Vous êtes sur la page 1sur 25

Prijono Sugiarto: Rahasia Astra Menjadi Grup Usaha yang Kuat dan Terus Tumbuh

by Joko Sugiarsono - May 7, 2016

16

Shares

Click to share on Facebook (Opens in new window)Click to share on Twitter (Opens in new
window)Click to share on LinkedIn (Opens in new window)Click to share on Google+ (Opens in new
window)Click to share on WhatsApp (Opens in new window)

Saat ini, PT Astra International Tbk. (AI) dipimpin oleh Prijono Sugiarto. Ia resmi menjabat Presdir/CEO
AI berdasarkan RUPSLB di Hotel Four Seasons, pada 1 Maret 2010. Namun sebenarnya, pria
berpenampilan kalem ini telah memimpin AI sejak 21 Januari 2010, ketika ia ditunjuk sebagai Plt. Presdir
AI, menggantikan Michael D. Ruslim, Presdir AI sebelumnya yang meninggal dunia karena sakit pada 20
Januari 2010.

Prijono punya karier dan pengalaman kepemimpinan panjang di grup usaha yang memiliki bisnis inti di
industri otomotif ini. Ia telah menjabat Direktur AI sejak Mei 2001. Dia memiliki pengalaman sebagai
director in charge beberapa merek atau unit bisnis AI, yakni Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot, Nissan
UD, PT Gaya Motor, PT Fuji Technica Indonesia, dan PT Inti Pantja Press Industri. Di samping itu, Prijono
juga pernah menjabat director in charge unit bisnis Astra Honda Sales, PT Astra Honda Motor (grup
usaha sepeda motor Honda) dan PT Astra Otoparts Tbk. (grup usaha komponen otomotif).

Prijono saat ini menjabat pula sebagai preskom atau wapreskom di beberapa anak usaha AI. Ia
bergabung dengan Grup Astra sejak tahun 1990. Sebelumnya, ia sempat menjabat Manajer Enjiniring
Penjualan Daimler-Benz Indonesia. Prijono meraih gelar Dipl. Ing. bidang Teknik Otomotif dari
University of A. Sc. Konstanz, Jerman (1984), dan Dipl. Wirtschaftsing bidang Administrasi Niaga dari
University of A. Sc. Bochum, Jerman (1986).

Prijono Sugiarto, Presdir PT Astra International Tbk. Prijono Sugiarto, Presdir PT Astra International Tbk.
Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman karier yang panjang tersebut, wajarlah Prijono
disebut amat paham kondisi dunia bisnis Indonesia saat ini dan ke mana akan melangkah. Dan, karena
keragaman penugasan selama bekerja di Grup Astra, dia bukan hanya memahami industri otomotif,
tetapi juga berbagai sektor lainnya. Dalam posisinya sebagai nakhoda Grup Astra, sejauh ini Prijono
telah membuktikan kepiawaiannya menjaga salah satu raksasa bisnis Indonesia ini tetap kokoh dan
berkibar.

Beruntung, Prijono mau menyisakan waktunya yang amat padat itu untuk menjawab sejumlah
pertanyaan yang diajukan SWA, terkait rahasia Grup Astra mampu bertahan menjadi salah satu
konglomerat Tanah Air yang terus bertumbuh (dari segi jaringan/lini bisnis) dan sehat (secara finansial).

Petikan jawaban yang diberikan kepada SWA (10/2/2016) dapat Anda simak berikut ini:

Apa kuncinya sehingga Grup Astra mampu melewati krisis ekonomi dan terus tumbuh selama lebih dari
50 tahun?

Secara umum, dalam setiap era, pemimpin Astra sangat memahami bahwa kompetensi seluruh insan
Astra, yang dipadu dengan potensi lini usaha, merupakan satu kesatuan yang mampu membuat Astra
terus tumbuh dan berkembang.

Sebagai contoh, Astra berhasil bangkit dari keterpurukan krisis 1998 tingkat utang bersih 14 kali lebih
besar dari ekuitas dan kinerja perusahaan dalam posisi merugi. Keberhasilan itu didukung oleh fondasi
yang kuat dengan berlandaskan filosofi Astra (yakni Catur Dharma), strategi finansial melalui
restrukturisasi utang, restrukturisasi portofolio, adjustment operasional (melalui pengelolaan modal
kerja, efisiensi biaya dan prioritas capex), serta didukung organisasi dan sistem yang baik, plus para
profesional yang andal.

