Vous êtes sur la page 1sur 34

LAPORAN KASUS

Demam dengue
Gastritis
Antony Halim I1011131029

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak


Rumah Sakit Sultan Syarif Mochammad Alkadrie
Kota Pontianak
1

3
Penyajian
Kasus 4

Laporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 3


Identitas
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 10 tahun 11 bulan
Agama : Islam
Alamat : Jl. K.H. Ahmad Dahlan Gg. Mubarak No. 14A
Tanggal Lahir : 10 tahun 11 bulan
Urutan Anak : Anak keempat dari empat bersaudara
Usia Ayah : 46 tahun
Usia Ibu : 40 tahun
Tanggal MRS : 29 Juni 2017

Identitas Ayah Ibu


Nama Tn. P Ny. N
Umur 46 tahun 40 tahun
Pendidikan SMP SD
Pekerjaan Swasta Ibu rumah Tangga
Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 4
Anamnesis

Keluhan Utama
Demam tinggi sejak 7 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang


Sekitar 7 hari SMRS, pasien demam tinggi secara mendadak pada pagi hari. Demam hanya turun
sebentar dengan pemberian antipiretik (parasetamol) kemudian naik kembali. Demam berlangsung terus
menerus, tanpa periode bebas demam. Menggigil dan berkeringat saat demam disangkal. Pasien juga
mengeluhkan nyeri perut, terutama dirasakan di ulu hati dan bagian tengah perut. Nyeri terasa seperti
terbakar, lebih kuat dirasakan saat setelah makan.
Sekitar 3 hari SMRS, demam masih dirasakan sama seperti hari sebelumnya. Nyeri perut disertai mual
dan muntah sebanyak 3x, berisi air dan makanan, volume 100 cc, tidak terdapat darah di muntahan.
Sekitar 2 hari SMRS, pasien juga mengalami batuk kering yang terjadi sesekali. Dahak sulit keluar. Pilek
tidak ada.

Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 5


Anamnesis

Orangtua kemudian membawa pasien ke IGD RS Sultan Syarif Mochammad Alkadri karena keluhan demam
yang masih berlangsung terus menerus. Saat di IGD, pasien masih demam tinggi, dengan suhu 38,9C. Nyeri
ulu hati disertai mual masih dirasakan, muntah 1x berisi air dan makanan. BAB dan BAK dalam batas
normal.
Paginya saat dianamnesis di ruang rawat inap, pasien sudah tidak mengeluhkan adanya demam. Namun nyeri
perut dan ulu hati masih dirasakan, disertai mual. Sejak semalam, muncul bintik-bintik kemerahan di kedua
tangan dan kaki.

Riwayat Penyakit Dahulu


Keluhan serupa belum pernah dialami oleh pasien. Alergi makanan dan obat disangkal. Riwayat kejang
demam sebelumnya disangkal. Riwayat penyakit demam berdarah dengue, malaria dan demam tifoid
sebelumnya disangkal. Riwayat sakit maag (+) sejak 6 bulan yang lalu.

Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 6


Anamnesis

Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga pasien tidak ada yang mengalami riwayat keluhan serupa.

Riwayat Kehamilan dan Persalinan


Selama kehamilan, ibu sering memeriksakan kandungan di puskesmas. Antenatal care kurang lebih 7 kali
di puskesmas, 2 kali pada trimester pertama, 2 kali pada trimester kedua dan 3 kali pada trimester ketiga.
Selama kehamilan baik trimester pertama sampai ketiga, ibu pasien tidak pernah mengeluhkan adanya
masalah pada kehamilan. Riwayat sakit berat dan konsumsi obat atau jamu disangkal.
Bayi lahir cukup bulan, persalinan spontan dengan bidan di klinik swasta. Berat badan saat lahir 3200 g dan
panjang badan 48 cm, air ketuban jernih. Bayi langsung menangis dan gerakan aktif.
Simpulan: Riwayat kehamilan dan persalinan baik

Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 7


Anamnesis

Riwayat Pemberian Makan


Pasien menerima ASI hingga umur 3 tahun. Setelah usia 3 tahun, pasien mendapatkan susu formula hingga
usia 6 tahun. Pasien mulai makan bubur sejak usia 8 bulan. Mulai usia 1 tahun, sudah bisa makan nasi.
Simpulan: Riwayat pemberian makan baik.

