Vous êtes sur la page 1sur 6

JUDUL : ASETALDEHID

NAMA : M Frilando Rizky Akbar


NIM : 03031381419136
KAMPUS PALEMBANG
Asetaldehida, atau menurut nama sistematisnya etanal, adalah sebuah senyawa
organik dari kelompok aldehida, dengan rumus kimia CH3 CHO atau MeCHO. Senyawa ini
merupakan cairan mudah terbakar dengan bau buah-buahan. Asetaldehida terdapat dalam
buah-buahan dan kopi yang sudah matang, dan roti segar. Senyawa ini dihasilkan oleh
tumbuhan dalam metabolisme normalnya. Asetaldehida juga merupakan zat antara dalam
produksi asam asetat, beberapa ester, dan zat-zat kimia lainnya.
Asetaldehida merupakan bahan yang mempunyai kegunaan yang sangat luas
dalam industri kimia. Produk ini digunakan dalam industri kimia sebagai bahan intermediate
untuk menghasilkan bahan kimia yang lain, antara lain sebagai bahan baku pembuatan asam
asetat, n-butanol, 2-hexyl ethanol, pentaerythrytol, trimethyrolpropane, pyridine, pericetic
acid,cratonaldehyde, asetat anhidrid, chloral, 1,3-buthylene glycol,asam laktat.

Kegunaan Produk
Secara tradisional, asetaldehida terutama digunakan sebagai pendahulu untuk asam
asetat. Aplikasi ini telah menurun karena asam asetat dibuat lebih efisien dari metanol oleh
Monsanto dan Cativa proses.Dalam hal reaksi kondensasi asetaldehida adalah prekursor yang
penting untuk piridina derivatif, pentaeritritol, dan krotonaldehida secara. Urea dan
asetaldehida menggabungkan untuk memberikan berguna resin. Anhidrida asetat bereaksi
dengan asetaldehida untuk memberikan ethylidene diacetate, prekursor vinil asetat, yang
digunakan untuk menghasilkan Polivinil asetat.
Asetaldehida merupakan produk antara yang banyak digunakan untuk memproduksi
produk turunannya, antara lain:
1. Bahan baku pembuatan asam asetat
2. Bahan baku pembuatan n-butanol
3. Bahan baku pembuatan 2-hexyl ethanol
4. Bahan baku pembuatan pentaerythrytol
5. Bahan baku pembuatan trimethyrolpropane
6. Bahan baku pembuatan pyridine
7. Bahan baku pembuatan pericetic acid
8. Bahan baku pembuatan cratonaldehyde
9. Bahan baku pembuatan asetat anhidrid
10. Bahan baku pembuatan chloral
11. Bahan baku pembuatan 1,3-buthylene glycol,
12. Bahan baku pembuatan asam laktat.
Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku dan produk
A. Bahan Baku
1. Etanol
a. Sifat fisis
Rumus molekul : C2H5OH
Flammable (mudah terbakar)
Tidak berwarna (jernih)
Berat molekul : 46,07
Titik didih(1 atm), C : 78,32
Suhu kritis, C :243.1
Tekanan kritis,atm :63.1
Density kritis,gr/cm3 :0.7893
Panas penguapan,kj/kg : 839328,717
Panas pembentukan,kj/kg :-270710,708
Kapasitas panas (Cp),kj/kg K : 0,579
Viskositas pada 20C, N.s/m2 : 1,17

b. Sifat kimia
Atom hidrogen dari hidroxyl group dapat diganti dengan metal aktif membentuk
methal ethoxide.
Reaksi: 2C2H5OH + 2M 2C2H5OM +H2
Misal reaksi antar alkohol dengan NaOH
C2H5OH + 2NaOH C2H5ONa +H2O
Sodium ethoxide
Beradisi dengan asetilen membentuk ethyl vinil ether
Reaksi : C2H5OH + HC=CH C2H5OCH=CH2
Bereaksi dengan asam organik dan asam anorganik membentuk ester
Reaksi : C2H5OH + H2SOa C2H5OSO3H +H2O
Ethyl alkohol dapat langsung membentuk ethyl asetat dengan melalui acetaldehyde
kemudian dikondensasikan
Reaksi : CH3CH2OH CH3CHO + H2
2 CH3CHO CH3COOCH2 CH3
Dehidrogenasi ethyl alkohol membentuk acetaldehyde
Reaksi : CH3CH2OH CH3CHO + H2

