Vous êtes sur la page 1sur 4

REFLEKSI DIRI

Nama : Muhammad Kurniardhani


Nim : 5101414043
Jurusan: Teknik Sipil
Prodi : Pendidikan Teknik Bangunan
Sebagai syarat untuk memenuhi kompetensi sebagai calon guru mahasiswa
harus melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan
intra kulikuler yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa program kependidikan
Universitas Negeri Semarang. Kegiatan PPL meliputi PPL 1 dan PPL 2. Kegiatan
PPL 1 meliputi kegiatan observasi dan pengamatan sekolah. Kegiatan ini sangat
penting karena untuk mengenal kondisi lingkungan sekolah dan karakteristik
sekolah yang akan dijadikan tempat PPL mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu
dari mata kuliah yang telah diperolehnya.
Tujuan dari kegiatan obeservasi ini antara lain, untuk mengetahui keadaan
lingkungan sekolah atau keadaan fisik sekolah seperti tata letak dan tata ruangan
serta fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. Selain itu,
mahasiswa dapat mengenal seluruh staf pengajar, tata usaha dan staf lainnya.
Kegiatan observasi PPL dilaksanakan di SMK Negeri 2 Salatiga selama dua
minggu setelah mahasiswa diterjunkan, serta mendapatkan tugas-tugasnya dari
sekolah baik itu tanggungjawab terhadap kelas, tugas piket, tugas dari guru pamong
dan kegiatan-kegiatan lain yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa selama PPL.
Selama kegiatan observasi ini mahasiswa dapat memulai beradaptasi dengan
peraturan atau kebijakan-kebijakan sekolah serta budaya yang dikembangkan di
sekolah. Kemudian mahasiswa juga dapat melihat hubungan sosial atau interaksi
sosial baik antar guru dengan guru, guru dengan murid, maupun antar murid itu
sendiri. Hal ini dapat mempermudah dalam berinteraksi atau bersosialisasi baik
dengan seluruh staff maupun dengan murid yang diajarnya.
Pelaksanaan PPL l di SMK N 2 Salatiga berlangsung dari tanggal 24 Juli 7
Agustus 2017 ini terdiri dari 31 praktikan yang berasal dari program studi yang
berbeda-beda. PPL I dilaksanakan selama 10 hari untuk melakukan observasi dan
orientasi sesuai mata pelajaran masing-masing.
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Ilmu Ukur Tanah
Ilmu ukur tanah adalah cabang dari ilmu Geodesi yang khusus
mempelajari sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan
pengukuran- pengukuran guna mendapatkan peta. Pengukuran yang di
lakukan terhadap titik- titik detail alam maupun buatan manusia meliputi
posisi horizontal (x,y) maupun posisi vertikal nya (z) yang diferensikan
terhadap permukaan air laut rata-rata. Agar titik-titik di permukaan bumi
yang tidak teratur bentuknya dapat di pindahkan ke atas bidang datar.
Pelajaran terkait tentang pengenalan Ilmu Ukur Tanah merupakan
pelajaran yang menarik karena pembelajaran tersebut siswa dapat
mengetahui bagaimana cara untuk mengukur ketinggian dengan
menggunkan antara titik tanah dengan melakukan praktik langsung di
lapangan sesuai dengan metode dan prosedur. Mata pelajaran ini sangat
cocok dengan sekolah kejuruan seperti SMK N 2 Salatiga karena memiliki
tempat yang memadai untuk perhitungan kontur dalam melakukan praktik
di lapangan.
Kelemahan dari pelajaran mengidentifikasi ilmu ukur tanah adalah
kurangnya minat pada peserta didik karena mata pelajaran tersebut
membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi dan para siswa dituntuk
untuk mampu menguasai pelajaran matematika dengan baik dan benar.
Namun pada kenyataannya mereka masih kesulitan dalam pengaplikasian
mata pelajaran yang bersangkutan.Akan tetapi hal tersebut dapat teratasi
ketika siswa melakukan praktik langsung dilapangan.Oleh karena itu
dituntut keseriusan siswa dalam melaksanakan praktek agar pengetahuan
siswa mengenai ilmu ukur tanah lebih komprehensif.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Proses Belajar Mengajar
Meskipun masih dalam proses pengembangan sekolah, SMK N 2
Salatiga ini mempunyai sarana dan prasarana yang sudah semakin baik dan
bertambah, mempunyai ruang kelas yang memadai dan cukup luas
sehingga iklim dalam pembelajaran sangat kondusif. Disamping itu
sebagian besar ruang kelas juga telah dilengkapi dengan fitur-fitur
multimedia sehingga sangat membantu dalam proses pengajaran. Untuk
media yang lain juga cukup lengkap, diantaranya ketersediaan meja dan
kursi sudah mencukupi, laboratorium pada masing-masing jurusan juga
sudah ada.Seluruh sarana dan prasarana juga dalam kondisi baik.