Dengan upaya tersebut, tahun 1999, tingkat utang bersih hanya lima kali ekuitas perusahaan, Astra
mampu mencapai kinerja yang positif dan bertumbuh sampai saat ini. Sekarang, Astra termasuk
perusahaan dengan merek perusahaan yang kuat dan kapitalisasi pasar yang besar di Bursa Efek
Indonesia.
Berdasarkan pengalaman Grup Astra, apa saja bekal/persyaratan yang harus dimiliki untuk bisa tumbuh
menjadi grup usaha yang besar dan kuat ?

Menurut kami, bekal atau persyaratan yang harus dimiliki, yakni: budaya perusahaan yang kuat; SDM
yang andal; sistem yang baik dan dijalankan secara konsisten dan persisten; semangat inovasi yang
berkelanjutan; sumber daya dan kinerja keuangan yang solid; serta tingkat kepuasan pelanggan yang
optimal

Grup Astra dikenal dengan sistem dan standar prosedur operasionalnya yang sudah tertata rapi,
termasuk di semua unit usaha. Bagaimana agar tetap up-to-date?

Secara berkala sistem dan SOP di Astra terus diperbarui agar tetap sesuai dengan konteks zamannya. Hal
ini mencakup:

Penyegaran nilai-nilai Astra, yakni Catur Dharma (2013).

Pembaruan Astra Management System (2013).

Pembaruan panduan gerakan Improvement dan inovasi (InnovAstra to Next Level) tahun 2014.

Pembaruan panduan Etika Bisnis, Etika Kerja dan Good Corporate Governance (2014).

Pembaruan panduan ke-HRD-an Astra (Astra Human Capital Management Guideline) tahun 2015.

Bagaimana Grup Astra bisa memiliki kapabilitas operational excellence?


Dalam menciptakan operational excellence, Astra selalu mengedepankan program efisiensi biaya dalam
menjalankan operasional di semua aktivitas bisnis anak perusahaan. Program tersebut diharapkan dapat
memberikan hasil yang tepat guna dan membantu terciptanya strategi bisnis ke depan. Untuk
mendukung pola kerja operational excellence, maka Astra membuat sistem yang berbasiskan dua
sumbu utama: proses Plan, Do, Check, Action, yang dijalankan secara konsisten dan berkesinambungan;
plus proses Alignment yang rapi baik secara vertikal maupun horisontal.

Grup Astra tampaknya juga cukup solid dalam menjalankan regenerasi SDM dan kepemimpinan di
seluruh lini usaha. Bagaimana hal ini bisa terwujud?

Untuk mendukung praktik human capital yang berkesinambungan dan pertumbuhan bisnis, maka di
tahun 2015, Astra telah melakukan pembaruan: Astra Human Capital Management Guideline. Dalam
panduan tersebut disampaikan bagaimana strategi human capital mendukung strategi bisnis melalui
pilar pengembangan organisasi; dan bagaimana proses SDM yang excellent dijalankan, mulai dari
rekrutmen, pengembangan people, manajemen performa, sampai terminasi. Sebagai enabler-nya
adalah pilar manajemen reward dan industrial relation, sementara fondasinya tetap pilar nilai-nilai dan
kultur Astra.

Sementara itu, di dalam implementasinya sejak tahun 2010 Astra telah membuat cetak biru human
capital, yang disebut sebagai Astra People Roadmap, dan diimplementasikan sejak awal tahun 2011
sampai saat ini.
Bagaimana pula cara Anda menjalankan Corporate Finance Management, mengingat lingkup bisnis Grup
Astra yang luas?

Tugas Divisi Corporate Finance mengintegrasikan seluruh tindakan korporasi dalam Grup Astra,
termasuk memberikan dukungan dalam mengidentifikasi peluang, serta memberikan dan menganalisis
informasi kritis untuk dapat membuat keputusan strategis ataupun operasional yang baik.

