Vous êtes sur la page 1sur 19

1

BAB 2
TINJAUAN KASUS

Nama : Anton Suganda


NIM : 2011.C.03a.0472
Tempat/ Ruangan : Ruang Cempaka
Tanggal Pengkajian & Jam : Selasa, 13 Desember 2016 jam 11.30 WIB

2.1 Pengumpulan Data


1) Identitas Klien
Nama : Ny. R
Tempat/Tgl Lahir : Palangkaraya, 04 Agustus 1988
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : IRT
Gol. Darah :O
Alamat : Jl. Borneo no 23.
Diagnosa Medis : PI A0 Post SC Hari Ke-1 dengan KPD
Penghasilan Perbulan :-
Tanggal MRS : 12 Desember 2016
Tanggal Pengkajian : 13 Desember 2016
2) Identitas Suami
Nama : Tn. A
Umur : 34 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Swasta/ Indonesia
Pendidikan Terakhir : S-1
Pekerjaan : Swasta
2

Gol. Darah :O
Alamat : Jl. Borneo nomor 23.
2.2 Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Klien mengatakan Nyeri pada perut bagian bawah bekas luka operasi Nyeri
dirasakan ketika ia berpindah posisi, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk benda
tajam, nyeri tidak menyebar ke area lainnya hanya dibagian perut bagian bawah
dengan skala nyeri 6 (0-10) nyeri sedang, nyeri yang dirasakan hilang timbul
dengan durasi kurang lebih 5 menit.
2) Riwayat penyakit sekarang
Klien mengeluhkan nyeri hebat pada bagian perut pada tanggal 12 desember 2016
dan klien dibawa ke IGD. Keluar lendir darah tidak ada lalu klien dibawa ke IGD
ponek, di IGD ponek klien diberikan terapi infus RL 20 tpm ditangan kanan,
oksigen nasal kanul 2-4 liter/menit, tanda-tanda vital tekanan darah 110/70 mmHg,
nadi 86 kali/menit, Respirasi 20 kali/menit, suhu 36,6 0C. TFU 3 jari di bawah
posesus sifoideus (MD=33 cm), kepala tidak ada carcinoma, leher: tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening, thorax: tidak ada gallop dan murmur. Untuk
mendapat perawatan lebih lanjut klien dirawat inap diruang cempaka dengan
diangnosa medis GI PI A0 UK Post SC Hari ke-1 dengan KPD. Selanjutnya klien di
anjurkan untuk melakukan persalinan sectio caesarea tgl 12 Desember 2016 pada
anak pertamanya.
3) Riwayat kesehatan yang dulu
Klien sebelumnya belum pernah masuk rumah sakit dan sebelumnya juga belum
pernah menjalani operasi seksio caesarea.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan didalam keluarga saya ada yang juga yang menjalani operasi
seksio caerea seperti yang saya alami saat ini, dan tidak memiliki penyakit
keturunan seperti hipertensi, diabetes melitus dan penyakit jantung.
3

5) Genogram 3 Generasi

Keterangan:

: Laki-Laki : Klien : Tinggal Serumah

: Perempuan : Meninggal : Garis Keturunan

6) Riwayat Obstetric dan Ginekologi


(1) Riwayat Menstruasi
Menarce pada usia 12 tahun dengan lamanya haid 3-7 hari, siklus 28 hari,
banyaknya ganti pembalut 3x/hari, dengan sifat darah cair, merah, HPHT: 03
Maret 2016, taksiran persalinan: 27 Maret 2016.
(2) Riwayat Perkawinan
Lamanya pernikahan sudah 2 tahun dengan pernikahan yang pertama.
(3) Riwayat Keluarga Berencana
Sebelum hamil menggunakan kontrasepsi pil kb 1 bulan dan kondom, saya
menggunakan kontrasepsi tersebut sudah hampir 6 bulan ini, tidak ada masalah
dengan cara tersebut, jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan
sekarang : KB Suntik anak yang saya rencanakan cukup 3 anak.
4

(4) Riwayat Obstetri


Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : PI A0

Tgl Jenis Tempat/ Jenis Masalah Keadaan


Kehamilan BB
partus partus Penolong kelamin Hamil Lahir Nifas Bayi Anak

1 12-12- Preterm SC SPOG Perempuan 2900 g Mual Tidak Tidak Tidak Sehat
2016 muntah ada ada ada

