Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
HIPERTENSI
1. DEFINISI
Penyakit darah tinggi atau hipertensi (hypertension) adalah suatu keadaan di mana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh
angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah
menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa
(sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan,
tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHg. Dalam aktivitas
sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi
secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat saat
beraktifitas atau berolahraga.
Penyakit hipertensi sering disebut sebagai the silent disease. Umumnya penderita
tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya.
Penyakit ini dikenal juga sebagai heterogeneous group of disease karena dapat menyerang
siapa saja dari berbagai kelompok umur dan kelompok sosial ekonomi.
Penyakit darah tinggi atau hipertensi dikenal dengan 2 tipe klasifikasi, diantaranya
Hipertensi Primary dan Hipertensi Secondary :
a) Hipertensi Primary
Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi
sebagai akibat dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola
makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan
obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu
pula seseorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stress tinggi sangat mungkin
terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun
bisa mengalami tekanan darah tinggi.
b) Hipertensi Secondary
Pregnancy Induced Hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah kesehatan
(medis) bagi wanita hamil yang menderita hipertensi. Kondisi Hipertensi pada ibu hamil
dapat tergolong sedang ataupun berbahaya. Seorang ibu hamil dengan tekanan darah
tinggi bisa mengalami Preeclampsia dimasa kehamilan.
2. PENYEBAB
3. PENCEGAHAN
Prinsip utama dalam melakukan pola makan sehat adalah gizi seimbang, dimana
mengkonsumsi beragam makanan yang seimbang dari kuantitas dan kualitas. Selain itu,
tindakan memeriksakan tekanan darah secara teratur sangat dianjurkan. Selain dapat
mencegah, tindakan tersebut juga dapat menghindari kenaikan tekanan darah yang terlalu
drastis.
Pengobatan tanpa obat, antara lain dengan diet rendah garam, kolesterol, dan lemak
jenuh; peredaan stres emosional; berhenti merokok dan alkohol; serta latihan fisik
secara teratur.
Pengobatan dengan menggunakan obat antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat
antihipertensi yang beredar saat ini. Untuk pemilihan obat antihipertensi yang tepat,
sebaiknya langsung menghubungi dokter.
Pemakaian obat pada masa kehamilan harus hati-hati. Hal ini disebabkan bila
salah obat dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah yang diikuti berkurangnya
aliran darah plasenta sehingga kehidupan janin terganggu.
Pengobatan hipertensi pada gagal ginjal dibedakan menjadi dua bagian besar,
yakni pengobatan pada nefrosklerosis benigna dan nefrosklerosis maligna. Pengobatan
pada nefrosklerosis benigna dilakukan dengan cara menurunkan tekanan darah secara
perlahan-lahan. Pegobatan ini bertujuan untuk memperbaiki fungsi ginjal karena terjadi
perbaikan hyperplasia arterioli. Pada nefrosklerosis maligna, penurunan tekanan darah
harus dilakukan secepatnya hingga mendekati normal. Penurunan tekanan darah yang
cepat akan mengurangi kerusakan akibat nekrosis arteroli sehingga dalam jangka
panjang diharapkan terjadi perbaikan fungsi ginjal.
Pengobatan dengan obat anti hipertensi lebih efektif untuk mencegah penyulit
penyakit akibat pengerasan pembuluh darah. Pengobatan antihipertensif dapat
memperbaiki gangguan ginjal pada nefrosklerosis benigna dan maligna.
Merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses
memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.
Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau
Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh
darah.
Valsartan vs Amlopidin
Hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes sangat erat kaitannya satu dengan
lainnya. Di Indonesia terdapat kecenderungan peningkatan jumlah penderita hipertensi
maupun diabetes mellitus. Dengan menekan risiko timbulnya diabetes mellitus pada
hipertensi, maka jumlah penyakit kardiovaskular dapat ditekan. Valsartan punya nilai
proteksi atau mengontrol hipertensi agar tidak menimbulkan komplikasi.
Tujuan diet garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi garam atau air
dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Adapun
syarat-syarat diet garam rendah adalah :
Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan/atau
hipertensi.
Diet ini mengandung cukup zat-zat gizi. Sesuai dengan keadaan penyakit dapat
diberikan berbagai tingkat Diet Garam Rendah.
Diet ini diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan/atau hipertensi berat.
Pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan garam dapur. Dihindari bahan
makanan yang tinggi kadar natriumnya.