Riwayat Imunisasi
Pasien mendapat imunisasi HB0 paska persalinan dan OPV0 sebelum pulang ke rumah, dan BCG pada
umur 1 bulan. Imunisasi polio1 dan pentabio1 pada umur 2 bulan juga didapatkan. Imunisasi campak saat
usia 9 bulan. Pasien hanya tidak imunisasi pentabio2 dan pentabio3.
Simpulan: missed opurtunity of immunization

Riwayat Tumbuh Kembang


Berat badan dan panjang badan pasien dirasakan bertambah dengan baik sejak lahir hingga sekarang.
Perkembangan pasien dirasakan baik, sekarang prestasi dan pergaulan pasien baik.
Simpulan: Riwayat tumbuh kembang baik

Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 8


Anamnesis

Riwayat Sosioekonomi, Tempat Tinggal dan Lingkungan


Pasien berobat dengan BPJS kelas III. Ayah pasien lulusan SMP bekerja swasta dan Ibu pasien lulusan
SD dan bekerja sebagai ibu rumah tangga. Di keluarga tidak ada yang sakit demam, tidak ada keluarga yang
sedang batuk atau pun riwayat batuk lama, begitu juga dengan tetangga di lingkungan sekitar rumah. Tidak
ada kejadian DBD baik di sekolah maupun di dekat rumah. Riwayat bepergian ke daerah endemis malaria
disangkal. Pasien tinggal dalam rumah kecil yang terdiri dari 6 orang, ventilasi dan penerangan sedikit,
jarak antarrumah berdekatan. Sumber air minum menggunakan air ledeng yang dimasak matang. Belum
pernah dilakukan fogging/pengasapan di sekitar rumah.

Simpulan: Tingkat pendidikan orang tua pasien rendah, tingkat social ekonomi rendah. Lingkungan
rumah berisiko untuk penyebaran nyamuk.

Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 9


Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan, kesan gizi baik


2. Kesadaran : Kompos mentis (E4 M6 V5)
3. Tanda Vital
Nadi : 80 x/menit, reguler, isi cukup
Respirasi : 26 x/menit
Suhu : 36,5o C
Tekanan darah : 100/70 mmHg

Simpulan: Tanda-tanda vital normal

Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 10


Pemeriksaan Fisik

4. Antropometri dan status gizi


Berat Badan : 40 kg
Panjang Badan : 150 cm

Status Gizi
BB Ideal : 41 kg
Waterlow = BB aktual / BB ideal x 100%
= 40 / 41 x 100%
= 97,6%
Simpulan: Gizi baik

Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 11


Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Kulit : sianosis (-), petekie (-), ruam konvalesens (+)


Kepala : normocephali, wajah sembab (-), ubun-ubun cekung (-)
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), injeksi konjungtiva (-/-),
cekung (-), refleks cahaya langsung (+), pupil isokor (3mm/3mm)
Telinga :
AS : sekret (-), meatus tidak eritem, tidak edem, membran timpani tidak dinilai
AD : sekret (-), meatus tidak eritem, tidak edem, membran timpani tidak dinilai
Hidung : rhinorhea (-), edema mukosa (-/-), pernafasan cuping hidung (-)
Mulut : stomatitis (-), typhoid tongue (-)
Tenggorokan : faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (T1/T1), selaput (-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening tidak ditemukan, massa tiroid
normal.

Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 12


Pemeriksaan Fisik

Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba di SIC 5 linea midclavicula sinistra, thrill (-)
Perkusi : batas kanan jantung di SIC 4 linea parasternal dekstra, batas kiri jantung di SIC
5 linea midclavicula sinistra, dan pinggang jantung di SIC 3 linea parasternal sinistra.
Auskultasi : S1 tunggal/ S2 split tak konstan, reguler, gallop (-), murmur (-)

Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris statis dan dinamis, retraksi (-)
Palpasi : fremitus taktil tidak dinilai
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : suara nafas dasar: vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-), krepitasi (-/-)

Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 13


Pemeriksaan Fisik

Abdomen
Inspeksi : simetris, tampak benjolan/massa (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal, bruit (-)
Palpasi : supel, nyeri tekan (+) regio epigastrium dan umbilikal, hepar dan lien tidak
teraba
Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen
Urogenital : tidak diperiksa
Anus/Rektum : tidak diperiksa
Ekstremitas : akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik, ADP kuat angkat

Rumple leede test = >10 (positif)


Urin output (03.00 07.00) = 500 cc
Diuresis = 3,125 cc/kgBB/jam

Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 14


Pemeriksaan Penunjang

29/6/2017 : WBC = 6,7 x 103 /L 30/6/2017 : WBC = 7,1 x 103 /L


RBC = 5,91 x 106 /L RBC = 5,44 x 106 /L
Hb = 14,1 g/dL Hb = 13,8 g/dL
Hct = 44% Hct = 41,2%
PLT = 67 x 103 /L PLT = 89 x 103 /L

Widal : O = 1/400, H = (-)

Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 15


Daftar Masalah

1. Demam tinggi mendadak 9. Tingkat sosioekonomi rendah


2. Nyeri ulu hati dan perut 10.Di IGD suhu sempat tinggi
3. Mual (38,9C)
4. Muntah 11.Nyeri tekan regio epigastrium dan
5. Batuk kering umbilikal
6. Riwayat imunisasi tidak lengkap 12.Rumple leede test (+)
7. Tingkat pendidikan orang tua13.Lab : Hb dan Hct meningkat,
rendah trombositopenia
8. Lingkungan rumah berisiko
penyebaran nyamuk

Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 16


Diagnosis

Diagnosis kerja :
1. Demam dengue (Dengue Fever)
2. Gastritis

Diagnosa banding :
Demam berdarah dengue, demam tifoid, malaria, campak,
chikunguya

Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 17


Tatalaksana

Non Medikamentosa Medikamentosa


Tirah baring IVFD RL 90 cc/jam
Nutrisi: PCT infus 400 mg k/p demam
kebutuhan energi 2800 kkal/hari Injeksi ondansentron 3 x 4 mg
kebutuhan protein 40 g/hari Injeksi ranitidin 2 x 50 mg
kebutuhan cairan 70-85 cc/kg/hari Isprinol syrup 3 x 1 cth
3200 cc/hari Psidii syrup 3 x 1 cth
Edukasi imunisasi untuk catch up Sukralfat syrup 3 x 1 cth
imunisasi Salbutamol syrup 3 x 1 cth
Acitral syrup 3 x 1 cth

Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 18


Prognosis

Ad Vitam : dubia ad bonam


Ad Functionam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad bonam

Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 19


Follow Up Harian
Tanggal Subjective Objective Assessment Planning
30/06/17 Demam (-), KU : tampak sakit ringan Dengue Fever IVFD RL 90 cc/jam
06.00 mual (+), nyeri Kesadaran : kompos Mentis Gastritis PCT infus 400 mg k/p demam
perut (+), batuk
TTV : HR : 80 x/menit, Injeksi ondansentron 3 x 4
(+) sesekali,
RR: 26 x/menit reguler mg
muntah (-), BAB
dan BAK lancar T : 36,5oC Injeksi ranitidin 2 x 50 mg
Dada: Retraksi (-) Isprinol syrup 3 x 1 cth
Pulmo: SND vesikuler (+/+), Psidii syrup 3 x 1 cth
wheezing (-/-), rhonki (-/-) Sukralfat syrup 3 x 1 cth
Cor: S1-S2 split tak konstan Salbutamol syrup 3 x 1 cth
Abdomen: dstensi (-), bising Acitral syrup 3 x 1 cth
usus (+), supel, Turgor kulit
baik, nyeri tekan (+)
epigastrium dan umbilikal
Ekstremitas: Akral hangat,
CRT < 2detik, ADP kuat angkat
Diuresis : 3,125 cc/kgBB/jam

Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 20


Follow Up Harian

12.00 Demam (-), KU : baik Dengue Fever


mual (+) Kesadaran : kompos Gastritis
berkurang, Mentis
nyeri perut TTV : HR : 88 x/menit,
(+), muntah
RR: 26 x/menit reguler
(-), BAB dan
BAK lancer T : 36,4 oC
Ekstremitas : akral
hangat, CRT < 2 detik,
ADP kuat angkat
Diuresis : 8,75
cc/kgBB/jam

Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 21


Analisis Kasus

RESUME
Seorang anak laki-laki usia 10 tahun 11 bulan datang ke RS dengan keluhan utama
demam tinggi sejak 6 hari SMRS. Demam tinggi mendadak, terus menerus, dan
hanya turun sebentar dengan pemberian parasetamol. Tidak ada hari bebas demam.
Pasien juga mengeluhkan nyeri perut dan nyeri ulu hati sejak 3 hari SMRS. Nyeri
disertai mual dan muntah 2x, berisi air dan makanan. Pasien juga mengeluhkan batuk
kering, dahak sulit keluar, sesekali. Saat di IGD, demam masih tinggi dan hasil
laboratorium menunjukkan adanya peningkatan hematokrit dan trombositopenia
sehingga pasien dirawat inapkan di RS. BAB dan BAK lancar.

Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 22


Demam
Tergantung stadium

Demam < 7 hari


Demam > 7 hari
Demam dengue, demam berdarah dengue, malaria,
ISPA, pneumonia, otitis media, sinusitis, meningitis, Demam tifoid, tuberkulosis, hepatitis, leukemia, demam
campak, chikunguya, rubella, demam pascavaksinasi, rematik akut, limfoma hodgkin, penyakit jaringan ikat dan
sepsis, tonsilofaringitis, gastroenteritis, ISK vaskular

Laporan Kasus Denan Dengue & Gastritis 23


Demam tinggi mendadak dan terus
menerus = ciri khas infeksi virus

Demam
Dengue sindrom benigna yang disebabkan oleh
arthropod borne viruses, yakni virus
dengue. Hingga saat ini dikenal empat
serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan
DEN-4.

Laporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 24


Patofisiologi
Antibody Dependent Enhancement (ADE)

Infeksi salah satu serotipe akan memicu imunitas protektif terhadap serotipe tersebut tetapi tidak terhadap serotipe yang lain,
sehingga infeksi kedua akan memberikan dampak yang lebih buruk. Hal ini dikenal sebagai fenomena yang disebut antibody
dependent enhancement (ADE), dimana antibodi akibat serotipe pertama memperberat infeksi serotipe kedua.
Laporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 25
Patofisiologi
Respon imun terhadap infeksi virus dengue

Laporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 26


Klasifikasi

Laporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 27


Kriteria diagnosis demam dengue

2-7 hari yang timbul


mendadak, tinggi, terus
menerus, bifasik Dijumpai kasus DBD di lingkungan
sekolah, rumah atau sekitar

petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan


gusi, hematemesis melena, uji torniquet (+
<4.000/mm3

Nyeri kepala, mialgia, artralgia,


nyeri retroorbita
<100.000/mm3

Gejala demam + 2 atau lebih tanda dan gejala lain

Laporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 28


Demam berdarah dengue
Terjadi peningkatan permeabilitas vaskular = kebocoran
plasma


Kriteria diagnosis Peningkatan nilai Ditemukan adanya efusi Hipoalbuminemia,
demam dengue hematokrit >20% dari pleura, asites hipoproteinemia
pemeriksaan awal atau
dari data populasi
menurut umur

