Vous êtes sur la page 1sur 9
KEMENTERIAN KESEHATAN RI SEKRETARIAT JENDERAL Jalan H.R Rasuna Seid Blok X-5 Kavling 4-9 Jakarte 12950 Telepon : (021) - 5201590 (hunting) Nomor SP.O1.01/4 /2267/2014 4 September 2014 Lampiran Hal Hasil Review Draft Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan KB Dalam JKN Yang terhormat, Direktur Bina Kesehatan Ibu di Jakarta Menindaklanjuti surat Saudara nomor TU.02.01/BIII.4/9251/2014 tanggal 29 Agustus 2014, tentang Permohonan review draft Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan KB dalam JKN. Bersama ini kami sampaikan penjelasan sebagai berikut: 1. Bahwa Pelayanan KB Bergerak (mobile) dalam regulasi yang ada saat ini belum menjadi bagian deri paket manfaat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan pembiayaannya dengan menggunakan skema diluar JKN 2, Pelayanan KB berupa konseling, pemberian kondom, pelayanan pil KB sudah termasuk didalam Komponen pembiayaan kapitasi pada FTP, sedangkan untuk pelayanan KB berupa pelayanan suntik KB, pelayanan IUD/Implan, dan pelayanan MKIP pembayarannya sesuai ketentuan dalam Permenkes no, 59 tahun 2014 (pengganti Permenkes no. 69 tahun 2013 tentang standar tarif pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama dan fasilitas Kesehatan tingkat lanjutan), 3, Dengan adanya pengaturan tarif kapitasi dan pembayaran kapitasi untuk 1000 jiwa per bulan walaupun jumlah peserta kurang dari 1000 jiwa di wilayah FKTP berada (Permenkes No.59 tahun 2014 pasal 12), maka semua peserta JKN akan mempunyai fasiltas kesehatan tingkat pertama yang telah bekerjasama dengan BPUS kesehatan, sehingga tidak diperiukan lagi adanya pembayaran kompensasi Demikian penjelasan kami, kami ucapkan terima kasih, RIB fanananosares44nn4 f tH me \ KBKR/Ditjalpem/FRM/06/2015 BkkbN ae Jakarta, 6 Januari 2015 Nomor 14/1/B.002/81/2015 Lampiran 1 (satu oerkas Perihal : klaim tubektomi interval melalui INA CBG Kepada Yth. Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (Ketua NCC) Kementerian Kesehatan Di Tempat Dengan hormat, Bersama ini kami sampaikan ucapan terima kasih atas kerjasama Bapak untuk memfasilitasi BKKBN mensosialisasikan_pelayanan keluarga berencana yang terintegrasi dalam skema pembiayaan pelayanan Kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (KN) dalam workshop nasional penyelenggaraan pelayanan KB tahun 2014 di Surakarta, Jawa Tengah bulan November 2014 yang lalu. Dalam workshop tersebut teridentifikasi beberapa tantangan terkait dengan peningkatan akses pelayanan KB antara lain masih belum dapat diklaimmnya pelayanan tubektomi interval di hampir seluruh rumah sakit oleh BPIS Kesehatan. Terkait dengan hal ini, telah dilakukan pembahasan di tingkat provinsi antara Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, BPIS Divisi Regional Jawa Timur, RSUP Soetomo dan RSUD Waluyo Jati Kraksaan_ Kab. Probolinggo yang menyepakati diagnosis sterilisasi (ICD 10 Z. 30.21, prosedur other bilateral destruction or occlusion of fallopian tubes (ICD 9 66.38) dengan deskripsi prosedur membuka tuba terhalang/terganggu (INA CBG W-2-12-0) sebagai dasar pengklaiman pelayanan tubektomi interval. Terlampir kami sampaikan contoh laporan individu pasien di RSU Waluyo Jati Kraksaan untuk klaim pelayanan tubektomi interval. Sekaitan dengan hal tersebut kami mohon kesediaan Bapak untuk dapat menetapkan diagnosis, prosedur dan deskripsi dimaksud agar dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembiayaan peleyanan ‘tubektomi interval yang dapat diberlakukan dan diterima oleh BPJS Kesehatan. Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih. Tembusan Yth 1. Sekretaris Utama selaku Plt. Deputi Bidang KB dan KR, BKKBN 2. BPIS Kesehatan Pusat 3. Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Jawa Timur Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Jl, Permata No. 1, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur 13650 PO.BOX : 296 JKT 13013 Telp.: (021) 8098018, 8009029-45-53-69-77-85 Fax. (021) 8008554 Website : nitp/www. bxb.go.d DAT tatvent KEMENTERIAN KESEHATAN RI SEKRETARIAT JENDERAL Jalan H.R, Rasuna Said Blok X-5 Kavling 4 - 9 Jakarta 12950 Telepon: (021) 5201590 (hunting) Nomor TU.05.01/3/ 12015 {© Februari 2015 Lampiran © Satu lembar Hal Klaim Tubektomi interval melalui INA CBG Yang terhormat, Direktur Bina Kesertaan KB Jalur pemerintah di Tempat Sehubungan dengan surat yang dikirimkan oleh Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Pemerintah, nomor: 14/1/KB.002/E1/2015 pada tanggal 6 Januari 2015 tentang klaim tubektomi interval melalui INA CBG. Terkait itu ada beberapa hal yang perlu kami sampaikan: 1, Dalam pengklaiman menggunakan software INA CBG, tidak harus ada tindakan dalam setiap diagnosa yang diinput ke dalam Software INA-CBG. INA-CBG merupakan penyederhanaan dari ICD 10 dan ICD 9 CM yang mana mengelompokkan diagnosa atau penyakit ke dalam 1077 kode tarif dengan ciri- ciri pengelompokkannya adalah penggunaan sumber daya dan tindakan yang hampir sama 2. Kode INA-CBG dan deskripsinya tidak selalu menggambarkan diagnosis tunggal tetapi bisa merupakan hasil satu diagnosis atau kumpulan diagnosis dan prosedur. 3. Kode diagnosis, kode prosedur dan kode INA CBG yang diusulkan tersebut sudah sesuai dengan aturan pengkodingan dalam INA CBG 4. Perlu adanya koordinasi antara BPJS Kesehatan, BKKBN dan PPJK yang difasilitasi Tim Tarif INA CBG untuk mendapatkan pemahaman bersama mengenai pengkodingan tersebut, dan usulan tindak lanjut berikutnya diharapkan agar BPUS Kesehatan dapat menyampaikan informasi tersebut di lingkungan internal BPJS 5, Berikut ini kami sertakan kode yang bisa dijadikan untuk penetapan diagnosis, prosedur, dan deskripsi, yang bisa dijadikan sebagai salah satu sumber pembiayaan pelayanan KB Data kode Pelayanan KB INA-CBG [ AN 7 ym | KODE I KODE | NO INDAKAN Ic 1W&ICDIEM Che natCie a, MOW dgn 20.2” 1-121 % Laparoscopy 66.39,66.32,66.31 saben iii [1 |b. MOW den mini Tapa Wel-12-1 Wwa.i20 | — e132 y 2 | MOP RTT X-0-13-X, 10-0 Fo areal a. Pasang IUD LAl21 W311-0 | I el S 3 |b Cabut uD 24-121 W-3-12-0 | ©. Cabut & Pasang_ | Tub 74121 W3-11-0 a. Pasang Susuk KB ZaAZT 544-0 ’. Cabut Susuk KB ZAA2T | 4 |e. CabutéePasang Susuk perc anal Kompl Naa a IUD Post Partum eae LAID | b. MOW Post Seetio i 6 | Untuk sect 744 0-6-10-1 0-7-10-0 | fangsung steril) aes 66.39,66.52.66.31 | 7] Konseling KB ‘a 730.0 (aa GS-40 8 KB Suntik 3 bulanan_| D304 | Z-4A2-1 Q5-44-0 | [9 | Survailance 1UD 730.5 LAAD Q5-440 10__| Survailance Obat KB B04 ZAAD Q5-440 | 11 | Management rere zag 9 TAD Q5440 Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama Bapaki/lbu kami ucapkan terima kasih fa} BRJSKesehatan Od Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nomor MOS! j1H1.210415, Jakarta, | April 2015 Hal Penjaminan Pelayanan KB Yth. Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik indonesia di Jakarta Sehubungan dengan pertanyaan dari Divisi Regional tentang kodifikasi pelayanan persalinan dan sterilisasi wanita dalam pengajuan kiaim INA-CBG's dan surat Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan kepada Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Pemerintah Nomor TU.05.01/3/610/2015 tanggal 16 Februari 2015 perihal Kiaim Tubektomi interval melalui INA-CBG's, dengan ini kami sampaikan sebagai berikut 4, Mengacu kepada a. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 Pasal 20 (1) “Setiap Peserta berhak memperoleh Manfaat Jaminan Kesehatan yang bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan” Pasal 21 (1) Manfaat pelayanan_promotit_dan_preventif meliputi_pemberian pelayanan a. penyuluhan kesehatan perorangan; b. imunisasi dasar, . keluarga berencana; dan 4d. skrining kesehatan (4) Pelayanan keluarga berencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf ¢ meliputi konseling, kontrasepsi dasar, vasektomi_dan tubektomi bekerja sama dengan lembaga yang membidangi keluarga berencana, b. Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013: Pasal 22: (1) Pelayanan kesehatan yang dijarnin terdiri atas a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama, meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik yang mencakup’ 4. administrasi pelayanan; 2 /anan promotif dan preventit; 3. .dst b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, meliputi pelayanan kesehatan yang mencakup 1, administrasi pelayanan; 2. pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan subspesialis; 3. dst Kantor Pusat Ji Leen Suprapto Cempaka Puth 0 BOX 1391/7, Jakarta Pusat 10510- Indonesia Telp, +62 21471 2938 Hunting) Fax +62 21 421 2940, vnvicbpi-kesehatan gold ¢ Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh Menteri. (2) Dalam hal pelayanan kesehatan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf ¢ telah ditanggung dalam program pemerintah, maka tidak termasuk dalam pelayanan kesehatan yang dijamin. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program JKN Bab IV Bagian C: 1. Manfaat yang dijamin dalam JKN terdiri dari a. Pelayanan Kesehatan di FKTP merupakan pelayanan kesehatan rnon-spesialistik yang meliputi 4) Administrasi pelayanan; 2) Pelayanan promotif dan preventit 3)...dst b. Pelayanan Kesehatan di FKRTL/Rujukan Tingkat Lanjutan yang mencakup: 41) Administrasi pelayanan; 2) Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan subspesial’s; 3) ..dst cc, Manfaat pelayanan promotif dan preventif 3) Keluarga berencana, meliputi konseling, kontrasepsi daser, vasektomi, tubektomi, termasuk komplikasi KB bekerja sama dengan lembaga yang membidangi keluarga berencana Peraturan Mentori Kesehatan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan: Pasal 3: (2) Tarif Non Kapitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b diberlakukan pada FKTP yang melakukan pelayanan kesehatan di tuar lingkup pembayaran kapitasi yang meliputi { jasa pelayanan kebidanan dan neonatal yang dilakuken oleh ‘bidan atau dokter, sesuai Kompetensi dan kewenangannya 4g, pelayanan Keluarga Berencana berupa MOP/vasektomi; h..dst Lampiran: Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (INA-CBG's) - Kode INA CBG: 0-6-11-1 Desktipsi: Prosedur Persalinan Vaginal Dengan Steriisasi &/ Dilatasi & Kuret Ringan ~ Kode INA CBG: 0-6-11-I1 Deskripsi: Prosedur Persalinan Vaginal Dengan Steriisasi &/ Dilatasi & Kuret Sedang - Kode INA CBG: 0-6-11-II Deskripsi: Prosedur Persalinan Vaginal Dengan Steriisasi &/ Dilatasi & Kuret Berat 2. Berdasarkan regulasi pada poin 1, maka: ‘8, Manfaat pelayanan Keluarga Berencana sebagal_bagian dari benefit promotif preventif untuk peserta JKN diberikan di FKTP. Regulasi tidak mengatur tentang pelayanan promotif preventif dan pelayanan Keluarga Berencana di FKRTL b. Tarif untuk sterilisasi wanita tidak ditentukan secara khusus namun pada tarif INA-CBG's sterilisasi wanita termasuk dalam kode INA-CBG's 0-6-11- 1, 0-6-1111 dan 0-6-17-IIl dengan deskripsi Prosedur Persalinan Vaginal dengan Steriisasi &/ Dilatasi dan Kuret. cc. Regulasi mengatur tarif MOP/vasektomi di FTP sebagai pelayanan yang dibayarkan di luar kapitasi, namun untuk MOW yang diberikan di FKTP tidak diatur 4, Walaupun reguiasi tidak mengatur tentang pelayanan Keluarga Berencana di FKRTL, namun regulasi mengatur tariff INA-CBG's untuk Sterilisasi Pria dan Sterilisasi Wanita yang dilakukan pasca persalinan. 3. Untuk itu, mohon penjelasan terkait hal-hal berikut: a. Kesesuaian pelayanan KB dengan definisi kebutuhan dasar kesehatan sesuai UU Nomor 40 Tahun 2013 pasal 19 ayat (2) b. Penjaminan pelayanan Kelvarga Berencana di FKRTL, apakah sterilisasi pria dan sterilisasi wanita tanpa persalinan yang dilakukan di FKRTL dapat dijamin dalam program JKN, mengingat pelayanan KB juga akan diberikan kepada peserta tidak hanya ates indikasi medis, yang akan berdampak pada beban pembiayaan pelayanan Kesehatan. Cakupan pelayanan KB yang ditanggung oleh program pemerintah (BKKBN) dan. pelayanan KB yang ditanggung oleh program JKN sebagaimana Perpres 111 Tahun 2013 pasal 22 ayat (2), dengan mempertimbangkan bahwa pelayanan KB di FKRTL belum diperhitungkan dalam perhitungan besaran luran. Dermikian