Vous êtes sur la page 1sur 69

BAHAN AJAR

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BASOM


BATAM 2016

DIAMPU OLEH:
PASKAH PARLAUNGAN PURBA

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
1. Mampu menguraikan Hakikat belajar
2. Mampu menguraikan ciri-ciri belajar
3. Mampu menjelaskan Unsur-unsur dinamis dalam belajar
4. Mampu mengidentifikasi Gaya belajar
KELOMPOK : 5. Mampu mencermati Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
6. Mampu mengidentifikasi Teori-teori belajar
MATA KULIAH KETRAMPILAN 7. Mampu mendeteksi Masalah-masalah dan kesulitan dalam belajar dan
BERKARYA menemukan penyelesaiannya
8. Mampu mengaplikasikan teori-teori belajar dalam PAK

URUTAN DAN RINCIAN MATERI


NOMOR : 18 1. Hakikat dan ciri-ciri belajar
NAMA MATA KULIAH : TEORI-TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA 2. Unsur-unsur dinamis dalam belajar
DALAM PAK 3. Gaya belajar
KODE : 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
5. Teori-teori belajar
BOBOT : 2 sks
6. Masalah-masalah dan kesulitan dalam belajar
SEMESTER : II (dua) 7. Penerapan teori-teori belajar dalam PAK
PRASYARAT :
BANYAKNYA : 14 X 2 X 50 MENIT INDIKATOR HASIL BELAJAR
PERTEMUAN/ WAKTU 1. Menguraikan Hakikat belajar
TIAP PERTEMUAN 2. Menguraikan ciri-ciri belajar
3. Menjelaskan Unsur-unsur dinamis dalam belajar
4. Mengidentifikasi Gaya belajar
STANDAR KOMPETENSI : 5. Mencermati Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Mahasiswa menguasai berbagai teori belajar secara komprehensif, menyadari 6. Mengidentifikasi Teori-teori belajar
pentingnya, dan menerapkannya dalam kehidupan dan pelayanannya sebagai 7. Mendeteksi Masalah-masalah dan kesulitan dalam belajar dan menemukan
guru PAK yang bertanggungjawab. penyelesaiannya
8. Mengaplikasikan teori-teori belajar dalam PAK

KOMPETENSI DASAR
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
: 25%

PENDEKATAN : Kolektif partisipatoris


TEKNIK : Tertulis

PENGALAMAN BELAJAR : 1. Mahasiswa mendengar kuliah


2. Mahasiswa mendiskusikan berbagai teori- BENTUK SOAL : Esei, Tes Sikap, Porto Folio, proyek, unjuk kerja
teori pembelajaran
3. Mahasiswa mengembangkan strategi yang
kontekstual sesuai dengan materi MEDIA : Laptop, LCD Proyektor, VCD dan buku ajar
pembelajaran
4. Mahasiswa membuat laporan
5. Mahasiswa membuat presentasi SUMBER BELAJAR
1. Keluarga
2. Media elektronik (internet)
METODA : Ceramah, tanya jawab, diskusi, demontrasi 3. Narasumber,
4. Lingkungan alam,
5. Lingkungan sosial,
TUGAS : 1. Studi kepustakaan 6. Teman di kampus
2. Mengamati perilaku teman-teman di 7. Teman di masyarakat setempat
kampus dalam belajar dan menganalisis 8. Komunitas gereja
penyebabnya 9. Literatur:
3. Membuat laporan-laporan (fortofolio) 1. Ahmadi, Abu, H., Cara Belajar yang Mandiri dan Sukses, Solo, Aneka.
4. Membuat presentasi 1993.
2. Asy-Syakhs Abdul Aziz, Kelambanan dalam Belajar: penyebab dan cara
penanganannya, Jakarta, Gema Insani. 2001.
STANDAR PENILAIAN : 1. Partisipasi dan kehadiran : 3. Boelke, Robert R. Theories of Learning in Christian Education,
10% Philadelphia, The Westminster Press, 1962.
2. Resensi buku : 4. Dahar Ratna Willis, Teori-Teori Belajar, Jakarta, Erlangga: 1969.
15% 5. Dahar, Ratna Wilis, Teori-teori Belajar, Jakarta, Erlangga. 1989.
3. Laporan-laporan (fortofolio) : 6. Depdikbud, Belajar adalah Berubah, Jakarta, Depdikbud, Dirjen Dikti
25% Proyek Normalisasi Kehidupan Kampus. 1979.
4. Presentasi : 25% 7. Djamarah, Syaiful Bahri, Rahasia Sukses Belajar, Jakarta, Rineka Cipta.
5. UAS 2002.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
8. Ellis, Hendry, Fundamental of Human Learning and Cognition, New 27. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta,
York, Brown, 1972. Bina Aksara. 1988.
9. Ginting, Cipta, Kiat Belajar di Perguruan Tinggi, Bandung, ITB. 1997. 28. Steinbach, Robert (terj. ol. Kumala Insiwi Suryo), Succesful Lifelong
10. Hakim, Thursan, Belajar secara Efektif, Jakarta, Puspa Swara. 2000. Learning: belajar terus-menerus ntuk meraih keberhasilan hari ini dan
11. Hamalik, Oemar, Manajemen Belajar di Perguruan Tinggi: pendekatan amsa mendatang, Jakarta, PPM. 2002
sistem kredit semester (sks), Bandung, Sinar Baru. 1991. 29. Sudarmanto, Y.B., Tuntutan Metodologi Belajar, Jakarta, Grasindo,
12. Harefa, Andrias, Mengasah Paradigma Pembelajar, Yogyakarta, 1993.
Gradien. 2003. 30. Sukirman, Silvia, Tuntunan Belajar di Perguruan Tinggi, Jakarta, Pelangi
13. Hendrikus, Dori Wuwur, Belajar Efektif: panduan bagi mahaiswa baru, Cendekia. 2004.
Ende, Nusa Indah. 2001. 31. Sunarto, H., & Hartono, Agung, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta,
14. Hutabarat, E.P., Cara Belajar: pedoman praktis untuk belajar secara Rineka Cipta. 2002.
efisien dan efektif, pegangan bagi siapa saja yang belajar di perguruan 32. Surakhmad, Winarno, Cara Belajar di Universitas, Bandung, Jemmars.
tinggi, Jakarta, BPK Gunung Mulia. 1995. 1980.
15. Hutabarat, Ep., Cara Belajar, Jakarta, BPK Gunung Mulia: 1986. 33. Surjadi, A., Membuat Siswa Aktif Belajar, Bandung, Bina Cipta. 1983.
16. Idrus, H.A., Kiat Sukses Belajar, Pekalongan, Bahagia Batang. 1993.
17. Idrus, H.A., Kiat Sukses Belajar,. Bandung, Bahagia Batang. 1993.
18. Imron, Ali, Teori-teori Belajar, AP FKIP Malang, 1995.
19. Imron, Ali, Teori-teori Belajar, Malang, Erlangga: 1989.
20. Lipton, Laura, & Hubble Deborah, Menumbukembangkan Kemandirian
Belajar, Bandung, Nuansa. 2005. Bagian 1
21. Loekmono J.T. Lobby, Belajar Bagaimana Belajar, Jakarta, BPK Gunung PENDAHULUAN
Mulia. 1994.
22. Rusyan, Tabrani A., & S. Daryani Yani, Penuntun Belajar yang Sukses,
Jakarta, Nine Karya Jaya. A. DASAR PEMIKIRAN
23. Samad Daniel, Kiat Sukses Studi: petunjuk praktis bagi mahasiswa dan
calon mahasiswa, sukses belajar di perguruan tinggi, Jakarta, Alex
Media Komputindo.1998. Salah satu unsur penting bagi guru PAK untuk meningkatkan kualitas
24. Setyawan, Lilik Hidayat, Rahasia Sukses Belajar di Perguruan Tinggi:
langkah sukses untuk mencapai gelar sarjana, Pekalongan, Bahagia. dan kompetensi pembelajaran yang direncanakan dan dikelolanya ialah
1994.
25. Sihombing, Frans Bona, Teknik Belajar Mahasiswa, Jakarta, Restu pemahaman tentang konsep atau teori belajar. Jika guru PAK telah
Agung. 1991. memahami bagaimana individu dapat belajar secara lebih efektif, maka ia
26. Silberman, Melvin L., (terj. ol. Raisul Muttaqein), ActiveLearning: 101
cara belajar siswa aktif, Bandung, Nusamedia. 2004. dapat membantu peserta didiknya mengalami kegiatan belajar dengan hasil

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
optimal. Kalau guru hanya menguasai bahan pengajarannya namun kurang memperoleh perubahan prilaku baik secara keseluruhan, sebagai hasil dari
mengerti cara efektif anak didik belajar, maka hasil kegiatan yang dikelolanya pengalaman individu itu sendiri melalui kegiatan belajar.
tentu bisa kurang memuaskan. Untuk tujuan itu, guru perlu terus belajar Crow dan Crow: belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan
dari berbagai teori belajar, dan meninjau secara kritis dan konstruktif pengetahuan dan sikap baru.
manfaatnya dalam pembelajaran PAK. Di Vesta dan Thompon (1970): Belajar adalah perubahan prilaku yang
Oleh sebab itu pada kesempatan ini, kita akan belajar Teori-teori relatif menetap bagi hasil dari pengalaman.
Belajar, Tokoh, Analisa dan aplikasinya dalam pembelajaran PAK, Teori Gege dan Beliner: Belajar adalah suatu proses perubahan prilaku yang
Belajar Aktif, Ketrampilan proses dan Pembelajaran tuntas. Mengingat dalam muncul karena pengalaman.
teori belajar: mendengar cepat lupa, melihat ingat dan melakukan paham, B. Samuel Sidjabat: belajar pada dasarnya merupakan peristiwa kompleks
maka supaya pembelajar menjadi efektif dan menyenangkan maka media sama halnya kompleksitas manusia itu sendiri. Seluruh aspek dalam diri
alat peraga, metode dan strategi pembelajaran aktif menjadi hal yang perlu individu relatif turut terlibat.
mendapat perhatian. AD Rooijakkers (1984) belajar merupakan proses, artinya kegiatan belajar
senantiasa dinamis, dan mengarah kepada terjadinya perubahan dalam diri
B. HAKEKAT DAN ARTI BELAJAR si pelajar.
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan Kesimpulan:
berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku seseorang.Nana Kunci dari belajar adalah PERUBAHAN PRILAKU
Syaodih Sukmadinata (2005) Sebagaian terbesar perkembangan individu Keseluruhan ini memberikan beberapa prinsip belajar yang penting, antara
berlangsung melalui kegiatan belajar. lain :

APAKAH BELAJAR?
Moh Surya (1999) = Satu proses yang dilakukan oleh individu untuk

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
1. Manusia bereaksi dengan lingkunganya secara keseluruhan, tidak 2. Mengajukan hipotesa, sebagai suatu jalan yang mungkin memberi
hanya secara intelektual, tetapi juga secara fisik, emosional,sosial dan arah pemecahan masalah.
3. Mengumpulkan data atau informasi, dengan bacaan atau sumber-
sebagainya.
2. Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan. sumber lain.
3. Manusia berkembang sebagai keseluruhan sejak dari kecil sampai 4. Menilai dan mencobakan usah pembuktian hipotesa dengan
dewasa, lengkap dengan segala aspek-aspeknya. keterangan-keterangan yang diperoleh.
4. Belajar adalah perkembangan kearah diferensiasi yang lebih luas. 5. Mengambil kesimpulan, membuat laporan atau membuat sesuatu
5. Belajar hanya berhasil, apabila tercapai kematangan untuk
dengan hasil pemecahan soal itu.
memperoleh insight.
6. Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, C. PERUBAHAN PRILAKU
motivasi membei dorongan yang mengerakan seluruh organisme.
7. Belajar akan berhasil kalau ada tujuan. Menurut Gagne (2003)
8. Belajar merupakan suatu proses bila seseorang itu aktif, bukan ibarat
- Informasi Verbal
suatu bejana yang diisi.
- Kecakapan Intelektual

Belajar sangat menguntungkan untuk kegiatan memecahakan masalah. Hal - Strategi kognitif

ini nampaknya juga relevan dengan konsep teori belajar yang diawali dengan -Sikap

suatu pengamatan. Belajar memecahkan masalah diperlukan suatu -Kecakapan motorik

pengamatan secara cermat dan lengkap. Kemudian bagaiman seseorang itu


dapat memecahknan masalah mrnurut J. Dewey ada 5 upaya pemecahannya D. HASIL BELAJAR AKAN TAMPAK

yakni: Menurut Moh Surya: Hasil Belajar Nampak pada;

1. Realisasi adanya masalah. Jadi harus memehami apa masalahnya dan


1. Kebiasaan
juga harus dapat merumuskan
2. Keterampilan

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
3. Pengamatan 2. Konsentrasi
4. Berfikir asosiatif 3. Mengolah
5. Berfikir rasional dan kritis 4. Menyimpan
6. Sikap yakin/menetap 5. Menggali 1
7. Indibisi (Menghindari hal yang mbazh) 6. Menggali 2
8. Apresiasi (menghargai karya-karya bermutu) 8. Prestasi
9. Prilaku efektif 9. Umpan Balik

E. CIRI-CIRI BELAJAR (Perubahan) G. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR


H. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BALAJAR EFEKTIF
1. Perubahan yang disadari dan disengaja
2. Perubahan yang berkesinambungan 1. Motivasi
3. Perubahan yang Fungsional 2. Kualitas dan kuantitas perhatian
4. Perubahan yang bersifat positif 3. Kemampuan (daya menerima dan mengingat)
5. Perubahan yang bersifat aktif 4. Kemampuan menerapkan
6. Perubahan yang bersifat permanen 5. Kemampuan memetik dan mengajukan prinsip
7. Perubahan yang bertujuan dan terarah
8. Perubahan secara keseluruhan

F. PROSES DALAM BELAJAR


1. Motivasi

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Bagian 2 sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara
stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat
A. Arti dan Hakekat Behavioristik diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa
Gagne dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori
pengalaman (1). ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal
Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku
terhadap arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan tersebut.
pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah
menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. faktor penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive
Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon
mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka respon juga semakin
perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan kuat.
semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan
dan akan menghilang bila dikenai hukuman. B. Tokoh-tokoh Teori Behavioristik
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan Tokoh-tokoh aliran behavioristik di antaranya adalah Thorndike,
respon (Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner. Berikut akan dibahas karya-
dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar karya para tokoh aliran behavioristik dan analisis serta peranannya dalam
yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa pembelajaran.
respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar,

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara
stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus
1. Teori Belajar Menurut Thorndike dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui
Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses
dan respon. Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu
belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap diperhitungkan karena tidak dapat diamati. Watson adalah seorang
melalui alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan behavioris murni, karena kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-
peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau ilmu lain seperi Fisika atau Biologi yang sangat berorientasi pada
gerakan/tindakan. Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat pengalaman empirik semata, yaitu sejauh mana dapat diamati dan diukur
berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang
tidak dapat diamati. Meskipun aliran behaviorisme sangat mengutamakan 3. Teori Belajar Menurut Clark Hull
pengukuran, tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana cara mengukur Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan
tingkah laku yang tidak dapat diamati. Teori Thorndike ini disebut pula respon untuk menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sangat
dengan teori koneksionisme (Slavin, 2000). terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori
Ada tiga hukum belajar yang utama, menurut Thorndike yakni (1) hukum evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar
efek; (2) hukum latihan dan (3) hukum kesiapan (Bell, Gredler, 1991). Ketiga organisme tetap bertahan hidup. Oleh sebab itu Hull mengatakan kebutuhan
hukum ini menjelaskan bagaimana hal-hal tertentu dapat memperkuat biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive reduction) adalah
respon. penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia,
sehingga stimulus (stimulus dorongan) dalam belajarpun hampir selalu
2. Teori Belajar Menurut Watson dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul
mungkin dapat berwujud macam-macam. Penguatan tingkah laku juga

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
masuk dalam teori ini, tetapi juga dikaitkan dengan kondisi biologis (Bell, tugas yang mungkin diabaikan oleh anak (Bell, Gredler, 1991).
Gredler, 1991).
5. Teori Belajar Menurut Skinner (1904-1990)
4. Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih
Azas belajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti. Yaitu mengungguli konsep para tokoh sebelumnya. Ia mampu menjelaskan konsep
gabungan stimulus-stimulus yang disertai suatu gerakan, pada waktu timbul belajar secara sederhana, namun lebih komprehensif. Menurut Skinner
kembali cenderung akan diikuti oleh gerakan yang sama (Bell, Gredler, 1991). hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dengan
Guthrie juga menggunakan variabel hubungan stimulus dan respon untuk lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku,
menjelaskan terjadinya proses belajar. Belajar terjadi karena gerakan tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh tokoh sebelumnya.
terakhir yang dilakukan mengubah situasi stimulus sedangkan tidak ada Menurutnya respon yang diterima seseorang tidak sesederhana itu, karena
respon lain yang dapat terjadi. Penguatan sekedar hanya melindungi hasil stimulus-stimulus yang diberikan akan saling berinteraksi dan interaksi antar
belajar yang baru agar tidak hilang dengan jalan mencegah perolehan stimulus itu akan mempengaruhi respon yang dihasilkan. Respon yang
respon yang baru. Hubungan antara stimulus dan respon bersifat sementara, diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi-konsekuensi
oleh karena dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin inilah yang nantinya mempengaruhi munculnya perilaku (Slavin, 2000). Oleh
diberi stimulus agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan karena itu dalam memahami tingkah laku seseorang secara benar harus
menetap. Guthrie juga percaya bahwa hukuman (punishment) memegang memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta
peranan penting dalam proses belajar. Hukuman yang diberikan pada saat memahami konsep yang mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi
yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku seseorang. yang mungkin timbul akibat respon tersebut. Skinner juga mengemukakan
Saran utama dari teori ini adalah guru harus dapat mengasosiasi bahwa dengan menggunakan perubahan-perubahan mental sebagai alat
stimulus respon secara tepat. Pebelajar harus dibimbing melakukan apa untuk menjelaskan tingkah laku hanya akan menambah rumitnya masalah.
yang harus dipelajari. Dalam mengelola kelas guru tidak boleh memberikan

