Vous êtes sur la page 1sur 2

Ada beberapa teori yang telah diajukan untuk menjelaskan bagaimana samudra di Bumi

terbentuk:

a. Pendinginan Bumi purba hingga ke titik ketika komponen volatil yang terlepas ke atmosfer
mencapai tekanan tertentu yang memungkinkan penstabilan dan pemertahanan air.
b. Komet, objek trans-Neptunus, atau meteorit (protoplanet) yang kaya akan air menubruk Bumi.
Pengukuran rasio isotop hidrogen deuterium dan protium menunjukkan peran asteroid karena
kemiripannya dengan persentase ketidakmurnian dalam kondrit yang kaya akan karbon di
samudra Bumi, sementara pengukuran terhadap konsentrasi isotop di komet dan objek trans-
Neptunus tidak terlalu mirip dengan yang di Bumi.
c. Secara biokimia melalui mineralisasi dan fotosintesis
d. Perembesan air yang disimpan di mineral hidrat di bebatuan Bumi secara perlahan.
e. Fotolisis: radiasi dapat mengurai ikatan kimia di permukaan.
Keberadaan air di muka bumi bukan terjadi secara instan, melainkan memerlukan
proses yang cukup lama. Karena banyak ilmuan yang yakin bahwa bumi pada awalnya adalah
tandus dan kering. Sekitar 4,1 miliar tahun hingga 3,8 milyar tahun yang lalu, merupakan
periode di mana bumi dihujani komet, asteroid, dan protoplanet. Komet dan asteroid yang
tertutup lapisan es diperkirakan telah membawa air ke bumi yang kemudian menjadi lautan dan
samudra. Komet dan asteroid tersebut ketika menabrak bumi itu ternyata pecah saat memasuki
lapisan atmosfer bumi dan kemudian menjadi partikel-partiklel uap air yang megambang di
udara (awan), kemudian turun sebagai hujan. Proses ini berlangsung lebih dari 3,8 milyar tahun
yang lalu.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukan adanya beberapa faktor penting yang
berkonstribusi dalam pembentukan samudra dan lautan yang menjadi asal usul keberadaan air
di bumi. Pertama adalah adanya peristiwa mendinginnya permukaan bumi pada zaman purba
hingga pada titik dimana komponen-komponen volatile yang dilepaskan dalam bentuk gas
tertahan di atmosfer yang memiliki tekanan yang cukup untuk menstabilkan dan menyimpan
air. Kedua adalah adanya kemungikan objek-objek trans neptunus yang ikut menabrak bumi
seperti peristiwa komet dan asteroid di atas. Ketiga yaitu adanya proses biokimiawi melalui
mineralisasi dan fotosintesis. Dan yang keempat yaitu adanya proses bocornya bebatuan bumi
yang memiliki kandungan hydro-mineral.

Setelah air terbentuk di permukaan bumi, lalu air tersebut mengalami siklus air yang
bertujuan untuk menyeimbangkan kuanitas air di beberapa wilayah di permukaan bumi.

Vous aimerez peut-être aussi