Vous êtes sur la page 1sur 2

Fadlan Azrialsyah

XI IPA 2

AURORA

Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah
planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut
dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari). Di bumi, aurora
terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di
daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis , yang dinamai bersempena Dewi
Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora
sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan terbit dari arah tersebut.
Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena
aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang
serupa.

Aurora tercipta karena adanya miliaran partikel energi yang terdiri dari proton dan elektron
dilontarkan matahari dengan kecepatan tinggi hingga 500 mil per detik dalam sebuah pancaran
cahaya matahari. Pancaran ini biasa disebut dengan angin matahari atau solar wind yang
terbentuk karena adanya ledakan besar dipermukaan matahari (Coronal Mass Ejection ).

Setelah melalui perjalanan ke bumi yang bisa bertahan hingga dua sampai tiga hari, partikel
matahari dan medan magnet bumi yang saling bertumbukan menyebabkan pelepasan partikel
yang sudah terjebak di dekat bumi. Kemudian, partikel yang terjebak tersebut memicu reaksi
dibagian atas atmosfer (ionosfer) dimana molekul oksigen dan nitrogen beraksi dan melepaskan
foton cahaya (partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik). Foton cahaya inilah yang
kita lihat sebagai cahaya terang yang menari-nari diatas langit yang disebut aurora.

Proses terjadinya aurora menimbulkan cahaya berwarna yang merupakan hasil dari partikel dan
atom
berbeda yang mengalami benturan. Beberapa warna yang dihasilkan karena fenomena aurora,
yaitu:

Aurora hijau, hal ini terjadi akibat benturan partikel elektron dengan molekul nitrogen.
Aurora merah, akibat terjadinya benturan antara partikel elektron dengan atom oksigen.
Aurora hijau dan kuning, terjadi karena partikel dengan muatan bertabrakan dengan
oksigen.
Aurora biru, karena terjadi tabrakan antara partikel dan nitrogen.
Aurora merupakan peristiwa yang lazim ditemui di daerah kutub. Bahaya aurora tehadap
manusia sampai saat ini belum pernah dibuktikan, akan tetapi fenomena ini dapat mengganggu
jaringan telekomunikasi. Pengaruh proton-proton yang bertumbukkan dengan atom di atmosfer
dapat mengganggu penerimaan radio, televisi dan telegram. Hal ini disebabkan karena saat titik-
titik di atmosfer terganggu oleh proton dari matahari, atmosfer tidak lagi menahan sinyal dan
memantulkannya ke bumi. Sinyal tersebut justru diteruskan ke luar angkasa. Akibatnya tidak ada
sinyal yang diterima televisi, radio atau telegram. Partikel yang bermuatan dalam angin matahari,
magnetometer dan ionosfer membawa aliran listrik berskala besar. Jika aliran ini berubah di
dekat bumi, dapat menyebabkan kerusakan peralatan listrik.
Fadlan Azrialsyah
XI IPA 2

AURORA

Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah
planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut
dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari). Di bumi, aurora
terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di
daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis , yang dinamai bersempena Dewi
Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora
sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan terbit dari arah tersebut.
Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena
aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang
serupa.

Aurora tercipta karena adanya miliaran partikel energi yang terdiri dari proton dan elektron
dilontarkan matahari dengan kecepatan tinggi hingga 500 mil per detik dalam sebuah pancaran
cahaya matahari. Pancaran ini biasa disebut dengan angin matahari atau solar wind yang
terbentuk karena adanya ledakan besar dipermukaan matahari (Coronal Mass Ejection ).

Setelah melalui perjalanan ke bumi yang bisa bertahan hingga dua sampai tiga hari, partikel
matahari dan medan magnet bumi yang saling bertumbukan menyebabkan pelepasan partikel
yang sudah terjebak di dekat bumi. Kemudian, partikel yang terjebak tersebut memicu reaksi
dibagian atas atmosfer (ionosfer) dimana molekul oksigen dan nitrogen beraksi dan melepaskan
foton cahaya (partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik). Foton cahaya inilah yang
kita lihat sebagai cahaya terang yang menari-nari diatas langit yang disebut aurora.

Proses terjadinya aurora menimbulkan cahaya berwarna yang merupakan hasil dari partikel dan
atom
berbeda yang mengalami benturan. Beberapa warna yang dihasilkan karena fenomena aurora,
yaitu:

Aurora hijau, hal ini terjadi akibat benturan partikel elektron dengan molekul nitrogen.
Aurora merah, akibat terjadinya benturan antara partikel elektron dengan atom oksigen.
Aurora hijau dan kuning, terjadi karena partikel dengan muatan bertabrakan dengan
oksigen.
Aurora biru, karena terjadi tabrakan antara partikel dan nitrogen.
Aurora merupakan peristiwa yang lazim ditemui di daerah kutub. Bahaya aurora tehadap
manusia sampai saat ini belum pernah dibuktikan, akan tetapi fenomena ini dapat mengganggu
jaringan telekomunikasi. Pengaruh proton-proton yang bertumbukkan dengan atom di atmosfer
dapat mengganggu penerimaan radio, televisi dan telegram. Hal ini disebabkan karena saat titik-
titik di atmosfer terganggu oleh proton dari matahari, atmosfer tidak lagi menahan sinyal dan
memantulkannya ke bumi. Sinyal tersebut justru diteruskan ke luar angkasa. Akibatnya tidak ada
sinyal yang diterima televisi, radio atau telegram. Partikel yang bermuatan dalam angin matahari,
magnetometer dan ionosfer membawa aliran listrik berskala besar. Jika aliran ini berubah di
dekat bumi, dapat menyebabkan kerusakan peralatan listrik.

Vous aimerez peut-être aussi