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikian tersebut disusun secara hirarki, dari yang sederhana sampai yang komplek
seterusnya. (Paul, 1997).
Skinner menganggap reward dan rierforcement merupakan factor Pandangan teori behavioristik telah cukup lama dianut oleh para
penting dalan belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah pendidik. Namun dari semua teori yang ada, teori Skinnerlah yang paling
meramal mengontrol tingkah laku. Pada teori ini guru memberi penghargaan besar pengaruhnya terhadap perkembangan teori belajar behavioristik.
hadiah atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut Program-program pembelajaran seperti Teaching Machine, Pembelajaran
dengan operant conditioning. . Operans conditioning adalah suatu proses berprogram, modul dan program-program pembelajaran lain yang berpijak
penguatan perilaku operans yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut pada konsep hubungan stimulus-respons serta mementingkan faktor-faktor
dapat diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan. penguat (reinforcement), merupakan program pembelajaran yang
Behaviorsime memang agak sukar menjelaskan motivasi. Motivasi menerapkan teori belajar yang dikemukakan Skiner.
terjadi dalam diri individu, sedang kaum behavioris hanya melihat pada Teori behavioristik banyak dikritik karena seringkali tidak mampu
peristiwa-peristiwa eksternal. Perasaan dan pikiran orang tidak menarik menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-
mereka. Behaviorisme muncul sebagai reaksi pada psikologi mentalistik. hal yang berkaitan dengan pendidikan dan/atau belajar yang dapat diubah
menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon. Teori ini tidak mampu
C. Analisis Tentang Teori Behavioristik menjelaskan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam hubungan
Kaum behavioris menjelaskan bahwa belajar sebagai suatu proses stimulus dan respon.
perubahan tingkah laku dimana reinforcement dan punishment menjadi Pandangan behavioristik juga kurang dapat menjelaskan adanya
stimulus untuk merangsang pebelajar dalam berperilaku. Pendidik yang variasi tingkat emosi pebelajar, walaupun mereka memiliki pengalaman
masih menggunakan kerangka behavioristik biasanya merencanakan penguatan yang sama. Pandangan ini tidak dapat menjelaskan mengapa dua
kurikulum dengan menyusun isi pengetahuan menjadi bagian-bagian kecil anak yang mempunyai kemampuan dan pengalaman penguatan yang relatif
yang ditandai dengan suatu keterampilan tertentu. Kemudian, bagian-bagian sama, ternyata perilakunya terhadap suatu pelajaran berbeda, juga dalam

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
memilih tugas sangat berbeda tingkat kesulitannya. Pandangan behavioristik Dampak psikologis yang buruk mungkin akan terkondisi (menjadi bagian dari
hanya mengakui adanya stimulus dan respon yang dapat diamati. Mereka jiwa si terhukum) bila hukuman berlangsung lama; Hukuman yang
tidak memperhatikan adanya pengaruh pikiran atau perasaan yang mendorong si terhukum untuk mencari cara lain (meskipun salah dan buruk)
mempertemukan unsur-unsur yang diamati tersebut. agar ia terbebas dari hukuman. Dengan kata lain, hukuman dapat
Teori behavioristik juga cenderung mengarahkan pebelajar untuk mendorong si terhukum melakukan hal-hal lain yang kadangkala lebih buruk
berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori daripada kesalahan yang diperbuatnya.
ini bahwa belajar merupakan proses pembentukan atau shaping, yaitu Skinner lebih percaya kepada apa yang disebut sebagai penguat
membawa pebelajar menuju atau mencapai target tertentu, sehingga negatif. Penguat negatif tidak sama dengan hukuman. Ketidaksamaannya
menjadikan peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi. Padahal terletak pada bila hukuman harus diberikan (sebagai stimulus) agar respon
banyak faktor yang mempengaruhi proses belajar, proses belajar tidak yang muncul berbeda dengan respon yang sudah ada, sedangkan penguat
sekedar pembentukan atau shaping. negatif (sebagai stimulus) harus dikurangi agar respon yang sama menjadi
Skinner dan tokoh-tokoh lain pendukung teori behavioristik memang semakin kuat. Misalnya, seorang pebelajar perlu dihukum karena melakukan
tidak menganjurkan digunakannya hukuman dalam kegiatan pembelajaran. kesalahan. Jika pebelajar tersebut masih saja melakukan kesalahan, maka
Namun apa yang mereka sebut dengan penguat negatif (negative hukuman harus ditambahkan. Tetapi jika sesuatu tidak mengenakkan
reinforcement) cenderung membatasi pebelajar untuk berpikir dan pebelajar (sehingga ia melakukan kesalahan) dikurangi (bukan malah
berimajinasi. ditambah) dan pengurangan ini mendorong pebelajar untuk memperbaiki
Menurut Guthrie hukuman memegang peranan penting dalam kesalahannya, maka inilah yang disebut penguatan negatif. Lawan dari
proses belajar. Namun ada beberapa alasan mengapa Skinner tidak penguatan negatif adalah penguatan positif (positive reinforcement).
sependapat dengan Guthrie, yaitu: Keduanya bertujuan untuk memperkuat respon. Namun bedanya adalah
Pengaruh hukuman terhadap perubahan tingkah laku sangat bersifat penguat positif menambah, sedangkan penguat negatif adalah mengurangi
sementara; agar memperkuat respons.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
makna yang dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh
D. Aplikasi Teori Behavioristik dalam Pembelajaran karakteristik struktur pengetahuan tersebut. Pebelajar diharapkan akan
Aliran psikologi belajar yang sangat besar pengaruhnya terhadap memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan.
arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran hingga Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar atau guru itulah yang harus
kini adalah aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya dipahami oleh murid.
perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model Demikian halnya dalam pembelajaran, pebelajar dianggap sebagai
hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai objek pasif yang selalu membutuhkan motivasi dan penguatan dari pendidik.
individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan Oleh karena itu, para pendidik mengembangkan kurikulum yang terstruktur
metode drill atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin dengan menggunakan standar-standar tertentu dalam proses pembelajaran
kuat bila diberikan reinforcement dan akan menghilang bila dikenai yang harus dicapai oleh para pebelajar. Begitu juga dalam proses evaluasi
hukuman. belajar pebelajar diukur hanya pada hal-hal yang nyata dan dapat diamati
Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung sehingga hal-hal yang bersifat tidak teramati kurang dijangkau dalam proses
dari beberapa hal seperti: tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, evaluasi.
karakteristik pebelajar, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Implikasi dari teori behavioristik dalam proses pembelajaran
Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori behavioristik dirasakan kurang memberikan ruang gerak yang bebas bagi pebelajar untuk
memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berkreasi, bereksperimentasi dan mengembangkan kemampuannya sendiri.
berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar Karena sistem pembelajaran tersebut bersifat otomatis-mekanis dalam
adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan menghubungkan stimulus dan respon sehingga terkesan seperti kinerja
pengetahuan (transfer of knowledge) ke orang yang belajar atau pebelajar. mesin atau robot. Akibatnya pebelajar kurang mampu untuk berkembang
Fungsi mind atau pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yag sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka.Karena teori behavioristik
sudah ada melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah, sehingga memandang bahwa pengetahuan telah terstruktur rapi dan teratur, maka

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
pebelajar atau orang yang belajar harus dihadapkan pada aturan-aturan Evaluasi menekankan pada respon pasif, ketrampilan secara terpisah,
yang jelas dan ditetapkan terlebih dulu secara ketat. Pembiasaan dan disiplin dan biasanya menggunakan paper and pencil test. Evaluasi hasil belajar
menjadi sangat esensial dalam belajar, sehingga pembelajaran lebih banyak menuntut jawaban yang benar. Maksudnya bila pebelajar menjawab secara
dikaitkan dengan penegakan disiplin. Kegagalan atau ketidakmampuan benar sesuai dengan keinginan guru, hal ini menunjukkan bahwa pebelajar
dalam penambahan pengetahuan dikategorikan sebagai kesalahan yang telah menyelesaikan tugas belajarnya. Evaluasi belajar dipandang sebagi
perlu dihukum dan keberhasilan belajar atau kemampuan dikategorikan bagian yang terpisah dari kegiatan pembelajaran, dan biasanya dilakukan
sebagai bentuk perilaku yang pantas diberi hadiah. Demikian juga, ketaatan setelah selesai kegiatan pembelajaran. Teori ini menekankan evaluasi pada
pada aturan dipandang sebagai penentu keberhasilan belajar. Pebelajar atau kemampuan pebelajar secara individual.
peserta didik adalah objek yang berperilaku sesuai dengan aturan, sehingga
kontrol belajar harus dipegang oleh sistem yang berada di luar diri pebelajar.
Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada Bagian 3
penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagi aktivitas mimetic, TEORI BELAJAR HUMANISTIK
yang menuntut pebelajar untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang
sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes. Penyajian isi atau A. Pendahuluan
materi pelajaran menekankan pada ketrampian yang terisolasi atau Menurut Teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk
akumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke keseluruhan. Pembelajaran memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar
mengikuti urutan kurikulum secara ketat, sehingga aktivitas belajar lebih memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses
banyak didasarkan pada buku teks/buku wajib dengan penekanan pada belajarnya harus berusaha agar lambatlaun ia mampu mencapai aktualisasi
ketrampilan mengungkapkan kembali isi buku teks/buku wajib tersebut. diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku
Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil belajar. belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang
pengamatnya.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh tetapi
mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada
mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu alasan penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya
dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Para ahli tak lain hanyalah dati ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu
humanistik melihat adanya dua bagian pada proses belajar, ialah : yang tidak akan memberikan kepuasan baginya.

1. Proses pemerolehan informasi baru Untuk itu guru harus memahami perlaku siswa dengan mencoba memahami
2. Personalia informasi ini pada individu. dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah perilakunya,
guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang ada.
B. Tokoh-tokoh Teori Behavioristik Humanistik Perilaku internal membedakan seseorang dari yang lain. Combs berpendapat
Tokoh penting dalam teori belajar humanistik secara teoritik antara bahwa banyak guru membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa siswa
lain adalah: Arthur W. Combs, Abraham Maslow dan Carl Rogers. mau belajar apabila materi pelajarannya disusun dan disajikan s ebagaimana
mestinya. Padahal arti tidaklah menyatu pada materi pelajaran itu. Sehingga
1. Arthur Combs (1912-1999) yang penting ialah bagaimana membawa si siswa untuk memperoleh arti
bagi pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan menghubungkannya
Bersama dengan Donald Snygg (1904-1967) mereka mencurahkan dengan kehidupannya.
banyak perhatian pada dunia pendidikan. Meaning (makna atau arti) adalah Combs memberikan lukisan persepsi dir dan dunia seseorang seperti
konsep dasar yang sering digunakan. Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi dua lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu. Lingkaran kecil
individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak (1) adalah gambaran dari persepsi diri dan lingkungan besar (2) adalah
relevan dengan kehidupan mereka. persepsi dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi diri makin
berkurang pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
sedikit hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow ini mempunyai implikasi yang
penting yang harus diperharikan oleh guru pada waktu ia mengajar anak-
2. Maslow anak. Ia mengatakan bahwa perhatian dan motivasi belajar ini mungkin
Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua berkembang kalau kebutuhan dasar si siswa belum terpenuhi.
hal :
3. Carl Rogers
1. suatu usaha yang positif untuk berkembang Carl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois Chicago, sebagai
2. kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu. Maslow anak keempat dari enam bersaudara. Semula Rogers menekuni bidang
mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi agama tetapi akhirnya pindah ke bidang psikologi. Ia mempelajari psikologi
kebutuhan yang bersifat hirarkis. klinis di Universitas Columbia dan mendapat gelar Ph.D pada tahun 1931,
Pada diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut sebelumnya ia telah merintis kerja klinis di Rochester Society untuk
seperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil mencegah kekerasan pada anak.Gelar profesor diterima di Ohio State tahun
kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya, 1960. Tahun 1942, ia menulis buku pertamanya, Counseling and
tetapi di sisi lain seseorang juga memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah Psychotherapy dan secara bertahap mengembangkan konsep Client-Centerd
keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya semua kemampuan, ke arah Therapy. Rogers membedakan dua tipe belajar, yaitu:
kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga ia dapat 1. Kognitif (kebermaknaan)
menerima diri sendiri(self). 2. experiential ( pengalaman atau signifikansi)
Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan (needs) manusia menjadi
tujuh hirarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama, Guru menghubungan pengetahuan akademik ke dalam pengetahuan
seperti kebutuhan fisiologis, barulah ia dapat menginginkan kebutuhan yang terpakai seperti memperlajari mesin dengan tujuan untuk memperbaikai
terletak di atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan ras aman dan seterusnya. mobil. Experiential Learning menunjuk pada pemenuhan kebutuhan dan

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
keinginan siswa. Kualitas belajar experiential learning mencakup : 4. Tugas-tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah
keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa sendiri, dirasakan dan diasimilasikan apabila ancaman-ancaman dari luar itu
dan adanya efek yang membekas pada siswa. semakin kecil.
5. Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat
Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah
diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah
pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran,
proses belajar.
yaitu:
6. Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.
Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa 7. Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar
tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya. Siswa akan dan ikut bertanggungjawab terhadap proses belajar itu.
8. Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik
mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan
perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan
pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian
hasil yang mendalam dan lestari.
yang bermakna bagi siswa
9. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebih
Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan
mudah dicapai terutama jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan
bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
mengritik dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain merupakan
Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar
cara kedua yang penting.
tentang proses. 10. Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini
Dari bukunya Freedom To Learn, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang
dasar humanistik yang penting diantaranya ialah : terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam
1. Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami. diri sendiri mengenai proses perubahan itu.
2. Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan
murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri. Salah satu model pendidikan terbuka mencakuo konsep mengajar
3. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai
guru yang fasilitatif yang dikembangkan Rogers diteliti oleh Aspy dan
dirinya sendiri diangap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Roebuck pada tahun 1975 mengenai kemampuan para guru untuk C. Implikasi Teori Belajar Humanistik
menciptakan kondidi yang mendukung yaitu empati, penghargaan dan
umpan balik positif. Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah : 1. Guru sebagai Fasilitator

1. Merespon perasaan siswa Psikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator yang

2. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah berikut ini adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan

dirancang berbagai kualitas sifasilitator. Ini merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari

3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa beberapa guidenes(petunjuk):

4. Menghargai siswa
5. Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan 1. Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana

6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas
2. Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-
mementapkan
tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok
7. kebutuhan segera dari siswa)
yang bersifat umum.
8. Tersenyum pada siswa 3. Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk
melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai
Dari penelitian itu diketahui guru yang fasilitatif mengurangi angka kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang
bolos siswa, meningkatkan angka konsep diri siswa, meningkatkan upaya bermakna tadi.
untuk meraih prestasi akademik termasuk pelajaran bahasa dan matematika 4. Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk

yang kurang disukai, mengurangi tingkat problem yang berkaitan dengan belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk

disiplin dan mengurangi perusakan pada peralatan sekolah, serta siswa membantu mencapai tujuan mereka.
5. Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang
menjadi lebih spontan dan menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi.
fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
6. Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa
dan menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar
perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, dalam kehidupan siswa.
baik bagi individual ataupun bagi kelompok
7. Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-
Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi
sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut
siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran.
berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan
pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain.
Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai
8. Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok,
proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi
perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga
diri , mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan
tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang
potensi diri yang bersifat negatif.
boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa
9. Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil
menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar belajar. Adapun proses yang umumnya dilalui adalah :
10. Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus
mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan-
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas
keterbatasannya sendiri. 2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang
bersifat jelas, jujur dan positif.
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk
C. Aplikasi Teori Humanistik Terhadap Pembelajaran Siswa
belajar atas inisiatif sendiri
4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses
Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses
pembelajaran secara mandiri
pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih Sumber:
pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung 1. Psikologi Belajar: Dr. Mulyati, M.Pd
resiko dariperilaku yang ditunjukkan. 2. Psikologi Belajar: Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono
6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran
3. Psikologi Pendidikan: Sugihartono,dkk
siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk
4. Psikologi Pendidikan: Rochman Natawidjaya dan Moein
bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses
belajarnya.
7. kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya
8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi Bagian 4

siswa TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterpkan pada


materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati A. Teori Perkembangan Piaget

nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator


Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan
dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah,
dengan teori belajar konstruktivisme adalah teori perkembangan mental
berinisiatif dalam belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan
Piaget. Teori ini biasa juga disebut teori perkembangan intelektual atau teori
sikap atas kemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas,
perkembangan kognitif. Teori belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan
berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya
anak untuk belajar, yang dikemas dalam tahap perkembangan intelektual
sendiri secara bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau
dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap perkembangan intelektual yang
melanggar aturan , norma , disiplin atau etika yang berlaku.
dimaksud dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu dalam mengkonstruksi ilmu

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
pengetahuan. Misalnya, pada tahap sensori motor anak berpikir melalui mengkonstruksi ilmu berbeda-beda berdasarkan kematangan intelektual
gerakan atau perbuatan (Ruseffendi, 1988: 132). anak.
Selanjutnya, Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama Berkaitan dengan anak dan lingkungan belajarnya menurut
(Dahar, 1989: 159) menegaskan bahwa pengetahuan tersebut dibangun pandangan konstruktivisme, Driver dan Bell (dalam Susan, Marilyn dan Tony,
dalam pikiran anak melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah 1995: 222) mengajukan karakteristik sebagai berikut: (1) siswa tidak
penyerapan informasi baru dalam pikiran. Sedangkan, akomodasi adalah dipandang sebagai sesuatu yang pasif melainkan memiliki tujuan, (2) belajar
menyusun kembali struktur pikiran karena adanya informasi baru, sehingga mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan siswa, (3)
informasi tersebut mempunyai tempat (Ruseffendi 1988: 133). pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar melainkan dikonstruksi
Pengertian tentang akomodasi yang lain adalah proses mental yang secara personal, (4) pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan,
meliputi pembentukan skema baru yang cocok dengan ransangan baru atau melainkan melibatkan pengaturan situasi kelas, (5) kurikulum bukanlah
memodifikasi skema yang sudah ada sehingga cocok dengan rangsangan itu sekedar dipelajari, melainkan seperangkat pembelajaran, materi, dan
(Suparno, 1996: 7) sumber.
Lebih jauh Piaget mengemukakan bahwa pengetahuan tidak diperoleh Pandangan tentang anak dari kalangan konstruktivistik yang lebih
secara pasif oleh seseorang, melainkan melalui tindakan. Bahkan, mutakhir yang dikembangkan dari teori belajar kognitif Piaget menyatakan
perkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif bahwa ilmu pengetahuan dibangun dalam pikiran seorang anak dengan
memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Sedangkan, kegiatan asimilasi dan akomodasi sesuai dengan skemata yang dimilikinya.
perkembangan kognitif itu sendiri merupakan proses berkesinambungan Belajar merupakan proses aktif untuk mengembangkan skemata sehingga
tentang keadaan ketidak-seimbangan dan keadaan keseimbangan (Poedjiadi, pengetahuan terkait bagaikan jaring laba-laba dan bukan sekedar tersusun
1999: 61). secara hirarkis (Hudoyo, 1998: 5).
Dari pandangan Piaget tentang tahap perkembangan kognitif anak Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu aktivitas
dapat dipahami bahwa pada tahap tertentu cara maupun kemampuan anak yang berlangsung secara interaktif antara faktor intern pada diri pebelajar

