Vous êtes sur la page 1sur 13

1.

Pengkajian

a. Riwayat kesehatan umum, meliputi gangguan atau penyakit yang lalu,


berhubungan dengan penyakit sekarang. Contoh: ISPA

b. Riwayat kesehatan sekarang, meliputi; keluhan/gangguan yang


berhubungan dengan penyakit saat ini. Seperti; mendadak nyeri abdomen,
Pinggang, edema.

1) PENGKAJIAN FISIK

a) Aktivitas/istirahat

- Gejala: kelemahan/malaise

- Tanda: kelemahan otot, kehilangan tonus otot

b) Sirkulasi

- Tanda: hipertensi, pucat,edema

c) Eliminasi

- Gejala: perubahan pola berkemih (oliguri)

- Tanda: Perubahan warna urine (kuning pekat, merah)

d) Makanan/cairan

- Gejala: (edema), anoreksia, mual, muntah

- Tanda: penurunan keluaran urine

e) Pernafasan

- Gejala: nafas pendek

- Tanda: Takipnea, dispnea, peningkatan frekwensi,


kedalaman (pernafasan kusmaul)
f) Nyeri/kenyamanan

- Gejala: nyeri pinggang, sakit kepala

- Tanda: perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah

2. Pemeriksaan Penunjang

Pada laboratorium didapatkan:

a. Hb menurun ( 8-11 )

b. Ureum dan serum kreatinin meningkat.

( Ureum : Laki-laki = 8,84-24,7 mmol/24jam atau 1-2,8 mg/24jam, wanita


= 7,9-14,1 mmol/24jam atau 0,9-1,6 mg/24jam, Sedangkan Serum
kreatinin : Laki-laki = 55-123 mikromol/L atau 0,6-1,4 mg/dl, wanita =
44-106 mikromol/L atau 0,5-1,2 mg/dl ).

c. Elektrolit serum (natrium meningkat, normalnya 1100 g)

d. Urinalisis (BJ. Urine meningkat : 1,015-1,025 , albumin , Eritrosit ,


leukosit )

e. Pada rontgen: IVP abnormalitas pada sistem penampungan (Ductus


koligentes)

3. Diagnosa Keperawatan

1. Kelebihan voleme cairan (berhubungan dengan penurunan keluaran urin,


diet kelebihan dan retensi cairan natrium)

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (berhubungan dengan mual, muntah,


anoreksia, pembatasan diet dan perubahan mambran mukosa mulut)

3. Defisit pengetahuan (berhubungan dengan kondisi dan penanganan)


4. Intoleransi aktivitas ( berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi
produk sampah dan prosedur dialisis)

5. Gangguan harga diri (berhubungan dengan ketergantungan, perubahan


peran, perubahan citra tubuh dan fungsi seksual).
4. Rencana Intervensi dan Rasional

NO Intervensi Rasional

1 Diagnosa Keperawatan I :

.a. Kaji status cairan : 1. pengkajian


merupakan dasar
Timbang berat badan tiap hari
dan data dasar

Keseimbangan massukan dan haluara berkelanjutan


untuk memantau
Turgorr kulit dan adanya oedema perubahan dan
mengevaluasi
Distensi vena leher
intervensi
Tekanan darah denyut dan irama nadi
2. pembatasan cairan
b. Batasi masukan cairan akan menentukan
berat tubuh ideal,
3. Identifikasi sumber potensial haluaran urin dan
cairan : respon terhadap
terapi
Medikasi dan cairan yang
digunakan untuk 3. sumber kelebihan
pengobatan : oral dan cairan yang tidak
intravena di ketahui dapat
didentifikasi
Makanan

4. pemahaman
4. Jelaskan pada pasien dan keluarga
meningkatkan
rasional pembatasan
kerja sama pasien
5. Bantu pasien dalam menghadapi dan keluarga
ketidaknyamanan akibat dalam pembatasan
pembatasan cairan cairan
6. Tingkatkan dan dorong hygiene 5. kenyamanan
oral dan sering pasien
meningkatkan
kepatuhan
terhadap
pembatasan diet