Di Astra, tugas Corporate Finance mencakup fungsi perencanaan korporat, akunting & pajak, group
treasury, dan strategi korporat. Fungsi-fungsi tersebut akan menjalankan konsolidasi perencanaan
keuangan lini bisnis Astra, menyediakan informasi keuangan berdasarkan pedoman dan standardisasi
akuntansi keuangan, menganalisis informasi keuangan, mengidentifikasi peluang bisnis dan investasi,
serta mengelola manajemen kas dan pembiayaan perusahaan.

Mengingat merek yang dikelola cukup banyak, bagaimana prinsip pemasaran yang dijalankan Grup
Astra?

Kami mengoptimalkan strategi Product, Price, Place & Promotion (4P) sesuai dengan sifat dan
karakteristik masing-masing portofolio bisnis. Kami berupaya menciptakan produk yang inovatif dan
reliable dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dengan harga yang kompetitif. Distribusi dilakukan
dengan perluasan jaringan secara terus-menerus, sehingga dapat menjangkau area pemasaran. Promosi
dilakukan secara terintegrasi melalui berbagai macam media yang tidak hanya mengedepankan
keunggulan produk, tetapi juga company branding kami.
Saat ini, produk andalan apa saja yang jadi pemimpin pasar?

Astra memang memiliki beberapa produk andalan yang menjadi pemimpin pasar, baik di sektor otomotif
maupun nonotomotif. Di sektor otomotif, Astra menguasai pangsa pasar mobil sebesar 50,3% dan di
bisnis sepeda motor sebesar 68,7% (2015). Produk andalan Astra yang menjadi pemimpin pasar di
sektor ini, antara lain Toyota Avanza, Toyota Kijang Innova, Daihatsu Xenia di kategori mobil, serta
produk Honda Scooter dan Cub di kategori motor. Di bidang asuransi, Astra memiliki Garda Oto untuk
menunjang sektor otomotif.

Prijono Sugiarto, Presdir PT Astra International Tbk. Prijono Sugiarto, Presdir PT Astra International Tbk.

Astra juga memiliki Komatsu yang menjadi andalan di kategori bisnis alat berat. Saat ini, Komatsu
menguasai 37% pangsa pasar alat berat di Indonesia. Lalu, ada pula Astra Graphia yang punya produk
andalan Fuji Xerox untuk mesin fotokopi dan penyediaan jasa document solution.

Apakah untuk mengelola usaha sebesar ini Grup Astra mengandalkan sistem berbasis TI? Sejauhmana
penerapannya?
Secara umum TI sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam bisnis Astra untuk menciptakan
keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan yang makin ketat. Sebagai contoh, di divisi
otomotif Astra telah menggunakan sistem ERP yang terintegrasi mulai dari penjualan, distribusi,
pascajual sampai keuangan dan HRD. Sementara di grup manufaktur di beberapa lini produksi sudah
menggunakan sistem otomasi yang didukung oleh TI yang terintegrasi.

Ditambah lagi, Astra juga memiliki Astra Graphia yang menyediakan layanan sistem TI terintegrasi,
bekerja sama dengan prinsipal papan atas, seperti IBM, SAP, Oracle, dan Cisco. Tentu adanya Astra
Graphia ini turut menciptakan sinergi dalam Grup Astra.

Karena Grup Astra seperti tidak berhenti mengembangkan usahanya, sebenarnya apa prinsip dan
strategi dasar yang dipakai untuk pengembangan usaha ini?

Dalam pengembangan usaha Astra selalu berpegang pada nilai-nilai Astra dalam Catur Dharma, yang di
antaranya: Menjadi aset yang bermanfaat bagi bangsa dan negara; Memberikan pelayanan terbaik
kepada pelanggan.

Dari segi strategi, prinsip yang diperhatikan dalam setiap pengembangan usaha adalah:
Pengembangan portofolio bisnis baru diharapkan bisa memberikan nilai tambah/sinergi dengan bisnis
inti yang sudah ada saat ini (value chain concept).

Bila masuk ke dalam bisnis yang benar-benar baru, harus diyakini akan berkesinambungan dalam
jangka panjang. Strategi yang dilakukan saat ini lebih ke bisnis yang telah brownfield untuk
dikembangkan dibanding greenfield yang membutuhkan persiapan lebih lama.