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
dengan faktor ekstern atau lingkungan, sehingga melahirkan perubahan internal dan ekternal yang penekanannya pada lingkungan sosial dalam
tingkah laku. belajar.
Berikut adalah tiga dalil pokok Piaget dalam kaitannya dengan tahap
perkembangan intelektual atau tahap perkembangan kognitif atau biasa juga Adapun implikasi dari teori belajar konstruktivisme dalam pendidikan anak
disebut tahap perkembagan mental. Ruseffendi (1988: 133) mengemukakan; (Poedjiadi, 1999: 63) adalah sebagai berikut: (1) tujuan pendidikan menurut
(1) perkembangan intelektual terjadi melalui tahap-tahap beruntun yang teori belajar konstruktivisme adalah menghasilkan individu atau anak yang
selalu terjadi dengan urutan yang sama. Maksudnya, setiap manusia akan memiliki kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang
mengalami urutan-urutan tersebut dan dengan urutan yang sama, (2) tahap- dihadapi, (2) kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi
tahap tersebut didefinisikan sebagai suatu cluster dari operasi mental yang memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh
(pengurutan, pengekalan, pengelompokan, pembuatan hipotesis dan peserta didik. Selain itu, latihan memcahkan masalah seringkali dilakukan
penarikan kesimpulan) yang menunjukkan adanya tingkah laku intelektual melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan
dan (3) gerak melalui tahap-tahap tersebut dilengkapi oleh keseimbangan sehari-hari dan (3) peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat
(equilibration), proses pengembangan yang menguraikan tentang interaksi menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya. Guru hanyalah berfungsi
antara pengalaman (asimilasi) dan struktur kognitif yang timbul (akomodasi). sebagai mediator, fasilitor, dan teman yang membuat situasi yang kondusif
untuk terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik.
Berbeda dengan kontruktivisme kognitif ala Piaget, konstruktivisme sosial
yang dikembangkan oleh Vigotsky adalah bahwa belajar bagi anak dilakukan B. Hakikat Pembelajaran Menurut Teori Belajar Konstruktivism
dalam interaksi dengan lingkungan sosial maupun fisik. Penemuan atau Sebagaimana telah dikemukakan bahwa menurut teori belajar
discovery dalam belajar lebih mudah diperoleh dalam konteks sosial budaya konstruktivisme, pengertahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari
seseorang (Poedjiadi, 1999: 62). Dalam penjelasan lain Tanjung (1998: 7) pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa siswa harus aktif secara mental
mengatakan bahwa inti konstruktivis Vigotsky adalah interaksi antara aspek membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
yang dimilikinya. Dengan kata lain, siswa tidak diharapkan sebagai botol- baru, pengalaman belajar yang lalu dari seseorang akan mempengaruhi
botol kecil yang siap diisi dengan berbagai ilmu pengetahuan sesuai dengan terjadinya proses belajar tersebut.
kehendak guru. Selain penekanan dan tahap-tahap tertentu yang perlu diperhatikan
Sehubungan dengan hal di atas, Tasker (1992: 30) mengemukakan dalam teori belajar konstruktivisme, Hanbury (1996: 3) mengemukakan
tiga penekanan dalam teori belajar konstruktivisme sebagai berikut. Pertama sejumlah aspek dalam kaitannya dengan pembelajaran, yaitu (1) siswa
adalah peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan secara mengkonstruksi pengetahuan dengan cara mengintegrasikan ide yang
bermakna. Kedua adalah pentingya membuat kaitan antara gagasan dalam mereka miliki, (2) pembelajaran menjadi lebih bermakna karena siswa
pengkonstruksian secara bermakna. Ketiga adalah mengaitkan antara mengerti, (3) strategi siswa lebih bernilai, dan (4) siswa mempunyai
gagasan dengan informasi baru yang diterima. kesempatan untuk berdiskusi dan saling bertukar pengalaman dan ilmu
Wheatley (1991: 12) mendukung pendapat di atas dengan mengajukan dua pengetahuan dengan temannya.
prinsip utama dalam pembelajaran dengan teori belajar konstrukltivisme. Dalam upaya mengimplementasikan teori belajar konstruktivisme,
Pertama, pengetahuan tidak dapat diperoleh secara pasif, tetapi secara aktif Tytler (1996: 20) mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan
oleh struktur kognitif siswa. Kedua, fungsi kognisi bersifat adaptif dan rancangan pembelajaran, sebagai berikut: (1) memberi kesempatan kepada
membantu pengorganisasian melalui pengalaman nyata yang dimiliki anak. siswa untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri, (2)
Kedua pengertian di atas menekankan bagaimana pentingnya memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir tentang pengalamannya
keterlibatan anak secara aktif dalam proses pengaitan sejumlah gagasan dan sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif, (3) memberi kesempatan
pengkonstruksian ilmu pengetahuan melalui lingkungannya. Bahkan secara kepada siswa untuk mencoba gagasan baru, (4) memberi pengalaman yang
spesifik Hudoyo (1990: 4) mengatakan bahwa seseorang akan lebih mudah berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa, (5) mendorong siswa
mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari kepada apa yang telah untuk memikirkan perubahan gagasan mereka, dan (6) menciptakan
diketahui orang lain. Oleh karena itu, untuk mempelajari suatu materi yang lingkungan belajar yang kondusif.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi tentang hubungan-hubungan dalam kebulatan (entities) adalah
pembelajaran yang mengacu kepada teori belajar konstruktivisme lebih sangat esensial dalam belajar. Psikologi Gestalt ini terkenal juga sebagai teori
menfokuskan pada kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman medan (field) atau lazim disebut cognitive field theory. Kelompok pemikiran
mereka. Bukan kepatuhan siswa dalam refleksi atas apa yang telah ini sependapat pada suatu hal yakni suatu prinsip dasar bahwa pengalaman
diperintahkan dan dilakukan oleh guru. Dengan kata lain, siswa lebih manusia memiliki kekayaan medan yang memuat fenomena keseluruhan
diutamakan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan mereka melalui lebuh dari pada bagian- bagiannya.
asimilasi dan akomodasi. Teori medan ini mengibaratkan pengalaman manusia sebagai lagu
Psikologi Gestalt bermula pada lapangan pengamatan ( persepsi ) dan atau melodi yang lebih daripada kumpulan not, demikian pila pengalaman
mencapai sukses yang terbesar juga dalam lapangan ini. Demonstrasinya manusia tidak dapat dipersepsi sebagai sesuatu yang terisolasi dari
mengenai peranan latar belakang dan organisasinya terhadap proses-proses lingkungannya. Dengan kata lain berbeda dengan teori asosiasi maka toeri
yang diamati secara fenomenal demikian meyakinkan sehingga boleh medan ini melihat makna dari suatu fenomena yang relatif terhadap
dikatakan tidak dapat di bantah. lingkungannya. Sesuatu dipersepsi sebagai pendek jika objek lain lebih
Ketika para ahli Psikologi Gestalt beralih dari masalah pengamatan ke panjang. Warna abu-abu akan terlihat lebih cerah pada bidang berlatar
masalah belajar, maka hasil-hasil yang telah kuat / sukses dalam penelitian belakang hitam pekat. Warna abu-abu akan terliaht biru pada latar berwarna
mengenai pengamatan itu dibawanya dalam studi mengenai belajar . Karena kuning.
asumsi bahwa hukum hukum atau prinsip-prinsip yang berlaku pada proses Belajar melibatkanproses mengorganisasikan pengalaman-
pengamatan dapat ditransfer kepada hal belajar, maka untuk memahami pengalaman kedalam pola-pola yang sistematis dan bermakna. Belajar
proses belajar orang perlu memahami hukum-hukum yang menguasai bukan merupakan penjumalahan (aditif), sebaliknya belajar mulai dengan
proses pengamatan itu. mempersepsi keseluruhan, lambat laun terjadi proses diferensiasi, yakni
Pada pengamatan itu menekankan perhatian pada bentuk yang menangkapbagian bagian dan detail suatu objek pengalaman. Dengan
terorganisasi (organized form) dan pola persepsi manusia . Pemahaman dan memahami bagian / detail, maka persepsi awalakan keseluruhan objek yang

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
semula masih agak kabur menjadi semakin jelas. Belajar menurut paham ini pengalaman yang dimiliki oleh individu lain. Pembelajaran yang sifatnya
merupakan bagian dari masalah yang lebih besar yakni mengorganisasikan kooperatif (cooperative learning) ini muncul ketika siswa bekerja sama untuk
persepsi kedalam suatu struktur yang lebih kompleks yang makin menambah mencapai tujuan belajar yang diinginka oleh siswa.
pemahaman akan medan. Medan diartikan sebagaikeseluruhan dunia yang Pengelolaan kelas menurut cooperative learning bertujuan
bersifat psikologis. membantu siswa untuk mengembangkan niat dan kiat bekerja sama dan
Seseorang meraksi terhadap lingkungan seauai dengan persepsinya berinteraksi dengna siswa yang lain. Ada tiga hal penting yang perlu
terhadap lingkungan pada saat tersebut. Manusia mempersepsi lingkungan diperhatikan dalam pengelolaan kelas yaitu: pengelompokan, semangar
secara selektif, tidak semua objek masuk kedalam fokus persepsi individu, kooperatif dan penataan kelas. (Pranata,
sebagian berfungsi hanya sebagai latar. http://puslit.petra.ac.id/journals/interior/.
Tekanan ke-2 pada psikologi medan ini adalah sifat bertujuandari
prilaku manusia. Individu menetaokan tujuan berdasarkan tilikan (insight) Pengetahuan berjenjang tersebut dapat digambarkan seperti pada skema
terhadap situasi yang dihadapinya. Prilakunya akan dinilai cerdas atau dungu berikut:
tergantung kepada memdai atau tidaknya pemahamanya akan situasi Secara singkat teori Peaget dan Vygotsky dapat dikemukakan dalam table
Dalam hukum-hukum belajar Gestalt ini ada satu hukum pokok , berikut ini.
yaitu hukum Pragnaz, dan empat hukum tambahan (subsider) yang tunduk Pembelajaran konstruktivistik dan pembelajaran behavioristik yang
kepada hukum yang pokok itu,yaitu hukum hukum keterdekatan , dikemukakan oleh Degeng dapat dilihat pada table-tabel berikut.
ketertutupan, kesamaan , dan kontinuitas.
Pengetahuan dan pengertian dikonstruksi bila seseorang terlibat secara
social dalam dialog dan aktif dalam percobaan-percobaan dan pengalaman. Table 2
Pembentukan makna adalah dialog antar pribadi.dalam hal ini pebelajar Pandangan Konstruktivistik dan behavioristik tentang belajar dan
tidak hanya memerlukan akses pengalaman fisik tetapi juga interaksi dengan pembelajaran.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
oleh karakteristik struktur pengetahuan.
Konstruktivistik Behavioristik
Pengetahuan adalah non-objective, bersifat temporer, selalu berubah dan
tidak menentu. Pengetahuan adalah objektif, pasti, dan tetap , tidak Table 3
berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi. Pandangan Konstruktivistik dan Behavioristik tentang
Belajar adalah penyusunan pengetahuan dari pengalaman konkrit, aktivitas Penataan Lingkungan Belajar
kolaboratif, dan refleksi serta interpretasi. Mengajar adalah menata
lingkungan agar si belajar termotivasi dalam menggali makna seta Konstruktivistik Behavioristik
menghargai ketidakmenentuan. Belajar adalah perolehan pengetahuan, Ketidakteraturan, ketidakpastian, kesemrawutan, Keteraturan, kepastian,
sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan ke orang yang ketertiban
belajar. Si belajar harus bebas. Kebebasan menjadi unsure yang esensial dalam
Si belajar akan memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan lingkungna belajar. Si belajar harus dihadapkan pada aturan-aturan yang
tergantung pada pengalamannya, dan perspektif yang dipakai dalam jelas dan ditetapkan lebih dahulu secara ketat. Pembiasaan dan disiplin
menginterpretasikannya. Si belajar akan memiliki pemahaman yang sama menjadi sangat esensial.
terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh
pengajar itulah yang harus dipahami oleh si belajar. Pembelajaran lebih banyak dikaitkan dengan penegakan disiplin.
Mind berfungsi sebagai alat untuk menginterpretasi peristiwa, objek, Kegagalan atau keberhasilan, kemampuan atau ketidakmampuan dilihat
atau perspektif yang ada dalam dunia nyata sehingga makna yang dihasilkan sebagai interpretasi yang berbeda yang perlu dihargai. Kegagalan atau
bersifat unik dan individualistic. Fungsi mind adalah menjiplak struktur ketidakmampuan dalam penambahan pengetahuan dikategorikan sebagai
pengetahuan melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah kesalahan yang perlu dihukum, dan keberhasilan atau kemampuan
sehingga makna yang dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan dikategorikan sebagai bentuk perilaku yang pantas diberi hadiah.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Kebebasan dipandang sebagai penentu keberhasilan belajar. Si
belajar adalah subjek yang harus memapu menggunakan kebebasan untuk Pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk meladeni pertanyaan atau
melakukan pengaturan diri dalam belajar. Ketaatan pada aturan dipandang pandangan si belajar.
sebagai penentu keberhasilan belajar. Si belajar adalah objek yang harus
berperilaku sesuai dengan aturan. Aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada data primer dan bahan
Control belajar dipegang oleh si belajar. Control belajar dipegang oleh manipulatif dengan penekanan pada keterampilan berpikir kritis.
system yang berada di luar diri si belajar. Pembelajaran menekankan pada proses. Penyajian isi menekankan pada
keterampilan yang terisolasi dan akumulasi fakta mengikuti urutan dari
Table 4 Pandangan Konstruktivistik dan behavioristik tentang Tujuan bagian-ke-keseluruhan.
Pembelajaran Pembelajaran mengikuti urutan kurikulum secara ketat.
Aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku teks dengan penekanan
Konstruktivistik Behavioristik pada keterampilan mengungkapkan kembali isi buku teks.
Tujuan pembelajaran ditekankan pada belajar bagaimana belajar (learn how
to learn) Tujuan belajar ditekankan pada penambahan pengetahuan. Pembelajaran menekankan pada hasil

Tabe 5 pandangan Konstruktivistik dan behavioristik tentang strategi Tabe 6 Pandangan Konstruktivistik dan Behavioristik tentang evaluasi
pembelajaran
Konstruktivistik Behavioristik
Konstruktivistik Behavioristik Evaluasi menekankan pada penyusunan makna secara aktif yang melibatkan
Penyejian isi menekankan pada penggunaan pengetahuan secara bermakna keterampilan terintegrasi, dengan menggunakan masalah dalam konsteks
mengikuti urutan dari keseluruhan-ke-bagian. nyata.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Bagian 5
Evaluasi yang menggali munculnya berpikir divergent, pemecahan ganda, TEORI KOGNITIF
bukan hanya satu jawaban benar
1. Teori Belajar Piaget
Evaluasi merupakan bagian utuh dari belajar dengan cara memberikan Piaget merupakan salah satu pioner konstruktivis, ia berpendapat
tugas-tugas yang menuntut aktivitas belajar yang bermkana serta bahwa anak membangun sendiri pengetahuannya dari pengalamannya
menerapkan apa yang dipelajari dalam konteks nyata. evaluasi menekankan sendiri dengan lingkungan. Dalam pandangan Piaget, pengetahuan datang
pad aketerampilan proses dalam kelompok. Evaluasi menekankan pada dari tindakan, perkembangan kognitif sebagian besar bergantung kepada
respon pasif, keterampilan secara terpisah, dan biasanya menggunakan seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan
paper and pencil test lingkungannya. Dalam hal ini peran guru adalah sebagai fasilitator dan buku
Evaluasi yang menuntu satu jawaban benar. Jawaban benar sebagai pemberi informasi.
menunjukkan bahwa si-belajar telah menyelesaikan tugas belajar. Piaget menjabarkan implikasi teori kognitif pada pendidikan yaitu 1)
Evaluasi belajar dipandang sebagai bagian terpisah dari kegiatan memusatkan perhatian kepada cara berpikir atau proses mental anak, tidak
pembelajaran, dan biasnaya dilakukan setelah kegiatan belajar dengan sekedar kepada hasilnya. Guru harus memahami proses yang digunakan
penekanan pada evaluasi individual. anak sehingga sampai pada hasil tersebut. Pengalaman pengalaman
belajar yang sesuai dikembangkan dengan
memperhatikan tahap fungsi kognitif dan jika guru penuh perhatian
terhadap Pendekatan yang digunakan siswa untuk sampai pada kesimpulan
tertentu, barulah dapat dikatakan guru berada dalam posisi memberikan
pengalaman yang dimaksud, 2) mengutamakan peran siswa dalam
berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar. Dalam kelas,

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Piaget menekankan bahwa pengajaran pengetahuan jadi ( ready made bahwa pembelajaran terjadi saat siswa bekerja menangani tugas tugas
knowledge ) anak didorong menentukan sendiri pengetahuan itu melalui yang belum dipelajari namun tugas- tugas itu berada dalam zone of
interaksi spontan dengan lingkungan, 3) memaklumi akan adanya perbedaan proximal development mereka. Zone of proximal development adalah jarak
individual dalam hal kemajuan perkembangan. Teori Piaget mengasumsikan antara tingkat perkembangan sesungguhnya yang ditunjukkan dalam
bahwa seluruh siswa tumbuh dan melewati urutan perkembangan yang kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat kemampuan
sama, namun pertumbungan itu berlangsung pada kecepatan berbeda. Oleh perkembangan potensial yang ditunjukkan dalam kemampuan pemecahan
karena itu guru harus melakukan upaya untuk mengatur aktivitas di dalam masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih
kelas yang terdiri dari individu individu ke dalam bentuk kelompok mampu.
kelompok kecil siswa daripada aktivitas dalam bentuk klasikal, 4) Teori Vygotsky yang lain adalah scaffolding. Scaffolding adalah
mengutamakan peran siswa untuk saling berinteraksi. Menurut Piaget, memberikan kepada seseorang anak sejumlah besar bantuan selama tahap
pertukaran gagasan gagasan tidak dapat dihindari untuk perkembangan tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan
penalaran. Walaupun penalaran tidak dapat diajarkan secara langsung, memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih tanggung
perkembangannya dapat disimulasi. jawab yang semakin besar segera setelah ia mampu mengerjakan sendiri.
Bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan
2. Teori Belajar Vygostky menguraikan masalah ke dalam bentuk lain yang memungkinkan siswa
Tokoh kontruktivis lain adalah Vygotsky. Sumbangan penting teori dapat mandiri.
Vygotsky adalah penekanan pada hakekatnya pembelajaran sosiokultural. Vygotsky menjabarkan implikasi utama teori pembelajarannya yaitu
Inti teori Vygotsky adalah menekankan interaksi antara aspek internal dan 1) menghendaki setting kelas kooperatif, sehingga siswa dapat saling
eksternal dari pebelajaran dan penekanannya pada lingkungan sosial berinteraksi dan saling memunculkan strategi strategi pemecahan masalah
pebelajaran. Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif berasal dari interaksi yang efektif dalam masing masing zone of proximal development mereka;
sosial masing masing individu dalam konsep budaya. Vygotsky juga yakin 2) Pendekatan Vygotsky dalam pembelajaran menekankan scaffolding. Jadi

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
teori belajar Vygotsky adalah salah satu teori belajar sosial sehingga sangat penyerapan informasi yang berbeda dari setiap individu tersebut yang
sesuai dengan model pembelajaran kooperatif karena dalam model kemudian mempangaruhi perilaku seseorang dalam bertindak.
pembelajaran kooperatif terjadi interaktif sosial yaitu interaksi antara siswa
dengan siswa dan antara siswa dengan guru dalam usaha menemukan 2. Manusia berbeda perilakunya karena adanya perbedaan kebutuhan.
konsep konsep dan pemecahan masalah. Hal ini merupakan bagian dari teori motivasi yang ditemukan oleh para
ilmuwan psikologi seperti, Maslow, Mcleland, McGregor, dll. Kebutuhan
A. Pengertian Perilaku manusia menjadi motif secara intrinsik individu tersebut dalam berperilaku.
Perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang
terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut. Perilaku diartikan sebagai 3. Manusia berbeda karena mempunyai lingkungan yang berbeda dalam
suatu aksi-reaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi mempengaruhinya.
apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang Faktor lingkungan sangat berpengaruh pada manusia, suatu keputusan yang
disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi dibuat oleh individu dapat dipengaruhi dengan apa yang terjadi diluar dari
atau perilaku tertentu. Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena dirinya dengan kata lain motivasi eksternal berperan disini. Lingkungan
adanya stimulus dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun membentuk manusia menjadi lebih baik atau menjadi jahat, ramah, atau
tidak langsung. sombong.

