Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
T.A. 2014-2015
BAB 1
PENDAHULUAN
bentuk.
1.2 Tujuan
TINJAUAN TEORITIS
yang tiba-tiba dan bentuk kegagalan napas berat, biasanya terjadi pada
napas yang ditandai dengan hipoksemia yang jelas dan tidak dapat diatasi
2.1.2 Anatomi
dan sternum. Tulang iga dan sternum membentuk susunan sangkar dan
adalah otot yang memisahkan rongga toraks dari abdomen dan digunakan
selama inspirasi.
a. Dinding dada.
b. Dasar toraks
serta esofagus
Rongga pleura kiri dan kanan berisi paru-paru. Rongga ini dibatasi
dengan bantuan gerak dinding dada. Jaringan paru dibentuk oleh jutaan
kembali dan udara terdorong keluar. Sementara itu, karena tekanan intra
Faktor pencetus :
a. Sistemik
- Syok
- Hipotermia
- Hipertemia
c. Gangguan hematologi
- Transfusi masif
- Bypass kardiopulmonal
- Eklamsia
- Luka bakar
d. Paru-Paru
e. Non pulmonal
- Cedera kepala
- Pascakardioversi
- Pankreatitis
- Uremia
Faktor penyebab :
- Deformitas kongenital
- Laringitis akut,epiglotis
- Benda asing
- Tumor intrinsik
- Tekanan ekstrinsik
- Cedera traumatik
b. Penyakit Bronkial
- Bronkitis kronis
- Asma
- Bronkiolitis akut
c. Penyakit parenkim
- Emfisema pulmonal
- Pneumonia berat
- Cedera paru akut akibat berbagai penyebab ( sindrom napas
akut )
d. Penyakit kardiovaskular
- Vaskulitis pulmonal
- Pneumotoraks
- Efusi pleura
- Fibrotoraks
- Obesitas
- Distrofi muskular
- Polimiositis
- Batulisme
- Poliomielitis
- Sindrom guilain-barre
- Trauma medula spinalis (kuadriplegia)
- Tetanus
- Skelorosis multipel
- Trauma kepala
- Hipoksia serebral
- Cedera serebrovaskular
- Poliomielitis bulbar
AGDA. Kondisi ini dapat ditemukan pada pasien PPOK,pada pasien yang
arteri 1 2
Ph 7,35 7,45 7,35 7,45 7,35 7,45 atau
<7,35
PaO 12 14 kPa <8 kPa < 6 kPa
PaCO2 4,6 6,0 kPa 4.6 6,0 kPa >6 kPa
SaO2 95 % + <92 % <92%
Tabel ini menggambarkan kisaran yang mungkin dari analisi gas darah
arteri pada keadaan normal,gagal napas tipe 1 dan gagal napas tipe 2.
oksigenasi membaik.
b. Pemeriksaan radiografik
colaps.
2.1.7 Penatalaksanaan
yaitu (Morton,2011)
1. Pengiriman oksigen
jaringan.
2. Ventilasi mekanis
dari pasien. Alat pompa dan sirkuit mengedarkan darah, dan satu
Pengaturan posisi
a. Pengobatan
B. Sedasi
ventilasi.
C.Dukungan nutrisi
2.1.8 Komplikasi
d. Toksisitas oksigen
e. Sepsis
2.2 Konsep keperawatan
2.2.1 Pengkajian
a. Biodata
Identitas klien Meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku/bangsa,
agama, pendidikan, pekerjaan, tanggal masuk, tanggal pengkajian,
nomor register, diagnostik medik, alamat.
b. Identitas penanggung jawab
Identitas penanggung jawab ini sangat perlu untuk memudahkan
dan jadi penanggung jawab selama perawatan, data yang terkumpul
meliputi nama, umur, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan klien
dan alamat.
c. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama : keluhan yang terjadi pada pasiean ARDS
biasanya terjadi takicardi,takipnea maupun dipsnea dengan sesak napas
Riwayat kesehatan yang lalu Perlu dikaji apakah klien pernah
menderita penyakit sama atau pernah terdapat riwayat sebelumnya
d. Pemeriksaan fisik
1. Sistem pernafasan
Sesak napas
Takipnea
Penggunaan otot asesori pernapasan.
