Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KESEHATAN PREVENTIF-PROMOTIF
2010-2014
Arum Atmawikarta
Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Bappenas
SISTEMATIKA
I. Kerangka Teori
II. PHBS : Status saat ini
III. RPJMN 2010 – 2014: Promosi Kesehatan
dan Pemberdayaan Masyarakat
IV. Hasil Sementara Kajian Bappenas :
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
V. Peran IAKMI
I. KERANGKA TEORI
Determinan Derajat Kesehatan
• Interaksi antara genetika, perilaku, lingkungan fisik dan lingkungan sosial mempengaruhi
status kesehatan individu.
• Kebijakan dan program intervensi yang ditujukan untuk mengaddress faktor-faktor
tersebut dan penyediaan akses pelayanan kesehatan akan meningkatkan status
kesehatan
Faktor Yang Mempengaruhi
Status Kesehatan Individu
Community
Ac,on
Keluarga
ber-‐PHBS
Penanggulangan
Masalah
Kesehatan
Kader
melakukan
:
Dukungan
masy.
untuk
Kader
• Penyuluhan
keluarga
dan
saling
mempengaruhi
• Informasi
pelayanan
antar
keluarga
• Mengajak
masyarakat
Indonesia
No
Indikator
Sumber
(%)
1.
Pertolongan
persalinan
oleh
tenaga
77,3
Susenas,
2009
kesehatan
terlaBh
2.
Pemberian
ASI
eksklusif
anak
0-‐6
bulan
32,4
SDKI
2007
3.
Rumah
tangga
memanfaatkan
posyandu
27,3
Riskesdas
2007
4.
Penggunaan
KB
61,4
SDKI
2007
5.
Penduduk
>10
tahun
yang
kurang
dalam
48,2
Riskesdas
2007
melakukan
akBvitas
fisik
6.
Penduduk
usia
>10
tahun
yang
merokok
29,2
Riskesdas
2007
7.
Penduduk
usia
>10
tahun
yang
kurang
93,6
Riskesdas
2007
makan
buah
dan
sayur
8.
Akses
terhadap
sanitasi
layak
51,2
Susenas
2009
9.
Berperilaku
benar
dalam
hal
cuci
tangan
23,2
Riskesdas
2007
0
10
20
30
40
50
60
Papua
NTT
Gorontalo
RIAU
Sumbar
Sulbar
Malut
Lampung
Jatim
Sulut
Jateng
Babel
Kaltim
Bali
DIY
Hanya 13 dari 33 provinsi dengan pencapaian PHBS diatas rata-rata nasional
38,7%
Pola Pencarian Pengobatan, 2006-2008
Tantangan
◦ Bagaimana meningkatkan promosi kesehatan dan UKBM melalui
kerjasama lintas sektor yang didukung oleh kebijakan dan
peraturan perundangan?
Sasaran
◦ Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tingkat
rumah tangga dari 50 persen menjadi 70 persen.
Arah Kebijakan dan Strategi
Prioritas Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan
difokuskan pada :
1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita;
ALOKASI ANGGARAN
FOKUS BASELINE KEGIATAN
PRIORITAS SASARAN INDI- TARGET
NO PRIORITAS
/ KEGIATAN KATOR (Rp. Miliar)
PRIORITAS
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
7.1 Pemberdayaan Meningkatnya Persentase 50 55 60 65 70 101,3 183,8 185,8 204,9 220,0
Masyarakat dan pelaksanaan rumah
Promosi pemberdayaan tangga
Kesehatan dan promosi yang
kesehatan melaksana-
kepada kan PHBS
masyarakat
IV. HASIL SEMENTARA KAJIAN BAPPENAS :
PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Tujuan
Tersusunnya rekomendasi rumusan untuk penyempurnaan kebijakan
operasional di bidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Dukungan Kebijakan
Kondisi Operasional Daerah Perbaikan
Kebijakan Dukungan Instansi Kondisi
Promosi Teknis Promkes D Kebijakan
(Pembinaan UKBM)
Kesehatan dan A Promosi
Dukungan Sumber Daya
Pemberdayaan (Biaya, Sarana, Tenaga) E Kesehatan dan
Masyarakat Kemitraan R Pemberdayaan
sebelumnya (Kerjasama Lintas A Masyarakat
Sektor)
H
Persepsi Pemegang
Keputusan Daerah
Lokasi Kajian
Provinsi Lampung, Banten, DIY, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat
Hasil Sementara Kajian
Daftar Prioritas Masalah Provinsi Prioritas Masalah
Sumber : WHO
Rekomendasi…
• Social
Marke,ng
– Area-‐area
social
markeBng
diarahkan
untuk
meningkatkan
kesadaran
masyarakat
untuk
berperilaku
hidup
sehat
Peran
IAKMI
lanjutan…
• Health
Educa,on
– Standardisasi
insBtusi
pendidikan
kesehatan
masyarakat
– Kejelasan
kompetensi
dan
kurikulum
kesehatan
masyarakat
– Perkuatan
sistem
serBfikasi
dan
registrasi
lulusan
kesehatan
masyarakat
– Perumusan
paket-‐paket
pendidikan
kesehatan
masyarakat
untuk
mencapai
PHBS
yang
sesuai
kondisi
spesifik
masyarakat
(Bngkat
pendidikan,
bahasa,
dan
budaya)
Peran
IAKMI
lanjutan…
• Advocacy
– Dilakukan
kepada
stakeholder
kunci
dalam
pengambilan
keputusan
baik
di
pusat
maupun
di
daerah
(baik
di
jajaran
eksekuBf
maupun
legislaBf
dan
media).
– Perlu
dikembangkan
paket
advocacy
kepada
private
sector
(PPP
dan
CSR)
– Memperkuat
kerjasama
lintas
sektor
dan
lintas
program
dalam
upaya
pelayanan
kesehatan
prevenBf-‐promoBf
• Policy
Development
– Membantu
pemerintah
pusat
dalam
mengintegrasikan
upaya
kesehatan
prevenBf-‐promoBf
dalam
sistem
perencanaan
dan
penganggaran
di
pusat
:
jangka
panjang
(RPJPN),
jangka
menengah
(RPJMN),
dan
jangka
pendek
(RKP)
– Membantu
pemerintah
daerah
dalam
mengintegrasikan
upaya
kesehatan
prevenBf-‐promoBf
dalam
perencanaan
dan
penganggaran
di
daerah
:
jangka
panjang
(RPJPD),
jangka
menengah
(RPJMD),
dan
jangka
pendek
(RKPD)
Peran
IAKMI
lanjutan…