Perbedaan-perbedaan Perilaku Individu 4. Faktor Like or Dislike with Something


Mengapa manusia itu berbeda dalam bertindak diantaranya adalah: Percaya atau tidak faktor ini juga mempengaruhi seseorang dalam
berperilaku, apabila seseorang tidak suka pada atasannya dalam memimpin,
1. Manusia berbeda karena berbeda kemampuannya. maka apapun yang dikatakan atasan hanya merupakan masukan tidak
Setiap manusia memiliki perbedaan dalam berperilaku karena proses langsung dilakukan.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Teori LPC dari Fielder
Variabel Variabel yang Mempengaruhi Perilaku Individu Fielder mengembangkan suatu ukuran orientasi pemimpin yang
disebut rekan sekerja yang kurang disukai dan rekan kerja yang disukai
Kelompok variable individu terdiri dari variable kemampuan dan ( LPC ).
keterampilan, latar belakang pribadi dan demografis. Pemimpin yang Memberi Nilai LPC Rendah
Menurut Gibson ( 1987 ) : Variabel kemampuan dan ketrampilan merupakan o Dianggap terutama berorientasi pada pekerjaan
factor utama yang mempegaruhi perilaku kerja dan kinerja individu . o Pemimpin yang Memberi Nilai LPC Tinggi
Sedangkan variabel demografis mempunyai pegaruh yang tidak langsung . Dianggap terutama berorintasi terhadap hubungan.
Kelompok variabel psikologis terdiri dari variabel persepsi , sikap,
kepribadian , belajar, dan motivasi. Teori Kemungkinannya
Variabel ini menurut Gibson ( 1987 ) : banyak di pengaruhi oleh keluarga, Pemimpin mempunyai hubungan yang baik dengan anggota anggota
tingkat sosial, pengalaman kerja sebelumnya dan variabel demografis. kelompok, sebagaimana dapat diukur dari tingkat penerimaan mereka
terhadap pemimpin itu.
Teori Teori yang Mempengaruhi Perilaku Kekuasaan serta kedudukan pemimpin itu sedemikian tingginya sehingga
bermenangu untuk memberi imbalan ( Reward ) atau menghukum
1. Teori Kepemimpinan ( Leadership ) anggotanya.
Kreiner menyatakan bahwa leadership adalah proses mempengaruhi orang Tugasnya memiliki struktur yang baik sehingga ada tujuan yang jelas,
lain yang mana seorang pemimpin mengajak anak buahnya secara sukarela beberapa cara untuk menyelesaikan tugas dan kritera yang jelas mengenai
berpartisipasi guna mencapai tujuan organisasi.Salah satu contoh teori keberhasilan.
kepemimpinan :
Teori Behaviorisme

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Dalam teori behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap
nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Teori kaum lingkungan dan tingkahl laku adalah hasil belajar.
behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku
manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perbahan perilaku organise Skinner (1904-1990)
sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau memperoalkan Skinner menganggap reward dan rierforcement merupakan factor
apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme penting dalan belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah
hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalian oleh faktor- meramal mengontrol tingkah laku. Pda teori ini guru memberi penghargaan
faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada hadiah atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut
tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang dengan operant conditioning. . Operans conditioning adalah suatu proses
memberirespon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan penguatan perilaku operans yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut
membentuk perilaku mereka. Dari hal ini, timbulah konsep manusia mesin dapat diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan.
(Homo Mechanicus). Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur
dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, Behaviorsime memang agak sukar menjelaskan motivasi. Motivasi terjadi
mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya dalam diri individu, sedang kaum behavioris hanya melihat pada peristiwa-
latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan peristiwa eksternal. Perasaan dan pikiran orang tidak menarik mereka.
kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku Behaviorisme muncul sebagai reaksi pada psikologi mentalistik.
yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya
bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan
penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam
tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi
behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manusia Faktor Situsional
Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku manusia adalah faktor
Faktor Personal : situasional. Menurut pendekatan ini, perilaku manusia dipengaruhi oleh
lingkungan/situasi. Faktor-faktor situasional ini berupa:
1. Faktor Biologis faktor ekologis, misal kondisi alam atau iklim
Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu faktor rancangan dan arsitektural, misal penataan ruang
dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial faktor temporal, misal keadaan emosi
dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam suasana perilaku, misal cara berpakaian dan cara berbicara
jiwa manusia. teknologi
o faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur sosial dan karakteristik
1. Faktor Sosiopsikologis sosial individu
Kita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen. o lingkungan psikososial yaitu persepsi seseorang terhadap lingkungannya
Komponen Afektif o stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku
merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan karena Kesimpulan
erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya. Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa manusia itu unik dan berbeda,
Komponen Kognitif dari perbedaan itu pula yang menyebabkan adanya interaksi social diantara
Aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia. manusia.
Komponen Konatif Teori teori diatas juga menunjukkan pada kita bahwa perilaku itu didorong
Aspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan dan diarahkan ketujuan. Mereka juga menunjukkan pada kita bahwa
bertindak. perilaku yang ingin mencapai tujuan cenderung untuk menetap.
Terkadang manusia merasa nyaman dengan perbedan tetapi ada juga yang

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
tidak merasa nyaman dalam perbedaan yang ada dikarenakan lingkungan dan kecerdasan. Menurut Bloom (1968) didasarkan atas hasil kajiiannya
tempat manusia tersebut. menunjukkan bahwa peserta didik yang memiliki kecerdasan yang tinggi
dapat mengerjakan secara baik setiap tugas yang diberikannya, bahkan ia
dapat terlibat belajar walaupun untuk bahan ajar yang sangat komplek,
Bagian 6 sedangkan peserta didik yang memiliki kecerdasan yang rendah hanya dapat
BELAJAR TUNTAS mempelajari bahan ajar yang sederhana sesuai dengan kemampuannya.
Sedangkan John Carroll (1963) menjelaskan bahwa jika kondisi peserta didik
A. Arti Belajar Tuntas (Matery Learning) memiliki kecerdasan yang berdistribusi normal dan mereka memperoleh
Konsep belajar tuntas adalah proses belajar yang bertujuan agar kualitas pembelajaran dan jumlah waktu belajar yang sama maka
bahan ajaran dikuasai secara tuntas, artinya cara menguasai materi secara pengukuran hasil belajar akan menunjukan distribusi normal pula.
penuh. Belajar tuntas ini merupakan strategi pembelajaran yang Menurutnya, bahwa kecerdasaan dan jumlah waktu belajar
diindividualisasikan dengan menggunakan pendekatan kelompok. Dengan merupakan persyaratan bagi peserta didik untuk dapat memperoleh hasil
sistem belajar tuntas diharapkan proses belajar mengajar dapat belajar secara tuntas.
dilaksanakan agar tujuan instruksional yang akan dicapai dapat diperoleh Landasan konsep dan teori belajar tuntas ( Mastery Learning Theory ) adalah
secara optimal sehingga proses belajar lebih efektif dan efisien. Tingkat pandangan tentang kemampuan siswa yang dikemukakan oleh John B.
ketuntasan bermacam-macam dan merupakan persyaratan yang harus Carroll pada tahun 1963 berdasarkan penemuannya yaitu Model of School
dicapai siswa. Learning yang kemudian dirubah oleh Benyamin S. Bloom menjadi model
Persyaratan penguasaan bahan tersebut berkisar antara 75% sampai belajar yang lebih operasional. Selanjutnya oleh James H. Block model
dengan 90%. Bloom (1968) mengidentifikasi adanya lima variabel yang tersebut lebih disempurnakan lagi. Sedangkan menurut Carroll bakat atau
sangat penting dalam program mastery learning, yaitu: kualitas pembawaan bukanlah kecerdasan alamiah, melainkan jumlah waktu yang
pembelajaran, kecakapan untuk memahami pelajaran, ketekunan, waktu, diperlukan oleh siswa untuk menguasai suatu materi pelajaran tertentu.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
b. Bakat seorang siswa dalam bidang pengajaran dapat diramalkan, baik
Benyamin melaksanakan konsep belajar tuntas itu ke dalam kelas melalui tingkatannya maupun waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari
proses belajar mengajar pelaksanaaannya sebagai berikut : bahan tersebut. Bakat berfungsi sebagai indeks tingkatan belajar
1. Bagi satuan pelajaran disediakan waktu belajar yang tetap dan pasti siswa dan sebagai suatu ukuran satuan waktu
c. Tingkat hasil belajar bergantung pada waktu yang digunakan secara
2. Tingkat penguasaan materi dirumuskan sebagai tingkat penguasaan
nyata oleh siswa untuk mempelajari sesuatu dibandingkan dengan
tujuan pendidikan yang essensial.
waktu yang dibutuhkan untuk mempelajarinya.
Untuk lebih menggalakkan konsep belajar tuntas James H. Block
d. Carroll, Tingkat belajar sama dengan ketentuan, kesempatan belajar
mencoba mengurangi waktu yang diperlukan untuk mempelajari suatu
bakat, kualitas pengajaran, dan kemampuan memahami pelajaran.
materi pelajaran di dalam waktu yang tersedia, yaitu dengan cara e. siswa memperoleh kesempatan belajar yang berdiferensiasi dan
meningkatkan semaksimal mungkin kualitas pengajaran. kualitas pengajaran yang berdiferensiaisi pula.
Jadi pelaksanaan oleh James H Block mengandung arti bahwa :
1. Waktu yang sebenarnya digunakan diusakan diperpanjang semaksimal C. Prinsip Belajar Tuntas
mungkin. Para pengembang konseb belajar tuntas mendasarkan pengembangan
2. Waktu yang tersedia diperpendek sampai semaksimal mungkin dengan pengajarannya pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
cara memberikan pelayanan yang optimal dan tepat
a. Sebagian besar siswa dalam situasi dan kondisi belajar yang normal
B. Ciri Belajar Tuntas dapat menguasai sebagian terbesar bahan yang diajarkan. Tugas guru
untuk merancang pengajarannya sedemikian rupa sehingga sebagian
a. Siswa dapat belajar dengan baik dalam kondisi pengajaran yang tepat besar siswa dapat menguasai hampir seluruh bahan ajaran
b. Guru menyusun strategi pengajaran tuntan mulai dengan
sesuai dengan harapan pengajar.
merumuskan tujuan-tujuan khusus yang hendak dikuasai oleh siswa.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
c. Sesuai dengan tujuan-tujuan khusus tersebut guru merinci bahan Pelaksanaan belajar tuntas terdiri atas langkah-langkah sebagai
ajar menjadi satuan-satuan bahan ajaran yang kecil yang medukung berikut:
pencapaian sekelompok tujuan tersebut. Kegiatan orientasi Kegiatan ini megorientasikan setiap siswa terhadap
d. Selain disediakan bahan ajaran untuk kegiatan belajar utama, juga
belajar tunta yang berkenaan terhadpa orientasi tentang apa yang akan
disusun bahan ajaran untuk kegiatan perbaikan dan pengayaan.
dipelajari oleh siswa dalam jangka waktu satu semester dan cara belajar
Konsep belajar tuntas sangat menekankan pentingnya peranan
yang harus dilakukan oleh siswa. Guru menjelaskan keseluruhan bahan yang
umpan balik.
telah dirancang, lalu melanjutkan dengan pra test. Kegiatan belajar
e. Penilaian hasil belajar tidak menggunakan acuan norma, tetapi
mengajar? Guru mengenalkan TIK pada satuan pelajaran yang akan
menggunakan acuan patokan.
f. belajar tuntas juga memperhatikan adanya perbedaan-perbedaan dipelajari dengan cara: Memperkenalkan tabel spesifikasi tentang arati dan
individual. Prinsip ini direalisasikan dengan memberikan keleluasaan car mempergunakannya untuk kepentingan belajar. Mengajukan pertanyaan
waktu, yaitu siswa yang pandai atau cepat belajar bisa maju lebih yang menonjolkan isi bahan yang disajikan. Mengajukan topik umum/konsep
dahulu pada satuan pelajaran berikutnya, sedang siswa yang lambat umum yang akan dipelajari.
dapat menggunakan waktu lebih banyak atau lama sampai Penyajian rencana kegiatan belajar berdasarkan standar kelompok.
menguasai secara tuntas bahan yang diberikan. Tujuannya adalah menjelaskan apa yang akan dilakuakan siswa dalam
kegoiatan kelompok.
D. Pelakansanaan Belajar Tuntas penyajian pelajaran dalam situasi kelompok berdasarkan satuan pelajaran.
Dalam pelaksanaan konsep belajar tuntas apabila kelas itu belum Guru menyampaikan pelajaran sambil memberi peringatan secara periodik
biasa mengguanaakan strategi belajara tuntas, maka guru terlebih dahulu untuk menarik perhatian siswa.? Mengidentifikasikan kemajuan belajar
memperkenalkan prosedur belajar tuntas kepada siswa dengan maksud siswa yang telah memuaskan dan yang belum. Tes dilakukan setelah satu
memberikan motivasi, menumbuhkan kepercayaan diri, dan memberikan satuan pelajaran selesai diajarkan. Menetapkan siswa yang hasil
petunjuk awal. pelajarannya telah memuaskan. Mereka diminta untuk membantu temen-

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
temannya sebagai tutor atau diberi tugas pengayaan bahan baginya Keunggulan belajar tuntas
sendiri.Memberikan kegiatan kolektif kepada siswa ang hasil belajarnya Strategi belajar tuntas memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut:
belum memuaskan. Menetapkan siswa yang hasil belajaranya memuaskan.
Penentuan tingkat penguasaan bahanSetelah satuan pengajaran 1. Memungkinkan siswa belajar lebih aktif, karena memberikan
selesai diberikan, diadakan tes sumatif, dan diperiksa oleh temannya sendiri kesempatan mengembangakn diri, dan memecahkan masalah sendiri
berdasarkan petunjuk guru. Mereka sendiri yang menentukan tingkat dengan menemukan dan bekerja sendiri.
2. Sesuai dengan psikologi belajra modern yang berpegang pada prinsip
penguasaan bahan berdasarkan kriteria penguasaan yang telah ditetapkan
perbedaan individual dan belajar kelompok.
sebelumnya. Memberikan atau melaporkan tingkat penguasaan setiap siswa
3. Berorientasi pada peningkatan produktivitas hasil belajar, yakni
yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengayaan mereka, bahan yang
menguasai bahan ajar secara tuntas.
sudah dikuasai ditandai dengan M (mastery) dan yang belum dikuasai 4. Guru dan siswa bekerjasama secara partisipatif dan persuasif.
5. Penilaian yang dilakukan mengandung nilai obyektifitas yang tinggi
ditandai dengan NM (non mastery)? Pengecekan keefektifan seluruh
karena penilaian dilakukan oleh guru, teman dan diri sendiri.
programKeefektifan strategi belajar tuntas ditandai dengan hasil yang
6. Strategi ini tidak mengenal kegagalan siswa, karena siswa yang
dicapai siswa, yakni persen siswa yang mampu tingkat mastery (standar A).
kurang mampu dibantu oleh guru dan temannya.
Ada dua cara untuk menetukannya yang dapat dilakukan oleh guru: 7. Berdasarkan perencanaan yang sistematik.
8. Menyediakan waktu berdasarkan kebutuhan masing-masing
Membandingkan hasil yag dicapaioleh kelas yang menggunakan strategi
iindividu.
belajar tuntas dengan kelas yang menggunakan strategi lain.
9. Berusaha menutupi kelemahan-kelemahan strategi belajr yang lain
Membuat hipotesis tentang hasil belajar, lalu dibuktikan berdasar hasil 10. Mengaktifkan para guru sebagai regu yang harus bekerjasama secara
belajar kelas (membandingkan tes awal dan tes akhir). efektif sehingga proses belajar mengajar dapat dilaksanakan secara
optimal.
E. Keunggulan dan Kelemahan Belajar Tuntas
Kelemahan belajar tuntas:

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Sulit dalam pelaksanaan karena melibatkan berbagai kegiatan. pelajaran.Kualitas pembelajaran ditentukan oleh kualitas penyajian,
1. Guru-guru masih kesulitan membuat perencanaan karena dibuat penjelasan, dan pemanfaatan media pembelajaran.
Dan unsur-unsur tugas belajar. Kesempatan waktu yang tersedia
dalam satu semester.
2. Guru-guru yang sudah terlanjur menggunakan teknik lama sulit (time allowed for learning) : Penyediaan waktu yang cukup untuk belajar
beradaptasi dalam rangka mencapai tujuan instruksional yang ditetapkan dalam suatu
3. Memerlukan berbagai fasilitas, dan dana yang cukup besar.
mata pelajaran, bidang studi atu pokok bahasan yang berbeda-beda sesuai
4. Menuntut para guru untuk lebih menguasai materi lebih luas lagi dari
dengan bobot bahan pelajaran dan tujuan yang ditetapkan.
standar yang ditetapkan.
5. Diberlakukannya sistem ujian (EBTA atau EBTANAS) yang menuntut
penyelenggaraan program bidang studi pada waktu yang telah
ditetapkan dan usaha persiapan siswa untuk menempuh ujian.
G. Prinsip-prinsip Utama Belajar Tuntas

