Vous êtes sur la page 1sur 7

ASPEK PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN DALAM PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

_____________________________________________________________________

Pendahuluan

Paper ini mendiskusikan pentingnya pelayanan publik dalam bidang pelayanan kesehatan terutama
pelayanan jaminan persalinan. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber
daya di bidang kesehatan, mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu dan terjangkau dan berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri
pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya. Pemerintah Indonesia berkewajiban memberikan
jaminan untuk terpenuhinya hak hidup sehat setiap warga negaranya, tanggung jawab itu termasuk
didalamnya pembiayaan kesehatan bagi seluruh warga negara. UU No.25 tahun 2009 tentang
pelayanan publik menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan termasuk golongan barang publik yang
tercantum dalam pasal 5 ayat 1 dan 2 yaitu (ayat 1) ruang lingkup pelayanan publik meliputi
pelayanan barang publik serta pelayanan administratif yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan; (ayat 2) ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi pendidikan,
pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup,
kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alam, pariwisata dan
sektor strategis lainnya. Dalam pelayanan publik perlu memperhatikan beberapa hal yang
berhubungan dengan fokus pelayanan,

Pertama, yaitu bagaimana mempersiapkan pelayanan publik yang dikehendaki atau dibutuhkan oleh
publik dan kedua yaitu bagaimana mengatakan dengan tepat kepada publik mengenai kebutuhannya,
pilihannya dan cara-cara mengaksesnya yang direncanakan dan disediakan oleh pelayan publik.
Deviasi lebih lanjut dari fokus pelayanan adalah ; menetapkan pelayanan publik yang disediakan apa
saja macamnya, memperlakukan pengguna layanan sebagai customers, berusaha memuaskan
pengguna sesuai dengan yang diinginkan, mencari cara penyampaian pelayanan yang paling baik dan
berkualitas dan menyediakan cara-cara bila pengguna pelayanan tidak ada pilihan lain (Warsito
utomo; 2001; 3). Salah satu pelayanan publik bidang kesehatan yang sedang hangat dibicarakan saat
ini adalah program Jaminan persalinan atau jampersal. Kebijakan nasional yang dilaksanakan sejak
bulan Januari 2011 hingga sekarang mengalami berbagai hambatan dalam penerapannya dilapangan.
Dana 6,2 triliun yang disiapkan oleh Kementerian Kesehatan dalam memberikan pelayanan publik
berupa persalinangratis bagi ibu bersalin diseluruh Indonesia belum terserap denganbaik. Di Kota
Bengkulu , hingga akhir Oktober 2011, dana jampersalyang dialokasikan sebesar 1,2 miliar, baru
terealisasi sebesar 59,64 jutarupiah atau baru melayani 142 persalinan (Harian Rakyat Bengkulu :
15Oktober 2011). Banyak hal yang menjadi kendala dalam aplikasipelayanan publik tersebut
dilapangan diantarnya adalah aspekperencanaan program yang terkesan kurang terencana dengan
baikdengan tujuan utama percepatan pencapaian target

MDGs ( MilleniumDevelopment Goals )

bidang kesehatan, kurangnya sosialisasi yangbagi masyarakat tentang kebijakan program jampersal,
instansipelayanan publik berupa puskesmas yang belum sepenuhnya siap,rendahnya biaya pengganti
yang diterima oleh penyedia jasa layanan jampersal dan rumitnya proses yang harus dilakukan oleh
tenagakesehatan untuk memberikan pelayanan publik berupa jampersalkarena harus melakukan
perjanjian kerjasama (PKS) terlebih dahuludengan pihak Dinas Kesehatan setempat.Oleh karena itu,
masalah aspek pelayanan publik di bidang kesehatanterutama pelayanan jaminan persalinan di
Indonesia sangat menarikuntuk dikaji lebih lanjut dan bagaimana pengaruhnya terhadappencapaian
program tersebut. Tulisan ini mencoba menjelaskanmasalah tersebut mengingat ke depan masalah
kesehatan cenderungakan menjadi prioritas pembangunan dimasa yang akan datang.Setidaknya ada
beberapa alasan terkait dengan pentingnya pelayananpublik di bidang kesehatan : (1) sektor
kesehatan merupakan salahsatu indikator penilaian Indeks Pembangunan Manusia atau HDI(

Human Development Indeks )

