Vous êtes sur la page 1sur 5

5.

Analisis Work Factor System


Setelah dilakukan pengamatan terhadap kegiatan perakitan kipas, maka
didapatkan hasil berupa peta tangan kanan dan peta tangan kiri dari kegiatan
tersebut. Lalu hasil dari peta tangan kanan dan peta tangan kiri tersebut bisa
dilakukan analisa terhadap waktu normal yang didapatkan dari masing-masing
elemen gerakan tangan operator. Berikut adalah analisa terhadap hasil
pengamatan yang dilakukan.

5.1 Menganalisis Peta Tangan Kanan Peta Tangan Kiri


Berdasarkan dari pengamatan elemen gerakan kerja, maka dapat diperoleh
peta tangan kanan dan peta tangan kiri untuk kegiatan perakitan kipas angin. Dari
total keseluruhan elemen kerja, terdapat 25 elemen kerja unuk kegiatan perakitan
kipas angin tersebut.
Dari peta tangan kanan dan peta tangan kiri bisa disimpulkan bahwa tangan
yang lebih aktif untuk melakukan pekerjaan adalah tangan kanan. Dari 25 elemen
pekerjaan pada peta tangan kanan dan peta tangan kiri didapatkan waktu untuk
masing-masing elemen gerakan dari kegiatan perakitan kipas. Waktu yang
didapatkan diperoleh dari analisa elemen gerakan, kemudian dari pengamatan
tersebut bisa diperoleh variabel-variabel kerja yang dapat dilihat pada tabel
variabel kerja. Dan untuk waktu ditentukan juga oleh faktor-faktor kerja yang
mempengaruhi pekerjaan dari operator perakitan kipas.

5.2 Menganalisis Elemen Gerakan Kerja


Elemen pekerjaan yang didapatkan terlihat bahwa tangan kanan lebih
produktif dari pada tangan kiri. Sedangkan pada tangan kiri terdapat elemen kerja
yang bersifat tidak produktif, seperti menganggur.
Tangan kanan pada perakitan kipas lebih berperan untuk mengerjakan
pemasangan komponen-komponen kipas angin, sedangkan tangan kiri lebih
berperan untuk mengambil komponen-komponen yang dibutuhkan oleh operator.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada tangan kiri terdapat pekerjaan
yang non produktif yaitu menganggur, sehingga waktu yang diberikan untuk
elemen pekerjaan tangan kiri untuk menganggur adalah 0. Sedangkan untuk setiap
elemen pekerjaan dari tangan kanan dan tangan kiri yang bersifat melakukan
pekerjaan akan menghasilkan waktu yang bergantung pada elemen gerakan yang
dilakukan oleh tangan tersebut.

5.3 Menganalisis Waktu Normal dari Analisa Gerakan Kerja


Dari peta tangan kanan dan peta tangan kiri, maka didapatkan waktu dari
masing-masing elemen gerakan yang dilakukan oleh kedua tangan operator
tersebut. Lalu dari waktu masing-masing elemen gerakan tangan dilakukan
penjumlahan, yaitu total dari seluruh elemen gerakan tangan. Dari total waktu
tersebut maka didapatkan waktu normal untuk masing-masing tangan.
Dari 25 elemen gerakan gerakan pekerjaan yang didapatakan dari peta
tangan kanan dan peta tangan kiri, masing-masing elemennya diberikan formulasi
untuk elemen gerakannya. Formula elemen pekerjaan bergantung dari gerakan
yang dilakukan operator dan faktor-faktor yang mempengaruhi pekerjaan dari
operator tersebut. Secara keseluruhan dari gerakan pekerjaan operator, anggota
tubuh yang digunakan adalah arm, dan jari-jemari (finger). Sedangkan dari faktor
kerja yang bisa dilihat dari pekerjaan operator adalah keadaan perhentian yang
pasti dan perubahan arah gerak.

5.4 Menganalisis Waktu Normal terhadap Elemen Gerakan Kerja


Dari formula yang telah dirumuskan berdasarkan elemen gerakan yang
dilakukan operator, maka setiap formulanya dapat memberikan nilai waktu yang
diperlukan oleh operator untuk melakukan satu gerakan dengan menggunakan
tabel faktor kerja.
Untuk waktu yang paling besar berdasarkan gerakan tangan dari operator
didapatkan waktu 0,0065 menit untuk gerakan menjangkau kaki kipas yang
dilakukan oleh tangan kanan, sedangkan waktu yang paling sedikit adalah 0,0016
yang ditunjukkan untuk gerakan memegang komponen dari kipas.
Untuk tangan kiri, waktu normal yang didapatkan adalah sebesar 0,0549
menit atau selama 3,294 detik. Sedangkan untuk tangan kanan, waktu normal
yang didapatkan adalah sebesar 0,0743 menit atau sebesar 4,458 detik. Dari waktu
normal yang diperoleh dari total keseluruhan waktu per masing-masing elemen
gerakan tangan, bisa disimpulkan bahwa waktu normal untuk tangan kanan lebih
besar dari pada waktu normal untuk tangan kiri. Ini disebabkan karena operator
lebih banyak menggunakan tangan kanan untuk melakukan perakitan kipas angin
tersebut. Selain itu tangan kanan operator lebih banyak melakukan elemen
gerakan yang bersifat produktif dari pada tangan kiri. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, pada tangan kiri terdapat elemen pekerjaan menganggur.
Itu yang menyebabkan waktu normal untuk tangan kiri lebih kecil dari pada waktu
tangan kanan, karena pada pekerjaan menganggur tidak dilakukan perhitungan
untuk elemen gerakannya, atau bisa disebut pada saat menganggur tidak ada
gerakan yang dilakukan oleh tangan kiri dari operator.