F. Variabel Mastery Learning 1. Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan dengan
Bakat siswa (aptitude) : Hasil penelitian menunjukan bahwa ada urutan yang hirarkis
korelasi yang cukup tinggi antara bakat dengan hasil pelajaran 2. Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap
Ketekunan belajar (perseverance) : Ketekunan erat kaitannya dengan kompetensi harus diberikan feedback,
3. Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang diperlukan,
dorongan yang timbul dalam diri siswa untuk belajar dan mengolah 4. Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang mencapai
informasi secara efektif dan efisien serta pengembangan minat dan sikap ketuntasan
yang diwujudkan dalam setiap langkah instruksional. belajar lebih awal. (Gentile & Lalley: 2003)
Kualitas pembelajaran (quality of instruction) : Kualitas pembelajaran
merupakan keadaan yang mendorong siswa untuk aktif belajar belajar dan
mempertahankan kondisinya agar tetap dalam keadaan siap menerima

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Bagian 7 pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan
PEMBELAJARAN PROSES atau keefektifan metode mengajar. Tujuan lain dari penilaian diantaranya
adalah untuk mengetahui kedudukan siswa, di dalam kelas ataupun
kelompoknya. Dengan penilaian, guru dapat mengklasifikasikan apakah
A. PENDAHULUAN seorang siswa termasuk siswa yang pandai, sedang kurang, atau cukup baik
Kurikulum yang digunakan sekarang ini yang berorientasi pada materi di kelasnya jika dibandingkan dengan teman-temannya. Penelaahan
dan tujuan nampaknya sudah tidak sesuai lagi. Perlu ditambahkan suatu pencapaian tujuan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat diketahui,
pemikiran yang berbeda, yaitu bagaimana memproses hasil belajar berupa apakah proses belajar mengajar yang dilakukan cukup efektif memberikan
konsep dan fakta yang diperoleh oleh pembelajar untuk mengembangkan hasil yang baik dan memuaskan, atau sebaliknya.
dirinya, untuk menemukan sesuatu yang baru. Dengan fakta dan konsep Jadi, jelas bahwa guru hendaknya mampu dan terampil
yang yang tidak banyak, tapi dipahami betul, dapat diproses untuk melaksanakan penilaian, karena dengan penilaian guru dapat mengetahui
menguasai dan/atau menemukan fakta dan konsep yang lebih banyak. prestasi yang dicapai oleh siswa setelah ia melaksanakan proses belajar.
Namun pemberian konsep dan fakta yang terlalu banyak justru dapat Salah satu penilaian yang dapat dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan
menghambat kreatifitas siswa.. proses belajar mengajar adalah penilaian keterampilan proses atau
Dalam suatu proses pembelajaran, guru hendaknya menjadi seorang pendekatan ketrampilan proses. Dalam fungsinya sebagai penilaian hasil
evaluator yang baik karena proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa belajar siswa, guru hendaknya terus menerus mengikuti hasil belajar yang
sebagian besar dientukan oleh peran dan kompetensi guru. Kegiatan ini telah dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu. Informasi yang diperoleh
dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu melalui evaluasi ini merupakan umpan balik (feedback) terhadap proses
tercapai atau belum, dan apakah materi yang diajarkan sudah cukup tepat. belajar mengajar. Umpan balik ini akan dijadikan titik tolak untuk
Semua pertanyaan tersebut akan dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya.
atau penilaian. Dengan penlaian, guru dapat mengetahui keberhasilan Dengan demikian, proses belajar mengajar akan terus menerus

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
ditingakatkan untuk memperoleh hasil yang optimal. dipakai sebagai bekal untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupannya di
masyarakat.
B. PEMAHAMAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
Keterampilan proses adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan B. TUJUAN KETRAMPILAN PROSES
kemampuan-kemampuan mental, fisik,dan social yang mendasar sebagai Tujuan pembelajaran proses adalah untuk meningkatkan
penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan- keterampilan berpikir siswa, sehingga siswa bukan hanya mampu dan
kemampuan mendasar yang telah dikembangkan dan telah terlatih lama- terampil dalam bidang psikomotorik, melainkan juga bukan sekedar ahli
kelamaan akan menjadi suatu keterampilan, sedangkan pendekatan menghafal. Berdasarkan penjelasan di atas, pada keterampilan proses, guru
keterampilan proses adalah cara memandang anak didik sebagai manusia tidak mengharapkan setiap siswa akan menjadi ilmuwan, melainkan dapat
seutuhnya. Cara memandang ini dijabarkan dalam kegiatan belajar mengajar mengemukakan ide bahwa memahami sains sebagian bergantung pada
memperhatikan pengembangan pengetahuan, sikap, nilai, serta kemampuan memandang dan bergaul dengan alam menurut cara-cara
keterampilan. Ketiga unsure itu menyatu dalam satu individu dan terampil seperti yang diperbuat oleh ilmuwan.
dalam bentuk kreatifitas.
Selain itu, melalui proses belajar mengajar dengan pendekatan keterampilan
Pendekatan pembelajaran proses adalah pendekatan pembelajaranyang proses dilakukan dengan keyakinan bahwa sains adalah alat yang potensial
menekankan pada kegiatan ketrampilan proses yang digunakan untuk membantu mengembangkan kepribadian siswa, di mana kepribadian
untukmengungkap dan menemukan fakta dan konsep serta menumbuhkan siswa yang berkembang ini merupakan prasyarat untuk melanjutkan ke jalur
sikap dan nilaiyang dilakukan oleh murid dalam proses pembelajaran. profesi apapun yang diminatinya.

Jadi, pendekatan keterampilan proses menekankan pada bagaimana siswa C. RASIONAL KETRRAMPILAN PROSES
belajar, bagaimana mengelola perolehannya, sehingga dipahami dan dapat

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Pendekatan pembelajaran proses karena dengan pendekatan dipertanyakan dan diperbaiki. Oleh karena I tu, perlu orang-orang
pembelajaran proses diharapkan siswa dapat mengalami sendiri yang kritis, mempunyai sikap ilmiah. Wajar kiranya kalau anak-anak
tentang materi yang disampaikan dengan berinteraksi langsung atau siswa sejak dini sudah ditanamkan dalam dirinya sikap ilmiah dan
dengan obyek nyata atau sebenarnya sehingga siswa dapat membuat sikap kritis ini. Dengan menggunakan keterampilan proses, maksud
kesimpulan sendiri. Conny Setiawan mengemukakan empat alasan tersebut untuk saat ini pantas diterima.
4. Proses belajar dan pembelajaran bertujuan membentuk manusia yang
mengapa pendekatan keterampilan proses harus diwujudkan dalam
utuh artinya cerdas, terampil dan memiliki sikap dan nilai yang
proses belajar dan pembelajaran, yaitu:
diharapkan. Jadi, pengembangan pengetahuan dan sikap harus
menyatu. Dengan keterampilan memproses ilmu, diharapkan
1. Dengan kemajuan yang sangat pesat dalam ilmu pengetahuan dan
berlanjut kepemilikan sikap dan mental.
teknologi, guru tidak mungkin lagi mengajarkan semua fakta dan
konsep dari sekian mata pelajaran, karena waktunya tidak akan
D. KEMAMPUAN DASAR DALAM KETRAMPILAN PROSES
cukup.
2. Siswa-siswa, khususnya dalam usia perkembangan anak, secara Ilmuwan-ilmuwan yang menemukan suatu yang baru, menurut
psikologis lebih mudah memahami konsep,apalagi yang sulit, bila pengamatan, tidak menguasai semua konsep dan fakta dalam suatu bidang
disertai dengan contoh-contoh kongkrit, dialami sendiri, sesuai ilmu, namun mereka mempunyai kemampuan dasar untuk mengembangkan
dengan lingkungan yang dihadapi. J. Piaget mengatakan bahwa intisari konsep dan fakta yang terbatas itu, sehingga mereka mampu menciptakan
pengetahuan adalah kegiatan atau aktivitas, baik fisik maupun dan menemukan sesuatu yang baru.
mental. Kemampuan-kemampuan dasar yang dimaksud antara lain mengobservasi,
3. Ilmu pengetahuan boleh dikatakan bersifat relative, artinya, suatu
menghitung, mengukur, mengklasifikasi, mencari hubungan ruang waktu,
kebenaran teori pada suatu saat berikutnya bukan kebenaran lagi,
membuat hipotesis, merencanakan penelitian atau eksperimen,
tidak sesuai lagi dengan situasi. Suatu teori bias gugur bila ditemukan
mengendalikan verbal, menafsirkan data, membuat kesimpulan sementara,
teori-teori yang lebih baru dan lebih jitu. Jadi, suatu teori masih dapat

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
meramalkan, menerapkan, mengkomunikasikan(Conny Setiawan, 1987:17- 13. Menentukan variable yang harus dibuat tetap sama, dan mana yang
18). berubah
14. Menentukan apa yang harus diamati, diukur, dan ditulis.
Senada dengan kemampuan dasar yang diajukan di atas, Sriyono membuat
15. Menentukan cara dan langkah-langkah kerja
suatu daftar keterampilan proses yang diikuti oleh indicator-indikator. 16. Menentukan bagaimana mengolah pengamatan
17. Menerapkan Konsep,
18. Menggunakan konsep-konsep yang telah dipelajari dalamsuatu
Ketrampilan Proses INDIKATOR
situasi baru
Mengajukan pertanyaan Bertanya mengapa, apa, dan bagaimana Bertanya 19. Menerapkan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa
untuk meminta penjelasan yang sedang terjadi
1. Bertanya yang berlatar belakang hipotesis 20. Berkomunakasi
2. Mengamati Menemukan fakta yang relevan dan memadai 21. Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis
3. Menggunakan sebanyak mungkin indra 22. Menjelaskan hasil penelitian
4. Menafsirkan/pengamatan 23. Mendiskusikan hasil penelitian
5. Mencatat setiap pengamatan secara terpisah 24. Menggambarkan data dengan grafik, table, atau diagram
6. Menghubungkan pengamatan-pengamatan yang terpisah
7. Menemukan suatu pola dalam satu seri pengamatan
8. Meramalkan dengan menggunakan pola-pola (hubungan-hubungan) Berikut ini akan diuraikan mengenai pengertian dari setiap kemampuan atau

mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum keterampilan beserta kata kerja operasional dari masing-masing kemampuan

diamati. atau keterampilan tersebut.


9. Mengatur alat/bahan.
10. Menggunakan alat dan bahan untuk memperoleh pengalaman
1. Mengamati
langsung.
11. Merencanakan penelitian 1 Menentukan alat, bahan, dan sumber Yaitu keterampilan mengumpulkan data atau informasi melalui penerapan

yang akan dipakai untuk digunakan dalam penelitian. dengan panca indera. Kata kerja operasional : melihat, mendengar, merasa,
12. Menentukan variable-variabel meraba, membau, mencicipi, mengecap, menyimak, mengukur, membaca

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
2. Menggolongkan ( mengklasifikasikan ) Kata kerja operasional : mengantisipasi berdasarkan kecenderungan, pola
Yaitu keterampilan menggolongkan benda, kenyataan, konsep, nilai, atau atau hubungan antar data atau informasi.
kepentingan tertentu. Untuk membuat penggolongan, perlu ditinjau
persamaan dan perbedaan antara benda, kenyataan, atau konsep yang akan 5. Menerapkan
digolongkn sebagai dasar penggolongan. Yaitu menggunakan hasil belajar berupa informasi, kesimpulan, konsep,
Kata kerja operasional : mencari persamaan, menyamakan, membedakan, hokum, teori, keterampilan. Melalui penerapan, hasil belajar dapat
membandingkan, mengontraskan, mencari dasar penggolongan. dimanfaatkan, diperkuat, dikembangkan, atau dihayati.
Kata kerja operasional : menggunakan ( informasi, kesimpulan, konsep,
3. Menafsirkan ( menginterpretasikan ) hokum, teori, sikap, nilai, atau keterampilan dalam situasi ), menghitung,
Yaitu keterampilan proses menafsiran sesuatu berupa benda, kenyataan, menentukan variable, mengendalikan variable, menghubungkan konsep,
peristiwa, konsep, atau informasi yang telah dikumpulkan melalui merumuskan konsep, pertanyaan penelitian, menyusun hipotesis, membuat
pengamatan, perhitungan, penelitian, atau eksperimen yang telah kita modul.
lakukan.
Kata kerja operasional : menafsir, memberi arti, mengartikan, memposisikan, 6. Merencanakan penelitian
mencari hubungan ruang waktu, menentukan pola, menarik kesimpulan, Yaitu keterampilan yang amat penting karena menentuken berhasil
menggeneralisasikan. tidaknya penelitian. Keterampilan ini perlu dilatih, karena selama ini pada
umumnya kurang diperhatikan dan kurang terbina. Pada tahap ini
4. Meramalkan ( memprediksi ) ditentukan masalah atau objek yang akan diteliti, tujuan, dan ruang lingkup
Yaitu mengantisipasi atau menyimpulkan suatu hal yang akan terjadi pada penelitian, sumber dat atau informasi, cara analisis, alat dan bahan atau
waktu yang akan datang berdasarkan perkiraan atas kecenderungan atau sumber kepustakaan yang diperlukan. Jumlah orang yang terlibat, langkah-
pola tertentu atau hubungan antar data atau informasi yang ada. langkah pengumpulan dan pengolahan data atau informasi, serta tata cara

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
melakukan penelitian. Penilaian merupakan suatu usaha untuk memperoleh informasi
Kata kerja operasional : menentukan massalah atau objek yang akan diteliti, tentang perolehan hasil belajar yang telah dilakukan oleh siswa secara
menentukan tujuan penelitian, menentukan ruang lingkup penelitian, keseluruhan, baik dalam bidang pengetahuan, konsep, sikap, nilai maupun
menentukan sumber data, menentukan alat, bahan, dan sumber keterampilan proses. Hal ini dapat digunakan oleh guru sebagai tolak ukur
kepustakaan, menentukan cara penelitian. maupun pengambilan keputusan yang sangat diperlukan dalam menentukan
strategi belajar. Untuk maksud tersebut, guru perlu mengadakan penilaian,
7. Mengkomunikasikan baik terhadap proses maupun terhadap hasil belajar siswa. Penilaian proses
Yaitu menyampaikan perolehan atau hasil belajar kepada orang lain ( Usman, 1999 ) dapat diartikan penilaian terhadap proses belajar yang
dalam bentuk tulisan, gambar, gerak, tindakan, atau penampilan. sedang berlangsung, yang dilakukan oleh guru dengan memberikan umpan
Kata kerja operasonal : berdiskusi, mendeklamasikan, mendramakan, balik secara langsung kepada seorang siswa atau kelompok siswa. Dalam
bertanya, merenungkan, meragakan, mengungkapkan, melaporkan ( dalam melatih keterampilan proses sekaligus dikembangkan sikap-sikap yang
bentuk lisan, tulisan, gerak atau penampilan). dikehendaki seperti kreatif, kerjasama, bertanggung jawab, dan berdisiplin
Keterampilan proses memerlukan latihan atau penggunaan secara sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan.
terus menerus agar dapat dimiliki oleh siswa. Perkembangannya Untuk menilai keterampilan proses dapat digunakan cara non tes
berlangsung sedikit demi sedikit dan memerlukan waktu lama. Oleh karana dengan menggunakan lembar pengamatan. Agar tidak memberatkan guru,
itu, penelitian kemampuan keterampilan proses tidak perlu dilakukan pada pelaksanaanya dapat dilakukan secara bertahap lima orang siswa, begitu
tiap pembelajaran, tetapi bias sekali atau dua kali dalam satu semester seterusnya sampai seluruh siswa mendapat giliran. Hal ini dilakukan oleh
untuk melihat perkembangannya. guru pada waktu siswa sedang belajar.
Dalam menentukan atau membuat lembar pengamatan, perlu
E. PENILAIAN KETRAMPILAN PROSES memperhatikan hal-hal berikut.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
1. Menentukan keterampilan yang akan diamati dapat digunakan sebagai tolak ukur. Peran guru dalam pelaksanaan penilaian
2. Membuat criteria penilaian untuk masing masing keterampilan. keterampilan proses adalah selaku pengamat yang menentukan penilaian
Penilaian terhadap keterampilan proses dapat pula dilakukan dengan selama proses pembelajaran berlangsung ( untuk alat ukur non tes ) baik
tes tertulis, namun tidak menjangkau semua kemampuan, karena siswa perindividu maupun untuk seluruh siswa dalam satu kelas. Guru dapat
menggunakan indera pendengaran dan perabaan tidak mungkin diliai melakukan penilaian keterampilan proses sebanyak dua atau tiga kali dalam
dengan tes tertulis. Di samping itu, penilaian keterampilan proses dapat satu semester.
dilakukan dengan tes perbuatan, tetapi dalam hal ini diperlukan lembar
pengamatan yang lebih rinci untuk menilai tingkah laku yang diharapkan. Bagian 8
TEORI BELAJAR AKTIF DALAM PEMBELAJARAN PAK
C. PENUTUP
Jadi pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan belajar
mengajar yang mengarah kepada pengembangan kemampuan kemampuan A.Pendahuluan
mental, fisik, dan social yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang Pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan dimana guru
lebih tinggi dalam diri individu siswa.Yang sebelumnya harus telah memiliki (pengajar) dan murid (pembelajar) berinteraksi, membicarakan suatu bahan
kemampuan-kemampuan dasar.Kemampuan-kemampuan dasar yang perlu atau melakukan suatu aktivitas, guna mencapai tujuan yang dikehendaki. Dr
dimiliki oleh siswa diantaranya adalah mengamati, menggolongkan, Oemar Hamalik mengartikan pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang
menafsirkan, meramalkan menerapkan, merencanakan penelitian, dan tersusun, meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,
mengkomunikasikan. dan prosedur, yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan
Dan proses yang tidak kalah pentingnya dalam pendekatan proses pembelajaran. Juga dikemukakan bahwa pembelajaran merupakan upaya
adalah penilaian.Dengan melakukan penilaian, guru dapat mengetahui mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta
keberhasilan pencapaian tujuan dalam proses pembelajaran yang kemudian didik.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Dalam kesempatan ini diperbincangkan sebuah teori pembelajaran aktif dari peragaan atau melakukan suatu aktifitas. Diantara guru dan murid terjadi
Dave Meier. komunikasi multi arah. Prof. Mohamad Surya mengemukakan pengajaran
akan bersifat efektif jika:
B.Tentang belajar aktif (1) berpusat kepada siswa yang aktif, bukan hanya guru;
Belajar aktif itu apa? Apakah ada kegiatan belajar tidak aktif atau (2) terjadi interaksi edukatif diantara guru dengan murid;
pasif? Sebenarnya semua kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif. Tetapi (3) berkembang suasana demokratis;
mungkin saja di kelas seringkali ketika mengajar, guru hanya berbicara, (4) metode mengajar bervariasi;
bercerita, dan muridnya mendengar dan mencatat. Komunikasi satu arah (5) gurunya profesional;
yang terjadi. Guru PAK seringkali bahkan bertindak seperti pengkotbah yang (6) apa yang dipelajari bermakna bagi siswa;
menyampaikan firman Tuhan di jemaat pada ibadah hari minggu. Pendeta (7) lingkungan belajar kondusif serta
atau pengkotbath membacakan firman Tuhan lalu menguraikannya kepada (8) sarana dan prasarana belajar sangat menunjang
jemaat. Jemaat dalam kondisi itu hanya sebagai penerima, yang merenung
dan mencermati serta mengolah pesan yang didengar bagi dirinya sendiri. Sekarang, pertanyaannya ialah: Kegiatan apa sajakah yang termasuk ke
Tidak terlihat apa yang terjadi dalam diri warga jemaat itu. Tetapi kegiatan dalam pembelajaran secara aktif? Mengutip gagasan Paul D. Dierich, Dr
itu pun masih dapat dikatakan aktif, setidaknya dalam diri warga jemaat itu Oemar Hamalik mengemukakan delapan kelompok perbuatan belajar aktif.
sendiri! Kecuali bila anggota jemaat tertidur. Sebab tidak sedikit juga 1 Kegiatan-kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati
kegiatan kotbah yang justru membuat jemaat pulas tertidur. eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau
bermain.
Kegiatan belajar PAK di sekolah harusnya tidak demikian. Tidak membuat 2 Kegiatan-kegiatan lisan (oral): mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
murid tertidur. Seharusnya kegiatan itu membuat siswa aktif, seperti: menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran,
mendengar dan berbicara, melihat dan membaca, bahkan melakukan mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
3 Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan, manusia sebagai pribadi multidimensi, memiliki roh, hati/jiwa (pikiran,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu perasaan/emosi, dan kehendak/kemauan), serta fisik (pancaindera) (bd. Kej
permainan instrumen musik, mendengarkan siaran radio. 2:7; Ibr 4:12; 1 Tes 5:23). Ketika anak didik berkumpul di kelas, berarti guru
4 Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa harus melayaninya dalam kegiatan belajar dengan mengaktifkan pontesi
karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau rangkuman, dirinya pancainderanya, pikiran, perasaan, kemauan bahkan rohnya. Para
mengerjakan tes, mengisi angket. murid juga harus mengalami kegiatan belajar itu sebagai kelompok
5 Kegiatan-kegiatan menggambar: menggambar, membuat grafik, diagram, (komunitas) umat beriman kepada Tuhan Yesus Kristus. Dimana dua, tiga
peta, pola. orang berkumpul, di situ kehadiran Allah sangat nyata (bd Mat 18:19-20).
6 Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat, Sikap kesatuan dan persatuan harus ditingkatkan, supaya kegiatan
melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan kebersamaan itu bermakna.
(simulasi), menari, berkebun. Landasan kedua, Tuhan Yesus sendiri sebagai Guru Agung, mengajari
7 Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan dan melatih murid-murid-Nya dengan kegiatan aktif. Ada banyak kegiatan
masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, yang dilakukan Yesus termasuk: memberikan kotbah atau ceramah,
membuat keputusan. mengemukakan perumpamaan, melakukan perbuatan kasih, menyatakan
8 Kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang dan perbuatan kuasa dan mujizat, mengutus murid melakukan tugas tertentu,
sebagainya. (Hamalik, 1995:90) mendengarkan dan menjawab pertanyaan, bermain-main dengan anak kecil
dan memberkati mereka, berdialog dengan tokoh-tokoh agama Yahudi.
B. Mengapa harus kegiatan belajar aktif? Yesus mengajar murid-Nya tidak hanya pada satu lokasi seperti di sebuah
Bahwa guru PAK harus berusaha mengelola kegiatan belajar aktif rumah saja. Ia mengajari mereka ketika di danau, di perahu, di perjalanan, di
bersama muridnya ialah pertama, karena hakekat manusia sebagai pribadi bukit, di Bait Allah dan di sinagog, atau di tempat orang menderita (kusta,
yang dinamis. Alkitab mengemukakan bahwa Tuhan Allah menciptakan dirasuk setan Gerasa), termasuk di taman Getsemane, di pengadilan Pilatus

