Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 4:
1. Noviana Jalom
2. Novitasari
3. Rahma Yunita
BAB I
PENDAHULUAN
Perekonomian Indonesia ditinjau dari sudut pandang makro bukan hanya dipengaruhi
oleh perekonomian yang terjadi di dalam negeri namun juga perekonomian di Negara-Negara
maju serta Negara tujuan ekspor, menyebabkan dinamika yang terjadi dalam perekonomian
global dapat mempengaruhi perekonomian domestik. Terjadinya keseimbangan pasar keuangan
nasional dengan pasar keuangan internasional, memberi tantangan tersendiri bagi keseimbangan
eksternal perekonomian Indonesia. Ruang lingkup perekonomian dari ekonomi makro lebih
luas cakupannya seperti tingkat suku bunga, inflasi dan nilai tukar rupiah adalah unsur-unsur
yang berpengaruh di dalam permintaan agregat yang meliputi konsumsi privat, investasi,
pengeluaran pemerintah, ekspor dan impor. Dengan semakin membaiknya ketiga variabel
tersebut, maka permintaan agregat juga akan mengalami perbaikan. Selain permintaan agregat
juga terdapat penawaran agregat yaitu pasar tenaga kerja dan teknologi atau IPTEK. Agregat
demand dan agregat supply masing-masing memiliki jatah 50% dalam agregat perekonomian
Indonesia, sehingga penanganannya harus seimbang agar perekonomian nasional dapat
berkembang seusai dengan keinginan pemerintah agar masyarakat sejahtera.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan analisis keseimbangan ?
2. Apakah yang dimaksud dengan arus keseimbangan perekonomian?
3. Apakah yang dimaksud dengan model keseimbangan klasik ?
4. Apakah yang dimaksud dengan model keseimbangan keynesian ?
5. Apakah yang dimaksud dengan model sintesi klasik-keynesian ?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan analisis keseimbangan.
2. Untuk mengetahui apa itu arus keseimbangan perekonomian?
3. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan model keseimbangan klasik.
4. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan model keseimbangan klasik.
5. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan model sintesi klasik-keynesian.
BAB II
PEMBAHASAN
Yang dimaksud dengan analisis keseimbangan adalah analisis makro ekonomi tentang
terbentuknya harga dan jumlah output berdasarkan asumsi bahwa di setiap pasar ( barang dan
jasa, tenaga kerja, dan uang ) permintaan telah sama dengan penawaran, sehingga permintaan
agregat telah sama dengan penawaran agregat.
Bagian bawah menunjukkan aliran faktor produksi yang berasal dari rumah tangga
digunakan perusahaan dalam kegiatan produksi dengan memberikan imbalan yang menjadi
pendapatan bagi rumah tangga. Bagian atas menunjukkan aliran barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan yang akan dikonsumsi rumah tangga. Untuk itu, rumah tangga akan
membayar perusahaan atas barang dan jasa yang dikonsumsi tersebut. Namun jika rumah
tangga membelanjakan semua pendapatannya maka perekonomian akan seimbang karena
antara pengeluaran dan pendapatan sama. Jika sektor rumah tangga memutuskan untuk
menabung sebagian pendapatannya, maka keseimbangan akan terjadi jika lembaga keuangan
menyalurkan tabungan ke perusahaan dalam bentuk investasi.
Perekonomian tiga sektor merupakan perekonomian makro yang hanya melibatkan tiga
sektor ekonomi (pendekatan pengeluaran) yaitu sektor rumah tangga, perusahaan, dan
pemerintah. Pengeluaran sektor rumah tangga disebut pengeluaran konsumsi, sektor perusahaan
disebut pengeluaran investasi, dan sektor pemerintah disebut pengeluaran pemerintah.
Pada perekonomian tiga sektor, rumah tangga tidak hanya menggunakan pendapatan
untuk konsumsi dan menabung tetapi juga membayar pajak kepada pemerintah. Keseimbangan
perekonomian akan terjadi jika investasi ditambah pengeluaran pemerintah sama besarnya
dengan tabungan ditambah dengan pajak.
