Vous êtes sur la page 1sur 6

BAHAN BACAAN 4.

1
KEKONGRUENAN DAN KESEBANGUNAN

A. Tujuan
Setelah mempelajari bab ini Anda diharapkan mampu menjelaskan pengertian
kesamasebangunan (kongruensi) dan kesebangunan (similaritas) bangun datar, sifat-sifat serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah, terutama yang berkaitan dengan kesebangunan
segitiga.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini peserta dapat
1. Mengidentifikasi Bangun-Bangun Datar Yang Sama Sebangun dan Sebangun.
2. Mengidentifikasi Sifat-Sifat Dua Segitiga Sama dan Sebangun
3. Mengidentifikasi Sifat-Sifat Dua Segitiga Sebangun
4. Menggunakan Konsep Kesebangunan Segitiga dalam Pemecahan Masalah

C. Uraian Materi

Di sekitar kita banyak dijumpai benda-benda atau bagian benda yang bentuknya sama baik
dengan ukuran sama maupun berbeda.

(i) (ii) (iii)

Gambar (i) dan (ii) memuat kesamasebangunan (kongruensi) dan kesebangunan (similaritas)
yang terkait dengan pengubinan. Gambar Pythagoras pada. Gambar (iii) berkaitan dengan
perbesaran dan pengecilan foto yang menghasilkan bangun atau gambar sebangun.

1. Bangun-Bangun Datar yang Sama Sebangun

Dua bangun disebut kongruen (sama dan sebangun) jika setiap dua pasang titik yang
bersesuaian pada kedua bangun berjarak sama. Dapat pula dikatakan dua buah bangun datar

MODUL GURU PEMBELAJAR PPPPTK MATEMATIKA - 2016


kongruen (sama dan sebangun) jika keduanya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama.
Kesamaan ukuran tersebut dapat dinyatakan dengan:
setiap pasang sisi seletak sama panjang
setiap pasang sudut seletak sama besar
Dari keterangan di atas dapat dipahami, bahwa jika dua bangun kongruen, maka dengan
mentransformasikannya (menggeser, memutar, atau mencerminkan), bangun yang satu dapat
menempati bangun lainnya. Dari sini juga dapat dikembangkan, bahwa setiap dua bangun,
yang tepat dapat saling menempati bangun lainnya merupakan pasangan bangun yang
kongruen.

Contoh 1
60

II III 60 IV
I 60
30 mm

Contoh 2

Pada Gambar di samping ada beberapa jenis bangun yang


kongruen, di antaranya bangun-bangun segitiga sama sisi,
persegi, dan segi-6 beraturan.

2. Kekongruenan Segitiga

Jika kekongruenan itu menyangkut segitiga, maka dua segitiga dikatakan kongruen jika dan
hanya jika sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Dapat dibuktikan beberapa
prinsip berikut bahwa:

P1 Dua segitiga kongruen ketiga sisinya sama panjang.


P2 Dua segitiga kongruen sebuah sisi dan kedua sudut apit sama besar.
P3 Dua segitiga kongruen dua sisi sama panjang dan sudut apitnya sama besar.
P4 Dua segitiga kongruen dua sisi sama panjang dan sebuah sudut pada salah satu
sisinya sama besar.

3. Kesebangunan

Dua bangun disebut sebangun (similar) jika setiap dua pasang titik yang bersesuaian pada
kedua bangun jaraknya sebanding dengan jarak dua pasang titik lainnya.

MODUL GURU PEMBELAJAR PPPPTK MATEMATIKA - 2016


Untuk segitiga:
Dua segitiga dikatakan sebangun (similar) jika:
perbandingan panjang sisi-sisinya yang bersesuaian sama, atau
sudut-sudutnya yang bersesuaian sama besar

Beberapa akibat kesebangunan dalam segitiga:

a. Jika sebuah garis g || sisi AB pada ABC dan memotong


AC di titik D dan BC di E, maka: C

1) CDE CAB dan CED CBA


D E
(CDE CAB dibaca sudut CDE kongruen dengan
sudut CAB).
2) CDE ~ CAB ; Akibat lebih lanjut: A B
3) CD : CA = CE : CB = DE : AB
4) CD : DA = CE : CB
5) Luas CDE : Luas CAB = (CD)2 : (CA)2 = (CE)2 : (CB)2 = (DE)2 : (AB)2

b. Jika titik D dan E pada gambar di atas masing-masing titik tengah AC dan BC , maka DE
disebut (salah satu) paralel tengah pada segitiga tersebut.
1
DE = 2 AB dan DE || AB C

c. Jika pada ABC tersebut titik D pada AC dan E pada BC sedemikian


o
sehingga besar CDE = B dan CED = A, maka DE disebut ruas *
D
garis anti paralel terhadap AB .
o *B
A

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Nyatakanlah dengan berbagai cara (intuitif maupun deduktif), ciri-ciri dua buah bangun
datar dikatakan
a. kongruen.
b. Sebangun.