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
dan di Golgota. Dia mengajar di malam hari, di pagi, di siang dan sore hari. dengan rekan-rekannya. Remaja cenderung lebih banyak menerima
Dia mengajar secara individual juga secara kelompok kecil, kelompok sedang masukan dari teman sebayanya.
(tujuhpuluh murid) dan masa besar (4000 dan 5000 orang). Jika demikian, Akhirnya, pandangan ahli-ahli pendidikan yang dikembangkan
kalau guru PAK ingin membimbing murid lebih mengenal siapa Yesus Kristus, berdasarkan ilmu-ilmu sosial juga patut kita dengarkan. Oemar Hamalik
agar menjadi murid-Nya (bd Mat 28:19-20), maka keteladanan-Nya dalam misalnya, mengemukakan ada sejumlah manfaat atau kegunaan dari
mengajar harus terus menerus kita renungkan berdasarkan informasi kegiatan pembelajaran aktif, antara lain:
keempat Injil! 1 Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.
Landasan ketiga ialah sifat remaja yang kita layani, sebagai pribadi- 2 Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa.
pribadi yang bertumbuh dan berubah dalam segi fisik, kognitif, emosional 3 Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan para siswa yang pada
dan sosial. Siswa remaja di tingkat SLTP yang berusia sekitar 13/14-15/16 gilirannya dapat memperlancar kerja kelompok.
tahun, menginginkan kegiatan aktif secara fisik, belajar dengan gerakan 4 Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan sendiri,
tubuh atau melakukan sesuatu. Mereka menyukai kegiatan yang ceria dan sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanan perbedaan individual.
menyenangkan (fun activities). Karena tengah berkembang dalam segi pola 5 Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis dan
pikir dan pemahaman, remaja menginginkan diskusi, tanya jawab, dialog kekeluargaan, musyawarah dan mufakat.
dengan guru atau diantara sesama rekannya. Didorong oleh rasa ingin tahu 6 Membina dan memupuku kerjasama antara sekolah dan masyarakat, dan
(curiosity), remaja biasanya ingin mencari jawaban atas masalahnya sendiri, hubungan antara guru dan orangtua siswa, yang bermanfaat dalam
melalui penyelidikannya. Kegiatan belajar aktif melalui penyelidikan sendiri pendidikan siswa.
atau bersama rekan-rekan, cocok bagi mereka. Karena sifat mereka yang 7 Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan konkrit,
labil secara emosional, remaja membutuhkan variasi kegiatan belajar, sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta
termasuk suasana keakraban dan persahabatan. Seturut dengan menghindarkan terjadinya verbalisme.
perkembangan sosialnya, siswa SLTP membutuhkan kegiatan kebersamaan 8 Pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi hidup sebagaimana halnya

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
kehidupan dalam masyarakat yang penuh dinamika. (1995: 91). tentu bisa kurang memuaskan. Untuk tujuan itu, guru perlu terus belajar
dari berbagai teori belajar, dan meninjau secara kritis dan konstruktif
D. Pembelajaran Aktif kreatif dan menyenangkan (Pakem). manfaatnya dalam pembelajaran PAK.
Kegiatan belajar PAK di sekolah harusnya dalam suasana kelas yang
Pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan dimana guru (pengajar) dan aktif, kreatif dan menyengkan (Pakem) sehingga tidak membuat murid
murid (pembelajar) berinteraksi, membicarakan suatu bahan atau tertidur. Seharusnya kegiatan itu membuat siswa aktif, seperti: mendengar
melakukan dan berbicara, melihat dan membaca, bahkan melakukan peragaan atau
1. J.M.Price, Yesus Guru Agung, lembaga Literatus Baoptis, Bandung hlm, 94 melakukan suatu aktifitas. Diantara guru dan murid terjadi komunikasi multi
suatu aktivitas, guna mencapai tujuan yang dikehendaki. Dr Oemar arah.
Hamalik mengartikan pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang tersusun, Prof. Mohamad Surya mengemukakan pengajaran akan bersifat
meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan efektif jika (1) berpusat kepada siswa yang aktif, bukan hanya guru; (2)
prosedur, yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. terjadi interaksi edukatif diantara guru dengan murid; (3) berkembang
Juga dikemukakan bahwa pembelajaran merupakan upaya mengorganisasi suasana demokratis; (4) metode mengajar bervariasi; (5) gurunya
lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik. profesional; (6) apa yang dipelajari bermakna bagi siswa; (7) lingkungan
Salah satu unsur penting bagi guru PAK untuk meningkatkan kualitas belajar kondusif serta (8) sarana dan prasarana belajar sangat menunjang
dan kompetensi pembelajaran yang direncanakan dan dikelolanya ialah
pemahaman tentang konsep atau teori belajar. Kalau guru memahami Mengapa harus kegiatan belajar aktif?
bagaimana individu dapat belajar secara lebih efektif, maka ia dapat Bahwa guru PAK harus berusaha mengelola kegiatan belajar aktif
membantu peserta didiknya mengalami kegiatan belajar dengan hasil bersama muridnya ialah pertama, karena hakekat manusia sebagai pribadi
optimal. Kalau guru hanya menguasai bahan pengajarannya namun kurang yang dinamis. Alkitab mengemukakan bahwa Tuhan Allah menciptakan
mengerti cara efektif anak didik belajar, maka hasil kegiatan yang dikelolanya manusia sebagai pribadi multidimensi, memiliki roh, hati/jiwa (pikiran,

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
perasaan/emosi, dan kehendak/kemauan), serta fisik (pancaindera) (bd. Kej Getsemane, di pengadilan Pilatus dan di Golgota. Dia mengajar di malam
2:7; Ibr 4:12; 1 Tes 5:23). Ketika anak didik berkumpul di kelas, berarti guru hari, di pagi, di siang dan sore hari. Dia mengajar secara individual juga
harus melayaninya dalam kegiatan belajar dengan mengaktifkan pontesi secara kelompok kecil, kelompok sedang (tujuh puluh murid) dan masa
dirinya pancainderanya, pikiran, perasaan, kemauan bahkan rohnya. Para besar (4000 dan 5000 orang).
murid juga harus mengalami kegiatan belajar itu sebagai kelompok Jika guru PAK ingin membimbing murid lebih mengenal siapa Yesus
(komunitas) umat beriman kepada Tuhan Yesus Kristus. Dimana dua, tiga Kristus, agar menjadi murid-Nya (bd Mat 28:19-20), maka keteladanan Yesus
orang berkumpul, di situ kehadiran Allah sangat nyata (bd Mat 18:19-20). dalam mengajar harus terus menerus kita renungkan berdasarkan informasi
Sikap kesatuan dan persatuan harus ditingkatkan, supaya kegiatan dari Injil Lukas serta ketiga Injil yang lain (Matius, Markus dan Yohanes)
kebersamaan itu bermakna. Cara belajar siswa aktif adalah merupakan tantangan selanjutnya
Landasan kedua, Tuhan Yesus sendiri sebagai Guru Agung, mengajari bagi para pendidik. Sebab ruh dari KTSP yang diberlakukan sekarang ini
dan melatih murid-murid-Nya dengan kegiatan aktif. Ada banyak kegiatan adalah pembelajaran aktif. Dalam pembelajaran aktif baik guru dan siswa
yang dilakukan Yesus termasuk: memberikan kotbah atau ceramah (Luk.6 ), sama-sama menjadi mengambil peran yang penting.
mengemukakan perumpamaan (Luk. 14, 15, 16, 18, 20 dll), melakukan
perbuatan kasih (Luk. 19: 10), menyatakan perbuatan kuasa dan mujizat Guru sebagai pihak yang;
(Luk. , mengutus murid melakukan tugas tertentu (Luk. 9), mendengarkan
dan menjawab pertanyaan (Luk. 18: 18-26), bermain-main dengan anak kecil merencanakan dan mendesain tahap skenario pembelajaran yang
dan memberkati mereka (Luk. 18: 15-17), berdialog dengan tokoh-tokoh akan dilaksanakan di dalam kelas
membuat strategi pembelajaran apa yang ingin dipakai (strategi yang
agama Yahudi (Luk. 20: 1- 8). Yesus mengajar murid-Nya tidak hanya pada
umum dipakai adalah belajar dengan bekerja sama
satu lokasi seperti di sebuah rumah saja. Ia mengajari mereka ketika di
membayangkan interaksi apa yang mungkin akan terjadi antara guru
danau, di perahu, di perjalanan, di bukit, di Bait Allah dan di sinagog, atau di
dan siswa selama pembelajaran berlangsung.
tempat orang menderita (kusta, buta, dirasuk roh jahat), termasuk di taman

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Mencari keunikan siswa, dalam hal ini berusaha mencari sisi cerdas 4.2.3. Keteladanan dalam menggunakan Metode
dan modalitas belajar siswa dengan demikian sisi kuat dan sisi lemah Metode belajar aktif atau sekarang lumrah disebut sebagai metode PAKEM
siswa menjadi perhatian yang setara dan seimbang (pembelajaran kreatif, aktif dan menyenangkan) saat ini mulai dirasakan
Menilai siswa dengan cara yang tranparan dan adil dan harus
pentingnya dikalangan praktisi pendidik. Dikarenakan metode ini agaknya
merupakan penilaian kinerja serta proses dalam bentuk kognitif,
menjadi jawaban bagi suasana kelas yang kaku, membosankan, menakutkan,
afektif, dan skill (biasa disebut psikomotorik)
menjadi beban dan tidak membuat betah dan tidak menumbuhkan perasaan
Melakukan macam-macam penilaian misalnya tes tertulis, performa
senang belajar bagi anak didik. Alih-alih membuat anak mau menjadi
(penampilan saat presentasi, debat dll) dan penugasan atau proyek
Membuat portfolio pekerjaan siswa. pembelajar sepanjang hayat yang terjadi malah kelas dan sekolah menjadi
momok yang menakutkan bagi siswa.
Siswa menjadi pihak yang; Ada contoh-contoh tentang cara Yesus dalam pemakaian metode,
menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir misalnya Diskusi, kita lihat dalam contoh Yesus diurapi oleh perempuan
melakukan riset sederhana bedosa (Luk. 7:1-50), Metode Ceramah dipakai dalam kotbah di Bukit (Luk.
mempelajari ide-ide serta konsep-konsep baru dan menantang. 6:20-26), Ada metode cerita seperti terdapat dalam Lukas 15 dan masih ada
memecahkan masalah (problem solving), cara lain yang memakai alat peraga, seperti menaruh seorang anak kecil di
belajar mengatur waktu dengan baik, tengah-tengah mereka (Luk. 18:15-17 ) Metode Tanya jawab seperti pada
melakukan kegiatan pembelajaran secara sendiri atau berkelompok waktu percakapan dengan ahli taurat (Luk. 15)
(belajar menerima pendapat orang lain, siswa belajar menjadi team player) Dari contoh-contoh di atas, ada banyak hal yang bisa dipakai dalam
mengaplikasikan hasil pembelajaran lewat tindakan atau action. pembelajaran aktif dan kreatif serta inovatif. Yesus ahli sekali dalam hal
Melakukan interaksi sosial (melakukan wawancara, survey, terjun ke memakai metode-metode dalam pengajaraNya. J.M Price, dalam Buku Yesus
lapangan, mendengarkan guest speaker) Guru Agung mengatakan bahwa tentang pengajaran, metode-metode itu
Banyak kegiatan yang dilakukan dengan berkelompok. rupanya hal yang biasa bagiNya, dan tumbuh dari keadaan dan kebutuhan1

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Dan metode-metode yang kita pakai sekarang semuanya telah dipakai Yesus Walaupun tidak begitu jelas dalam Yesus menggunakan evaluasi,
walaupun saat itu dalam bentuk yang sederhana. Metode pengajaran Tuhan namun Yesus juga mencari jalan bagaimana untuk mengetahui hasil
Yesus merupakan sumbanngan yang besar bagi pembelajaran di masa kini pengajaranNya. Dalam Injil Lukas kita menemukan satu perikop, yaitu Lukas
dan yang akan datang. 10:1-12,17. Yesus menerima laporan tentang perjalanan pengutusan Injil ke-
70 muridNya ketika mereka kembali.
4.2.4. Keteladanan dalam Evaluasi Menurut Janse Belandina Non-Serrano, dalam Buku Profesionalisme Guru
Dalam proses pembelajaran, sepertinya belum sempurna jika belum dan Bingkai materi memberikan gambaran atau bentuk evaluasi, yaitu :
ada Evaluasi atau penilaian. Sebab Evaluasi adalah sauatu alat untuk melihat Pertama Elavuasi dilakukan dengan cara kerja mandiri dengan mengambil
apakah program yang direncanakann telah tercapai, berharga atau tidak dan contoh dari beberapa bagian teks Alkitab, dan yang kedua mengisi kota
untuk melihat efisiensi pelaksanaan pembelajaran. Evaluasi dilaksanakan potensi dan kelemahan yang berkaitan dengan kopetensi dan karakter guru.
dengan tujuan untuk memberikan umpan balik bagi guru untuk mengukur Sedangkan Prinsip penilaian dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
kompetensi serta profesionalitas diri sendiri sebagai Guru PAK 1 Pendidikan), antara lain harus valid, obyektif, tranfaran/terbuka, adil,
Evaluasi atau menguji hasil merupakan bagian dari kegiatan terpadu, menyeluruh dan kberkesinambungan, bernakna, sistematis,
mengajar. Oleh sebab itu pelaksanaannya harus dipersiapkan sedemikian akutanbel serta beracuan kriteria.
rupa, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Ada beberapa Jenis penilaian hasil belajarnya berdasarkan cakupan kompetensi yang
macam cara mengevaluasi, salah satu cara yang kuno yang dipakai Yesus diukur, yaitu melalui: Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan
dalam pengajaranNya ialah dengan tanya jawab, dengan memilih jawaban Akhir Semester dan Ulangan kenaikkan Kelas. Berdasarkan sasaran, yaitu
benar diantara dua atau tiga jawaban yang telah disediakan (Lukas 10: 36). penilaian individu dan kelompok. Untuk lebih jelasnya mengenai teknik
1. J.M.Price, Yesus Guru Agung, lembaga Literatus Baoptis, Bandung hlm, 99 penilaian, skala sikap dan angket, lihat lampiran yang telah penyusun
2. Janse Belandina Non Serrano, Profesionalisme Guru dan Bingkai materi lampirkan.
Pendidikan Agama Kristen ( Bandung, Bina Media Informasi, 2005) hlm. 19