2.3 Model Keseimbangan Klasik
1) Karakteristik Analisis Keseimbangan Klasik
Karakteristik analisis keseimbangan Klasik dapat dilihat dari beberapa aspek :
asumsi-asumsi, fondasi makronya, fokus perhatian pada sisi penawaran dan dimensi
waktu.
2) Asumsi-Asumsi
Dua asumsi paling penting dari model Klasik, adalah: Pertama, perekonomian
tersusun dari pasar-pasar yang berstruktur persaingan sempurna, Kedua, uang bersifat
netral. Konsekuensi dari asumsi tersebut adalah harga bersifat fleksibel, dalam arti
mampu melakukan penyesuaian seketika itu juga. Dengan demikian pasar akan
senantiasa berada dalam keseimbangan.
3) Pentingnya Fondasi Analisis Keseimbangan Makro
Analisis keseimbangan makro Klasik merupakan pengembangan lebih lanjut dari
analisis keseimbangan mikro. Perekonomian secara makro akan berada dalam
keseimbangan jika individu-individu (konsumen dan produsen ) telah berada dalam
keseimbangan. Artinya, setiap konsumen telah mencapai kepuasan/kegunaan
maksimum, sedangkan setiap produsen telah mencapai laba maksimum.
4) Pentingnya Analisis Sisi Penawaran
Model keseimbangan Klasik lebih memfokuskan perhatian pada analisis sisi
penawaran.Pentingnya analisis sisi penawaran dapat dimaklumi bila melihat situasi dan
kondisi masyarakat Barat (abad ke-18), pada saat ilmu ekonomi modern mulai
berkembang. Pada waktu itu masyarakat Barat baru dalam tahap awal perkembangan.
Teknologi belum begitu maju, perekonoian masih berada dalam tahap pemenuhan
sendiri. Tingkat penggunaan uang dalam perekonomian juga masih sangat rendah.
Mereka juga hidup dialam yang relatif keras dan pelit dimana kegiatan pertanian tidak
dapat dilakukan sepanjang tahun. Karena itu yang menjadi masalah adalah bagaimana
mengusahakan agar alam dapat menghasilkan lebih banyak dan lebih baik. Itulah
sebabnya sisi penawaran sangat perlu diperhatikan
5) Analisis Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Perbedaan dimensi waktu analisis dalam model keseimbangan Klasik juga
mencakup pengertian kronologis. Analisis jangka pendek umumnya berdimensi waktu
<5 tahun. Dalam jangka panjang semua input bersifat variabel. Sementara itu dilihat dari
sisi penawaran, dalam jangka panjang perekonomian dianggap berada dalam kondisi
dimanfaatkan / dikaryakan secara penuh. Yang dimaksud dengan kondisi ini adalah
kondisi dimana faktor-faktor produksi yang ada, terutama barang modal dan tenaga
kerja, tingkat pemanfaatannya >96%.
Y = f(K,L)
dimana:
Y=output atau prodiksi agregat (PDB)
K=stok barang modal
L= tenaga kerja
Dalam jangka pendek stok barang modal dianggap tetap, sehingga fungsi
produksi menjadi:
Y =f(k,L)
dimana:
k= stok barang modal dengan jumlah konstan
Karena itu tingkat produksi agregat semata-mata ditentukan oleh jumlah tenaga
kerja yang digunakan:
Y=f(L)
C. Netralitas Uang
Netralitas uang mempunyai makna bahwa uang tidak dapat mempengaruhi
tingkat output. Uang hanya akan memengaruhi permintaan agregat. Penambahan jumlah
uang beredar akan meningkatkan permintaan agregat. Pandangan tersebut adalah
konsekuensi dari dua asumsi teori ekonomi Klasik, yaitu fungsi uang hanya sebagai alat
tukar dan pasar akan selalu berada dalam keseimbangan dimana perekonomian
berproduksi pada tingkat full employment.