; (2) semakin bertambahnya jumlahpenduduk Indonesia yang ikut berkontribusi pada


semakinmeningkatnya dana yang diperlukan dalam pembiayaan sektorkesehatan dalam
pembangunan ; (3) kesehatan adalah salah satuunsur utama dalam setiap kehidupan seseorang
karena sangatmenunjang dalam aktivitas setiap manusia. Pembangunan kesehatandalam kehidupan
berbangsa sangat besar nilai investasinya terutamaterhadap sumber daya manusia ; (4) adanya
tuntutan demokratisasidari masyarakat yang menuntut pelayanan publik yang lebih baik
daripemerintah yang mengharuskan negara membuat kebijakan pelayanankesehatan yang bisa
dinikmati oleh seluruh warga negara tanpaterkecuali.Untuk membahas masalah aspek pelayanan
publik di bidangkesehatan dalam paper ini, bagian berikut ini akan membahas tentangpelayanan
publik bidang kesehatan di Indonesia ; konsep danpendekatan, selanjutnya praktik pelayanan publik
di bidang kesehatandi Indonesia, bagian berikutnya menjelaskan tentang pelayanan publikdalam
kebijakan jaminan persalinan di Indonesia dan faktor yangmempengaruhinya. Bagian akhir akan
didiskusikan tentang pelayananpublik bidang kesehatan Indonesia di masa mendatang.

Pelayanan Publik Bidang Kesehatan di Indonesia : Konsepdan Pendekatan

Sebagai salah satu unsur utama dalam setiap kehidupan seseorang,kesehatan sangat menunjang
dalam setiap aktivitas manusia.Pembangunan kesehatan dalam kehidupan berbangsa sangat
besarnilai investasinya terutama terhadap sumber daya manusia. Denganadanya penduduk suatu
bangsa yang terjaga kesehatannya denganbaik, bangsa tersebut akan memiliki sumber daya yang
manusia yanglebih optimal dalam pembangunan. Dalam Undang-undang Nomor 36tahun 2009
tentang kesehatan menjelaskan bawa pemerintahIndonesia bertanggungjawab penuh dalam
pemenuhan hak hidup sehatsetiap warga negara termasuk penduduk miskin dan tidak mampu.
Tanggung jawab pemerintah termasuk didalamnya komponenpenyediaan layanan kesehatan yang
mudah, murah dan dapat diaksesoleh seluruh masyarakat yang membutuhkan.Pelayanan publik
adalah suatu aktifitas atau serangkaian aktifitas yangbersifat tidak kasat mata yang terjadi sebagai
adanya interaksi antarakonsumen dengan karyawan atau hal lain yang disediakan olehpemberi
layanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahkonsumen atau pelanggan (Ratminto ;
2005 ; 2 dalam Fakhrurrozie :2011 : 4). Sedangkan menurut Dwiyanto (2008 ; 136)
mendefinisikanbahwa pelayanan publik sebagai serangkaian aktifitas yang dilakukanoleh birokrasi
publik untuk memenuhi kebutuhan warga pengguna,pengguna yang dimaksudkan disini adalah
warganegara yangmembutuhkan pelayanan publik seperti pembuatan KTP, akte kelahiran,sertifikat
tanah dan lainnya. Kementerian Pendayagunaan AparaturNegara yang mempunyai tugas mengatur
tentang pelayanan publik diIndonesia menjelaskan bahwa pelayanan umum adalah segala
bentukkegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahdi pusat, di daerah dan
di lingkungan Badan Usaha Milik Negara /Daerah dalam bentuk barang atau jasa, baik dalam rangka
upayapemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaanperaturan perundang-
undangan.Dalam bidang kesehatan yang juga merupakan salah satu bidang yangbanyak bersentuhan
langsung dengan masyarakat, aspek pelayananpublik menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan
karena pelayanankesehatan harus mempunyai nilai-nilai kepuasan yang terukur sehinggadapat
menjadi acuan dalam peningkatan kualitas layanan. Bidangkesehatan haruslah memberikan
pelayanan kesehatan secara cepat,tepat, ramah, dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Namunpada kenyataannya saat ini seringkali kita temukan kenyataandilapangan bahwa masyarakat
mengalami permasalahan dalammendapatkan pelayanan publik bidang kesehatan yang
merekabutuhkan. Seharusnya hal tersebut tidak terjadi jika penyedia layananpublik bidang kesehatan
memahami dengan baik konsep pelayananpublik yang bisa memberikan kepuasan bagi masyarakat
penggunalayanan kesehatan. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadappentingnya kesehatan
juga berdampak pada meningkatnya tuntutan untuk mendapatkan pelayanan publik dibidang
kesehatan yang lebihbaik.