7) Pemeriksaan Fisik
(1) Ibu
a) Keadaan umum: kesadaran compos mentis, tampak meringis karena nyeri
diperut, terpasang infus RL 20 tpm ditangan kanan, terlentang ditempat
tidur, terdapat luka diperut bekas operasi, luka tertutup kasa steril panjang
15cm dan lebar 4cm , luka tampak merah, TTV TD: 130/90 mmHg,
nadi: 84kali/menit, RR: 20kali/menit, S: 36,00C.
b) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak terjadi distensi vena
jugularis.
c) Daerah dada
Bunyi jantung S1-S2 reguler, bunyi nafas vesikuler, tidak ada retraksi
dinding dada. Payudara mengalami pembesaran, bentuk simetris, tidak
terjadi hiperpigmentasi aerola, keadaan puting susu menonjol, keadaan
bersih, nyeri/ tegang.
d) Abdomen
Tinggi FU 3 jari dibawah pusat, kontraksi uterus dan konsistensi baik dan
keras bulat, bising usus 8x/menit
e) Genetalia eksterna
Tidak ada keluhan, tidak ada oedema dan varises, pengeluaran loche
berwarna merah segar (rubra) dengan jumlah 3x mengganti pembalut
dengan bau amis.
5

f) Anus
Tidak ada hemoroid
g) Ekstremitas atas dan bawah
Simetris kanan dan kiri, tidak ada varises, tidak ada oedema, tidak ada
kram, refleks patela positif.
(2) Bayi
Keadaan umun baik bayi langsung menangis saat dilahirkan, RR :
50x/mnt. N: 140x/mnt, S: 36.50C, caput(-), dada simetris, tidak ada
retraksi dinding dada, abdomen datar, bising usus (-), ekstremitas atas dan
bawah lengkap dan simetris.
8) Pola aktifitas
(1) Pola nutrisi
Frekuensi makan 3x/hari, jenis makanan nasi, sayur, buah dan lauk-pauk
dengan porsi makan 1 piring, jenis minuman seperti susu, air putih dan
teh.
(2) Pola eliminasi
BAB 1x/hari, dengan konsistensi lunak, warna kuning kecoklatan, bau
khas, BAK sebelum MRS 5-6x/hari, warna kuning jernih, bau khas
amoniak. Saat MRS terpasang kateter 250cc, warna kuning jernih, bau
khas amoniak dan tidak ada keluhan.
(3) Pola tidur dan istirahat
Tidur saat siang 2 jam dan malam 6-8 jam, tidak ada masalah dalam
istirahat dan tidur.
(4) Pola aktivitas dan latihan
Mengurus anak, bersih-bersih rumah. Selama hamil klien berjalan-jalan
disekitar rumah tiap paginya. Saat MRS pasien hanya mampu duduk dan
terbaring ditempat tidur. Kegiatan diwaktu luang pasien berkumpul
dengan keluarganya. Posisi menyusui, cara dan frekuensi seperti duduk
dan miring.
6

(5) Personal hygiene


Kulit berwarna coklat dan nampak bersih, rambut rapi, mulut dan gigi
lembab tidak ada caries gigi, cara berpakaian rapi.
(6) Ketergantungan fisik
Tidak ada merokok, minum minuman keras, obat-obatan.
9) Aspek Psikososial dan Spiritual
(1) Kognitif
Ny. R mengatakan tau bagaimana cara memberikan ASI yang benar serta
mengetahui ASI esklusif itu seperti apa. Pasien tampak antusias saat
mendengar penjelasan tentang ASI esklusif.
(2) Persepsi diri
Ny. R berharap ingin cepat sembuh dan dapat beraktifitas seperti biasanya
dan merasa senang karena sudah melahirkan anaknya dengan kondisi
sehat.
(3) Konsep diri
Ny. R adalah seorang wanita, Ny. R adalah sebagai ibu rumah tangga,
Ny. R ingin cepat sembuh, Ny. R adalah seorang ibu yang berusia 34
tahun, Ny. F tidak malu dengan keadaannya sekarang.
(4) Hubungan/komunikasi
Jelas dan relevan, bahasa utama yaitu bahasa indonesia dan bahasa daerah
yaitu bahasa jawa, suami Ny. R mempunyai peranan penting dalam
rumah tangganya. Suami Ny. R selalu memberikan dukungan dan
motivasi selama kehamilan. Suami Ny. R tidak perokok. Kesulitan dalam
keluarga : tidak ada
(5) Kebiasaan seksual
Tidak ada masalah dalam hubungan seksual.
(6) Sistem nilai-kepercayaan
Ny. R beragama Islam.
7

2.3 Pemeriksaan Penunjang


Tabel data penunjang laboratorium Ny. F:

Pemeriksaan tanggal 12 Desember 2016.