2. Lengkapilah isian pada tabel di bawah ini.

MODUL GURU PEMBELAJAR PPPPTK MATEMATIKA - 2016


No. Asumsi: Kode Kesimpulan: Alasan
Segitiga ABC dan Segitiga sebangun/
PQR kongruen/
tidak dapat
ditentukan
1 Memiliki 2 pasang sudut Sd-sd
sama besar: A=P,
B=Q
2 Memiliki 3 sudut sama Sd-sd-
besar: A=P, B=Q, sd
C=R
3 Memiliki 2 sisi (sepasang) s-s
sama panjang: a = p, b = q
4 Memiliki 3 sisi sama s-s-s
panjang: a = p, b = q, c = r
5 Memiliki 2 pasang sudut Sd-s-sd
sama besar dan sisi
sekutunya sama panjang:
A=P, B=Q, c = r
6 Memiliki 2 pasang sudut Sd-sd-s
sama besar dan sisi yang
tidak sekutunya sama
panjang: A=P, B=Q, a
=p
7 Memiliki 2 sisi (sepasang) s-sd-s
sama panjang dan sudut
yang diapitnya sama besar:
a = p, b = q, C=R
8 Memiliki 2 sisi (sepasang) s-s-sd
sama panjang dan sudut
yang tidak diapitnya sama
besar: a = p, b = q, A=P

3. Dari tabel pada no.2, periksalah asumsi nomor mana saja yang merupakan asumsi
minimal (dengan pengertian jika ada syarat yang dihilangkan maka kesimpulannya akan
berubah).

MODUL GURU PEMBELAJAR PPPPTK MATEMATIKA - 2016


E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Pada bangun di bawah ini, tanda yang sama menyatakan ukuran yang sama. Panjang sisi
segitiga terkecil berturut-turut a, b, dan c satuan.
1. Temukan pasangan bangun (poligon) yang kongruen sebanyak mungkin.
2. Temukan pula pasangan bangun (poligon) yang sebangun sebanyak mungkin.

a c

2. Dengan menggunakan prinsip kekongruenan dan/atau kesebangunan, buktikan bahwa pada


segitiga ABC dengan AC = BC, maka A = B.

3. Dalam PQR samakaki dengan puncak R, pada perpanjangan PQ ditetapkan titik A dan

pada perpanjangan QP ditetapkan B sedemikian sehingga PB = QA. Buktikanlah bahwa


PRB = QRA dan RB = RA.

4. Diketahui ABC, AC = 24 cm, BC = 36 cm. dan AB = 30 cm. Titik P pada AC dan Q pada BC

dan PQ AB dan CP = 8 cm. Hitunglah PQ dan QB.


5. Sebuah titik T berada di luar sebuah lingkaran. Garis g melalui T memotong lingkaran di A
dan B. Garis h melalui T memotong lingkaran di C dan D. Buktikanlah bahwa: TA TB = TC
TD

F. Rangkuman
Konsep kekongruenan dan kesebangunan segitiga menjadi dasar dalam mengkaji kekongruenan
dan kesebangunan pada bangun datar. Dua segitiga dikatakan sebangun jika bentuknya sama,
sementara dikatakan kongruen (sama sebangun) jika bentuk dan ukurannya juga sama. Ada
beberapa sifat dan prinsip yang menentukan apakah dua segitiga dikatakan sebangun dan
dikatakan kongruen.

MODUL GURU PEMBELAJAR PPPPTK MATEMATIKA - 2016


G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Periksalah pemahaman Anda dengan materi yang disajikan dalam modul ini, serta hasil
pengerjaan latihan/tugas dengan kunci jawaban. Jika Anda dapat memahami sebagian besar
materi dan dapat menjawab sebagian besar latihan/tugas, maka Anda dapat dianggap
menguasai kompetensi yang diharapkan. Namun jika tidak atau Anda merasa masih belum
optimal, silakan dipelajari kembali dan berdiskusi dengan teman sejawat untuk memantapkan
pemahaman dan memperoleh kompetensi yang diharapkan. Setelah Anda telah dapat
menguasai kompetensi pada kegiatan pembelajaran ini, maka silakan berlanjut pada kegiatan
pembelajaran selanjutnya.

BAHAN BACAAN INI BERSUMBER DARI MODUL DIKLAT GURU PEMBELAJAR PPPPTK
MATEMATIKA 2016) DAN HANYA DIGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN DIKLAT DALAM
JARINGAN.
TIDAK DISARANKAN MENGGUNAKAN BAHAN BACAAN TANPA MENGIKUTI AKTIVITAS
DIKLAT DALAM JARINGAN DEMI MENGHINDARI KESALAHAN INTERPRETASI DAN
KETIDAKLENGKAPAN INFORMASI.

MODUL GURU PEMBELAJAR PPPPTK MATEMATIKA - 2016

Vous aimerez peut-être aussi