Bila masuk ke portofolio bisnis baru melalui akuisisi, secara prinsip Astra akan ikut serta secara
operasional, dan berperan serta dalam jangka panjang. Jadi, bukan sekadar buy, fix and sell.

Dari segi studi kelayakan, dapat memberikan kontribusi finansial dan harus memenuhi persyaratan
tertentu untuk memastikan bahwa bisnis tersebut benar-benar prospektif.

Masuk dalam portofolio bisnis yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai Astra. Yang bertentangan,
contohnya industri rokok, minuman beralkohol, dan lain-lain.

Apa saja kiat pengembangan/pertumbuhan bisnis Grup Astra: dari segi lini bisnis, lini produk, ekspansi
cabang dan daerah, ekspansi ke luar negeri (kalau ada), dan teknologi?
Berikut penjelasan kami untuk kiat-kiat tersebut:

Lini bisnis: Menciptakan sinergi dengan bisnis inti yang ada secara berkesinambungan dan memiliki
tingkat pengembalian yang baik.

Lini produk: Menciptakan produk yang sesuai dengan selera pasar, bahkan dapat menciptakan produk
inovatif yang bisa memberikan kepuasan lebih, sehingga dapat menjadi pionir dalam memberikan
kepuasan pelanggan yang melebihi ekspektasi.

Ekspansi cabang: Melihat kelayakan lokasi dalam hal keunggulan letak, tingkat daya beli masyarakat
dan budaya setempat.

Ekspansi ke luar negeri: Tidak hanya sebatas mengekspor produk (otomotif, komoditas, dan alat
berat), tetapi juga dapat memperluas bisnis ke luar negeri, khususnya kawasan Asia dan Timur Tengah.
Teknologi: Mengikuti perkembangan teknologi baik dalam hal teknologi informasi maupun teknologi
produk dan teknologi proses manufaktur.

Khusus mengenai pengembangan SDM dan talenta, apa yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
pengembangan usaha (dari segi jumlah ataupun kompetensi)?

Ada beberapa hal yang kami lakukan, yakni:

Melakukan seleksi dan rekrutmen yang tepat dengan prinsip Culturally fit and Competent (2C).

Melakukan proses penentuan profil SDM (menggunakan Human Asset Value Mapping) secara tepat
dan berkesinambungan untuk menentukan talenta dengan tepat.

Melakukan pengembangan talenta dengan konsep Integrated Talent Development, yaitu kombinasi
berbagai intervensi pengembangan seperti pelatihan baik aspek teknis maupun kepemimpinan,
mentoring/coaching, penugasan (assignment), sampai rotasi.
Talenta harus mengikuti Astra Leadership Program yang bersifat mandatory sesuai dengan
persyaratan yang ada, supaya bisa menjadi pemimpin yang siap menghadapi tantangan bisnis.

Secara singkat dan generik, apa resep Grup Astra untuk bisa menjadi grup usaha yang kuat dan terus
tumbuh?

Secara lebih singkat dan generik, resepnya:

Mempunyai visi, target dan strategi yang jelas, baik bersifat jangka pendek maupun jangka panjang
(Winning Concept).

Memiliki tim yang kompeten, dapat bersinergi dan memiliki ikatan yang kuat (Winning Team).
Memiliki sistem yang jelas, tertata dengan baik, serta diimplementasikan secara konsisten dan
persisten (Winning System).

Astra International (IDX: ASII) merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi otomotif yang
bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra
International Incorporated. Pada tahun 1990, perseroan mengubah namanya menjadi PT Astra
International Tbk. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 April 1990. Saat ini
mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Jardine Matheson 50,1%.

Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II,
Jakarta. Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam anggaran dasarnya adalah
perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan
jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak meliputi perakitan dan penyaluran mobil,
sepeda motor dengan suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa
terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.