disampaikan, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih omer \ F Ai) Fajriadinur jenna Tembusan Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Pemerintah ara 00 OPE es (+) KEMENTERIAN KESEHATAN RI ee SEKRETARIAT JENDERAL Jalan H.R, Rasuna Said Blok X-5 Kavling 4 - 9 Jakarta 12950 Telepon: (021) 5201590 (hunting) Nomor JP.01.09/3/1771/2015 1 Juni 2015) Hal : Penjaminan Pelayanan KB Yang terhormat, Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan di Jakarta Sehubungan dengan surat yang Saudara kirimkan pada tanggal 15 April 2015 dengan nomor surat 4031/III.2/0415 tentang Penjaminan Pelayanan KB, maka kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut 1. UU Nomor 40 Tahun 2004 pasal 19 ayat 2 menyebutkan bahwa “ Jaminan Kesehatan diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan” Berdasarkan isi UU tersebut di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut Pelayanan KB/kontrasepsi merupakan salah satu kebutuhan dasar kesehatan karena penggunaan kontrasepsi memberi manfaat perbaikan kualitas kesehatan ibu, karena pengaturan jumlah dan jarak waktu kehamilan dan kelahiran akan meningkatkan kualitas Kesehatan mental dan sosial bagi ibu, karena ibu jadi memiliki waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak dengan baik, untuk beristirahat, melakukan berbagai aktivitas. 2. Perpres No 12 Tahun 2013 Pasal 25 menyebutkan bahwa salah satu pelayanan kesehatan yang tidak dijamin dalam JKN adalah alat kontrasepsi (poin |), sedangkan untuk tindakan kontrasepsi tidak disebutkan dalam pelayanan yang tidak dijamin 3. Pada Permenkes No 71 Tahun 2013: * Pasal 14 ayat 1 disebutkan bahwa “Pelayanan kesehatan bagi Peserta dilaksanakan secara berjenjang sesuai kebutuhan medis dimulai dari Fasilitas Kesehatan tingkat pertama” + Pasal 15 ayat 1 disebutkan bahwa “Dalam hal Peserta memerlukan Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan atas indikasi medis, Fasilitas Kesehatan tingkat pertama harus merujuk ke Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan terdekat sesuai dengan Sistem Rujukan yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan, Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Pelayanan KB merupakan bagian dari pelayanan promotif, preventif yang diberikan di FKTP namun apabila terdapat indikasi medis yang tidak dapat ditangani di FKTP maka dapat dilakukan rujukan berjenjang ke FKRTL. 4. Tarif Pelayanan MOW tidak diatur dalam tarif di luar kapitasi untuk FKTP karena berdasarkan Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi yang diterbitkan oleh BKKBN disebutkan bahwa Standar pemberian Pelayanan MOW baik Minilaparotomi Interval, Minilaparatomi pascapersalinan, laparaskopi harus dilakukan di ruang operasi yang steril. Ruang operasi seperti ini tidak terdapat di FKTP melainkan hanya tersedia di FKRTL 5. a. Dalam pengklaiman menggunakan software INA CBG'S, diagnosa yang diinput ke dalam software INA CBGs tidak selalu menggambarkan tindakan yang telah dilakukan. Hal ini dikarenakan INA CBG merupakan penyederhanaan dari ICD 10 dan ICD 9 CM, yang mengelompokkan diagnosa atau penyakit ke dalam 1077 kode tarif dengan ciri-ciri pengelompokannya adalah penggunaan sumber daya dan tindakan yang hampir sama. b. Kode INA CBG dan deskripsinya tidak selalu menggambarkan diagnosis tunggal tetapi bisa merupakan satu diagnosis atau kumpulan diagnosis dan prosedur. ¢. Untuk kode sterilasi wanita selain kode INA CBGs 0-6-11-1, 0-6-11-II, 0-6-11-III (Prosedur Persalinan Vaginal dengan sterilisasi &/ Dilatasi & Kuret Ringan, sedang, berat ), untuk wanita yang tidak bersalin maka tindakan sterilisasi masuk ke dalam kode W-1-12-1 (Rawat Inap)W-2-12-0 (Rawat Jalan) ( Prosedur Operasi membuka tuba yang terhalang/terganggu. Demikian surat ini kami buat demi memberikan peiayanan yang baik bagi peserta JKN. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih. dr Donaldf Pardede, MPPM NIP 195804021986111001 Tembusan : 1. Sekretaris Jenderal 2. Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Pemerintah

Vous aimerez peut-être aussi