6. hygiene oral
mengurangi
kekeringan
mambran mukosa
mulut

2 Diagnosa Keperawatan II :

1. Kaji status nutrisi : 1. Menyediakan data


dasar untuk
o Perubahan berat badan
memantau

o Pengukuran antrometrik perubahan dan


mengevaluasi
o Nilai laboratorium (elektron serum, intervensi
BUN., kreatinin, protein,
transferin, dan kadar besi) 2. Pola diet dahulu
dan sekarang
2. Kaji pola diet nutrisi pasien : dapat di
pertimbangkan
Riwayat diet
dalam menyusun
Makanan kesukaan menu

Hitung kalori 3. Menyediakan


informasi
3. Kaji foktor yang berperan dalam merubah mengenai faktor
mesukan nitrisi : lain yang dapat di
ubah/dihilangkan
Anoreksia, mual/muntah, untuk
meningkatkan
Diet yang tidak menyenangkan bagi
masukkan diet
pasien

4. Mendorong
Depresi
peningkatan
Kurang memahami pembatasan diet masukkan diet

Stomatitis 5. Protein lengkap


diberikan untuk
4. Menyediakan makanan kesukaan pasien
mencapai
dalam batas batas diet
keseimbangan

5. Tingkatkan masukan protein yang nitrogen yang

mengandung nilai biologis tinggi seperti : diperlukan untuk

telur, pruduk susu, daging, pertumbuhan dan


penyembuhan
6. Timbang berat badan tiap hari.
6. Untuk memantau
status cairan dan
nutrisi.

3 Diagnosa Keperawatan III :

1. Kaji pemahaman mengenal penyebab 1. Merupakan


GNA, konsekuensinya dan penanganannya instruksi dasar
untuk penjelasan
2. Jelskan fungsi renal dan konsekuensi
dan penyuluhan
GNA sesuai dengan tingkat pemehaman
lebih lanjut
dan kesiapan pasien untuk belajar
2. Pasien dapat
3. Bantu pasien untuk mengidentifikasi cara
cara untuk memahami berbagai belajar tentang
perubahan akibat penyakit dan GNA dan
penanganan yang mempengaruhi penanganan
hidupnya. setelah mereka
siap untuk
4. Sediakan informasi tertulis maup[un
memahami dan
secara oral dengan tepat tentang :
menerima

o Fungsi dan kegagalan renal diagnosis dan


konsekuensinya.
o Pembatasan cairan dan diet
3. Pasien dapat
o Medikasi melihat bahwa
kehidupannya
o Melaporkan masalah tanda dan
tidak harus
gejala
berubah akibat
o Jadwal tindak lanjut penyakit

o Sumber di komunitas 4. Pasien memiliki


4
informasi yang
o Pilihan terapi
dapat di gunakan
untuk klasifikasi
selanjutnya
dirumah

Diagnosa Keperawatan IV : 1. Menyediakan


informasi tentang
1. Kaji faktor yang menimbulkan keletihan :
indikasi tingkat
o Anemia keletihan

o Ketidakseimbangan cairan dan 2. Meningkatkan


elektrolit aktivitas
ringan/sedang dan
o Retensi produk sampah
memperbaiki

o Depresi harga diri

2. tingkatkan kemandirian dalam aktivitas 3. Mendorong

perawatan diri yang dapat di toleransi, latihan dan

bantu jika keletihan terjadi akrtivitas dalam


batas batas yang
3. anjurkan aktivitas alternatif sambil dapat ditoleransi
istirahat dan istirahatkan
yang adekuat
anjurkan untuk istirahat setelah dialisis

4. Istirahat yang
adekuat di
anjurkan setelah
dialisis, yang bagi
banyak pasien
sangat melelahkan

5 Diagnosa Keperawatan V :

1. Kaji respon dan reaksi pasien dan keluarga 1. Menyediakan data


terhadap penyakit dan penanganan. tentang masalah
pada pasien dan
2. Kaji hubungan antara pasien dengan
keluarga dalam
anggota keluarga terdekat
menghadapiperub