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal


Antigen (Hb S Ag) Negatif Negattif
Creatinin 0,69 mg/dl 0,17-1,5 mg/dl
Glukosa S 75 mg/dl <200 mg/dl
WBC 9.62x10^3/uL 4.00-10.00/uL
RBC 3.59x10^6/uL 3.50-5.50/uL
HGB 11.5 g/dl 11.0-16.0/Ul
PLT 219x10^3/uL 150-400/uL

Pemeriksaan tanggal 13 Desember 2016 Post SC

WBC 16.08x10^3/Ul 4.00-10.00/uL


RBC 4.35x10^6/uL 3.50-5.50/uL
HGB 11.3 g/dl 11.0-16.0/Ul
PLT 250x10^3/uL 150-400/uL
8

2.4 Pengobatan
Tanggal Nama Obat Dosis Rute Indikasi
1312- Injeksi Ceftriaxone 2x1g IV Untuk mengobati berbagai
2016 jenis infeksi bakteri.
1312- Injeksi Ketorolac 3x1 IV Untuk penatalaksanaan
2016 amp nyeri akut yang berat
jangka pendek (< 5 hari).

Palangka Raya, 12 Desember 2016


Mahasiswa,

Anton Suganda
2011. C. 03A. 0472
9

2.5 Analisis Data

Data Subjektif Dan Data Kemungkinan Masalah


Objektif Penyebab
DS : Klien mengatakan Tindakan SC Gangguan Rasa
Nyeri pada perut bagian Nyaman (Nyeri
bawah bekas luka operasi Akut)
Nyeri dirasakan ketika ia Post Operasi SC
berpindah posisi, nyeri
dirasakan seperti ditusuk-
tusuk benda tajam, nyeri tidak Luka Post Operasi
menyebar ke area lainnya
hanya dibagian perut bagian
bawah dengan skala nyeri 6 Jaringan Terputus
(0-10) nyeri sedang, nyeri
yang dirasakan hilang timbul
dengan durasi kurang lebih 5 Merangsang Area
menit. Sensorik Motorik
DO :
1. Pasien tampak meringis
karena menahan rasa Gangguan Rasa
sakit saat berpindah Nyaman (Nyeri Akut)
posisi.
2. Pasien tampak lemah
3. Terdapat insisi bedah di
perut 10cm.
4. Luka tertutup kasa steril
15cm dan lebar 4cm
5. TTV
TD: 130/90 mmHg,
N: 84x/menit,
RR: 20x/menit,
S: 36,0 0C.

DS : Tanggal 12 Desember Tindakan SC Resiko tinggi infeksi


2016 saya telah melakukan
operasi SC
DO : Post Operasi SC
1. Pasien tampak meringis
karena menahan rasa
sakit saat berpindah Luka Post Operasi
10

posisi.
2. Pasien tampak lemah
3. Terdapat insisi bedah di Jaringan Terbuka
perut 10cm.
4. Luka tertutup kasa steril
15cm dan lebar 4cm.
5. TTV Proteksi Kurang
TD: 130/90 mmHg,
N: 84x/menit,
RR: 20x/menit, Invasi Bakteri
S: 36,0 0C.
6. WBC Tgl 13 Desember
2016 Post SC
16.08x10^3/Ul. Resiko Tinggi Infeksi
NN:4.00-10.00x10^3/UL
11