B. Produk
1. Asetaldehida
a. Sifat Fisis
Rumus molekul : CH3CHO
Berat molekul : 44
Titik didih (1 atm),C : 20,16
Titik lebur,C : -123,5
Density cair, gr/cm3 : 0,778
Panas peleburan, kj/kg : 71129,552
Panas penguapan, kj/kg : 581588,692
Suhu kritis, K : 461,0
Tekanan kritis, atm : 63,22

b. Sifat Kimia
Asetaldehida adalah senyawa yang sangat reaktif, yang secara umum dipakai pada
bidang manufaktur. Reaksi oksidasi, reduksi, kondensasi, polimerisasi dan adisi adalah
contoh-contoh reaksi kereaktifannya.
Oksidasi
Oksidasi acetaldehyde fase cair dengan udara (oksigen) merupakan reaksi yang
penting dalam industri. Kebanyakan asam asetat banyak diproduksi melalui cairan ini. Reaksi
oksidasi adalah reaksi rantai dimana asam perasetat dihasilkan dan kemudian bereaksi dengan
asetaldehida untuk menghasilkan asam asetat melalui monoperasetat (AMP).
Reaksi :
CH3CHO + O2 CH3COOH
CH3COOH +CH3CHO AMP
AMP 2CH3COOH
Reduksi
Reduksi terhadap gugus karbonil (C=0) menjadi alcohol mudah terjadi. Banyak jenis
katalis yang mungkin digunakan, diantaranya platina dan asam kloropfatinat atau dari
ammonium kloropfatinat, raney nikel, palladina.
Reaksi Kondensasi
Larutan basa encer menyebabkan asetaldehida mengalami aldol kondensasi menjadi
asetadol. Aldol kondensasi adalah reaksi yang sangat umum clan acetaldehyde.
Reaksi : 2CH3CHO + OH CH3CHOHCH2CHO
Asetakiol adalah intermediate penting dalam pembuatan butyraldehyde dan 1-3
butanol melalui asetaldehida dan juga dalam pembuatan 1,3-butanediol. Juga reaksi yang
penting adalah aldol acetaldehyde dengan formaldehid berlebihan yang merupakan bagian
dari pembuatan pentarythritol C(CH20H)4 secara komersial.
Polimerisasi
Sedikit asam mineral akan mengkatalisasi rimetrisasi aldehida menjadi garaidehid
pada suhu ruang. Jika asetaldehida dititrasi dengan HCl kering pada suhu rendah tetiamer,
metacetaldehyde atau metaldehid akan terbentuk. Kemudian akan berubah kembali menjadi
acetaldehyde dan paraldehid dengan membiarkannya pada 60-65C selama beberapa hari.
Peristiwa ini dinamakan depolimerisasi. Depolimerisasi akan sempuna dengan pemanasan
pada tabung seal.
Reaksi Adisi
Meskipun sedikit acetaldehyde (kecuali cloral dan halogenased aldehid yang lain)
yang membentuk hidrat yang dapat diisolasikan, suatu larutan encer acetaldehyde
mengandung hidrat acetaldehyde (gem-diol) dalam keseimbangannya.
Reaksi : CH3CHO + H20 CH3CH(OC2H5)
Dengan cara yang sama acetaldehyde sedikit terbentuk dan reaksi dengan g1ycol dan dengan
senyawa polihidraksi yang lain. Reaksi adisi merkaptal terhadap acetaldehyde akan
membentuk merkaptal (CH3CHCSR)2 dimana suffat analog dengan asefial juga dibuat
dengan mereaksikan acetaldehyde, dengan alkohol pada fase uap tanpa katalis.

Tinjauan Proses secara Umum


Reaksi pembentukan asetaldehida salah satunya adalah reaksi dehidrogenasi dimana
gugus H dilepaskan dalam bentuk gas H2 dari ikatan dalam etanol (C2H5OH) sehingga
didapat produk yang relatif lebih reaktif berupa asetaldehida dengan rumus molekus C2H4O.
Asetaldehida secara komersial dibuat dengan dehidrogenasi fase uap etanol.
Reaksi:
260 - 290C
C2H5OH(g) CH3CHO(g) + H2 Hr = 15 kkal/kmol
Etanol diuapkan dan direaksikan diatas katalis chrom clan tembaga pada tekanan
atmosfer dan suhu 260 - 290C. Konversi 50 %. Pada suhu tersebut kondisi reaktan adalah
fase gas maka digunakan reaktor jenis Fixed Bed multitube. Pada reaksi ini digunakan bahan
baku etanol yang banyak terdapat dipasaran berupa etanol dengan kadar minimal 95 % yaitu
etanol yang diproduksi dari pabrik-pabrik yang ada di imdonesia.

Vous aimerez peut-être aussi