3. Kaji pola koping pasien dan anggota ahan dalam hidup

keluarga
2. Penguatan dan
4. Ciptakan diskusi terbuka tentang dukungan
perubahan yang terjadi akibat penyakit terhadap pasien
dan penanganan : didetifikasi

o Perubahan peran 3. Pola koping yang


telah efektif
o Perubahan gaya hidup
dimasa lalu

o Perubahan dalam pekerjaan mungkin potensial


destruksi ketika
o Perubahan seksual memandang
pembatasan yang
o Ketrgantungan pada tim tenaga
ditetapkan akibat
kesehatan
penyakit dan
5. Gali cara alternatif untuk ekspresi seksual penanganan
lain selain hubungan seksual
4. Pasien dapat
6. Diskusi peran memberi dan menerima mengidentifikasi
cinta, kehangatan, dan kemesraan. masalah dang
langkah
langkahyang
diperlukan untuk
menghadapinya,

5. Benuk alternatif
ekspresi seksual
dapat diterima,

6. Seksualitas
mempunyai arti
yang berbeda bagi
tiap individu,
tergantung pada
tahap
maturitasnya.s

5. Evaluasi

a. Diagnosa Keperawatan I :

o Menunjukan perubahan - perubahan berat badan yang lambat

o Mempertahankan pembatasan diet dan cairan

o Menunjutkan turgo kulit normal tanpa oedema

o Menunjukan tanda tanda vital normal

o Menunjukan tidak adanya distensi vena leher

o Meloporkan adanya kemudahan dalam bernafas/tidak terjadi nafas


pendek

o Melakukan hyegiene oral dengan sering

o Melakukan penurun rasa haus

o Meloporkan berkurangnya kekeringan pada mambra mukosa mulut

b. Diagnosa Keperawatan II :

o Mengkonsumsi protein yang mengandung nilai biologis yang


tinggi

o Memilih makanan yang menimbulkan nafsu makan dalam batasan


diet

o Mengkonsumsi makanan tinggi kalori dalam batasan diet


o Mematuhi medikasi sesuai dengan jadwal untuk mengatasi
anoreksia dan tidak menimbulkan rasa kenyang

o Menjelaskan dengan kata kata sendiri rasinal pembatasan diet


dan hubungan dengan kadar kreatinin dan urea

o Mengkosulkan daftar makanan yang dapat direrima

o Melaporkan peningkatan nafsu makan

o Menunjukan tidak adanya perlambatan / penurunan berat badan


yang tempat

o Menunjykan turgor kulit yang normal/tanpa oedema, kadar


albumin, plasma dapat diterima

c. Diagnosa Keperawatan III :

o Menytakan hubungan antara penyebab glomerulonephritis akut dan


konsekuensinya

o Menjelaskan pembatasan cairan dan diet sehubungan dengan


kegagalan regulasi ginjal.

o Mempertahankan hubungan GNA dengan kebutuhan penanganan


menggunakan kata kata sendiri

o Menanyakan tentang pilihan terapi yang merupakan petunjuk


persiapan belajar

o Menyatakan rencana untuk melanjutkan kehidupan normalnya


sedapat mungkin

o Menggukan informasi dan instruksi terrtulis untuk


mengklasifikasikan pertanyaan dan mencari informasi tambahan.

d. Diagnosa Keperawatan IV :
o Berpartisipasi dalam meningkatkan tingkat aktivitas dan latihan

o Melaporkan rasa sejahtera

o Melakukan istirahat dan aktivitas secara bergantian

o Berpertisipasi dalam aktivitas perawatan mandiri yang dipilih .

e. Diagnosa Keperawatan V :

o Mengidentifikasi pola koping terdahulu yang ejektif dan pdasaat


ini tidak mungki lagi digunakan akibat penyakit dan penanganan
(pemakaian alkohol dan obat obatan, penggunaan tenaga yang
berlebihan)

o Pasien dan keluarga mengidentifikasi dan mengungkapkan


perasaan dan reaksi terhadap penyakit dan perubahan hidup yuang
diperlukan

o Mencari konseling profesional, jika perlu, untuk menghadapi


perubahan akibat GNA

o Melaporkan kepuasan dengan metode ekspresi seksual


INDIVIVIDUAL ASSIGNMENT

ASKEP GLOMERULONEFRITIS

URINARY SYSTEM

OLEH

ZACHYA ISLAMIA

155070207111007

REGULER 1 / 2015

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2017

Vous aimerez peut-être aussi