Praktik Pelayanan Publik di Bidang Kesehatan di Indonesia

Dewasa ini, pelayanan publik oleh aparatur pemerintah masih banyakkelemahan sehingga belum
bisa memenuhi kualitas pelayanan publikyang diharapkan masyarakat. Salah satu tandanya adalah
masihbanyaknya keluhan masyarakat yang terekspos ke media massasehingga menimbulkan kesan
yang kurang baik terhadap aparaturpemerintah. Kinerja pelayanan publik saat ini cenderung
menjadiukuran kinerja pemerintahan, banyak tuntutan masyarakat yang kianmenguat agar
pelayanan publik bidang kesehatan lebih responsif ataskebutuhan masyarakat, menerapkan
manajemen yang transparan,partisipatif dan akuntabel (Bappenas ; 2011)Dalam sistem kesehatan
masyarakat di Indonesia terdapat hubungan (

relationship )

antara negara dan masyarakat yang tercermin melaluipenyelenggaraan pelayanan publik. Oleh
karena itu, pemerintahdengan kewenangan (

authorities

) yang dimiliki dapat menjadipengendali dari sumber-sumber untuk kesehatan melalui regulasi
dankebijakan yang dibuat (Gostin ; 2000 dalam Widaningrum : 2009 ;dalam Pramusinto dan
Purwanto ; 2009 ; 357). Pelayanan publik bidangkesehatan merupakan salah satu bidang terbesar
pelayanan publikyang dilakukan pemerintah setelah bidang pendidikan. Hal inidisebabkan karena
pelayanan kesehatan merupakan jenis pelayananyang bersentuhan langsung dengan masyarakat
pengguna jasa layanankesehatan. Setiap orang pasti membutuhkan pelayanan kesehatandalam
hidupnya, untuk itu pemerintah sesuai dengan amanah UUD1945 wajib menyediakan fasilitas dan
pelayanan kesehatan sesuaidengan kebutuhan masyarakat. Akses masyarakat untuk
mendapatkanpelayanan tersebut juga harus dipermudah sehingga masyarakatmendapatkan
kepuasan terhadapa pelayanan yang diberikan.Di Indonesia, pelayanan publik bidang kesehatan
sesungguhnya telahdimulai sejak masa penjajahan hingga masa pasca reformasi saat ini.Kinerja
pelayanan publik bidang kesehatan juga terus mengalamiperubahan dan peningkatan dari waktu ke
waktu beriringan denganberalihnya kekuasaan pemerintahan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
dalam amanatnya disalah satu acara di Semarang, Jawa Tengah tanggal 8 Maret 2006 mengajak
seluruh lembaga pemerintah,swasta baik di pusat maupun daerah untuk menggunakan
mottopermudahlah semua urusan dalam pelayanan publik disemua bidangpelayanan kepada
seluruh warga negara. World Bank (1993 ; dalamWidaningrum : 2009 ; dalam Pramusinto dan
Purwanto ; 2009 ; 356)mengkategorikan sektor kesehatan sebagai sektor yang unik karenakinerjanya
tidak bisa diukur secara ekonomis karena sangat saratdengan aspek sosial kemanusiaan, sektor
kesehatan masihmemerlukan peran pemerintah karena sifat barang dan jasanya sebagai

social goods.

Pelayanan Publik Dalam Kebijakan Jaminan Persalinan diIndonesia dan Faktor Yang
Mempengaruhinya

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatanmenyebutkan bahwa setiap orang


mempunyai hak yang sama dalammemperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan,
mempunyaihak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu danterjangkau dan
berhak secara mandiri dan bertanggung jawabmenentukan sendiri pelayanan kesehatan yang
diperlukan bagi dirinya.Pemerintah berkewajiban memberikan jaminan untuk terpenuhinya hakhidup
sehat setiap warga negaranya termasuk penduduk miskin dantidak mampu. Tanggung jawab
pemerintah juga termasuk dalampenyediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil bagi
seluruhwarga negara.Pencapaian tujuan Indonesia sehat juga sejalan dengan programpemerintah
untuk mempercepat pencapaian

Millenium Development Goals (MDGs).