Diet ini diberikan kepada pasien dengan edema, asites, dan/atau hipertensi tidak
terlalu berat. Pemberian makanan sehari sama dengan Diet Garam Rendah I.
Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan sdt garam dapur (2 g).
Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya.
Pada penderita hipertensi dimana tekanan darah tinggi > 160 /gram mmHg,
selain pemberian obat-obatan anti hipertensi perlu terapi dietetik dan merubah gaya
hidup. Tujuan dari penatalaksanaan diet adalah untuk membantu menurunkan tekanan
darah dan mempertahankan tekanan darah menuju normal. Disamping itu, diet juga
ditujukan untuk menurunkan faktor risiko lain seperti berat badan yang berlebih,
tingginya kadar lemak kolesterol dan asam urat dalam darah. Harus diperhatikan pula
penyakit degeneratif lain yang menyertai darah tinggi seperti jantung, ginjal dan diabetes
mellitus.
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biskuit, crakers, keripik dan
makanan kering yang asin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-buahan
dalam kaleng, soft drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur atau buah, abon, ikan asin, pindang,
udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarin, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang
tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu
penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.
Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan memperbaiki rasa tawar
dengan menambah gula merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur dan bumbu lain
yang tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium. Makanan dapat ditumis untuk
memperbaiki rasa. Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat dilakukan untuk
menghindari penggunaan garam yang berlebih. Dianjurkan untuk selalu menggunakan
garam beryodium dan penggunaan garam jangan lebih dari 1 sendok teh per hari.
Meningkatkan pemasukan kalium (4,5 gram atau 120 175 mEq/hari) dapat
memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan. Selain itu, pemberian kalium juga
membantu untuk mengganti kehilangan kalium akibat dan rendah natrium. Pada umumnya
dapat dipakai ukuran sedang (50 gram) dari apel (159 mg kalium), jeruk (250 mg kalium),
tomat (366 mg kalium), pisang (451 mg kalium) kentang panggang (503 mg kalium) dan
susu skim 1 gelas (406 mg kalium). Kecukupan kalsium penting untuk mencegah dan
mengobati hipertensi: 2-3 gelas susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju rendah natrium
dapat memenuhi kebutuhan kalsium 250 mg/hari. Sedangkan kebutuhan kalsium perhari
rata-rata 808 mg.
Pada ibu hamil makanan cukup akan protein, kalori, kalsium dan natrium yang
dihubungkan dengan rendahnya kejadian hipertensi karena kehamilan. Namun pada ibu
hamil yang hipertensi apalagi yang disertai dengan bengkak dan protein urin (pre
eklampsia), selain obat-obatan dianjurkan untuk mengurangi konsumsi garam dapur serta
meningkatkan makanan sumber Mg (sayur dan buah-buahan).
B. SUPLEMENTASI ANTI OKSIDAN
Asam folat, vitamin B6, vitamin B 12 dan riboflavin merupakan ko-faktor enzim
yang essential untuk metabolisme homosistein. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
peningkatan kadar homosistein dalam darah akan meningkatkan risiko penyakit arteri
koroner. Kadar asam folat yang rendah berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit
koroner dan kadar vitamin yang rendah juga berkaitan dengan peningkatan risiko
aterosklerosis, walaupun risiko aterosklerosis yang berhubungan dengan rendahnya kadar
vitamin B6 tidak berhubungan dengan konsentrasi homositein yang tinggi. Sedangkan
vitamin B12 tidak berhubungan dengan penyakit vaskuler.
Kedelai banyak mengandung fito estrogen yaitu isoflavon, yang memiliki aktivitas
estrogen lemah. Penelitian meta analisis pada tahun 1995 menyimpulkan bahwa isoflavon
dari protein kedelai lebih bermakna menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan
trigliserida, tanpa mempengaruhi kadar kolesterol HDL. Sehingga dianjurkan
mengkonsumsi protein kedelai (20 50 gram/hari) dengan modifikasi diet pada penderita
dengan kadar kolesterol (total dan LDL) yang tinggi. Tempe adalah hasil pengolahan
kedelai yang melalui proses fermentasi, dengan kandungan gizi lebih baik dari kedelai.
Sehingga tempe dianjurkan untuk di konsumsi oleh penderita hipertensi sebagai sumber
protein nabati.
3. Tempe
Protein
Karbohidrat
Kedelai mengandung karbohidrat berupa sakrosa dan stakhiosa dan rifinosa (dua terakhir
menyebabkan pembentukan gas dalam perut). Fermentasi kedelai menjadi tempe
menghasilkan karbohidrat.