2.4 Model Keseimbangan Keynesian
Model keseimbangan Keynesian disusun berdasarkan salah satu penafsiran
terhadap ide-ide Keynes yang termuat dalam bukunya, The General theory of
Employment, Interest, and Money, yang kemudian dikenal sebagai The General Theory.
Pembahasan model keseimbangan Keynes diperlukan karena ada dua alasan:
a) Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang perilaku ekonomi makro memang
sebaiknya kita berangkat dari asumsi bahwa pasar dapat berada dalam
keseimbangan.
b) Kita dapat lebih mudah melakukan pembandingan antara analsis Klasik dengan
Keynesian. Ini akan sangat membantu Anda dalam mengikuti uraian analisis
keseimbangan yang dibangun berdasarkan kombinasi pemikiran Klasik-
Keynesian.
Y= C+S
Dimana:
Y= PDB
C= konsumsi rumah tangga
S= tabungan
Contoh Kasus 1:
Fungsi investasi otonomus berubah menjadi Io = 250, sehingga pengeluaran
agregat juga berubah menjadi:
AE1 = C+I1=100+0,8Y*+250
= 350+0,8Y*
Contoh Kasus 2
Misalkan pengeluaran pemerintah adalah G =300, maka pengeluaran agregat
menjadi:
AE = C+ I+ G
= 100+0,8Y* + 200 + 300 = 600 + 0,8Y*
Y* = AE = 600 + 0,8Y*
Y*-0,8Y* = 600
0,2Y* = 600
Y* = 3.000
Pada tingakat keseimbangan besarnya C = 100 + 0,8(3.000) = 2.500,
Sedangkan Io = 200 dan Go = 300.
AE = C+I+G+(X-M)=C+I+G+NX
= Co+By+Io+Go+(Xo-Mo)
= 100+0,8Y+200+300+(75-25)=100+0,8Y+200+300+50
=650+0,8Y
Output keseimbangan (Y*):
Y*=AE=650-0,8Y*
Y*-0,8Y*=650
0,2Y*=650
Y*= 3.250
3.1 Kesimpulan
Analisis keseimbangan berperan penting dalam pemantauan perkembangan
perekonomian suatu negara. Tanpa ada nya sistem analisis dalam perekonomian, maka
keseimbangan pasar dan arus ekonomi tidak akan berjalan dengan lancar. Selain itu, masyarakat
akan merasakan kerugian atas apa yang dihasilkan pemerintah terhadap perekonomian bilamana
keseimbangan pasar tidak berjalan dengan baik.
Pengertian dari analisis keseimbangan adalah adalah analisis makroekonomi tentang
terbentuknya harga dan jumlah output berdasarkan asumsi bahwa di setiap pasar ( barang dan
jasa, tenaga kerja, dan uang ) permintaan telah sama dengan penawaran, sehingga permintaan
agregat telah sama dengan penawaran agregat. Dari sini bisa terlihat asumsi pasar terhadap
keseimbangan perekonomian. Terbentuknya harga di pasaran diketahui dari analisis yang di
buat pemerintah atas keseimbangan penawaran dan permintaan
3.2 Saran
Adapun saran dari penulis adalah sebaiknya dalam matakuliah pengantar ilmu ekonomi
tidak hanya mahasiswa saja yang persentase ,tetapi alangkah bagusnya dosen mata kuliah juga
menjelaskan tentang materi yang dikuliahkan ,mengingat biasanya dalam persentase masih ada
beberapa mahasiswa yang tidak mengerti dengan materi yang dipersentasekan.
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmu-blogku.blogspot.com/2012/04/analisis-keseimbangan-model-klasik.html
diakses tanggal : 22 September 2013
http://ips-mrwindu.blogspot.com/2009/04/pelaku-ekonomi.html
diakses tanggal : 22 September 2013
Pratama Rahardja,Mandala Manurung.Pengantar Ilmu Ekonomi.Jakarta, 2002.