)
2. Tingkat paham
diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang
yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan
televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain lain mempunyai pengaruh besar
terbanyak pada kategori baik sebesar (56%), pengetahuan cukup (40%) dan
pengetahuan kurang 1 orang (4%). Dari data dapat disimpulkan bahwa tingkat
pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas terbanyak pada kategori
pengetahuan baik yaitu 17 orang (56,66%). Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori yang ada dimana teori mengatakan bahwa ibu nifas yang memiliki
pada kategori baik yaitu sebanyak 17 orang (56%). hal ini dikarenakan informasi-
informasi yang di dapat dari Puskesmas Katobu, responden telah paham dengan
yang berkaitan dengan gizi mass nifas. Salah satu faktor yang mempengaruhi
tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari
orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk
pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.
Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti
3. Tingkat Aplikasi
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri
menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan
kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.
Dari studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti bahwa data awal yang
diperoleh dari buku register Puskesmas Katobu bahwa kejadian Gizi Mass Nifas
mengalami penurunan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
kategori tingkat aplikasi tertinggi pada kategori baik yaitu sejumlah 15 orang
Hasil dari penelitian yaitu dari data keseluruhan responden 30 orang yang
sebanyak 12 orang (40%) dan pengetahuan kurang sebanyak 3orang (10%). Dari
data dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa
nifas terbanyak pada kategori pengetahuan baik yaitu (50%). Hasil penelitian ini
sejalan dengan teori yang ada dimana teori mengatakan bahwa ibu nifas yang
masa Nifas.
BAB V
A. Kesimpulan
1. Pengetahuan ibu nifas menunjukkan dari 30 orang ibu nifas yang mempunyai
(63%).
2. Pengetahuan ibu nifas menunjukkan dari 30 orang ibu nifas yang mempunyai
(56%).
3. Pengetahuan ibu nifas menunjukkan dari 30 orang ibu nifas yang mempunyai
(50%).
B. Saran
Katobu Kab.Muna Tahun 2016. Maka dapat dikemukakan beberapa saran yaitu :
memberikan asuhan kebidanan terutama pada ibu nifas yang sesuai dengan standar
optimal pelayanan.
2. Bagi Ibu nifas:
pantangan makanan.
3. Bagi Bidan:
Bidan dapat memberikan pelayanan dan informasi pada ibu nifas khususnya
tentang gizi masa nifas secara optimal supaya ibu nifas mendapatkan
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan belajar
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC
Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Mass Nifas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Manuaba, (2010). Buku Ajar Ginekologi untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: ECG
Notoadmojo, (2007) Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta
Proverawati, Atikah dan Asfuah, Siti (2009) Buku Ajar Gizi Untuk
Kebidanan.Yogyakarta : Nuha Medika
Prawirohardjo, (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta, PT Prestasi Pustakarya
Purwitasari, D., (2009). Buku Ajar Gizi dalam Kesehatan Reproduksi Teori dan
Praktikum. Yogyakarta: Nuha Medika
Profil Sultra (2014) Profil Dinas Kesehatan Tahun 2014. Available at
http://dinkes.go.id/berita-179-.html. Diakses tanggal 29 Juli 2016.
Rukiyah, Ai Yeyeh (2011). Asuhan Kebidanan Nifas. Jakarta timur : CV Trans Info
Media
Riwidikdo, H. (2013). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Rohima Press
Sukarni, Ucesmi, Sudarti (2014). Patologi Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus
Resiko Tinggi. Yogyakarta
Sulistyawati, Ari. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jokjakarta:
Andi Offset
Sediaoetama, Achmad, Djaeni (2008). Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi.
Jakarta: Dian Rakyat
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan B. Bandung:
Alfabeta
KUISIONER
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN GIZI
MASA NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATOBU RAHA
KABUPATEN MUNA TAHUN 2016
1. Identitas responden
No responden :
Nama :
Umur :
Kebiasaan makan :
Berat badan :
Pekerjaan :
Alamat :
2. Petunjuk Pengisian
Berilah tanda ceklis pada salah satu kolom jawaban yang benar yang disediakan.
A. Tingkat Tahu
No Pernyataan B S
Masa nifas merupakan proses pemulihan rahim dan
B. Tingkat Paham
No Pernyataan B S
Kalori dan protein tidak dibutuhka
1
n ibu dalam masa nifas
No Pernyataan Y T
Apakah selama masa nifas anda banyak
1
mengkonsumsi sayuran dan kacang-kacangan