Lemak
Enzim dalam kapang dapat menurunkan kadar lemak total dari 22,2% menjadi 14,4% dan
meningkatkan kadar asam lemak bebas dari 0,5% menjadi 21%.
Mineral
Didalam kedelai terdapat asam fitat yang merupakan senyawa forfose, yang tidak dapat
dimanfaatkan oleh tubuh. Dengan fermentasi, kapang menghasilkan enzim fitase yang
menguraikan asam fitat, sehingga forfosenya dapat dimanfaatkan tubuh.
Vitamin
Manfaat Tempe :
Tempe merupakan sumber zat gizi yang baik, terutama bagi penderita hiper kolesterolemia.
Dari berbagai penelitian ternyata tempe dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah
serta mencegah timbulnya penyempitan pembuluh darah, karena tempe mengandung
asam lemak tidak jenuh ganda. Sehingga penderita hipertensi dianjurkan untuk
mengkonsumsi tempe setiap hari, disamping diet rendah lemak jenuh.
Tempe juga mengandung zat anti bakteri yang dapat menghambat pertumbuhan beberapa
jenis bakteri gram positif serta penyebab diare (Salmonella sp dan Shigella sp). Oleh
karena itu, tempe juga dianjurkan untuk dikonsumsi balita yang menderita diare.
Mengkonsumsi satu porsi ikan yang tinggi lemak (atau minyak ikan ) tiap hari dapat
menjadi asupan asam lemak omega 3 (EPA dan DHA) sekitar 900 mg/dl, dan dilaporkan
dapat menurunkan kadar kolesterol dan mencegah penyakit jantung koroner.
5. Serat
Walaupun berbagi studi menunjukkan adanya hubungan antara beberapa jenis serat
dengan penurunan kolesterol LDL dan atau kolesterol total, namun belum ada bukti
langsung yang menunjukkan hubungan antara suplemen serat dengan penurunan penyakit
kardiovaskular.
C. TERAPI PENUNJANG
Selain pengobatan dan pengaturan menu makanan pada penderita hipertensi, diperlukan
juga terapi khusus lain seperti konseling masalah kejiwaan dan fisioterapi, terutama pada
penderita pasca stroke atau infark penting. Pengertian juga diberikan kepada keluarga atau
pengasuh untuk membantu menyiapkan makanan khusus serta mengingatkan kepada
penderita, makanan yang harus dihindari atau dibatasi.
DAFTAR PUSTAKA
Purwati S, Rahayu S, Salimar. 2002. Perencanaan Menu untuk Penderita Tekanan Darah
Tinggi. Jakarta: Penebar Swadaya.
pantangan makanan penyakit darah tinggi - Jumlah orang yang menderita hipertensi semakin
bertambah pada tingkat yang mengkhawatirkan dan penyebabnya adalah gaya hidup yang kita
jalani dan jenis makanan yang kita makan. Diperkirakan saat ini satu dari tiga orang Indonesia
berusia di atas 18 tahun memiliki hipertensi. Hipertensi adalah penyebab kematian nomor tiga di
Indonesia setelah stroke dan tuberculosis yakni mencapai sekitar 6,7% dari populasi kematian
pada semua umur di Indonesia. Hipertensi adalah pembunuh diam-diam (silent killer) karena
tidak ada gejala atau tanda khas sebagai peringatan dini. Kebanyakan orang merasa sehat dan
energik, padahal dia menderita hipertensi, kata Menteri Kesehatan RI, Endang Rahayu
Sedyaningsih ketika membuka The 4th Scientific Meeting on Hypertension di Jakarta (13/2/10).
Untuk mencegah darah tinggi / hipertensi bagi Anda yang masih memiliki tekanan darah normal
ataupun mengatasi darah tinggi bagi Anda yang sudah memiliki tekanan darah tinggi, maka
saran praktis berikut ini dapat Anda lakukan:
Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudah menderita tekanan
darah tinggi sebaiknya Anda menghindari makanan yang mengandung garam.
Garam adalah sumber utama natrium, unsur yang sangat penting bagi kesehatan. Tubuh kita
membutuhkannya untuk membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh, membantu
mengirimkan impuls saraf dan proses kontraksi dan relaksasi otot. Namun, konsumsi garam
dalam jumlah berlebihan dapat merugikan kesehatan.