Daftar isi

1 Divisi Usaha dan Anak Perusahaan

1.1 Otomotif

1.2 Agro industri

1.3 Pelayanan Finansial

1.4 Alat-alat Berat

1.5 Teknologi Informasi

1.6 Infrastruktur

1.7 Properti

2 Sejarah

3 Galeri logo

4 Lembaga pendidikan
5 Pranala luar

Divisi Usaha dan Anak Perusahaan

Otomotif

PT Toyota Astra Motor (Toyota dan Lexus)

PT Astra International Tbk - Toyota Sales Operation (Auto 2000)

PT Astra International Tbk - Daihatsu Sales Operation (Astra International Daihatsu)

PT Astra Daihatsu Motor (Daihatsu)

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (Isuzu)

PT Astra International Tbk - Isuzu Sales Operation (Astra Isuzu)

PT Astra International Tbk - UD Trucks Sales Operation

PT Tjahja Sakti Motor (BMW dan Peugeot)

PT Astra Honda Motor (Honda)

PT Astra Otoparts Tbk

Agro industri

PT Astra Agro Lestari Tbk

Pelayanan Finansial

PT Astra Credit Company (ACC)

PT Toyota Astra Financial Services

PT Asuransi Astra Buana (Garda Oto)


PT Federal International Finance (FIFGroup)

PT Surya Artha Nusantara Finance

PT Bank Permata

PT Astra Aviva Life (Astra Life)

Alat-alat Berat

PT United Tractors Tbk (Scania)

PT Traktor Nusantara

PT Pamapersada Nusantara

PT Kalimantan Prima Persada

Teknologi Informasi

PT Astragraphia Tbk

PT Astra Graphia Information Technologies-AGIT

Infrastruktur

PT Acset Indonusa Tbk

PT Astratel Nusantara

PT Intertel Nusaperdana

PT Serasi Autoraya

Properti
PT Menara Astra

PT Brahmayasa Bahtera

PT Samadista Karya

PT Astra Land Indonesia

PT Astra Modern Land Indonesia

Sejarah

1957

Astra memulai usaha sebagai perusahaan dagang

1969

Astra menjadi distributor kendaraan Toyota di Indonesia

1970

Astra ditunjuk sebagai distributor tunggal sepeda motor Honda di Indonesia

Astra ditunjuk sebagai distributor tunggal mesin perkantoran Xerox di Indonesia

1971
Astra di tunjuk sebagai distributor tunggal Daihatsu

Mendirikan PT Federal Motor, agen tunggal sepeda motor Honda

Mendirikan PT Toyota Astra Motor (TAM), agen tunggal Toyota

Peluncuran produk sepeda motor Honda 90 Z (90cc)

1972

Mendirikan PT United Tractors (UT) yang mengelola bidang usaha alat berat

1973

Mendirikan PT Multi Agro Corporation yang mengelola divisi agribisnis Astra

1974

Mendirikan Yayasan Toyota & Astra yang bergerak di bidang pendidikan

Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota Corolla

1977

Toyota meluncurkan mobil Kijang pertama

Mendirikan PT Daihatsu Indonesia

1980
Astra mendirikan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) untuk membantu perusahaan kecil dan
menengah

1981

Toyota meluncurkan mobil Kijang sebagai mobil keluarga

1982

Astra mendirikan PT Raharja Sedaya, sebuah perusahaan kredit konsumen

1983

Mendirikan PT Astra Agro Niaga, cikal bakal PT Astra Agro Lestari

1986

Daihatsu meluncurkan Zebra, sebagai mobil niaga andalan

Toyota menyempurnakan Kijang-nya yang dikenal dengan Super Kijang

1988

Menerbitkan obligasi berjangka waktu 5 tahun senilai Rp 60 miliar dan tercatat di Bursa Efek Surabaya

Mengambil alih PT Pantja Motor, Distribtor kendaraan Isuzu

1989
Mendirikan Astra Executive Training Centre (AETC) yang kemudian menjadi Astra Management
Development Institute (AMDI) pada tahun 1993

1990

Menerbitkan 30 juta lembar saham dan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya

Mendirikan Koperasi Astra International untuk menyediakan fasilitas simpan pinjam bagi karyawan

1991

Mendirikan PT Astra Dian Lestari yang mengelola bidang usaha komponen

PT Pantja Motor meluncurkan Isuzu Panther

Tahun 1991 Astra mendirikan PT.Astra Microtronics Technology di Muka Kuning Batam yang bergerak
di Semiconductor Manufacturing

