Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1
KEKONGRUENAN DAN KESEBANGUNAN
A. Tujuan
Setelah mempelajari bab ini Anda diharapkan mampu menjelaskan pengertian
kesamasebangunan (kongruensi) dan kesebangunan (similaritas) bangun datar, sifat-sifat serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah, terutama yang berkaitan dengan kesebangunan
segitiga.
C. Uraian Materi
Di sekitar kita banyak dijumpai benda-benda atau bagian benda yang bentuknya sama baik
dengan ukuran sama maupun berbeda.
Gambar (i) dan (ii) memuat kesamasebangunan (kongruensi) dan kesebangunan (similaritas)
yang terkait dengan pengubinan. Gambar Pythagoras pada. Gambar (iii) berkaitan dengan
perbesaran dan pengecilan foto yang menghasilkan bangun atau gambar sebangun.
Dua bangun disebut kongruen (sama dan sebangun) jika setiap dua pasang titik yang
bersesuaian pada kedua bangun berjarak sama. Dapat pula dikatakan dua buah bangun datar
Contoh 1
60
II III 60 IV
I 60
30 mm
Contoh 2
2. Kekongruenan Segitiga
Jika kekongruenan itu menyangkut segitiga, maka dua segitiga dikatakan kongruen jika dan
hanya jika sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Dapat dibuktikan beberapa
prinsip berikut bahwa:
3. Kesebangunan
Dua bangun disebut sebangun (similar) jika setiap dua pasang titik yang bersesuaian pada
kedua bangun jaraknya sebanding dengan jarak dua pasang titik lainnya.
b. Jika titik D dan E pada gambar di atas masing-masing titik tengah AC dan BC , maka DE
disebut (salah satu) paralel tengah pada segitiga tersebut.
1
DE = 2 AB dan DE || AB C
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Nyatakanlah dengan berbagai cara (intuitif maupun deduktif), ciri-ciri dua buah bangun
datar dikatakan
a. kongruen.
b. Sebangun.
3. Dari tabel pada no.2, periksalah asumsi nomor mana saja yang merupakan asumsi
minimal (dengan pengertian jika ada syarat yang dihilangkan maka kesimpulannya akan
berubah).
a c
3. Dalam PQR samakaki dengan puncak R, pada perpanjangan PQ ditetapkan titik A dan
4. Diketahui ABC, AC = 24 cm, BC = 36 cm. dan AB = 30 cm. Titik P pada AC dan Q pada BC
F. Rangkuman
Konsep kekongruenan dan kesebangunan segitiga menjadi dasar dalam mengkaji kekongruenan
dan kesebangunan pada bangun datar. Dua segitiga dikatakan sebangun jika bentuknya sama,
sementara dikatakan kongruen (sama sebangun) jika bentuk dan ukurannya juga sama. Ada
beberapa sifat dan prinsip yang menentukan apakah dua segitiga dikatakan sebangun dan
dikatakan kongruen.
BAHAN BACAAN INI BERSUMBER DARI MODUL DIKLAT GURU PEMBELAJAR PPPPTK
MATEMATIKA 2016) DAN HANYA DIGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN DIKLAT DALAM
JARINGAN.
TIDAK DISARANKAN MENGGUNAKAN BAHAN BACAAN TANPA MENGIKUTI AKTIVITAS
DIKLAT DALAM JARINGAN DEMI MENGHINDARI KESALAHAN INTERPRETASI DAN
KETIDAKLENGKAPAN INFORMASI.