Ginjal Anda secara alami menjaga keseimbangan jumlah natrium di dalam tubuh. Bila kadar
natrium Anda rendah, ginjal akan menahan pengeluarannya. Bila kadar natrium Anda tinggi,
ginjal akan mengeluarkan kelebihannya dalam urin. Jika karena masalah tertentu ginjal Anda
tidak dapat mengeluarkan natrium secara memadai, natrium akan terakumulasi di dalam darah.
Karena natrium bersifat menarik dan menahan air, volume darah Anda akan meningkat.
Peningkatan volume darah ini membuat jantung Anda bekerja lebih keras untuk mengalirkan
lebih banyak darah ke pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Hal ini pada akhirnya
dapat menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal dan banyak masalah
kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya mengkonsumsi tidak lebih dari 2,4 gram natrium setiap hari.
Jumlah tersebut setara dengan 6 gram garam (sekitar 1 sendok teh). Studi menunjukkan bahwa di
negara-negara yang mengikuti pola diet Barat, jumlah asupan garam rata-rata dua kali lebih
banyak dari yang dianjurkan. Pola konsumsi garam di Indonesia kelihatannya tidak jauh berbeda
dengan di negara-negara Barat. Kecuali, mungkin, di Yogyakarta yang masakannya cenderung
tidak asin tetapi manis.
Tips membatasi konsumsi garam/natrium
1. Berhati-hatilah agar tidak terlalu banyak menambahkan garam ke masakan Anda.
Daripada langsung menaburkan garam ke masakan, cobalah menakarnya dulu agar tidak
berlebihan.
2. Ketika memasak, tambahkanlah garam di akhir proses agar jumlah yang diperlukan lebih
sedikit.
3. Periksalah label makanan olahan untuk mengetahui kandungan natriumnya. Pilihlah
makanan yang kadar natriumnya lebih rendah.
sumber : http://fiqihdasar.blogspot.com
http://majalahkesehatan.com
pantangan makanan penyakit darah tinggi , pantangan makanan penyakit darah tinggi ,
pantangan makanan penyakit darah tinggi , pantangan makanan penyakit darah tinggi ,
pantangan makanan penyakit darah tinggi , pantangan makanan penyakit darah tinggi ,
pantangan makanan penyakit darah tinggi , pantangan makanan penyakit darah tinggi ,
pantangan makanan penyanyakit darah tinggi
ARLINGTON, (PRLM).- Orang yang mengidap tekanan darah yang tinggi atau hipertensi, perlu
membatasi makanan yang mengandung sodium (Na) yang banyak terdapat pada garam.
Seperti dikutip dari healthcentral, daftar dari makanan yang harus dihindari oleh penderita
hipertensi adalah :
1. Acar, memang rendah kalori yang baik untuk tubuh, tetapi memiliki kandungan sodium yang
tinggi, satu acar mentimun bisa mengandung 570 mg sodium. Hal itu setara dengan sepertiga
dari jumlah maksimum sodium perhari (2.300 mg).
2. Kentang goreng, meski beberapa restoran menggoreng dengan minyak yang bebas lemak
trans, kandungan lemak dan sodiumnya masih tinggi. Penyajian kentang goreng ukuran sedang
mengandung 270 mg sodium dan 19 gram lemak.
3. Daging asap, tiga potong daging asap mengandung 270 mg sodium dan 4.5 gram lemak
Daging burung bisa menjadi alternatif ketimbang daging asap.
4. Susu, merupakan sumber kalsium, tetapi tinggi lemak. Dalam segelas susu terkandung 8 gram
lemak dan 5 gram lemak jenuh. Lemak jenuh tak baik bagi pengidap liver dan berbahaya bagi
orang yang memiliki tekanan darah tinggi.
5. Donat, cukup sebuah donat sudah bisa menghasilkan 200 kalori dengan 12 gram lemak.
6. Mi instan. Mudah untuk membuatnya dan rasanya nikmat. Tetapi sebungkus mi instan
mengandung 14 gram lemak dan 1,580 mg sodium.
7. Margarin tak sepenuhnya jahat. Bagi orang dengan tekanan darah tinggi, mereka harus
memastikan bahwa margarin tak mengandung lemak jenuh, bacalah kemasannya guna
memastikannya.
8. Gula, yang berarti disini adalah makanan dengan kalori ekstra dan gula. contohnya adalah
kue-kue kering (cookies) dan coklat batangan. keduanya dapat menyebabkan obesitas. Makanan-
makanan ini bisa berpotensi mengidap tekanan darah tinggi. Kelebihan berat badan membuat
banyak sumbatan di jantung dan memperlambat kerja darah.