2.6 Prioritas Masalah


1) Gangguan rasa nyaman (Nyeri) berhubungan dengan terputusnya kontinuitas
jaringan sekunder akibat pembedahan SC di tandai dengan: DS : Klien
mengatakan Nyeri pada perut bagian bawah bekas luka operasi Nyeri dirasakan
ketika ia berpindah posisi, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk benda tajam,
nyeri tidak menyebar ke area lainnya hanya dibagian perut bagian bawah dengan
skala nyeri 6 (0-10) nyeri sedang, nyeri yang dirasakan hilang timbul dengan
durasi kurang lebih 5 menit. DO : Pasien tampak meringis karena menahan rasa
sakit saat berpindah posisi, Pasien tampak lemah, Terdapat insisi bedah di perut
10cm, Luka tertutup kasa steril 15cm dan lebar 4cm, TTV: TD: 130/90
mmHg, N: 84x/menit, RR: 20x/menit, S: 36,0 0C.
2) Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan peningkatan perentanan tubuh terhadap
bakteri sekunder pembedahan post SC ditandai dengan: DS: Tanggal 29 Januari
2016 saya telah melakukan operasi SC. DO : Pasien tampak meringis karena
menahan rasa sakit saat berpindah posisi, Pasien tampak lemah. Terdapat insisi
bedah di perut 10cm, Luka tertutup kasa steril 15cm dan lebar 4cm, TTV:
TD: 130/90 mmHg, N: 84x/menit, RR: 20x/menit, S: 36,0 0C, WBC Tgl 12
Desember 2016 Post SC: 16.08x10^3/Ul dengan nilai normal: 4.00-
10.00x10^3/UL.
12

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Jalan beliang no 110.telp/fax, (0538)3227707 Palangka Raya
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien: Ny. R

Ruang Rawat: Cempaka C6

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan (Kriteria hasil)
1) Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan Mandiri:
(Nyeri) berhubungan keperawatan selama 2x24 1. Memungkinkan klien untuk siap
dengan terputusnya jam, gangguan Rasa Nyaman 1. Jelaskan prosedur sebelum secara mental dalam melakukan
kontinuitas jaringan : Nyeri Akut berhubungan tindakan aktivitas, dan berpartisipasi dalam
sekunder akibat dengan terputusnya 2. Bantu pasien dengan mengontrol tingkat
pembedahan SC di tandai kontinuitas jaringan sekunder tindakan pereda nyeri ketidaknyamanan.
dengan: DS : Klien akibat pembedahan SC dapat nonfarmakologi dan 2. Pendekatan dengan menggunakan
mengatakan Nyeri pada teratasi dengan kriteria: noninvasif/ manajemen relaksasi dan nonfarmakologi
perut bagian bawah bekas 1. Pasien tampak tenang dan nyeri. lainnya telah menunjukkan
luka operasi Nyeri rasa cemas berkurang. 3. Lakukan manajemen nyeri keefektifan dalam mengurangi
dirasakan ketika ia 2. Melaporkan penurunan keperawatan : nyeri
berpindah posisi, nyeri nyeri progresif (2-3) dan 1) Istirahatkan pasien pada 3. Manajemen nyeri dengan
dirasakan seperti ditusuk- penghilangan nyeri setelah saat nyeri muncul. 1) Istirahat secara fisiologis akan
tusuk benda tajam, nyeri intervensi 2) Ajarkan teknik relaksasi menurunkan kebutuhan oksigen
13

tidak menyebar ke area 3.TTV dalam batas normal pernapasan dalam pada yang diperlukan untuk
lainnya hanya dibagian 4.Pasien mampu saat nyeri muncul. memenuhi kebutuhan
perut bagian bawah dengan berpartisipasi dalam 3) Ajarkan teknik distraksi metabolisme basal.
skala nyeri 6 (0-10) nyeri aktivitas pada saat nyeri. 2) Meningkatkan asupan O2
sedang, nyeri yang 4) Ajarkan Latihan tungkai sehingga akan menurunkan
dirasakan hilang timbul 5) Lakukan manajemen nyeri sekunder dari iskemia
dengan durasi kurang lebih sentuhan. intestinal.
5 menit. DO : Pasien 6) Tinggikan ekstremitas 3) Distraksi (pengalihan
tampak meringis karena yang sakit perhatian) dapat menurunkan
menahan rasa sakit saat 4. Tingkatkan pengetahuan stimulus internal.
berpindah posisi, Pasien tentang sebab-sebab nyeri 4) Peningkatan pergerakan tubuh
tampak lemah, Terdapat dan menghubungkan berapa secara hati-hati pada
insisi bedah di perut lama nyeri akan pascaoperasi adalah untuk
10cm, Luka tertutup kasa berlangsung. memperbaiki sirkulasi,
steril 15cm dan lebar Kolaborasi: mencegah stasis vena, dan
4cm, TTV: TD: 130/90 menunjang fungsi pernapasan
mmHg, N: 84x/menit, RR: 5. Berikan obat sesuai order: yang optimal
20x/menit, S: 36,0 0C. narkotik dan analgesik non 5) Manajemen sentuhan pada saat
narkotik, NSAID. Berikan nyeri berupa sentuhan
narkotik sesuai order selama dukungan psikologis dapat
3-5 hari. membantu menurunkan nyeri.
6. Evaluasi nyeri: lokasi, 6) Meningkatkan aliran balik
karakteristik, intensitas (0- vena, mengurangi edema, dan
10). Perhatikan petunjuk mengurangi nyeri.
nyeri nonverbal 4. Pengetahuan yang akan diberikan
7. Observasi adanya keluhan membantu mengurangi nyerinya
nyeri yang tidak biasa, tiba- dan dapat membantu
tiba atau dalam, lokasi mengembangkan kepatuhan pasien
14

