Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Definisi Operasional
Contoh variable yang berinterpretasi ganda : Status Gizi. Variable ini dapat diukur dan
dideskripsikan dengan bermacam kombinasi pengertian atau pengukuran, seperti :
(Aditya, Ig. Dodiet. Handout Mata Kuliah: Metodologi Research Untuk Prodi D III
Kebidanan Poltekkes Surakarta. Semester V Tahun Akademik 2008 / 2009)
Definisi operasional ditentukan berdasarkan Parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian.
Sedangkan cara pengukuran adalah Cara dimana variable dapat diukur dan ditentukan
karakteristiknya. Sehingga dalam Definisi Operasional mencakup penjelasan tentang :
1. Nama variable
2. Definisi variable berdasarkan konsep/maksud penelitian.
3. Hasil Ukur / Kategori
4. Skala Pengukuran.
Contoh :
Suatu penelitian dengan judul Faktor factor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi pada
ibu hamil
Berdasarkan judul tersebut, maka Variabel bebasnya (misalnya) adalah Obesitas, Diet Tinggi
Garam, Genetik dan Umur. Sedangkan Variabel terikatnya adalah Hipertensi.
Maka Definisi
Operasionalnya DEFINISI HASIL UKUR /
VARIABEL SKALA
dapat dibuat OPERASIONAL KATEGORI
sebagai berikut :
NO
1 Obesitas Kelebihan massa 1 : IMT > 27 Nominal
2
tubuh responden kg/m
yang didapat
berdasarkan 2 : IMT 27
perhitungan kg/m2
rasio berat badan
dan tinggi badan
pada kurun
waktu tiga bulan
terakhir.
2 Diet Tinggi Kebiasaan Intensitas : Nominal
Garam responden dalam
mengkonsumsi 1 : Sering
makanan yang
rasanya asin. 2. Tidak Pernah
(Aditya, Ig. Dodiet. Handout Mata Kuliah : Metodologi Research Untuk Prodi D III
Kebidanan Poltekkes Surakarta. Semester V Tahun Akademik 2008 / 2009)
Batasan atau arti suatu variabel dilakukan dengan merinci hal-hal yang harus dikerjakan. Definisi
operasional variabel merupakan pedoman bagi peneliti untuk mengukur atau memanipulasi
variabel tersebut. Definisi operasional variabel harus spesifik (tidak berinterpretasi ganda) dan
terukur (measurable dan observable). (Saryono, S. Kp, M. Kes. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Hal. 41)
Mendefinisikan variabel secara operasional dapat dilakukan melalui dua cara yaitu :
Contoh :
Status gizi, dapat diukur dengan beberapa macam teknik yaitu :
Contoh :
urin tampung : jumlah urin yang dikeluarkan pasien selama penampungan 24 jam.
daya tahan tubuh : kemampuan tubuh menahan serangan antigen yang diukur dari ferkuensi
terjadinya penyakit dalam satu bulan.
Sesungguhnya yang dikemukakan di dalam inti penelitian ilmiah adalah mencari hubungan
antara berbagai variabel. Hubungan yang paling dasar adalah hubungan antara dua variabel
bebas dan variabel terikat ( Independent variabel dengan dengan dependent variabel).
1. Hubungan Simetris
Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila variabel yang satu tidak
disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya. Terdapat 4 kelompok hubungan simetris :
Hubungan timbal balik adalah hubungan di mana suatu variabel dapat menjadi sebab dan
akibat dari variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik bukanlah hubungan,
dimana tidak dapat ditentukan variabel yang menjadi sebab dan variabel yang menjadi akibat.
Satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel yang lainnya. Ada enam tipe hubungan tidak
simetris, yakni :
1. Hubungan antara stimulus dan respons. Hubungan yang demikian itulah merupakan
salah satu hubungan kausal yang lazim dipergunakan oleh para ahli.
2. Hubungan antara disposisi dan respons. Disposisi adalah kecenderungan untuk
menunjukkkan respons tertentu dalam situasi tertentu. Bila Stimulus datangnya
pengaruh dari luar dirinya, sedangkan Disposisi berada dalam diri seseorang.
3. Hubungan antara diri indiviidu dan disposisi atau tingkah laku. Artinya ciri di sini adalah
sifat individu yag relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi lingkungan.
4. Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu.
5. Hubungan Imanen antara dua variabel.