Mendirikan Astra Mitra Ventura yang menyediakan fasilitas pinjaman modal bagi UKM

1994

Daihatsu meluncurkan Zebra Espass yang merupakan hasil penyempurnaan dari Zebra sebelumnya

1995

Mendirikan Politeknik Manufaktur Astra yang menyediakan pendidikan formal tingkat diploma di
bidang manufaktur

1997
Toyota kembali menyempurnakan Kijang-nya

1999

Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota Camry

Astra menandatangani kesepakatan restrukturisasi hutang tahap pertama

Daihatsu meluncurkan SUV Daihatsu Taruna

2000

Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota Soluna

Isuzu menyempurnakan Panther-nya

Merestrukturisasi bisnis sepeda motor

Merestrukturisasi bisnis BMW

2001

Menerbitkan Panduan dalam Etika Bisnis dan Etika Kerja

Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota Corolla Altis

Daihatsu meluncurkan Daihatsu Ceria

2002

Astra menandatangani kesepakatan restrukturisasi hutang tahap kedua


Merestrukturisasi bisnis Daihatsu

Menyelenggarakan Penawaran Saham Terbatas sebanyak 1,4 miliar lembar saham

Mendivestasi perusahaan infrastruktur telekomunikasi Astra, PT Pramindo Ikat Nusantara

Mendivestasi bisnis perkayuan Astra yang dikelola oleh PT Sumalindo Lestari Jaya

2003

Menyelenggarakan Penawaran Saham Terbatas II

Merestrukturisasi bisnis Toyota

Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota Vios

Toyota dan Daihatsu meluncurkan MPV keluarga Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang merupakan
produk bersama, dan dipasarkan awal 2004

2004

Melakukan percepatan pembayaran restrukturisasi hutang Astra

Mengambilalih 31,5% kepemilikan di PT Bank Permata Tbk

Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota Kijang Innova

2005

Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota Fortuner

Astra Honda Motor meluncurkan Supra X 125

2006
Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota Yaris

Mendirikan Toyota Astra Financial Services yang menawarkan fasilitas pembiayaan mobil Toyota

Astra Honda Motor meluncurkan Vario, produk skuter otomatis

Toyota dan Daihatsu menyempurnakan Avanza dan Xenia-nya menjadi Toyota New Avanza dan
Daihatsu Xenia VVT-i

Toyota dan Daihatsu meluncurkan Toyota Rush dan Daihatsu Terios yang merupakan kelanjutan
Daihatsu Taruna

2007

Astra Honda Motor meluncurkan Revo

Daihatsu meluncurkan Daihatsu Sirion dan Gran Max

2008

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memulai ekspor kendaraan komersial Gran Max ke Jepang dalam
bentuk CBU, setelah sebelumnya Gran Max diluncurkan awal tahun 2008

PT Astra International Tbk, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Isuzu Motors Limited
melakukan reorganisasi atas PT Pantja Motor menjadi PT Isuzu Astra Motor Indonesia

Astra canangkan program 'Go Green With Astra: Satu Karyawan Satu Pohon untuk menanam 116.867
pohon sepanjang tahun

Museum dan Perpustakaan Astra dibuka secara resmi

PT Astra Honda Motor meluncurkan Beat

Toyota Astra Motor meluncurkan Alphard

2009
Daihatsu meluncurkan MPV Daihatsu Luxio

Astra Group luncurkan SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia yang menjadi payung
program seluruh kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berkelanjutan. Tujuannya
adalah untuk membangun semangat kebangsaan dan persatuan demi pembangunan bangsa

PT Astra Honda Motor memproduksi sepeda motor yang ke-25 juta

PT Toyofuji Serasi Indonesiaanak perusahaan PT Serasi Autorayaluncurkan kapal yang ketiga, MV


SERASI III

PT United Tractors Pandu Engineering, anak usaha PT United Tractors Tbk, operasikan PT Patria
Maritime Lines

2010

Toyota perkenalkan 5 varian baru Toyota Dyna

Penerbitan obligasi PT Astra Sedaya Finance XI

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Astra International Tbk

PT United Tractors Tbk luncurkan ekskavator dengan teknologi KOMTRAX

PT Astra Agro Lestari Tbk bangun pabrik baru di Kalimantan Timur

Penerbitan obligasi PT Federal International Finance X

PT Isuzu Astra Motor Indonesia luncurkan Isuzu Bison

Yayasan Astra Bina Pendidikan (YABP) secara resmi mengubah namanya menjadi Yayasan Pendidikan
Astra-Michael D.Ruslim