progresif/buruk jika hilang terhadap rencana terapeutik.


dengan analgesic. Kolaborasi
8. Observasi TTV
5. Untuk menurunkan nyeri dan
spasme otot
Mandiri:
6. Memengaruhi efektivitas
intervensi. Tingkat ansietas dapat
memengaruhi persepsi/reaksi
terhadap nyeri.
7. Dapat mengindikasikan terjadinya
komplikasi: seperti infeksi, iskemia
jaringan, sindrom kompartmen.
8. Mengidentifikasi kemajuan atau
penyimpangan dan sasaran yang
diharapkan.

2) Risiko tinggi infeksi Setelah dilakukan tindakan Mandiri:


berhubungan dengan keperawatan selama 3x24
peningkatan perentanan jam Risiko tinggi infeksi 1. Kaji adanya tanda-tanda 1. Pengkajian yang tepat tentang
tubuh terhadap bakteri berhubungan dengan penyebaran infeksi pada tanda-tanda penyebaran infeksi
sekunder pembedahan post peningkatan perentanan luka. dapat membantu menentukan
SC ditandai dengan: DS: tubuh terhadap bakteri 2. Anjurkan kepada pasien dan tindakan selanjutnya.
Tanggal 12 Desember sekunder pembedahan post keluarga untuk selalu 2. Kebersihan diri yang baik
2016 saya telah melakukan SC dapat teratasi dengan menjaga kebersihan diri merupakan salah satu cara untuk
operasi SC. DO : Pasien criteria selama perawatan. mencegah infeksi kuman.
tampak meringis karena 1. Tanda-tanda infeksi tidak 3. Lakukan perawatan luka 3. Untuk mencegah kontaminasi luka
menahan rasa sakit saat ada. secara aseptik. dan penyebaran infeksi.
15

berpindah posisi, Pasien 1) Rubor (kemerahan), 4. Anjurkan pada pasien agar 4. Diet yang tepat, latihan fisik yang
tampak lemah, Terdapat 2) Kalor (panas), menaati diet, latihan fisik, cukup dapat meningkatkan daya
insisi bedah di perut 3) Dolor (rasa sakit), pengobatan yang ditetapkan. tahan tubuh, pengobatan yang
10cm, Luka tertutup kasa 4) Tumor (pembengkaka Kolaborasi tepat, mempercepat penyembuhan
steril 15cm dan lebar n). sehingga memperkecil
4cm, TTV: TD: 130/90 5) Functio laesa 5. Kolaborasi dengan dokter kemungkinan terjadi penyebaran
mmHg, N: 84x/menit, RR: (perubahan fungsi untuk pemberian antibiotika infeksi.
0
20x/menit, S: 36,0 C, 2. Tanda-tanda vital dalam 5. Antibiotika dapat membunuh
WBC Tgl 13 Desember batas normal (S: 360C- kuman.
2016 Post SC: 37,50C)
16.08x10^3/Ul, dengan 3. Keadaan luka baik dan
nilai normal: 4.00- kadar leukosit dalam
10.00x10^3/UL batas normal
Pria: Leukosit : 4.000
11.000/ul
Wanita: Leukosit : 5.000
10.000/ul
16