Pada tahun 2011 ini pemerintah meluncurkan programbaru yaitu jaminan persalinan (Jampersal).
Salah satu indikator dalammengukur keberhasilan pembangunan kesehatan adalah melalui
angkakematian ibu ( AKI ) dan angka kematian bayi ( AKB ). Berdasarkansurvei demografi dan
kesehatan Indonesia ( SDKI ) tahun 2007, Angkakematian ibu adalah 228 per 100.000 kelahiran
hidup, angka kematianbayi ( AKB ) 34 per 1000 kelahiran hidup. Target yang harus dicapaipada tahun
2015 berdasarkan kesepakatan

Millenium Development Golas (MDGs 2000)

adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi102/ 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian
bayi menurunmenjadi 23 per 1000 kelahiran hidup. (Kementerian Kesehatan : 2011 :2).Berbagai
upaya telah dilakukan pemerintah untuk menurunkan AKI danAKB di Indonesia yang diarahkan dalam
peningkatan kualitas pelayanankesehatan. Terutama pelayanan kesehatan ibu hamil,
pelayanankesehatan bayi dan balita seperti program jaminan persalinan yang diluncurkan sejak
tahun 2011. Upaya penurunan AKI tidak bisa lagidilakukan dengan cara yang biasa, pemerintah
memerlukan upaya-upaya inovasi dan meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor untukmencapai
target penurunan AKI dan pencapaian target MDGs. Salahsatu upaya yang dilakukan pemerintah
adalah perlunya meningkatkanakses masyarakat terhadap persalinan yang sehat dengan
caramemberikan kemudahan pembiayaan kepada seluruh ibu hamil yangbelum memiliki jaminan
persalinan. Jaminan persalinan ini diberikankepada semua ibu hamil agar dapat mengakses
pemeriksaanpersalinan , pertolongan persalinan, pemeriksaan nifas dalan pelayanankeluarga
berencana oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatansehingga pada gilirannya dapat menekan
angka kematian ibu dan bayi(Kementerian Kesehatan RI : 2011 : 4)Program Jaminan persalinan
(jampersal) adalah program kementeriankesehatan RI di luncurkan sejak tahun 2011 yaitu jaminan
pembiayaan program jaminan persalinan gratis bagi seluruh warga negaraIndonesia. Namun,
besarnya anggaran program jampersal tersebuttidak dikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan
publik jaminanpersalinan bagi warga negara. Banyak warga negara mengalamihambatan untuk
mendapatkan akses jampersal tersebut.

Kedua

, pemerintah diharapkan dapat memperbaiki sistem pelayananpublik di bidang kesehatan. Pelayanan


publik bidang kesehatan haruslebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Tujuan
utamapelayanan publik adalah memenuhi kebutuhan warga pengguna agardapat memperoleh
pelayanan yang diinginkan dan memuaskan,penyedia layanan harus mampu mengidentifikasi
kebutuhan dankeinginan warga penggunan untuk kemudian memberikan pelayanansesuai dengan
keinginan dan kebutuhan warga tersebut (AgusDwiyanto ; 2008 ; 149). Dalam pelayanan publik
jaminan persalinan,sumber daya manusia kesehatan diharapkan lebih memberikanpelayanan publik
yang baik kepada warga negara yang akanmemanfaatkan pelayanan publik jampersal, warga negara
harus bisamengakses layanan tersebut disemua fasilitas kesehatan milikpemerintah.

Ketiga

, pemerintah diharapkan lebih tegas dalam penegakan aturandalam pelayanan publik bidang
kesehatan baik aturan dalam sistempelayanan kesehatan maupun pemberian sangsi bagi
aparaturpemerintah yang tidak memberikan pelayanan publik yang baik bagiwarga negara. Dalam hal
pelayanan publik jampersal, pemerintah bisasaja membuat kontrak pelayanan publik yang isinya
mengakomodasipelayanan apa saja yang bisa diperoleh masyarakat dan standarpelayanan yang
harus dilakukan oleh aparatur pemerintah. Hal sepertiini sesuai dengan model yang diterapkan oleh
Osborne dan Plastrik(1997 ; dalam Agus Dwiyanto ; 2008 ; 153) yang mengatakan bahwaagar
pelayanan publik lebih responsif diperlukan kontrak pelayanan (

citizens charter

) yaitu standar pelayanan yang ditetapkan berdasarkanaspirasi pelanggan dan birokrasi berjanji untuk
memenuhinya.

Catatan Penutup

Berdasarkan diskusi di atas, ada beberapa poin penting yang bisadisimpulkan dalam paper ini.