PT Astra Honda Motor perkenalkan skutik retro modern, Honda Scoopy

PT Astra Graphia Tbk luncurkan mesin cetak multifungsi yang ramah lingkungan Fuji Xerox Color

UT selesaikan akuisisi atas PT Agung Bara Prima

PT Astra Honda Motor (AHM) umumkan "One Heart" sebagai slogan barunya

Satu Indonesia Jelajahi Dunia Astra pecahkan rekor MURI

Astra Daihatsu Motor capai produksi dua juta unit mobil


Kepemilikan Astra di Astra Sedaya Finance (ASF) meningkat menjadi 100%

Peresmian kapal MV Serasi V milik TFSI

PermataBank selesaikan akuisisinya yang pertama di Indonesia

Astra tingkatkan kepemilikan saham di PALYJA menjadi 49%

2011

PT Astra Honda Motor meluncurkan skutik Honda Spacy

Daihatsu menyempurnakan Sirion-nya menjadi All New Sirion

Toyota dan Daihatsu menyempurnakan Avanza dan Xenia-nya menjadi Toyota All New Avanza dan
Daihatsu All New Xenia

2012

PT United Tractors Pandu Engineering, anak usaha PT United Tractors Tbk, mengambil alih galangan
PT Perkasa Melati (PT Patria Maritim Perkasa) sebagai penguat industri maritim bagi Astra dan Indonesia

Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota 86, Mark X dan NAV1

2013

PT Astra Honda Motor meluncurkan Honda CB150R StreetFire

Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota Etios Valco

PT Astra Honda Motor meluncurkan Honda Verza

Toyota dan Daihatsu meluncurkan Toyota Agya dan Daihatsu Ayla, mobil kecil yang hemat dan
ekonomis

Toyota Motor Manufacturing Indonesia Karawang mulai memproduksi Toyota All New Vios
2014

Toyota menyempurnakan Yaris-nya menjadi Toyota All New Yaris

2015

Toyota menyempurnakan Alphard-nya menjadi Toyota All New Alphard dan All New Vellfire

PT Astra Honda Motor meluncurkan Vario 150 dan All New Beat Pop eSP

Toyota dan Daihatsu menyempurnakan Avanza dan Xenia-nya menjadi Toyota Grand New Avanza dan
Daihatsu Great New Xenia

Toyota menyempurnakan Kijang Innova-nya menjadi Toyota All New Kijang Innova

2016

Toyota menyempurnakan Fortuner-nya menjadi Toyota All New Fortuner

Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota Sienta

PT Astra Honda Motor meluncurkan Honda Supra GTR 150 dan All New Beat eSP

Toyota dan Daihatsu meluncurkan Toyota Calya dan Daihatsu Sigra, mobil MPV mini yang hemat dan
ekonomis

Toyota menyempurnakan Yaris-nya menjadi Toyota New Yaris Dual VVT-i

Daihatsu meluncurkan Daihatsu Hi-Max

2017

PT Astra Honda Motor meluncurkan All New Scoopy eSP

Toyota dan Daihatsu menyempurnakan Agya dan Ayla-nya menjadi Toyota New Agya dan Daihatsu
New Ayla
Galeri logo

Logo Astra International (1957-1999)

Logo Astra International (2000-sekarang)

Lembaga pendidikan

PT. Astra International juga memiliki lembaga pendidikan di bawah naungannya untuk menyiapkan
sumber daya manusia yang siap pakai, yang memiliki kemampuan dan kompetensi dalam industri
manufaktur. Lembaga pendidikan tersebut diberi nama Politeknik Manufaktur Astra.

Politeknik Manufaktur Astra memiliki Program Studi sbb: Teknik Mesin Manufaktur (TMM), Teknik
Proses & Produksi Manufaktur (TPM), Sistem Informasi, Teknik Otomotif, Teknik Mekatronika.

Pranala luar

Vous aimerez peut-être aussi