9. Alkohol, mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan tekanan darah tinggi, alkohol juga
merusak dinding pembuluh darah.
10. Daging merah, komposisi dari sebuah diet yang menyehatkan harus menyertakan lemak
jenuh yang rendah. Bagi orang dengan tekanan darah tinggi hindari daging merah.
(healthcentral/A-88)***
Menderita darah tinggi harus dibawa enjoy! Tak perlu terlalu tegang dan mencemaskan kondisi
kesehatan Anda.
Meski kenyataan tak dapat disangkal bahwa 60 persen penderita hipertensi berakhir dengan
stroke, tapi Anda harus punya pemikiran positif agar kesehatan tak kian memburuk.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi darah tinggi. Hal pertama dan utama yang
perlu Anda ubah adalah menu makanan. Mulai detik ini juga, hentikan konsumsi lemak jenuh.
Apa saja sumber lemak jenuh?
Makanan yang digoreng dan lemak dari daging olahan. Ganti makanan tersebut dengan buah-
buahan dan sayuran segar. Jika selama ini yang kita tahu hanya buah Mengkudu dan seledri saja
yang bagus untuk mengatasi darah tinggi, kali ini Anda punya alternatif lain. Buah yang lebih
nikmat dimakan. Berikut ini daftar sayur dan buah yang bisa Anda konsumsi sehari-hari untuk
mengatasi darah tinggi Anda.
Tomat
Anda suka makan buah tomat? Makan tomat mentah-mentah dan bulat-bulat mungkin tidak
semua orang suka. Lebih nikmat kalau tomat dijus dan dicampur dengan buah lain.
Tetapi, porsi terbesar harus buah ini, karena di dalam tomat terdapat potasium, vitamin C dan
serat, dan dalam satu mangkuk tomat terkandung 9 mg sodium saja.
Minuman ini bisa jadi diet sodium yang sehat karena kebutuhan Anda akan sodium tetap
terpenuhi tapi dalam jumlah yang minimal. Tentu tidak membahayakan kondisi kesehatan Anda.
Sebisa mungkin pilihlah tomat segar untuk dijus, karena tomat olahan yang dijual di supermarket
sering kali mengandung sodium yang lumayan tinggi.
Buah Beri
Apa saja yang termasuk dalam kategori buah beri? Anda bisa sebutkan satu per satu yang Anda
kenal; strawbery, blueberry, blackberry, dan raspberry.
Tak hanya bentuknya yang menarik, buah beri dikenal kaya manfaat karena kandungan
potasiumnya yang tinggi. Satu mangkuk buah beri mengandung 200 mg potasium.
Berapa banyak potasium yang Anda butuhkan untuk mengatasi darah tinggi? Per hari setidaknya
dibutuhkan 4.700 mg asupan potasium, jadi sekitar 23 mangkuk buah beri yang Anda butuhkan
dalam sehari.
Tak sulit memakan buah sebanyak itu asal Anda mengolahnya dalam bentuk jus segar. Selain
potasium, buah beri juga mengandung serat dan vitamin C.
Jeruk
Jeruk sudah kondang sebagai buah yang kaya vitamin C. Ternyata, selain vitamin C, buah ini
juga banyak mengandung potasium, serat, dan rendah sodium.
Rasanya yang manis tak merepotkan karena bisa kita makan langsung tanpa dijus. Tapi, tak ada
salahnya kalau Anda ingin meminum jus jeruk yang segar untuk menu sehari-hari Anda. Apalagi
kebutuhan potasium untuk mengatasi darah tinggi cukup besar.
Sayuran Hijau
Anda pernah minum jus brokoli? Anda menyukai rasanya? Sebagian mungkin menjawab, "Iya!
Saya suka." Sebagian lain menjawab, "Argh! tak enak sama sekali." Wajar, karena tidak semua
orang suka sayur.
Brokoli hanya satu contoh sayuran hijau yang mengandung potasium tinggi, tapi rendah sodium.
Selain brokoli Anda bisa pilih sayuran hijau lain yang disukai, bayam bisa jadi salah satu
alternatif.
Sekarang, Anda boleh senang karena ternyata ada beberapa jus nikmat yang bisa Anda buat
sendiri di rumah untuk mengatasi darah tinggi. Tapi, tunggu dulu!
Jus yang sehat dan menyehatkan ini akan lebih bermanfaat dan bisa mengatasi darah tinggi jika
Anda mengolahnya tanpa gula. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam perjuangan
melawan tekanan darah tinggi.