Vous êtes sur la page 1sur 2

PEMANTAUAN PELAKSANAAN

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR


PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA
No Dokumen : 440 / / UPT
No Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : .. 2015

Halaman : 1/.....

UPT Puskesmas dr. Sonny Budiman


Cigombong NIP. 197910292010011007

1. DEFINISI Setiap kegiatan yang berkaitan dengan penanganan bahan dan limbah
berbahaya dalam lingkup UPT Puskesmas Cigombong

Untuk memastikan pelaksanaan penanganan bahan dan limbah berbahaya tidak


2. TUJUAN menimbulkan pencemaran dan membahayakan lingkungan sekitar sehingga
jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dapat ditelusuri penyebabnya

1. Pemantauan penanganan bahan dan limbah berbahaya dilakukan dalam


3. KEBIJAKAN periode tertentu
2. Prosedur pelaksanaan harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang
dalam SOP

4. REFERENSI PP RI No.101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun

5. PROSEDUR A. Identifikasi Limbah Berbahaya


Sanitarian dan Petugas Terkait
a. Masing-masing unit penghasil limbah berbahaya mengidentifikasi
jenis, jumlah limbah berbahaya yang secara periodik dihasilkan
b. Identifikasi ditulis dalam buku inventaris limbah berbahaya

B. Pengumpulan Limbah Berbahaya


Petugas Laboratorium
a. Mengidentifikasi jenis, jumlah limbah berbahaya yang secara periodik
dihasilkan oleh unit tersebut
b. Melaporkan kepada sanitarian mengenai hasil identifikasi tersebut
c. Mengangkut limbah berbahaya dari unitnya ke tempat sampah khusus
pembuangan sementara limbah berbahaya
d. Petugas laboratorium dan sanitarian memverifikasi limbah berbahaya
yang sudah ditampung dan memberikan simbol/label (dengan check
list inventaris limbah berbahaya)
e. Masa simpan sementara adalah maksimal 90 hari sesuai persyaratan
atau bila limbah berbahaya sudah mencapai 50 kg/hari

C. Pengelolaan Limbah Berbahaya Oleh Pihak Ketiga


a. Pihak ketiga sebagai pengumpul/pengelola limbah berbahaya harus
memiliki izin dari Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia
b. Pihak transportir harus mempunyai izin dari Dirjen Perhubungan Darat
Kementrian Perhubungan RI dan mendapat rekomendasi dari
Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Izin sesuai dengan
jalur transportasi yang dilalui limbah berbahaya
c. Adanya surat bentuk kerjasama antara puskesmas dengan pihak ketiga
perihal pembuangan limbah berbahaya
d. Berita acara serah terima limbah berbahaya harus selalu dilampirkan
setiap pihak ketiga mengambil limbah berbahaya dari tempat
penyimpanan sementara di puskesmas

1. Petugas sanitarian
6. UNIT TERKAIT 2. Unit laboratorium
3. Unit-unit pelayanan kesehatan di puskesmas
4. Pihak ketiga pengumpul limbah berbahaya

7. DOKUMEN 1. Buku inventaris bahan/limbah berbahaya


TERKAIT 2. Check list identifikasi limbah berbahaya
3. Surat kerjasama puskesmas dengan pihak ketiga
4. Berita acara pengambilan limbah berbahaya dari tempat penampungan
sementara

8. REKAMAN HISTORI PERUBAHAN


Tanggal Mulai
No. Isi Perubahan
Diberlakukan

Vous aimerez peut-être aussi