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Jalan beliang no 110.telp/fax, (0538)3227707 Palangka Raya
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Pasien: Ny. R


Ruang Rawat: Cempaka C6

Hari/ Tanggal, Implementasi Evaluasi


Jam Keperawatan Keperawatan
Selasa/ Mandiri: S: Pasien mengatakan Klien mengatakan Nyeri
13 Desember 2016 pada perut bagian bawah bekas luka operasi Nyeri
08.30 WIB 1. Menjelaskan prosedur sebelum tindakan dirasakan ketika ia berpindah posisi, nyeri dirasakan
2. Membantu pasien dengan tindakan pereda nyeri seperti ditusuk-tusuk benda tajam, nyeri tidak
nonfarmakologi dan noninvasif. menyebar ke area lainnya hanya dibagian perut bagian
3. Melakukan manajemen nyeri keperawatan : bawah dengan skala nyeri 6 (0-10) nyeri sedang, nyeri
1) Mengistirahatkan pasien pada saat nyeri yang dirasakan hilang timbul dengan durasi kurang
muncul. lebih 5 menit.
2) Mengajarkan teknik relaksasi pernapasan dalam O:
pada saat nyeri muncul. 1) Pasien tampak meringis karena menahan rasa sakit
3) Mengajarkan teknik distraksi pada saat nyeri. saat berpindah posisi,
4) Mengajarkan Latihan tungkai 2) Pasien tampak lemah,
5) Melakukan manajemen sentuhan. 3) Nyeri berskala 6 (0-10) Nyeri sedang,
6) Meninggikan ekstremitas yang sakit 4) Terdapat insisi bedah di perut 10cm,
4. Meningkatkan pengetahuan tentang sebab-sebab 5) Luka tertutup kasa steril 15cm dan lebar 4cm,
nyeri dan menghubungkan berapa lama nyeri akan 6) TTV:
berlangsung. (1) TD: 110/80 mmHg,
17

Berkolaborasi: (2) N: 72x/menit,


(3) RR: 20x/menit,
5. Memberikan obat sesuai order: narkotik dan (4) S: 36,6 0C.
analgesik non narkotik, NSAID. Berikan narkotik A : Masalah diagnosa I: Gangguan rasa nyaman
sesuai order selama 3-5 hari. (Nyeri) berhubungan dengan terputusnya
6. Mengevaluasi nyeri: lokasi, karakteristik, intensitas kontinuitas jaringan sekunder akibat pembedahan
(0-10). Perhatikan petunjuk nyeri nonverbal SC belum teratasi
7. Mengobservasi adanya keluhan nyeri yang tidak
biasa, tiba-tiba atau dalam, lokasi progresif/buruk P : Lanjutkan intervensi diagnosa I no: 1, 2, 3, 4, 5,
tidka hilang dengan analgesic. 6, 7, 8
8. Mengobservasi TTV
Selasa/ Mandiri: S: Tanggal 13 Desember 2016 saya telah melakukan
13 Desember 2016 operasi SC.
09.45 WIB 1. Mengkaji adanya tanda-tanda penyebaran infeksi O :
pada luka. 1) Pasien tampak meringis karena menahan rasa
2. Menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk sakit saat berpindah posisi,
selalu menjaga kebersihan diri selama perawatan. 2) Pasien tampak lemah,
3. Melakukan perawatan luka secara aseptik. 3) Nyeri berskala 6 (0-10) Nyeri sedang,
4. Menganjurkan pada pasien agar menaati diet, 4) Terdapat insisi bedah di perut 10cm,
latihan fisik, pengobatan yang ditetapkan. 5) Luka tertutup kasa steril 15cm dan lebar
BerKolaborasi 4cm,
6) TTV:
5. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian
(1) TD: 110/80 mmHg,
antibiotika
(2) N: 72x/menit,
(3) RR: 20x/menit,
(4) S: 36,6 0C,
7) WBC Tgl 13 Desember 2016 Post SC:
16.08x10^3/Ul.
18

NN: 4.00-10.00x10^3/UL
A: Masalah diagnosa II Risiko tinggi infeksi
berhubungan dengan peningkatan perentanan
tubuh terhadap bakteri sekunder pembedahan post
SC belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi diagnosa III no: 1, 2, 3, 4, 5.
19

Vous aimerez peut-être aussi