Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ABSTRAK
ASI adalah satu-satunya makanan yang paling sempurna untuk menjamin tumbuh kembang bayi pada 6 bulan pertama.
Selama ini masih banyak ibu yang mengalami kesulitan untuk menyusui bayinya yang ternyata disebabkan terganggunya
proses alami bayi untuk menyusu setelah dilahirkan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan inisiasi menyusu
dini dengan kecepatan keluarnya ASI pada ibu post partum. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Populasinya
adalah ibu bersalin di BPS Firda Tuban tanggal 10 maret s/d 15 juni, dengan tehnik consecutive sampling. Variable
penelitianya inisiasi menyusu dini dan kecepatan keluarnya ASI dengan tehnik pengumpulan data menggunakan cara
observasi. Analisa data dengan menggunakan Uji korelasi Spearman dengan nilai kemaknaan 0,05. Hasil penelitian dari 24
responden didapatkan, inisiasi menyusu dini yang dilakukan secara tepat sebagian besar kecepatan keluarnya ASI adalah
normal yaitu sebanyak 7 responden atau sebesar 58,33%, inisiasi menyusu dini yang kurang tepat hampir seluruhnya
kecepatan keluarnya ASI adalah normal yaitu sebanyak 7 responden atau sebesar 87,5% dan inisiasi menyusu dini yang tidak
tepat, kecepatan keluarnya ASI sebagian normal dan sebagian lambat yaitu sebanyak 2 responden atau sebesar 50%. Hasil Uji
korelasi Spearman didapatkan = 0,771 sehingga hasil t hitung = 5,675 dan t tabel ( = 0,05 ; df = 22 ) = 2,074 yang
berarti t hitung > t tabel. Maka H1 diterima. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara
inisiasi menyusu dini dengan kecepatan keluarnya ASI pada ibu post partum di BPS Firda Tuban. Oleh karena itu inisiasi
menyusu dini harus diterapkan karena manfaatnya yang sangat penting bagi ibu dan kelangsungan hidup bayi.
ABSTRACT
ASI is the most perfect food to ensure the growth and development of the baby in the first six months. For this is still a lot of
mothers who have difficulty breastfeeding for the baby, that was due to disturbed the natural process to suckle after the baby
was born. This research was aimed to identify the correlation early breastfeeding initiation with the rapidity of galactosis in
puerperium. Design used in this research was cross sectional desaign, population was all puerpera at BPS Firda Tuban on 10
March to 15 June 2009, with a consecutive sampling technique. Research variables are early breastfeeding initiation and the
rapidity of galactosis, with the technical means of collecting data using observations. Analysis of data using the Spearman
correlation test with a value signifikans 0.05. Result of this research showed, the early breastfeeding initiation was done
properly most of the rapidity of galactosis is normal for 7 of the respondents or 58.33%. Early breastfeeding initiation was
done less precise almost the rapidity of galactosis is normal for 7 of the respondents or 87.5%, and early breastfeeding
initiation do not exactly part of the rapidity of galactosis normal and some that is slow as 2 respondents or 50%. Test results
obtained Spearman correlation = 0.771, so the results calculated t = 5.675 and t table ( = 0.05, df = 22) = 2.074, which
means t calculated > t table. So H1 accepted. It can be concluded that there is a signifikans correlation between early
breastfeeding initiation with the rapidity of galactosis in puerperium at BPS Firda Tuban. Therefore, early breastfeeding
initiation should be applied because the benefits are very important for mother and infant survival.
Pendidikan
PEMBAHASAN
KESIMPULAN