Vous êtes sur la page 1sur 13

PEDOMAN PELAYANAN KLINIS

PUSKESMAS PANCENG

UPT PUSKESMAS PANCENG


JL. Raya Panceng No. 58
Gresik (61156)
No. Telepon (031) 3940118
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terwujudnya kondisi kesehatan masyarakat yang baik adalah tugas dan tanggung
jawab dari negara sebagai bentuk amanah konstitusi yaitu Undang-Undang Dasar
Negara
Republik Indonesia tahun 1945. Dalam pelaksanaanya negara berkewajiban menaja
mutu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Mutu pelayanan kesehatan sangat
ditentukan oleh fasilitas kesehatan serta tenaga kesehatan yang berkualitas. Negara
sangat membutuhkan peran organisasi profesi tenaga kesehatan yang memiliki peran
menjaga kompetensi anggotanya.
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan
rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan
standard pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Sebelum pelayanan klinis dilaksanakan perlu ditetapkan adanya pedoman yang
menjadi dasar tenaga kesehatan dalam melaksanankan pelayanan klinis di Puskesmas.

B. Tujuan Pedoman
Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan pelayanan klinis di Puskesmas.

C. Sasaran Pedoman
Seluruh petugas yang memberikan pelayanan klinis di Puskemas Panceng.

D. Runag Lingkup Pedoman


Ruang lingkup pelayanan klinis ini meluti pedoman penyakit yang dijumpai dalam
pelayanan di Puskesmas Panceng.

E. Batasan Oprasional
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM Pelayanan Klinis adalah :
1. Dokter Umum
2. Dokter Gigi
3. Perawat
4. Bidan
5. Perawat Gigi

B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan Pelayanan Klinis yaitu :
a. Poli Umum : Dokter, Perawat
b. Poli TB : Perawat
c. Poli MTBS : Dokter, Bidan
d. Poli Gigi : Dokter Gigi, Perawat Gigi
e. UGD : Dokter, Perawat, Bidan
f. Poli KIA- KB : Dokter, Bidan
g. Ruang Pelayanan Imunisasi : Bidan
h. Laboratorium : Analis Medis
i. Kamar Obat : Apoteker, Bidan, Perawat

C. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan Pelayanan Klinis dilaksanakan setiap hari kerja
a. Senin sampai dengan Kamis : jam 07.30 - 11.00
b. Jumat : jam 07.30 - 10.00
c. Sabtu : jam 07.30 - 10.30
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
Pemeriksaan pasien umum dan tidak gawat kriteria ruangan :
a. Arah angin harus dari belakang petugas.
b. Mempunyai cross ventilation (ventilasi cukup dan terbuka).
c. Mempunyai fasilitas dengan air mengalir untuk cuci tangan.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegitan di dalam pelayanan klinis di Puskesmas Panceng adalah Poli
Umum, Poli MTBS, Poli Gigi, Poli KIA-KB, Poli TB, UGD, Ruang pelayanan
imunisasi, Laboratorium, Kamar obat.
Metode
Pelayanan dilakukan berdasarkan standar oprasional prosedur yang telah ditetapkan
di Puskesmas Panceng.
B. Langkah Kegiatan
1. Setiap pasien berobat ke Poli Umum, Poli MTBS, Poli Gigi, Poli KIA-KB, Poli
TB, UGD, Ruang pelayanan imunisasi, dilayani sesuai dengan urutan dari unit
pendaftaran.
2. Pelayanan dilaksanakan setiap hari kerja sesuai dengan jam buka unit
pendaftaran.
3. Pelayanan klinis di Puskesmas Panceng meliputi pelayanan di Poli Umum, Poli
MTBS, Poli Gigi, Poli KIA-KB, Poli TB, UGD, Ruang pelayanan imunisasi,
Laboratorium, Kamar obat.
4. Penatalaksanaan pasien sesuai dengan standar oprasional prosedur yang telah
ditetapkan di masing masing unit pelayanan.
Kajian awal klinis meliputi :
Anamnesis
Adalah suatu teknis pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu percapakan
anatara seprang doketer dengan pasiennya secara langsung atau engan orang
lain yang mengetahui tentang kondisi pasien, untuk mendapatkan data
pasien berserata permasalahan medisnya.
Sebeleum anmnesis dilakukan sebaiknya konfrimasi dahulu identitas pasien.
Saat anamnesis dilakukan berikan perhatian dan dorongan agar pasien dapat
dengan leluasa menceritakan apa saja keluhannya. Biarkan pasien bercerita
dengan bahasnya sendiri. Ikuti cerita pasien jangan memotong, tetapi
arahkan bila melantur.
Keluhan Utama
Adalah keluahn yang paling dirasakan atau yang paling berat sehingga
mendorong pasien datang berobat atau mencari pertolongan medis.
Riwayat Penyakit Sekarang
Adalah perjalanan penyakit dimulai saat pertama kali pasien merasakan
munculnya keluhan atau gejala penyakitnya atau dengan kata lain mulai dari
akhir masa sehat. Setelah itu dinyatakan bagaimana perkembangan
penyakitnya apakah cenderung menetap, berfluktuasi atau bertambah lama
bertambah berat sampai akhirnya datang mencari pertolongan medis.