Kriteria demam dengue (1) + salah satu tanda / gejala kebocoran plasma (2/3/4)

Pada pasien ini memang terdapat peningkatan nilai hematokrit, yakni 44%. Berdasarkan data populasi menurut umur, nilai
hematokrit normal pada anak usia 10 tahun adalah 35-42%. Jadi, belum terjadi peningkatan hematokrit yang signifikan
hingga >20%.
Kasper DL, Fauci AS, Hauser S, Longo D, Jameson JL, Loscalzo J. Harrisons Principles of
Laporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 29
Internal Medicine 19/E. 19 edition. New York: McGraw-Hill Education / Medical; 2015. 3000 hal.
Fase-Fase

Demam Fase demam tinggi mendadak, terus


menerus
dengue

Fase demam turun, berbahaya karena


dapat menyebabkan syok. Hanya terjadi
pada demam berdarah dengue

Muncul ruam konvalescens atau pruritus

Laporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 30


Gastritis

Selain demam dengue, pasien ditemukan adanya nyeri ulu hati dan
nyeri perut, disertai mual dan muntah, terutama saat setelah
makan. Pasien juga memiliki riwayat sakit maag 6 bulan yang lalu.
Hal ini menunjukkan klinis kuat penyakit gastritis pasien kambuh,
yang bisa dipicu oleh berbagai faktor. Gastritis terjadi karena
ketidakseimbangan antara faktor agresor dan faktor protektor
lambung, diperparah dengan faktor risiko anak senang mengonsumsi
makanan gorengan dan pedas. Pola makan tidak teratur juga
menjadi faktor risiko gastritis.

Lporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 31


Tatalaksana Kasus
Methisoprinol (Isprinol) untuk Mengataasi muntah dan nyeri
meningkatkan daya tahan ulu hati akibat demam
Parasetamol untuk menurunkan
dan mempercepat dengue atau gastririts
suhu. Ibuprofen tidak boleh
digunakan karena meningkatkan penyembuhan infeksi virus
risiko perdarahan

Meningkatkan jumalh trombosit


Infus kristaloid, contohnya
Istirahat yang cukup RL. Perbanyak cairan oral

Laporan Kasus Demam Dengue & Gastritis 32


Thank you

Any Question?
Daftar Pustaka
1. Garna H, Nataprawira HMD, Alam A, penyunting. Proceedings Book 13th National Congress of Child Health. KONIKA XIII.
Bandung, July 4-7, 2005.
2. Trihono PP, Syarif DR, Amir I, Kurniati N, penyunting. Current Management of Pediatrics Problems. Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XLVI. Jakarta 5-6 September 2006.
3. Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, penyunting. Textbook of Pediatrics. Edisi ke-17. Philadelphia : WB Saunders; 2009.
4. Hadinegoro SR, Moedjito I, Chairulfatah. Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: UKK
Infeksi dan Penyakit Tropis; 2016.
5. Soedarmo SSP. Demam Berdarah (Dengue) Pada Anak. Jakarta : UI Press; 2008.
6. Halstead CB. Dengue hemorrhagic fever: two infections and antibody dependent enhancement, a brief history and personal
memoir . Rev Cubana Med Trop 2010; 54(3): 171-79.
7. Soewondo ES. Demam Dengue/Demam Berdarah Dengue Pengelolaan pada Penderita Dewasa. Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan XIII. Surabaya 12-13 September 2008.
8. World Health Organization Regional Office for South East Asia. Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic
Fever : Comprehensive Guidelines. New Delhi : WHO; 2009.
9. Hadinegoro SRS,Soegijanto S, Wuryadi S, Suroso T. Tatalaksana Demam Dengue/Demam Berdarah Dengue pada Anak.
Naskah Lengkap Pelatihan bagi Dokter Spesialis Anak & Dokter Spesialis Penyakit Dalam dalam tatalaksana Kasus DBD.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI; 2009.

34

Vous aimerez peut-être aussi