5.5 Menganalisis Waktu Normal terhadap Jarak Kerja yang Dilakukan


Operator
Dari masing-masing elemen gerakan kerja, terdapat gerakan yang
dipengaruhi oleh jarak operator terhadap benda atau komponen dari kipas yang
akan dijangkau. Secara umum terdapat 2 jarak antara komponen kipas dengan
operator, yaitu 30 cm untuk komponen-komponen besar seperti bagian penutup
depan dan penutup belakang kipas serta baling-baling kipas. Sedangkan jarak 15
cm untuk komponen-komponen kipas yang berukuran kecil seperti mur, baut, dan
obeng.
Berdasarkan jarak bisa disimpulkan bahwa jarak juga mempengaruhi waktu
dari masing-masing elemen gerakan kerja. Untuk formulasi gerakan kerja dari
tabel faktor kerja, bisa disimpulkan bahwa makin jauh jarak antar komponen
dengan operator, maka waktu yang dibutuhkan untuk satu buah elemen gerakan
juga akan semakin besar. Contohnya untuk menjangkau badan kipas dengan jarak
30 cm dari operator dibutuhkan waktu sebesar 0,0065 menit, sedangkan untuk
mengambil mur dengan jarak 15 cm hanya dibutuhkan waktu sebesar 0,0047
menit.
5.6 Menganalisis Waktu Normal terhadap Faktor Kerja
Waktu untuk masing-masing elemen gerakan kerja juga dipengaruhi oleh
faktor-faktor kerja. Dalam 1 elemen gerakan kerja didalamnya terdapat unsur
faktor kerja, seperti gerakan menjangkau badan kipas diformulasikan sebagai
A12D. faktor kerja didalamnya adalah define stop dan waktu yang diperlukan
untuk gerakan tersebut adalah 0,0065 menit. Sedangkan untuk elemen gerakan
memegang kabel yang diformulasikan F1 didalam elemen gerakan kerja tersebut
tidak terdapat faktor kerja sehingga waktu yang didapatkan untuk gerakan kerja
tersebut adalah 0,0016. Dari hasil tersebut bisa disimpulkan bahwa semakin
banyak faktor kerja yang mempengaruhi pekerjaan dari operator kerja makawaktu
yang dibutuhkan untuk elemen gerakan kerja juga akan semakin besar.

5.7 Membandingkan Waktu Baku (WF, MTM, MOST)


Waktu baku yang didapatkan dari work factor adalah sebesar 7,752 detik.
Jika dibandingkan dengan metode MTM, terdapat perbedaan yang jauh. Waktu
baku MTM adalah sebesar 20,18 detik. Sedangkan untuk metode MOST,
perbedaan justru semakin besar. Waktu baku untuk metode MOST adalah 94,04.
Perbedaan yang jauh ini bisa disebabkan karena adanya kesalahan dari
pengamatan gerakan yang dilakukan oleh pengamat. Selain itu waktu baku untuk
work factor lebih kecil bisa disebabkan karena waktu yang diperhitungkan hanya
untuk gerakan operatornya saja.
6. Penutup

6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pengamatan terhadap work factor untuk kegiatan perakitan
kipas adalah sebagai berikut :
1. Elemen gerakan kerja dari operator untuk kegiatan perakitan kipas angin
sebanyak 25 elemen gerakan kerja.
2. Masing-masing elemen gerakan kerja memiliki formula untuk dilakukan
perhitungan waktu dari gerakan kerja.
3. Untuk pekerjaan menganggur tidak dilakukan perhitungan waktu karena
menganggur merupakan pekerjaan yang tidak memerlukan gerakan kerja.
4. Waktu normal untuk tangan kanan lebih besar dari tangan kiri. Untuk
tangan kanan waktu normal adalah 0,0743 menit sedangkan untuk tangan
kiri waktu normal adalah 0,0549 menit.
5. Waktu baku untuk work factor lebih kecil dari pada MTM dan MOST,
dikarenakan pada work factor hanya dihitung waktu untuk gerakan tangan
operatornya saja.

6.2 Saran
Saran untuk praktikan selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengamati gerakan sebaiknya lebih teliti lagi dalam melakukan
perhitungan waktunya.
2. Untuk elemen gerakan sebaiknya diuraikan lebih spesifik lagi agar hasil
waktu normal yang didapatkan lebih akurat.
3. Untuk perhitungan dengan menggunakan tabel faktor kerja harus dilakukan
dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan waktu dari
elemen gerakan.

Vous aimerez peut-être aussi