Pertama

, pelayanan publik bidangkesehatan merupakan salah satu elemen penting dalam pelayananpublik
pemerintah. Kesehatan sebagai sesuatu yang selalu menjadikebutuhan bagi semua warga negara.
Oleh karena itu pemerintahberkewajiban memberikan pelayanan publik bidang kesehatan yangbaik
bagi warga negara.

Kedua,
pelayanan publik bidang kesehatanyaitu jaminan persalinan yang terjadi di Indonesia saat ini
belummemenuhi standar pelayanan publik yang baik, akses masyarakatuntuk mendapatkan manfaat
pelayanan jaminan persalinan masihsangat terbatas, masyarakat belum bisa mendapatkan pelayanan
jaminan persalinan disemua fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatanpemerintah dikarenakan belum
semua fasiltas atau tenaga kesehatan tersebut membuka layanan jaminan persalinan yang
seharusnya sudahmenjadi kewajiban dalam pemenuhan hak warga negara dalam bidangkesehatan.

Ketiga

, pelayanan publik jaminan persalinan belummenerapkan prinsip responsivitas terhadap kebutuhan


masyarakat.Seharusnya masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan pelayananpublik jaminan
persalinan tanpa harus dibebani dengan persyaratanyang sangat banyak karena program jaminan
persalinan merupakanprogram nasional yang dilksanakan diseluruh Indonesia.Untuk itu, pelayanan
publik jaminan persalinan seharusnya bisa lebihdiprioritaskan untuk menjadi lebih baik lagi sehingga
askes setiapwarga negara untuk mendapatkan manfaat dari layanan kesehatan inimenjadi lebih
mudah dan tidak mengalami hambatan. Jika semua iniberhasil diperbaiki, pemerintah juga akan
mendapatkan keuntungankarena tingkat keberhasilan program jaminan persalinan menjadi
lebihtinggi sesuai dengan harapan pemrintah untuk menurunkan angkakematian ibu melahirkan dan
tujuan

MDGs

bidang kesehatan bisatercapai pada tahun 2015.

Daftar Pustaka

Buku Sumber

Arum Atmawikarta, 2004 Investasi Kesehatan Untuk Pembangunan Ekonomi Direktorat Kesehatan
dan Gizi Masyarakat, BAPPENAS RI, JakartaAzwar, Azrul, 1996, Pengantar Administrasi Kesehatan ,
Edisi ketiga, PenerbitBinarupa Aksara, JakartaBAPPENAS RI, 2009, Laporan Perkembangan
Pencapaian TujuanPembangunan Millenium Indonesia , Penerbit BAPPENAS RI, JakartaDwiyanto
Agus, 2008. Mewujudkan Good Governace Melalui PelayananPublik Gadjah Mada University
Press, YogyakartaDinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah, 2011 Laporan BulananPelaksanaan
Program Jaminan Persalinan Bagian KIA Dinkes KabupatenBengkulu Tengah, BengkuluFakhrurrozie,
Muhammad, 2011. Aplikasi Pelayanan Publik di Puskesmas Puskesmas Sungkai, Kabupaten Banjar,
Propinsi Kalimantan Selatan2011

Aspek Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Dalam Pelayanan Jaminan Persalinan diIndonesia Written
By H. Kurniawan Arianto, SKM

13Kementerian Kesehatan RI, 2011 Alokasi Anggaran Kesehatan 2011 JakartaRetnandari, Nunuk
Dwi, 2011. Mengenal Ilmu Ekonomi, Sebagai DasarPengambilan Kebijakan Publik,
YogyakartaUtomo, Warsito, 2001. Kumpulan Tulisan dan Bahan Seminar PenerbitMagister
Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada, YogyakartaWidaningrum, Ambar ( Editor Pramusinto,
Agus, et.al ), 2009. ReformasiBirokrasi, Kepemimpinan dan Pelayanan Publik : Kajian
TentangPelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia Penerbit Gava Media, YogyakartaWidaningrum,
Ambar ( Editor Kumorotomo, Wahyudi, et.al ), 2009. Reformasi Aparatur Negara : Ditinjau Kembali
Penerbit Gava Media, Yogyakarta

Peraturan Perundang-undangan

Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatanUndang-undang Nomor 40 tahun 2004


tentang sistem jaminan sosial nasionalUndang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan
publik

Website :

www.depkes.go.id

, diakses tanggal 11 Nopember 2011

www.kompas.com

, di akses tanggal 4 Nopember 2011

www.rakyatbengkulu.com

, di akses tanggal 3 Nopember 2011www.belanegara.com, diakses tanggal 11 Nopember 2011

Vous aimerez peut-être aussi