Ditemukan ronchi basah
2. Sistem Kardiovaskuler :
Takhikardia, lemah
Nyeri dada
Curah jantung menurun bisa bisa menyebabkan hipotensi
Pucat dan adanya sianosis.
Auskultasi biasanya menunjukkan bunyi jantung normal
tanpa adanya gallop atau mur kecuali ada penyakit jantung
atau mengalami trauma.
3. Sistem Persyarafan
Kebingungan atau agitasi sering muncul pada periode
hipoksia
4. Sistem Perkemihan.
Tidak ada kelainan
5.Sistem Pencernaan
Tidak ada kelainan
6. Sistem Muskuloskeletal Integumen
Kemampuan sendi terbatas.
Terdapat kelemahan.
Kulit pucat, sianosis, berkeringat.
7. Sistem Endokrin
Terjadi penurunan metabolisme.
Kelemahan.
8. Sistem Sosial / Interaksi.
ada hambatan.
9. Spiritual :
Ansietas, gelisah, bingung, pingsan
edema
7. Monitor masukan
makanan / cairan
9. Berikan diuretik
sesuai
6. Bersihkan mulut,
trakea
7. Pertahankan jalan
8. Observasi adanya
tanda tanda
hipoventilasi
Monitor vital sign
6.Ansietas b/d NOC : NIC :
Anciety control Anxiety Reduction
perubahan dalam
Setelah dilakukna 1. Gunakan pendekatan
status kesehatan.
tindakan keperawatan yang menenangkan
2. Nyatakan dengan
selamaklien
jelas harapan
kecemasan teratasi dgn
terhadap pelaku
kriteria hasil:
Klien mampu pasien
3. Jelaskan semua
mengidentifikasi
prosedur dan apa
dan
yang dirasakan
mengungkapkan
selama prosedur
gejala cemas 4. Temani pasien untuk
Mengidentifikasi,
memberikan
mengungkapkan
keamanan dan
dan menunjukkan
mengurangi takut
tehnik untuk 5. Berikan informasi
mengontol cemas faktual mengenai
Postur tubuh, ekspresi
diagnosis, tindakan
wajah, bahasa tubuh dan
prognosis
tingkat aktivitas 6. Instruksikan pada
menunjukkan pasien untuk
berkurangnya menggunakan tehnik
kecemasan. relaksasi
7. Dengarkan dengan
penuh perhatian
8. Identifikasi tingkat
kecemasan
9. Bantu pasien
mengenal situasi
yang menimbulkan
kecemasan
Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Respiratory Distress Syndrom( ARDS ) merupakan suatu bentuk dari
gagal napas akut yang ditandai dengan hipoksemia, penurunan compliance
paru, dispnea, edema pulmunal bilateral tanpa gagal jantung dengan
infiltrate yang menyebar. Dikenal juga dengan nama noncardiogenic
pulmonary edema, shock pulmonary, dll. Walaupun awalnya disebut dengan
syndrome gawat napas dewasa ( adult ) istilah akut sekarang lebih
dianjurkan karena keadaan ini tidak terbatas pada orang dewasa ( Somantri,
2009 ).
Faktor penyebab
b. Penyakit Bronkial
c. Penyakit parenkim
d. Penyakit kardiovaskular
3.2 Saran
Diharapkan seluruh perawat atau tenaga medis yang bertugas di rumah
sakit dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pasien terutama pada
gangguan system pernapasan dengan penyakit ARDS( Respiratory Distress
Syndrom )
Buat penulis atau mahsiswa yang sedang mempelajari penyakit ARDS
diharapakan mampu melakukan pengkajian - evalusai pada gangguan
system pernapasan dengan penyakit ARDS ( Respiratory Distress Syndro ).
Buat masyarakat awam diharapkan mampu mengetahui tanda dan gejala
dari penyakit ARDS( Respiratory Distress Syndrom ) supaya masyarakat
dapat lebih menjaga pola hidup dan kesehatannya.
DAFTAR PUSTAKA