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Singkat kata, kita tidak boleh mengambaikan penilaian atau evaluasi, Dari penelitiannya, Dave Meier berpendapat bahwa manusia
karena Evaluasi atau penilaian itu sebagai umpan balik bagi peserta didik memiliki empat dimensi yakni: tubuh atau somatis (S), pendengaran atau
agar mengetahui kemampuan dan kekurangan. Evaluasi juga untuk auditori (A), penglihatan atau visual (V), dan pemikiran atau intelek (I).
memantau kemajuan dan mendiagnosa kesulitan belajar siswa. Sedangkan Bertolak dari pandangan ini ia mengajukan model pembelajaran aktif yang
bagi guru, Evaluasi juga sebagai umpan balik untuk memperbaiki Proses disingkat SAVI somatis, auditori, visual dan intelektual. Dengan
Belajar Mengajar (PBM), sebagai informasi untuk orang tua, komite sekolah pemahaman ini beliau mengajukan sejumlah prinsip pokok dalam belajar,
tentang efektifitas pendidikan. Evaluasi juga berfungsi sebagai alat untuk yakni:
menetapkan penguasaan siswa, sebagai bimbingan, alat diagnosa, alat 1 Belajar melibatkan seluruh tubuh dan pikiran
predisi dan alat seleksi. 2 Belajar adalah berkreasi, bukan mengkonsumsi.
3 Kerjasama membantu proses belajar.
E. Teori belajar aktif Dave Meier 4 Pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan.
Belakangan ini ada sebuah teori belajar aktif yang dinamakan teori 5 Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri.
holistik. Dave Meier dalam bukunya The Accelerated Learning Handbook 6 Emosi positif sangat membantu pembelajaran.
(Kaifa, 2002), mengemukakan bahwa konsep guru mengenai siapa manusia 7 Otak-citra menyerap informasi secara langsung dan otomatis.
yang diajarinya (murid) menentukan sekali terhadap kegiatan belajar yang Sekarang, marilah kita simak pokok-pokok pikiran Meier, bagaimana
direncanakan dan dikelolanya. Meier mengkritik kecenderungan pendidikan prinsip kegiatan belajar berdasarkan prinsip SAVI itu.
di Barat yang memandang manusia hanya sebagai tubuh dan pikiran. Pertama, belajar somatis, belajar dengan bergerak dan berbuat. Apa sajakah
Aktivitas tubuh dan pikiran dipisahkan dalam kegiatan belajar. Pembelajaran yang dapat dilakukan? Jawabnya ialah:
sangat kaku. Selain itu pembelajaran individual amat ditekankan. Cara * Membuat model dalam suatu proses.
berpikir ilmiah pun sangat diutamakan. Peranan media cetak dalam belajar * Secara fisik menggerakkan berbagai komponen dalam suatu proses atau
seperti buku sumber utama sangat ditekankan. sistem

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
* Menciptakan bagan, diagram, piktogram. Ketiga, belajar visual (V), kegiatan melihat, mengamati, memperhatikan. Apa
* Memeragakan suatu proses, sistem, atau seperangkat konsep. sajakah kegiatan dalam pendekatan ini?
* Mendapatkan pengalaman, lalu membicarakannya dan merefleksikannya. * Mengamati gambar dan memaknainya.
* Melengkapi suatu proyek yang memerlukan kegiatan fisik. * Memperhatikan grafik atau membuatnya
* Menjalankan pelatihan belajar aktif (simulasi, permainan belajar, dan lain- * Melihat benda tiga dimensi.
lain) * Menonton video, film.
* Melakukan tinjauan lapangan. Lalu menuliskan, menggembar dan * Kreasi piktogram
membicarakan apa yang dipelajari. * Pengamatan lapangan
* Mewawancarai orang di luar kelas. * Dekorasi warna-warni
* Dalam tim, menciptakan pelatihan pembelajaran aktif bagi seluruh kelas.
Kedua, belajar auditori (A), kegiatan mendengar dan berbicara. Apa saja Keempat, belajar intelektual (I), kegiatan mencipta, merenungkan,
yang dilakukan dalam kegiatan? memaknai, memecahkan masalah. Ada sejumlah kegiatan terkait dengan
* Membaca keras dari bahan sumber. pendekatan ini, antara lain:
* Membaca paragraf dan memberikan maknanya. * Pemecahan masalah
* Membuat rekaman suara sendiri. * Menganalisis pengalaman, kasus
* Menceritakan buku yang dibaca. * Mengerjakan rencana strategis
* Membicarakan apa yang dipelajari dan bagaimana menerapkannya. * Melahirkan gagasan kreatif
* Meminta pelajar memperagakan sesuatu dan menjelaskan apa yang * Mencari dan menjaring informasi
dilakukan. * Merumuskan pertanyaan
* Bersama-sama membaca puisi, menyanyi. * Menciptakan model mental
* Menerapkan gagasan bagus pada pekerjaan.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
* Menciptakan makna pribadi supaya mendapat nilai (angka) bagus! Bagaimana caranya supaya murid
* Meramalkan implikasi suatu gagasan. mengalami kehadiran Roh Allah? Jawabnya, jika mereka menyambut Yesus
ke dalam kehidupannya, karena mendengarkan berita Injil secara jelas (bd Ef
F. Manfaat Pembelajaran Aktif bagi guru PAK 1:13,14; 1 Kor 15:3,4; Rom 8:9-11). Karena itu PAK perlu terus menjelaskan
berita pengampunan dosa, berita anugerah kepada para siswa.
Teori dan prinsip belajar aktif di atas, perlu kita responi secara positif. Adalah Kegiatan belajar PAK bersifat spiritual. Karena itu bersama murid,
benar bahwa dalam kegiatan belajar berbagai aspek kedirian (persona) guru harus giat berdoa, beribadah, memuji dan menyembah Dia. Guru PAK
manusia harus dilibatkan. Allah sendiri berbicara (mengajari) manusia hanyalah hamba Tuhan. Dia hanya perantara (imam) Sang Raja Kristus
dengan berbagai cara dan dalam pelbagai kesempatan (bd. Ibr 1:1-2; Ul 6:6- dengan murid (1 Ptr 2:9,10). Roh Kuduslah menjadi pengajar sesungguhnya
9). Allah menghendaki kita kreatif dalam merencanakan dan mengelola dalam diri orang percaya (Yoh 16:11-13; 1 Yoh 2:20,27). Pengakuan kita
kegiatan pembelajaran. Menilai hasil kegiatan itu tentunya juga jangan sebagai guru, kepada Pribadi Roh Tuhan ini sangat penting. Kita juga berdoa
hanya dari satu aspek, seperti dari segi intelektual anak didik. supaya dipenuhi oleh-Nya (Ef 5:18), dipimpin dan berjalan menunaikan karya
Karena PAK terkait dengan masalah kerohanian atau spiritualitas, bersama Dia (Gal 5:16-18). Kita juga harus menjaga diri supaya tidak
maka ia sedikit berbeda dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran mendukakan Dia (Ef 4:30). Atau supaya tidak menghambat pekerjaan-Nya (1
lainya. Alkitab mengajarkan manusia juga memiliki roh, hati dan suara hati Tes 5:20). Kitab Kisah Para Rasul menyatakan bahwa ketika Roh Kudus hadir
dalam dirinya. Jika roh manusia dijamah Allah yang adalah Roh (bd Yoh dan bekerja dalam hidup komunitas orang percaya, maka proses
4:24), maka kegiatan belajar menjadi sangat aktif dan penuh makna. pembelajaran berlangsung dengan baik dan membawa perubahan hidup.
Kegiatan belajar menjadi transformatoris, membawa perubahan dari dalam Guru PAK hendaknya jangan memandang rendah pengalaman
keluar (proses inside out). Jika tidak demikian, yang terjadi ialah proses spiritual siswanya juga pergumulan yang dihadapinya. Iman Kristen yang
outside in atau dari luar ke dalam. Anak didik hanya bersifat konformis diperlukan oleh siswa remaja dewasa ini ialah yang sifatnya praktis,
terhadap apa yang diajarkan oleh guru kepadanya, dalam arti menerima termasuk bagaimana menghadapi krisis dan konflik kehidupan di rumah, di

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
sekolah dan diantara kawan-kawan. Guru harus bersedia mendengar apa dalam kelompok.
yang mereka alami dan pergumulkan. Bahkan bersedia menyimak masalah
mereka lebih dari yang diucapkan. Selanjutnya guru menuntun mereka Namun, hal itu jangan membuat kita meremehkan peran Roh Tuhan yang

menemukan jawaban dari firman Tuhan. Mengajak murid berdoa dengan datang ke dunia menyaksikan pekerjaan dan pribadi Yesus Kristus. Roh Kudus

sungguh-sungguh kepada Tuhan, mendoakan mereka, juga membukakan yang membuat orang mengerti pengajaran Alkitab, yang kita perbincangkan

hati mereka kepada Dia. bersama anak didik. Dimana Roh Kudus bekerja di situ terdapat aktivitas

Menjadikan diri teladan iman, adalah menjadi kerinduan siswa pembaruan (2 Kor 3:17,18). (SAM)

remaja yang kita layani. Siswa di usia ini sangat gemar mengamati kehidupan
tokoh-tokoh di sekitarnya, menilai apakah layak didengar, diikuti atau tidak.
Firman Tuhan sendiri mengatakan bahwa dalam melayani kaum muda, para
pelayan harus menjadi teladan, model kehidupan (live model) (bd. Ti 2:6,7).
Guru PAK harus menanamkan pengaruh melalui keteladanan hidupnya baik
dalam perkataan dan perbuatan mengajar.

Penutup :
Mempelajari teori belajar menurut konsep-konsep keilmuan dan teori
pendidikan adalah penting. Memahmi kebiasaan belajar yang kita amati dan
terima dari masyarakat dan budaya juga harus kita cermati. Budaya kita
menekankan pengamatan dan peniruan dalam kegiatan belajar. Begitu pula
dengan pentingnya kelompok atau peran orang lain. Kita banyak belajar di

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Bagian 9 produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan; (8) arah sikap
MOTIVASI DAN PRESTASI terhadap sasaran kegiatan. Untuk memahami tentang motivasi, kita akan
bertemu dengan beberapa teori tentang motivasi, antara lain : (1) Teori
Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan); (2) Teori McClelland (Teori
A.Pengertian Motivasi Belajar Kebutuhan Berprestasi); (3) Teori Clyton Alderfer (Teori ERG); (4) teori
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang Herzberg (Teori Dua Faktor); (5) teori Keadilan; (6) Teori penetapan tujuan;
dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam (7) Teori Victor H. Vroom (teori Harapan); (8) teori Penguatan dan Modifikasi
melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu Perilaku; dan (9) Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi. (Sondang P. Siagian,
itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). 286-294; Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono,183-190, Fred Luthan,140-
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan 167). Diambil dari http://akhmadsudrajat.wordpress.com/
terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, 2008/02/06/teori-teori-motivasi/
bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Kajian tentang motivasi telah
sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, 1. Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)
dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya
kinerja (prestasi) seseorang. Dalam konteks studi psikologi, Abin Syamsuddin berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau
Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu hierarki kebutuhan, yaitu : (1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs),
dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya: (1) durasi kegiatan; (2) seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex; (2) kebutuhan rasa aman (safety
frekuensi kegiatan; (3) persistensi pada kegiatan; (4) ketabahan, keuletan needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal
dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan; (5) devosi dan intelektual; (3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs); (4) kebutuhan
dan pengorbanan untuk mencapai tujuan; (6) tingkat aspirasi yang hendak akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam
dicapai dengan kegiatan yang dilakukan; (7) tingkat kualifikasi prestasi atau berbagai simbol-simbol status; dan (5) aktualisasi diri (self actualization),

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan tersebut diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan manusia, berarti
potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan seseorang tidak akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua,-
nyata. dalam hal ini keamanan- sebelum kebutuhan tingkat pertama yaitu sandang,
Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua pangan, dan papan terpenuhi; yang ketiga tidak akan diusahakan pemuasan
(keamanan) kadang-kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya sebelum seseorang merasa aman, demikian pula seterusnya.
dengan menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan
lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder. Terlepas dari manusia makin mendalam penyempurnaan dan koreksi dirasakan bukan
cara membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa hanya tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena pengalaman
sifat, jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan menunjukkan bahwa usaha pemuasan berbagai kebutuhan manusia
yang lainnya karena manusia merupakan individu yang unik. Juga jelas berlangsung secara simultan. Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik,
bahwa kebutuhan manusia itu tidak hanya bersifat materi, akan tetapi seseorang pada waktu yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa
bersifat psikologikal, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual. dihargai, memerlukan teman serta ingin berkembang.
Menarik pula untuk dicatat bahwa dengan makin banyaknya organisasi yang Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila
tumbuh dan berkembang di masyarakat dan makin mendalamnya berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan
pemahaman tentang unsur manusia dalam kehidupan organisasional, teori sebagai hierarki. Dalam hubungan ini, perlu ditekankan bahwa : (a)
klasik Maslow semakin dipergunakan, bahkan dikatakan mengalami Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi
koreksi. Penyempurnaan atau koreksi tersebut terutama diarahkan pada di waktu yang akan datang; (b) Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu,
konsep hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi
hierarki dapat diartikan sebagai tingkatan. Atau secara analogi berarti anak pendekatan kualitatif dalam pemuasannya. (c) Berbagai kebutuhan tersebut
tangga. Logikanya ialah bahwa menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan tidak akan mencapai titik jenuh dalam arti tibanya suatu kondisi dalam
anak tangga yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Jika konsep

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat; (2) menyukai
kebutuhan itu. situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka
Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya; dan
teoritis, namun telah memberikan fondasi dan mengilhami bagi (3) menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka,
pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.
berikutnya yang lebih bersifat aplikatif. 3. Teori Clyton Alderfer (Teori ERG)
2. Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi) Teori Alderfer dikenal dengan akronim ERG . Akronim ERG dalam teori
Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu : E =
atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi Existence (kebutuhan akan eksistensi), R = Relatedness (kebutuhan untuk
berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. berhubungan dengan pihak lain, dan G = Growth (kebutuhan akan
Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan pertumbuhan). Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua
prestasi tersebut sebagai keinginan : Melaksanakan sesuatu tugas atau hal penting. Pertama, secara konseptual terdapat persamaan antara teori
pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek- atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer. Existence dapat
obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow;
mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Relatedness senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat
Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi, mencapai performa menurut konsep Maslow dan Growth mengandung makna sama dengan
puncak untuk diri sendiri, mampu menang dalam persaingan dengan pihak self actualization menurut Maslow. Kedua, teori Alderfer menekankan
lain, serta meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara bahwa berbagai jenis kebutuhan manusia itu diusahakan pemuasannya
berhasil. secara serentak. Apabila teori Alderfer disimak lebih lanjut akan tampak
Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high bahwa : (a) Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin
achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu : (1) sebuah preferensi untuk besar pula keinginan untuk memuaskannya; (b) Kuatnya keinginan

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi semakin besar apabila kebutuhan Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain
yang lebih rendah telah dipuaskan; (c) Sebaliknya, semakin sulit memuaskan ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan
kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk bertumbuh, kemajuan dalam karier dan pengakuan orang lain. Sedangkan
memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar. faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan mencakup antara lain status
Tampaknya pandangan ini didasarkan kepada sifat pragmatisme oleh seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya,
manusia, artinya karena menyadari keterbatasannya, seseorang dapat hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya. Salah satu tantangan
menyesuaikan diri pada kondisi obyektif yang dihadapinya dengan salah dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan
satunya memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang mungkin dicapainya. dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam kehidupan
seseorang, apakah yang bersifat intrinsik ataukah yang bersifat ekstrinsik.
5. Teori Keadilan
4. Teori Herzberg (Teori Dua Faktor) Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk
Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan
dalam pemahaman motivasi ialah Herzberg. Teori yang dikembangkannya organisasi dengan imbalan yang diterima, artinya apabila seorang pegawai
dikenal dengan Model Dua Faktor dari motivasi, yaitu faktor motivasional mempunyai persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua
dan faktor hygiene atau pemeliharaan. Menurut teori ini yang dimaksud kemungkinan dapat terjadi, yaitu : (a) Seorang akan berusaha memperoleh
faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya imbalan yang lebih besar, atau (b) Mengurangi intensitas usaha yang dibuat
intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor Dalam menumbuhkan persepsi tertentu, seorang pegawai biasanya
yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menggunakan empat hal sebagai pembanding, yaitu : (a) Harapannya
menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang. tentang jumlah imbalan yang dianggapnya layak diterima berdasarkan
kualifikasi pribadi, seperti pendidikan, keterampilan, sifat pekerjaan dan

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
pengalamannya; (b) Imbalan yang diterima oleh orang lain dalam organisasi
yang kualifikasi dan sifat pekerjaannnya relatif sama dengan yang 7. Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan )
bersangkutan sendiri; (c) Imbalan yang diterima oleh pegawai lain di Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul Work And Motivation
organisasi lain di kawasan yang sama serta melakukan kegiatan sejenis; (d) mengetengahkan suatu teori yang disebutnya sebagai Teori Harapan.
Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jumlah dan jenis Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin
imbalan yang merupakan hak para pegawai. dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya
Pemeliharaan hubungan dengan pegawai dalam kaitan ini berarti bahwa akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Hal ini bermaksud
para pejabat dan petugas di bagian kepegawaian harus selalu waspada apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya
jangan sampai persepsi ketidakadilan timbul, apalagi meluas di kalangan terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya
para pegawai. Apabila sampai terjadi maka akan timbul berbagai dampak mendapatkannya.
negatif bagi organisasi, seperti ketidakpuasan, tingkat kemangkiran yang Dinyatakan dengan cara yang sangat sederhana, teori harapan berkata
tinggi, sering terjadinya kecelakaan dalam penyelesaian tugas, seringnya bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk
para pegawai berbuat kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan masing- memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang bersangkutan akan sangat
masing, pemogokan atau bahkan perpindahan pegawai ke organisasi lain. terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya itu. Sebaliknya, jika
harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis, motivasinya untuk
6. Teori penetapan tujuan (goal setting theory) berupaya akan menjadi rendah.
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki Di kalangan ilmuwan dan para praktisi manajemen sumber daya manusia
empat macam mekanisme motivasional yakni : (a) tujuan-tujuan teori harapan ini mempunyai daya tarik tersendiri karena penekanan tentang
mengarahkan perhatian; (b) tujuan-tujuan mengatur upaya; (c) tujuan- pentingnya bagian kepegawaian membantu para pegawai dalam
tujuan meningkatkan persistensi; dan (d) tujuan-tujuan menunjang strategi- menentukan hal-hal yang diinginkannya serta menunjukkan cara-cara yang
strategi dan rencana-rencana kegiatan. paling tepat untuk mewujudkan keinginannnya itu. Penekanan ini dianggap

