Vous êtes sur la page 1sur 4

GEMPUNG BATU GINJAL LEMBAGA GERAKAN PEDULI PENDERITA BATU GINJAL

Akta Pendirian No. 25 Tanggal 7 Juni 2013


Jl. Industri 15 Ampenan, Kota Mataram 83114
Telp./Fax 0370 637650 Hp. 081 237 19880
Email : bing.gianto@gmail.com
NUSA TENGGARA BARAT

A. LATAR BELAKANG
Jumlah penderita batu ginjal di Indonesia cukup signifikan : sedangkan jumlah
penderita di RSU Mataram pada tahun 2012 adalah 400 orang. Hal ini berarti
penderita Batu Ginjal di NTB cukup signifikan dapat dimaklumi, karena air tanah
yang dikonsumsi oleh penduduk kandungan zat kapurnya cukup tinggi.
Penanganan penderita batu ginjal pada umumnya dilakukan secara
konvensional yaitu dengan jalan meminum pil/tablet atau syrup dan atau sejenisnya;
dan untuk penderita yang akut dilakukan pembenahan/operasi baik secara manual
ataupun dengan menggunakan sinar laser, diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk
operasi batu ginjal sehingga banyak penderita batu ginjal tidak mampu dan bahkan
banyak yang berhutang untuk melunasi biaya operasi tersebut.
Hal ini cukup ironis karena untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya
saja mereka harus banting tulang, untuk itu diperlukan pengobatan alternatif yang
dapat dipertanggung jawabkan melalui/dengan menggunakan herbal, yang mana
herbal tersebut merupakan bahan baku pembuat pil/tablet, sirup maupun ekstrak yang
sudah beredar dan dipergunakan sebagai obat penderita batu ginjal.
Tempuyung (soncus arvensis) adalah merupakan salah satu tanaman obat
yang sangat berkhasiat sebagai pemecah batu ginjal, pelancar air seni, mengobati
radang saluran kencing (anti urolotiasis), menurunkan darah tinggi serta dapat
menghancurkan batu empedu.
Tanaman ini dikenal sebagai herba semusim dengan tinggi tanaman dapat
mencapai 2 m, dapat tumbuh diberbagai jenis tanah dan biasa tumbuh pada tempat-
tempat sedikit terlindung, seperti ditebing, saluran air, sela-sela batu dan tumbuh
pada daerah dengan ketinggian sekitar 50 s/d 1.650 m dpl. Tempuyung sebaiknya
ditanam di tempat yang jauh dari polusi, dengan tujuan agar tanaman ini tidak
tercemar berbagai polutan karena tanaman ini akan dipergunakan sebagai obat dan
tidak membahayakan tubuh.
GEMPUNG BATU GINJAL LEMBAGA GERAKAN PEDULI PENDERITA BATU GINJAL
Akta Pendirian No. 25 Tanggal 7 Juni 2013
Jl. Industri 15 Ampenan, Kota Mataram 83114
Telp./Fax 0370 637650 Hp. 081 237 19880
Email : bing.gianto@gmail.com
NUSA TENGGARA BARAT