Sakit bertamabah berat

Sakit menetap
( stabil atau naik turun )

Riwayat Penyakit Dahulu


Meruapakan penyakit yang berhubungan dengan faktor keturunan seperti
misalnya diabetes melitus, hipertensi. Menanyakan riwayat penyakit orang
tua, kakek nenek dan lain-lain.
Kesadaran
Penentuan tingkat kesadaran dialkukan secara kualitatif dan kuantitaif.
Secara kualitatif : Compos Mentis, Apatis, Delirium, Somnolen, Stupor,
Coma. Sedangkan secara kuantutatif dengan menilai tingakt kedaran pasie,
dengan menilai repons pasien terhadap rangsangan yang diberikan dengan
GCS
(Glasgow Coma Scale).
Tanda-Tanda Vital
Pemriksaan tanda tanda vital meliputi : TD ( Tekanan Darah ). N ( Denyut
Nadi ), Pernafasan atau RR ( Respiratory Rate ), dan Suhu tubuh atau T
( Temperature ).
Hasil Pemeriksaan Fisik Dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana
Dilakukan muali dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang
spesifik, mengaruh kepada diagnosa penyakit. Meskipun tidak memuat
rangkaian pemeriksaan fisik lainya, pemeriksaan tanda vital dan penriksaan
fisik menyeluruh tetap harus dilakukan.
Penegakan Diagnosis ( Assesment )
Berisi diagnosis yang sebaian besar dapat ditegakan dengan anamess dan
pemeriksaan fisik. Beberapa penyakit memerlukan penunjang untuk
memastikan diagnosis penyakit. Selain itu bagian ini juga memuat
klasifikasi penyakit, diagnosa banding dan komplilkasi penyakit.
5. Pengobatan Kepada pasien
Berdasarkan anamesis, pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang
apabila diperlukan.
Pengobatan juga memberikan kesempatan kepada pasien untuk memilih
menerima ataupunmenolak akan tindak lanjut terapi yang akan diberikan
kepada pasien.
6. Kriteria Rujukan
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Berdasarkan persetujuan dari pasien.
7. Pengisian Rekam Medis
Harus diisi secara lengkap oleh petugas yang melaksnakan layanan klinis mulai
dari anamnesa, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat
alergi, konseling pasien, diagnosa pasien, kode diagnosa pasien, serta terapi/
tindakan ayang akan diberikan.
BAB V
LOGISKTIK

Setiap Kepala Unit pelayanan memasikan logistik proses pelayanan di Poli


Umum, Poli MTBS, Poli Gigi, Poli KIA-KB, Poli TB, UGD, Ruang pelayanan
imunisasi, Laboratorium, Kamar obat terpenuhi dengan cara melaukan perencanaan
kebutuhan, pengecekan secara berkala dan segera membuat permintaan kebutuhan
logistik yang diperlukan.
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN

Proses pelayana di Poli Umum, Poli MTBS, Poli Gigi, Poli KIA-KB, Poli
TB, UGD, Ruang pelayanan imunisasi, Laboratorium, Kamar obat Puskesmas
Panceng diselenggarakan dengan senantiasa memperlihatkan keselamatan pasien.
Kompentensi dan perilaku tenaga kesehatan yang mengacu kepada program
keselamatan pasien perorangan.
Keselamatan pasien ( Patient Sefety ) adalah suatu sistem dimana
Puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi :
Tidak terjadinya kesalahan indentifikasi pasien.
Tidak terjadinya kesalahan prosedur.
Tidak terjadinya kesalahan pemebrian obat kepada pasien.
Pengurangan terjadinya resiko infeksi di Puskesmas dengan 6 langkah cuci
tangan.
Meningkatkan kenyamanan pasien di Puskesmas.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Proses pelayanan klinis di Puskesmas Panceng diselenggarakan dengan


senantiasa memperhatikan keselamatan kerja tenaga kesehatan.
Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan
kerja adalah menjaga hygiene sanitasi individu, hygiene sanitasi ruangan dan
sterilisasi peralatan. Ketiga prinsip tersebut dijabarkan menjadi 5 (lima) kegitan
pokok yaitu :
a. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang.
b. Pemakaian alat pelindung diantara pemakaian sarung tangan guna mencegah
kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain.
c. Pengolahan alat kesehatan bekas pakai.
d. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan.
e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Indikator mutu layanan klinis proses pelayanan ditetepkan oleh Tim Mutu
Puskesmas bersama dengan koordiator ruangan/unit dan dipantau melalui
monitoring dan evaluasi pelaksanaan. Pencapaian indikator mutu layanan klinis
dibahas dalam rapat tinjauan manajmen dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
BAB IX
PENUTUP

Proses pelayanan klinis yang baik merupakan salah satu tolak ukur kinerja
Puskesmas yang diperlukan untuk menikatkan mutu pelayanan klinis di Puskesmas
Panceng.

Vous aimerez peut-être aussi