3. Kualitas Guru Pamong


Selama melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan berdasarkan
kebijakan sekolah praktikan di damping seorang guru pamong. Guru
pamong di SMK N 2 Salatiga adalah Bapak Aris Winarno S.Pd. Kualitas
guru pamong sangat baik dalam arti mampu memandu proses belajar
mengajar dengan baik. Mengajar sangat diperlukan kesabaran yang tinggi,
siswa yang masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda. Guru
juga harus menciptakan situasi yang merangsang siswa agar lebih aktif
dalam proses pembelajaran. Sebelum melaksanakan tugas mengajar, guru
terlebih dahulu menyusun silabus yang sudah dikembangkan dan perangkat
pembelajaran sebagai pedoman dalam mengajar. Dengan perangkat
pembelajaran diharapkan guru lebih siap dan mampu memimpin dalam
kegiatan mengajar.Pembelajaran yang berlangsung sesuai dengan
perangkat administrative pembelajaran yaitu Silabus dan RPP sehingga
kompetensi siswa sangat baik.

4. Kualitas Pembelajaran
Setelah melaksanakan PPL I di SMK N 2 Salatiga, mahasiswa
praktikan dapat menyimpulkan bahwa kualitas pembelajaran Standar
Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi sudah cukup baik. Proses
pembelajaranpun berjalan dengan efektif dan kondusif. Pembelajaran yang
dilakukan berpedoman pada Kurikulum 2013 yang bertujuan untuk
mencapai keberhasilan baik secara klasikal maupun individual. Interaksi
siswa dengan guru pada saat proses pembelajaran terjalin dengan baik
sehingga memperlancar proses pembelajaran.Seluruh siswa
memperhatikan dengan baik serta catatan yang dimiliki siswa lengkap.

5. Kemampuan Diri Praktikan


Dalam PPL I ini praktikan merasa bahwa pengetahuan yang
praktikan miliki dari bangku kuliah selama ini masih begitu terbatas.
Dengan PPL I ini wawasan praktikan makin bertambah. Dan hal ini sangat
bergunan bagi praktikan untuk memasuki dunia kerja dimasa yang akan
datang. Banyak hal yang diperoleh praktikan selama melaksanakan PPL I
diantaranya ilmu pengetahuan, pengalaman dan teknik mengajar yang baik
dan benar. Praktikan secara nyata dapat melihat bagaimana tugas masing-
masing komponan sekolah, proses belajar mengajar, bagaimana cara
mengajar, berinteraksi dengan peserta didik sehingga dengan bekal tersebut
praktikan berharap dapat menerapkannya dikemudian hari.Oleh karena itu
praktikan harus bersungguh-sungguh dan rajin dalam melaksanakan PPL
sehingga mampu menyerap ilmu dengan baik.

6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL I


Setelah melaksanakan PPL I di SMK N 2 Salatiga, praktikan merasa
masih jauh dari sempurna untuk dapat menjadi guru yang profesional,
kreatif, dan inovatif. Selama di bangku kuliah, praktikan hanya
memperoleh teorinya saja tanpa banyak tahu bagaimana realisasinya.
Selama melaksanakan PPL I, praktikan mendapatkan banyak pengalaman
dan pengetahuan mengajar yang diperoleh dari bimbingan baik dari guru
pamong maupun dosen pembimbing. Pada PPL I praktikan secara nyata
melihat bagaimana tugas masing-masing komponen sekolah, proses belajar
mengajar, bagaimana cara mengajar, berinteraksi dengan siswa, sehingga
diharapkan dapat menjadi bekal bagi praktikan agar menjadi guru yang
profesional. Praktikan juga menjadi tahu tentang bagaimana jalannya
pembelajaran ekonomi secara langsung. Pengalaman dari pengetahuan
yang diperoleh praktikan jika nanti telah terjun di dunia kerja.Para
praktikan selama melakukan bertemu dengan para guru dan staf pendidikan
sehingga menambah relasi dan sering memberi nasihat serta pengalaman
selama mengajar sehingga menambah wawasan praktikan antara teori serta
pelaksanaan langsung di lapangan.

7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES


Berdasarkan hasil observsi maka dapat praktikan sarankan untuk
SMK N 2 Salatiga bahwa pengembangan pembelajaran ilmu bersifat tidak
terbatas. Kualitas pembelajaran di SMK N 2 Salatiga sangat baik, namun
harus dikembangkan lagi potensi yang dimiliki siswa untuk menjadi yang
lebih baik serta dapat menjaga hubungan baik antara guru uru dan siswa
yang sudah terjalin dengan sangat bagus.
Sedangkan bagi pihak UNNES sebaiknya tetap menjaga dan
meningkatkan hubungan baik dan koordinasi antara LP3, Dosen
Koordinator Lapangan, Dosen Pembimbing dengan sekolah tempat
pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Di samping itu
diharapkan agar calon mahasiswa praktikan diberi pembekalan dalam hal
penyusunan perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum
yang berlaku.Pihak universitas lebih meningkatkan kegiatan observasi
secara bertahap sejak awal semester sehingga praktikan dapat
mengevaluasi diri sejak dini.

Vous aimerez peut-être aussi