Prof. Sarjito (Fak. Kedokteran UGM) menggunakan tanaman tempuyungan


sebagai obat penghancur batu ginjal, dari hasil pengamatan, meminum air rebusan
daun tempuyung tidak menimbulkan efek samping, walaupun diminum dalam waktu
lama dan dalam jumlah cukup banyak dalam sehari; bahkan telah dimanfaatkan oleh
PT. Kimia Farma menjadi obat kencing batu yaitu sirup Batugin Exlixir beberapa
nama lainnya :
1. Nama Daerah
Jawa : Jombang, J. Lalakina, Galibug, Lempung, Rayana (Sunda), Tempuyung
(Jawa)
2. Nama Asing
Niu she tou (C), laitron des champs (P), sow thistle (I)
3. Nama Simplisia
Sonchi folium (daun tempuyung)
Dari beberapa tulisan dan penelitian antara lain : Prof. Sarjito (Fakultas
Kedokteran UGM), para dokter di Klinik Herbal Karyasari, B, R, A. Morryati Soedibyo
(Pakar Kecantikan Tradisional dan Pengusaha Kosmetik), Drs. Bambang Mursito,
Apt.M.Si, Giri Hardiyatmo, Fakultas Farmasi UGM, 1988; Atiek Liestyaningsih, Fak.
Farmasi UGM, 1991; dr. Setiawan Dalimatha, dan peneliti lainnya (Anonim); ternyata
tanaman tempuyungan dapat mengatasi :
1. Batu saliran kencing dan batu empedu
2. Kencing tidak lancar (Bahasa Jawa : Anyang-anyang)
3. Radang usus buntu (apendisitis), radang payudara (mastitis)
4. Menghilangkan panas dan racun
5. Kegemukan (obesitas)
6. Asam urat
7. Darah tinggi (hipertensi)
GEMPUNG BATU GINJAL LEMBAGA GERAKAN PEDULI PENDERITA BATU GINJAL
Akta Pendirian No. 25 Tanggal 7 Juni 2013
Jl. Industri 15 Ampenan, Kota Mataram 83114
Telp./Fax 0370 637650 Hp. 081 237 19880
Email : bing.gianto@gmail.com
NUSA TENGGARA BARAT
8. Disentri

9. Wasir
10. Beser mani (spermatora)
11. Pendengaran berkurang (tuli)
12. Rematik gout
13. Memar, bisul dan luka bakar
Dari sisi Farmakologis, tanaman obat ini memiliki sifat berasa pahit, dingin,
menghilangkan panas dan racun, diuretik (peluruh kencing, penghancur batu saluran
kemih dan batu empedu). Tempuyung mengandung ion-ion mineral antara lain
Laktuserol, Laktuserol, Manitol, Inositol, Silika, Kalium, Magnesium, Natrium,
Asam Fenolat, Kumarin, Flanoid serta Taraksasterol. Bagian tanaman yang
dipergunakan, efek farmakologi diperoleh dari penggunaan seluruh tanaman obat ini.
Beberapa lokasi pertamanan dan halaman Kantor di Kota Mataram dapat
dimanfaatkan menjadi Taman Tempuyungan, agar masyarakat tidak mendapat
kesulitan untuk memperoleh daun tempuyungan yang dimanfaatkan untuk mengobati
batu saluran kencing/ginjal, kencing tidak lancar, asam urat, batu empedu dan
sebagai peluruh kencing.
Apabila seluruh masyarakat Kota Mataram terbebas dari penyakit batu ginjal,
maka BPJS dapat melakukan efisiensi biaya pengobatan sehingga lebih banyak lagi
masyarakat dapat terlayani

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Mensosialisasikan manfaat tanaman herba tempuyung kepada masyarakat Nusa
Tenggara Barat
2. Untuk membagikan dan menyebarluaskan herba tanaman ini kepada masyarakat
di Indonesia pada umumnya dan di Nusa Tenggara Barat pada khususnya
GEMPUNG BATU GINJAL LEMBAGA GERAKAN PEDULI PENDERITA BATU GINJAL
Akta Pendirian No. 25 Tanggal 7 Juni 2013
Jl. Industri 15 Ampenan, Kota Mataram 83114
Telp./Fax 0370 637650 Hp. 081 237 19880
Email : bing.gianto@gmail.com
NUSA TENGGARA BARAT
dengan cuma-cuma untuk ditanam dan sekaligus dimanfaatkan untuk
menyembuhkan penderita batu ginjal dan penyakit lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Atlas tumbuhan obat Indonesia Jilid I : dr. Setiawan Dalimarta; Trubus Agriwidya,
1999.
2. Tempuyung, Budidaya dan pemanfaatan untuk obat; Jaka Sulaksana, SP,M.Si, Budhi
Santoso; TB Dadang Iskandar Jayusman, Stp; Penebar Swadaya, 2004.
3. Tempuyung tanaman penghancur batu ginjal; Ir. W. P. Winarto & Tim Karya Sari;
Agro Media Pustaka, Th. 2004.
4. Ensiklopedia tanaman obat Indonesia; dr. Abed Nego Bangun, S.H.M.H.A. Indonesia
Publishing House; Bandung : 2012.

Vous aimerez peut-être aussi