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
penting karena pengalaman menunjukkan bahwa para pegawai tidak selalu tekun dan lebih teliti, akan tetapi bahkan berusaha meningkatkan
mengetahui secara pasti apa yang diinginkannya, apalagi cara untuk keterampilannya, misalnya dengan belajar menggunakan komputer sehingga
memperolehnya. kemampuannya semakin bertambah, yang pada gilirannya diharapkan
8. Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku mempunyai konsekwensi positif lagi di kemudian hari.
Berbagai teori atau model motivasi yang telah dibahas di muka dapat Contoh sebaliknya ialah seorang pegawai yang datang terlambat
digolongkan sebagai model kognitif motivasi karena didasarkan pada berulangkali mendapat teguran dari atasannya, mungkin disertai ancaman
kebutuhan seseorang berdasarkan persepsi orang yang bersangkutan berarti akan dikenakan sanksi indisipliner. Teguran dan kemungkinan dikenakan
sifatnya sangat subyektif. Perilakunya pun ditentukan oleh persepsi tersebut. sanksi sebagai konsekwensi negatif perilaku pegawai tersebut berakibat
Padahal dalam kehidupan organisasional disadari dan diakui bahwa pada modifikasi perilakunya, yaitu datang tepat pada waktunya di tempat
kehendak seseorang ditentukan pula oleh berbagai konsekwensi eksternal tugas.
dari perilaku dan tindakannya. Artinya, dari berbagai faktor di luar diri Penting untuk diperhatikan bahwa agar cara-cara yang digunakan untuk
seseorang turut berperan sebagai penentu dan pengubah perilaku. modifikasi perilaku tetap memperhitungkan harkat dan martabat manusia
Dalam hal ini berlakulah apa yang dikenal dengan hukum pengaruh yang yang harus selalu diakui dan dihormati, cara-cara tersebut ditempuh dengan
menyatakan bahwa manusia cenderung untuk mengulangi perilaku yang gaya yang manusiawi pula.
mempunyai konsekwensi yang menguntungkan dirinya dan mengelakkan
perilaku yang mengakibatkan timbulnya konsekwensi yang merugikan. 9. Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi.
Contoh yang sangat sederhana ialah seorang juru ketik yang mampu Bertitik tolak dari pandangan bahwa tidak ada satu model motivasi
menyelesaikan tugasnya dengan baik dalam waktu singkat. Juru ketik yang sempurna, dalam arti masing-masing mempunyai kelebihan dan
tersebut mendapat pujian dari atasannya. Pujian tersebut berakibat pada kekurangan, para ilmuwan terus menerus berusaha mencari dan
kenaikan gaji yang dipercepat. Karena juru ketik tersebut menyenangi menemukan sistem motivasi yang terbaik, dalam arti menggabung berbagai
konsekwensi perilakunya itu, ia lalu terdorong bukan hanya bekerja lebih kelebihan model-model tersebut menjadi satu model. Tampaknya terdapat

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
kesepakatan di kalangan para pakar bahwa model tersebut ialah apa yang yang terdiri dari faktor internal seperti: (a) persepsi seseorang mengenai diri
tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang sendiri; (b) harga diri; (c) harapan pribadi; (d) kebutuhaan; (e) keinginan; (f)
individu . kepuasan kerja; (g) prestasi kerja yang dihasilkan.
Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain:
berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk (a) jenis dan sifat pekerjaan; (b) kelompok kerja dimana seseorang
pada faktor internal adalah : (a) persepsi seseorang mengenai diri sendiri; (b) bergabung; (c) organisasi tempat bekerja; (d) situasi lingkungan pada
harga diri; (c) harapan pribadi; (d) kebutuhaan; (e) keinginan; (f) kepuasan umumnya; (e) sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya. Diambil
kerja; (g) prestasi kerja yang dihasilkan. Sedangkan faktor eksternal dari http://akhmadsudrajat.wordpress.com/ 2008/02/06/teori-teori-
mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah : (a) jenis dan sifat motivasi/
pekerjaan; (b) kelompok kerja dimana seseorang bergabung; (c) organisasi
tempat bekerja; (d) situasi lingkungan pada umumnya; (e) sistem imbalan B.Prestasi Belajar
yang berlaku dan cara penerapannya. Menurut Djalal (1986: 4) bahwa prestasi belajar siswa adalah
Istilah motif dan motivasi keduanya sukar dibedakan secara tegas. gambaran kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses
Dijelaskan bahwa motif menunjukan suatu dorongan yang timbul dari dalam belajar siswa dalam mencapai tujuan pengajaran. Sedangkan menurut
diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan Kamus bahasa Indonesia Millenium (2002: 444) prestasi belajar adalah hasil
sesuatu. Sedangkan motivasi adalah pendorongan suatu usaha yang yang telah dicapai atau dikerjakan. Prestasi belajar menurut Hamalik (1994:
disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak 45) adalah prestasi belajar yang berupa adanya perubahan sikap dan tingkah
hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu. Ada
tujuan tertentu. (Purwanto, 2002: 71). banyak pengertian tentang prestasi belajar. Berdasarkan pengertian di atas
Berdasarkan hal tersebut di atas motivasi dapat diartikan sebagai sesuatu maka yang dimaksudkan dengan prestasi belajar adalah hasil belajar/ nilai
dorongan yang menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu (tujuan)

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
pelajaran sekolah yang dicapai oleh siswa berdasarkan digunakan tes terhadap mata pelajaran terlebih dahulu. Hasil tes inilah yang
kemampuannya/usahanya dalam belajar. menunjukkan keadaan tinggi rendahnya prestasi yang dicapai oleh siswa.
Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai dari suatu proses belajar
yang telah dilakukan, sehingga untuk mengetahui sesuatu pekerjaan berhasil C.Hubungan Motivasi dan Prestasi
atau tidak diperlukan suatu pengukuran. Pengukuran adalah proses Prestasi belajar sebagai hasil dari proses belajar siswa biasanya pada
penentuan luas/kuantitas sesuatu (Nurkancana, 1986: 2). Dalam kegiatan setiap akhir semester atau akhir tahun ajaran yang disajikan dalam buku
pengukuran hasil belajar, siswa dihadapkan pada tugas, pertanyaan atau laporan prestasi belajar siswa atau raport. Raport merupakan perumusan
persoalan yang harus dipecahkan/dijawab. Hasil pengukuran tersebut masih terakhir yang diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau prestasi belajar
berupa skor mentah yang belum dapat memberikan informasi kemampuan (Suryabrata, 1984). Prestasi belajar mempunyai arti dan manfaat yang sangat
siswa. Agar dapat memberikan informasi yang diharapkan tentang penting bagi anak didik, pendidik, wali murid dan sekolah, karena nilai atau
kemampuan siswa maka diadakan penilaian terhadap keseluruhan proses angka yang diberikan merupakan manifestasi dari prestasi belajar siswa dan
belajar mengajar sehingga akan memperlihatkan banyak hal yang dicapai berguna dalam pengambilan keputusan atau kebijakan terhadap siswa yang
selama proses belajar mengajar. Misalnya pencapaian aspek kognitif, aspek bersangkutan maupun sekolah. Prestasi belajar merupakan kemampuan
afektif dan aspek psikomotorik. Prestasi belajar menurut Bloom meliputi 3 siswa yang dapat diukur, berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam penelitian ini yang dicapai siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
ditinjau adalah aspek kognitif yang meliputi: pengetahuan, pemahaman, dan Benyamin S. Bloom (dalam Nurman, 2006 : 36), prestasi belajar merupakan
penerapan. hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah kognitif terdiri atas :
Prestasi belajar ditunjukkan dengan skor atau angka yang menunjukkan nilai- pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Saifudin
nilai dari sejumlah mata pelajaran yang menggambarkan pengetahuan dan Azwar (1996 :44) prestasi belajar merupakan dapat dioperasionalkan dalam
keterampilan yang diperoleh siswa, serta untuk dapat memperoleh nilai bentuk indikator-indikator berupa nilai raport, indeks prestasi studi, angka
kelulusan dan predikat keberhasilan.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Melihat dari pengertian prestasi atau hasil belajar di atas, dapat disimpulkan menggunakan tes. Bloom (dalam Nurman, 2006 : 37) mengatakan bahwa
bahwa prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang berwujud prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga
perubahan ilmu pengetahuan, keterampilan motorik, sikap dan nilai yang ranah yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor.
dapat diukur secara aktual sebagai hasil dari proses belajar. Menurut Wirawan seperti dikutip Supartha (2004 : 34) mengatakan bahwa
Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam usaha
(Tirtonegoro, 1984 : 43). Dalam setiap perbuatan manusia untuk mencapai belajar yang dilakukan dalam periode tertentu. Prestasi belajar dapat dipakai
tujuan, selalu diikuti oleh pengukuran dan penilaian, demikian pula halnya sebagai ukuran untuk mengetahui materi pelajaran yang telah diajarkan
dengan proses pembelajaran. Dengan mengetahui prestasi belajar, dapat atau dipelajari. Sehubungan dengan itu, Masrun dan Martaniah (dalam
diketahui kedudukan anak di dalam kelas, apakah anak termasuk kelompok Supartha, 2004 : 34) menyatakan bahwa kegunaan prestasi belajar
pandai, sedang atau kurang. Prestasi belajar ini dinyatakan dalam bentuk diantaranya adalah : (1) untuk mengetahui efisiensi hasil belajar yang dalam
angka, huruf maupun simbol pada periode tertentu, misalnya tiap hal ini diharapkan mendorong siswa untuk belajar lebih giat, (2) untuk
caturwulan atau semester. Nasution (2001 : 439) menyatakan bahwa menyadarkan siswa terhadap tingkat kemampuannya; dengan melihat hasil
prestasi belajar adalah penguasaan seseorang terhadap pengetahuan atau tes atau hasil ujiannya siswa dapat menyadari kelemahan dan kelebihannya
keterampilan tertentu dalam suatu mata pelajaran, yang lazim diperoleh dari sehingga dapat mengevaluasi dan bagaimana caranya belajar selama ini, (3)
nilai tes atau angka yang diberikan guru. Bila angka yang diberikan guru untuk petunjuk usaha belajar siswa, dan (4) untuk dijadikan dasar untuk
rendah, maka prestasi seseorang dianggap rendah. Bila angka yang diberikan memberikan penghargaan.
guru tinggi, maka prestasi seorang siswa dianggap tinggi sekaligus dianggap Melihat dari pengertian prestasi atau hasil belajar di atas, dapat disimpulkan
sebagai siswa yang sukses dalam belajar. Ini berarti prestasi belajar menuju bahwa prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang berwujud
kepada optimal dari kegiatan belajar, hal senada diungkapkan oleh perubahan ilmu pengetahuan, keterampilan motorik, sikap dan nilai yang
Woodworth dan Marquis (dalam Supartha, 2004 : 33) bahwa prestasi belajar dapat diukur secara aktual sebagai hasil dari proses belajar. Berdasarkan
adalah kemampuan aktual yang dapat diukur secara langsung dengan beberapa pendapat tersebut, prestasi belajar dalam penelitian ini secara

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
konseptual diartikan sebagai hasil kegiatan belajar yang dinyatakan dalam dalam belajar. Kondisi siswa yang kurang memiliki motivasi belajar sudah
bentuk angka yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak tentu tidak mampu menghasilkan prestasi yang memuaskan.
baik berupa kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotor yang dapat Dalam kaitannya dengan materi pelajaran geografi, selama ini siswa
diukur dari tes atau hasil ujian siswa. cenderung tidak memiliki minat untuk mempelajarinya. Hal ini tidak terlepas
dari kurangnya motivasi yang diberikan oleh pengajar dalam proses belajar
Motivasi belajar adalah dorongan yang ada pada seseorang untuk mengajar.
melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar sangat penting peranannya bagi Berdasarkan kerangka berpikir tersebut di atas, maka dapat diduga adanya
siswa dalam usaha mencapai prestasi belajar yang tinggi. Siswa yang hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar geografi siswa.
memiliki motivasi belajar yang tinggi, cenderung menunjukkan semangat
dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran, mereka biasanya kelihatan
lebih menaruh perhatian bersungguh-sungguh dalam belajar dan aktif
berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, baik di kelas maupun di luar
kelas. Bagian 10
Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan lebih tekun, PANGGILAN UNTUK BELAJAR TEORI DARI TUHAN YESUS
bersemangat, lebih tahan dan memiliki ambisi yang lebih tinggi dalam
mencapai prestasi belajar yang lebih baik, dibandingkan dengan siswa yang
kurang atau tidak memiliki motivasi belajar. Mereka yang tidak memiliki "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku

motivasi belajar akan kelihatan kurang atau tidak bergairah dalam belajar akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan

maupun mengikuti pembelajaran di kelas, tidak menaruh perhatian belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu

terhadap pelajaran yang dipelajari, apatis dan tidak berpartisipasi aktif akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-
Kupun ringan." Yesus

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Ada panggilan dari hati Yesus kepada setiap orang untuk datang dengan Yesus. Artinya ada proses penyesuaian dari hidup kita kepada hidup
kepada-Nya dan belajar dari pada-Nya. Yesus tidak hanya datang untuk Yesus melalui perjanjian atau covenant kita dengan Dia. Kita tidak dapat
orang-orang tertentu di Timur Tengah tetapi Dia datang untuk semua orang belajar dari Dia kecuali kita hidup dalam covenant dengan Dia. Marilah kita
di dunia. Dia juga tidak datang untuk mendirikan suatu agama tetapi memeluk Salib itu dan memikulnya setiap hari. Hal inilah yang mendasari
membawa gaya hidup Kerajaan di dunia ini seperti di Surga. Jadi Dia dasar panggilan kita yang sesungguhnya.
memanggil kita untuk belajar dari pengalaman-Nya akan suatu gaya hidup Kita perlu untuk mengerti bahwa tidak ada seorang pun yang dapat
yang mengubah dunia. hidup melebihi kedisiplinannya dan covenant dengan Tuhan adalah suatu
Tuhan mau kita belajar dari Yesus yang datang untuk disiplin untuk fokus dalam melakukan bagian kita sebagai tanggungjawab
memanifestasikan gaya hidup Tuhan kepada manusia. Kenapa kita harus kita sehingga Tuhan akan melakukan bagian-Nya dengan yang terbaik dari
belajar dari Yesus? Karena Yesus adalah seorang pembelajar atau murid yang pada-Nya. Jika saudara tidak bisa menerapkan kedisiplinan dari dalam
baik dan dalam proses pembelajaran-Nya, Dia telah menunjukkan melalui salib maka yang saudara perlukan adalah kedisiplinan dari luar. Lebih
kemampuan untuk menjadi taat, mau dan rela untuk mengerjakan kehendak baik menyerah pada proses salib yang datang dari dalam sehingga saudara
Tuhan, anugerah dibawah penderitaan dan dengan kasih memanifestasikan mati pada diri saudara sendiri dan mulai hidup dalam kesesuaian dengan
Bapa kepada dunia yang Dia kasihi. Yesus dari pada mencoba tanpa hasil untuk menyembunyikan keangkuhan
Untuk belajar dari Yesus kita perlu untuk meresponi panggilan-Nya dan kenyamanan hidup kita di dalam. Karena jika kita memberi hidup kita
PERTAMA-TAMA dan membiarkan Dia membawa damai dalam saudara pada Tuhan, maka ini berarti tidak seorang pun yang akan dapat
mempunyai arti bahwa saudara perlu berdamai dengan Tuhan, diri saudara mengambilnya dari kita. Hukumnya adalah ini bahwa tidak seorang pun akan
sendiri dan dengan yang lain BARU KEMUDIAN saudara bisa masuk ke dalam dapat mengambil sesuatu dari apa yang saudara telah beri. Lagi, kita perlu
proses pembelajaran yang alami tapi penuh kuasa. Hal ini dimulai dengan untuk membiarkan salib mengerjakan hidup kita sampai tuntas supaya kita
memikul kuk-Nya yang punya arti bahwa kita perlu mendisiplinkan diri kita bisa belajar dari pada-Nya.
untuk jalan dalam suatu kehidupan yang membawa beban yang sama

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Yesus datang untuk mambagi hidup. Ini adalah pokok mendasar yang kita Yesus berikan karena kita semua rindu untuk hidup dalam hubungan yang
perlu untuk belajar: BAGAIMANA HIDUP. Jadi ini tentang belajar kehidupan damai satu dengan yang lain.
dan bukan belajar pengetahuan. Jadi untuk belajar bagaimana hidup adalah Yesus memanggil setiap orang tanpa melihat agama, kebangsaan,
dengan cara hidup dengan orang lain. Dan hidup dengan orang lain kita bahasa dan suku untuk datang dan belajar dari Dia. Saya pun ingin
perlu punya sikap hati yang benar dan hanya Yesus yang dapat mengajar kita menyatakan undangan-Nya kepada semua orang tanpa melihat agama dan
tentang kelemah-lembutan dan kerendahan-hati, Dia tidak hanya falsafah yang dianutnya, ataupun latar belakangnya, dan bahkan Generasi X
menjelaskan arti katanya dalam teori tetapi melalui praktek kehidupan untuk datang pada Yesus dan belajar dari Dia. Saudara punya hak untuk
dalam cara yang sangat alamiah tentang kelemah-lembutan dan datang sebab Yesus memanggil semua untuk belajar dari Dia gaya hidup
kerendahan-hati yang keluar dari dalam. Kerajaan. Selamat datang pada Pemuridan.
Mencoba untuk mendefinisikan kelemah-lembutan dan kerendahan-
hati diluar komunitas atau hidup bersama adalah sama sekali salah sebab Rujukan
kelemah-lembutan dan kerendahan-hati hanya datang secara alamiah
melalui hubungan dengan sesama. Jadi kelemah-lembutan adalah G. ^ [Gage, N.L., & Berliner, D. 1979. Educational Psychology. Second Edition,
Chicago: Rand Mc. Nally]Bell Gredler, E. Margaret. 1991. Belajar dan
kemampuan untuk membawa kuasa dibawah kendali sehingga kita tidak Membelajarkan. Jakarta: CV. Rajawali
akan memaksa apa yang kita mau untuk orang lain tapi membiarkan Tuhan
Moll, L. C. (Ed.). 1994. Vygotsky and Education: Instructional Implications
mengerjakan jalan-Nya sendiri dalam segala sesuatu yang terjadi. Dan and Application of Sociohistorycal Psychology. Cambridge: Univerity
kerendahan-hati adalah kemampuan untuk menerima apa yang Tuhan Press

ijinkan terjadi dalam hidup kita, dalam aspek horisontal adalah kemampuan Degeng, I Nyoman Sudana. 1989. Ilmu Pengajaran Taksonomi Variable.
untuk menerima dan mengakomodasi kesalahan orang lain tanpa Jakarta: Depdikbud

menghakimi orang tersebut.


Saya kira tidak akan ada orang yang akan memandang rendah apa yang

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam
Gagne, E.D., (1985). The Cognitive Psychology of School Learning. Boston,
Toronto: Little, Brown and Company

Light, G. and Cox, R. 2001. Learning and Teaching ini Higher Education.
London: Paul Chapman Publising

Slavin, R.E. 1991. Educational Psychology. Third Edition. Boston: Allyn and
Bacon

Slavin, R.E. 2000. Educational Psychology: Theory and Practice. Sixth Edition.
Boston: Allyn and Bacon
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta,

Model Mastery Learning - http://andieirfan.multiply.com/


Rancang Bangun Konsep Teknologi Pendidikan ttp://re-
searchengines.com/ ishak1108.html
Mastery learning - http://one.indoskripsi.com/node

Block, James H. (1971) Mastery learning : Theory and practice. New York :
Holt, Rinehart and Winston, Inc.

Suwatno, Dr, M.Si. 2008, Mengatasi kesulitan belajar melalui klinik


pembelajaran : Disampaikan pada Workshop Evaluasi dan
Pengembangan Teaching Klinik bagi dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Padang, Januari 2008

Suratin GM, Drs. 2000. Pengaruh pendekatan andragogi mastery learning


secara terpadu terhadap prestasi belajar mahasiswa penyetaraan D II
PGSD guru kelas pada mata kuliah evaluasi pengajaran : Lemlit UT

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi
BASOM - Batam

Vous aimerez peut-être aussi