Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
(b) Fase di dalam tubuh manusia (fase skizogoni) Setelah tubuh manusia terkena gigitan
nyamuk malaria, sporozoit masuk dalam darah manusia dan menuju ke sel-sel hati. Di dalam
hati ini sporozoit akan membelah dan membentuk merozoit, akibatnya sel-sel hati banyak
yang rusak. Selanjutnya, merozoit akan menyerang atau menginfeksi eritrosit. Di dalam
eritrosit, merozoit akan membelah diri dan menghasilkan lebih banyak merozoit. Dengan
demikian, ia akan menyerang atau menginfeksi pada eritrosit lainnya yang menyebabkan
eritrosit menjadi rusak, pecah, dan mengeluarkan merozoit baru. Pada saat inilah dikeluarkan
racun dari dalam tubuh manusia sehingga menyebabkan tubuh manusia menjadi demam.
Merozoit ini dapat juga membentuk gametosit apabila terisap oleh nyamuk (pada saat
menggigit) sehingga siklusnya akan terulang lagi dalam tubuh nyamuk, demikian seterusnya.
Coba Anda pikirkan fase apakah yang terjadi di dalam tubuh manusia?
Nyamuk dalam genus Culex, Anopheles, Culiceta, Mansonia dan Aedes mungkin bertindak
sebagai vektor. Vektor yang diketahui kini bagi malaria manusia (>100 spesies) semuanya
tergolong dalam genus Anopheles.
Malaria burung biasanya dibawa oleh spesies genus Culex. Siklus hidup Plasmodium
diketahui oleh Ross yang menyelidiki spesies dari genus Culex. Sporozoit berpindah ke hati
dan menembus hepatosit. Tahap dorman bagi sporozoit Plasmodium dalam hati dikenal
sebagai hipnozoit. Dari hepatosit, parasit berkembang biak menjadi ribuan merozoit, yang
kemudian menyerang sel darah merah. Di sini parasit membesar dari bentuk cincin ke bentuk
trofozoit dewasa. Pada tahap skizon, parasit membelah beberapa kali untuk membentuk
merozoit baru, yang meninggalkan sel darah merah dan bergerak melalui saluran darah untuk
menembus sel darah merah baru. Kebanyakan merozoit mengulangi siklus ini secara terus-
menerus, tetapi sebagian merozoit berubah menjadi bentuk jantan atau betina (gametosit)
(juga dalam darah), yang kemudiannya diambil oleh nyamuk betina.
Dalam perut tengah nyamuk, gametosit membentuk gamet dan menyuburkan satu sama lain,
membentuk zigot motil yang dikenal sebagai ookinet. Ookinet menembus dan lepas dari
perut tengah, kemudian membenamkan diri pada membran perut luar. Di sini mereka terbelah
berkali-kali untuk menghasilkan sejumlah besar sporozoit halus memanjang. Sporozoit ini
berpindah ke kelenjar liur nyamuk, di mana ia dicucuk masuk ke dalam darah inang kedua
yang digigit nyamuk. Sporozoit bergerak ke hati di mana mereka mengulangi siklus ini.
Dalam beberapa spesies jaringan selain hati mungkin dijangkiti. Namun hal ini tidak berlaku
pada spesies yang menyerang manusia.
Pemeriksaan fisik(*)
Pemeriksaan fisik
Status antropometri: Berat badan 25kg,tinggi badan 145.
Keadaan umum: kesadaran compos mentis,konjungtiva pucat,tidak terdapat
sesak,tidak terdapat cyanosis. Tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 108 kali/menit (isi
dan tegangan cukup),laju pernapasan 28 kali/menit,temperature 39 degree celcius.
Tidak ditemukan tanda dehidrasi ataupun gangguan sirkulasi. Terdapat ruam
urtikaria dengan diameter 3-5 cm multiple pada kedua ekstremitas atas dan bawah.
Pemeriksaan dinding dada dalam batas normal. Pemeriksaan jantung dan paru dalam
batas normal. Pada pemeriksaan abdomen ditemukan hepatosplenomegali. KGB tidak
teraba membesar. Pemeriksaan neurologis dalam batas normal. Pemeriksaan lain
dalam batas normal.
1. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan fisik? 4
Anemia pada kasus disebabkan karena lisisnya sel darah merah yang terifeksi maupun
tidak terinfeksi. Anemia yang terjadi menyebabkan penurunan tekanan darah. Sel
darah merah yang terinfeksi plasmodium lama-kelamaan akan mengalami lisis. Lisis
sel darah merah akan melepaskan merozoit dan zat-zat toksin seperti pigmen
hemozoin, plasmodial DNA, dan GPI. Plasmodial DNA akan dikenali oleh TLR9.
TLR9 akan mengaktivasi respon imun host dengan cara mengirimkan sinyal ke NF-
Kappa B di nukleus. NF-Kappa B akan mengaktivasi sitokin-sitokin pro-inflamasi.
Selain itu, GPI dan hemozoin juga akan mengaktivasi sel makrofag/monosit dan sel
endotel untuk memproduksi sitokin-sitokin dan mediator pro-inflamasi seperti IL-6,
IL-1, TNF-, IFN-. Sitokin-sitokin tersebut akan menginduksi COX-2. COX-2 akan
melakukan upregulasi ke prostaglandin dan terjadi perubahan set point suhu pada
hipothalamus. Perubahan set point suhu menyebabkan timbulnya demam.
Peningkatan denyut nadi dan frekuensi napas pada kasus merupakan kompensasi dari
terjadinya peningkatan suhu. Kemudian, hepatospleenomegali pada kasus disebabkan
karena hyperplasia sel-sel retikuloendotelial dan peningkatan jumlah infiltrasi sel
makrofag dan limfosit yang berperan dalam fagositosis parasit plasmodium.
HIPOTESIS
Joan, 9 tahun diduga menderita malaria ec infeksi plasmodium vivax.
2. DIAGNOSIS KERJA 4
3. KOMPLIKASI 4
Dehidrasi atau kekurangan cairan pada tubuh.
Tekanan darah menurun secara tiba-tiba.
Malaria Serebral: komplikasi ini cukup langka, tapi malaria bisa mengakibatkan
pembengkakan pada Ini terjadi ketika sel darah yang dipenuhi parasit menghalangi
pembuluh darah kecil di otak. Terkadang bisa menyebabkan kerusakan otak
permanen, kejang-kejang, atau bahkan koma.
Anemia parah: kerusakan sel darah merah yang disebabkan parasit malaria bisa
mengakibatkan terjadinya anemia pada tingkat Anemia adalah kondisi di mana
tubuh kekurangan sel darah merah yang berfungsi dengan baik dalam membawa
oksigen ke organ-organ tubuh.
Kegagalan fungsi organ tubuh: malaria bisa menyebabkan gagal ginjal, gagal hati
atau pecahnya organ limpa. Semua kondisi ini bisa mengancam nyawa seseorang.
Gangguan pernapasan: penumpukan cairan di dalam paru-paru atau edema paru
bisa menyebabkan Anda kesulitan bernapas.
Sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).
Hipoglikemia: malaria yang parah bisa menyebabkan hipoglikemia atau kondisi
gula darah rendah. Obat antimalaria quinine, juga bisa akibatkan gula darah
rendah. Gula darah yang sangat rendah bisa berakibat koma atau bahkan kematian.
Jaundice atau penyakit kuning.
4. PATOFISIOLOGI 4
Terjadinya infeksi oleh parasit Plasmodium ke dalam tubuh manusia
dapat terjadi melalui dua cara yaitu :