Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
salah satu unit evaporator yang berfungsi untuk memekatkan lindi hitam
berdensitas tinggi atau kadar solid 54-57% (Marr,2003).
Heavy Black Liquor akan mengalami proses daur ulang (Recovery) merubah
Black Liquor (Na2SO4 dan Na2CO3) menjadi White Liquor (NaOH dan Na2S).
Proses pemulihan kembali senyawa kimia tersebut terjadi di Recovery Boiler.
Recovery Boiler adalah suatu unit Boiler yang spesial digunakan untuk
memurnikan senyawa - senyawa kimia anorganik yang terkandung dalam Black
Liquor (sisa pemasakan dari Digester) dan sekaligus sebagai pembangkit steam
bertekanan tinggi (High Pressure Steam). Black Liquor hasil pemasakan
dipekatkan di dalam Vacuum Evaporator (VE) sehingga menjadi solid sekitar
70%. Setelah solid, Black Liquor tersebut lah yang di kirim ke Recovey Boiler
untuk menjadi Steam dan Smelt. (Sugiarto H, Aurora BS, Pratama S. 2009.)
Proses evaporasi yang terjadi pada umumnya titik didih suatu cairan turun
bila tekanan udara diatasnya lebih rendah 1 atm, oleh karena itu kondisi operasi
evaporator dilakukan pada tekanan vakum supaya titik didih larutan yang
diharapkan lebih rendah. Hal ini akan mengakibatkan perbedaan suhunya
menjadi lebih besar, sehingga diperoleh perpindahan panas yang besar dengan
demikian black liquor dengan padatan 13-18% dapat menjadi 68-72% dan siap
untuk dipakai menjadi bahan bakar di recovery boiler. Fungsi utama dari
evaporator adalah suatu alat penguapan atau pemekatan WBL dari kepekatan 13-
18% menjadi 68-72% WBL dari washing plant ditampung ditangki WBL,
kemudian dari tangki WBL dipompakan ke WBL flash tank liquor menjadi ke
effect #5 secara gravitasi. Didalam effect #5 black liquor disirkulasi dengan
pompa sirkulasi dan sebagian ditransfer ke effect #4. Di effect #4 black liquor
juga disirkulasikan kemudian ditransfer ke soap skimming tank untuk dilakukan
pemisahan antara liquor sangat sedikit. Jadi liquor dari effect #4 bisa langsung
ditransfer keeffect #3. Didalam effect #3 black liquor juga disirkulasikan dan
kemudian ditransfer keeffect 2B. black liquor didalam effect 2B juga
disirkulasikan dan kemudian ditransfer keeffect 2A. dengan cara yang sama black
2
3
liquor dari effect 2A ditransfer ke stripper condenser untuk memisahkan gas yang
tidak dapat terkondensasi. Black liquor dari stripper condenser kemudian
dipompa ke intermediate black liquor tank, dimana black liquor yang keluar dari
strippercondenser mempunyai kadar solid 40-50%. Black liquor inilah yang
dinamakan intermedaiteblack liquor (IBL). Di dalam proses ini kadar solid
belum tercapai maka black liquor dari stripper condenser dapat disirkulasikan
kembali ke tangki WBL. Untuk menjaga agar temperature black liquor didalam
intermediate black liquor tetap konstan maka didalam tangki IBL dipasang
heating coil dengan menggunakan LP steam sebagai pemanas. Dari tangki IBL,
black liquor kemudian dipompakan ke effect (concentrator) 1A,1B,1C, dan 1D
yang masing-masing effect mempunyai pompa sirkulasi. Dari effect 1D
kemudian dihasilkan Heavy Black Liquor (HBL) mengalir ke HBL falsh tank
untuk diatur tempeaturnya sekitar 1150C. setelah tercapai kadar 68-72%,
kemudian HBL tersebut dikirim ke tangki HBL. Inilah produk akhir dari
evaporator plant yang siap dikirim ke recovery boiler sebagai bahan bakar dan
sekaligus untuk mendaur ulang zat-zat anorganik yang terkandung dalam HBL.
Proses evaporator di evaporator plant menggunakan low pressure steam
(temperature 1500C dan tekanan 3,5 kg/cm2). Aliran steam pertama-tama masuk
ke dalam heating element effect 1A,1B,1C dan 1D. dari pemekatan liquor
dihasilkan uap air yang juga disebut vapour.Vapour dari effect IA masuk ke
effect IB, dari effect IC masuk ke effect ID. Vapour dari effect IABCD kemudian
dipakai untuk pemanasan effect 2A dan 2B kemudian dialirkan ke effect 3.
Vapour dari effect 3 sebelum masuk ke effect 4 dialirkan ke mist separator
untuk memisahkan vapour dan liquor atau partikel yang terbawa oleh vapour.
Begitu juga vapour dari effect 4 sebelum masuk ke effect 5 dilewatkam dulu
mist separator kemudian ke effect 3 dan effect 4 secara gravitasi. Vapour dari
effect 5 kemudian masuk ke surface condenser untuk dikondensasikan.
(Sibuea,2003).
3
4
4
5
atas 140oC atau biaya uap yang rendah pada tekanan sekitar 3 bar sampai 5 bar
yang dibangkitkan dari energi yang tersedia. (Bremford DJ 1999).
Evaporator five effect adalah uap dari sumber luar dikondensasikan dalam
elemen pemanas efek pertama. Suhu mendidih di mana efek pertama beroperasi
cukup tinggi sehingga air menguap dapat berfungsi sebagai media pemanas
untuk efek kedua begitu pun selanjutnya sampai ke efek lima. Uap tersebut
sehingga terbentuk kemudian dikirim ke kondensor. dari efisiensi evaporator five
effect tersendiri dapat diketahui kehematan pemakaian steam, kebutuhan steam
maka jumlah steam yang dibutuhkan dan kadar air yang dihasilkan pada setiap
efek di Evaporator five effect dapat diperoleh. Dengan demikian untuk
mengetahui kebutuhan jumlah steam yang diumpankan atau yang disuplai pada
evaporator five effect untuk mendapatkan kadar lindi hitam yang kental sebesar
68-72 % solid (Heavy Black Liquor) yang optimum dalam proses evaporatisi
lindi hitam (black liquor), Untuk membahas uraian diatas, maka penulis merasa
tertarik untuk memilih karya akhir dengan judul :
5
6