Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Nilai suatu investasi dijelaskan atau dihitung dengan arus kas nilai sekarang (NPV).
Para konsultan keuangan sepakat bahwa cara terbaik dalam perhitungan nilai adalah dengan
menggunakan arus kas.
Prinsip ini digunakan untuk menilai atau menaksir suatu tugas baru, jika investasi
menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih besar dari investasi penyedia modal yang
dapat meningkatkan kekayaannya. Hal ini juga dapat digunakan untuk berbagai kategori
dalam pengambilan keputusan, antara lain:
Berdasar pada angka-angka dari Gold plc pada tabel 1.1 yang dapat digunakan
untuk pengembalian unit bisnis yang didasarkan pada asumsi dari strategi tertentu yang
sedang dilaksanakan, atau lini produk.
Tabel 1.1
Gold plc forecast cash flows
Tabel 1.1 dimulai dengan meramal profit dan membuat sejumlah penyesuaian
untuk mencapai angka arus kas. Metode ini bermanfaat karena mencerminkan realitas
perusahaan yang membuat perkiraan untuk unit bisnis, biasanya dalam bentuk anggaran
akuntansi arus kas, dan manajer perlu tahu bagaimana angka-angka mempengaruhi
terhadap arus kas dari awal untuk mendapatkan proyeksi arus kas yang dapat diandalkan.
Pihak manajemen perusahaan juga dapat menghitung nilai sekarang dari nilai
arus kas masa depan dengan rumus dibawah ini:
Pada kasus di atas tidak ditunjukkan initial cash outflow, tidak seperti
penghitungan NPV. Ini untuk mengilustrasikan bagaimana menggunakan arus kas yang
didiskontokan untuk melakukan analisis future value (bukan NPV) dari unit bisnis strategi.
Analisis ini hanya mempertimbangkan future cash inflow and outflow, bukan sunk costs.
a. Nilai Perusahaan
Jika suatu perusahaan yang kita nilai memiliki aset lain dan tidak digunakan
dalam arus kas bebas tapi aset tersebut memiliki nilai pasar maka dapat ditambahkan
sebagai arus kas operasional untuk menentukan total nilai usaha. Sebagai contoh, banyak
perusahaan atau badan usaha memiliki portofolio saham dan obligasi sebagai investasi
yang tidak memiliki hubungan dengan kegiatan operasinya. Nilai pasar untuk hal ini
diperoleh dari biaya operasional arus kas bebas. Seperti, jika perusahaan pabrik yang
kosong atau tidak digunakan maka dapat dijual dan nilanya dapat ditambahkan di total.
Jika nilai utang dikurangi dari total present value dari operasional, kita dapat
memperoleh nilai yang dimiliki oleh pemegang saham. Jadi, jika perusahaan ini memiliki
utang senilai 3.000, maka nilai pemegang saham sebelum memperhitungkan aset non-
operasional adalah 4.727.
Alfred Rappaport (1998) telah mengembangkan analisis yang lebih sederhana dari
konsep dasar arus kas diskonto. Analisis nilai pemegang saham oleh Rappaport
mengasumsikan bahwa perubahan dalam berbagai elemen dalam arus kas saling berkaitan
dengan tingkat penjualan dalam satu tahun ke tahun berikutnya. Tujuh faktor yang
mempengaruhi nilai menurut Rappaport adalah:
a. Tingkat pertumbuhan penjualan (konstan)
f. Periode peramalan
Table 1.2
Silver plc: sales, operating profit and cash outflows for next year
Menggunakan analisa nilai pemegang saham untuk menilai sebuah
perusahaan
Nilai perusahaan adalah nilai gabungan dari utang dan ekuitas dari struktur modal
keseluruhan:
Dalam praktiknya analisis nilai pemegang saham dalam nilai buku dalam laporan
posisi keuangan sering digunakan sebagai dasar perhitungan nilai pasar. Persamaan
diatas dapat juga disumpulkan sebagai berikut:
3. Laba Ekonomi
Versi ini didasarkan pada jumlah laba setelah pajak namun sebelum dikurangi
dengan bunga. Ada dua cara untuk menghitung jenis laba ekonomi ini :
Operating profit
Economic Profit before interest
= - Capital charge
(entity approach) deduction and after
tax deduction
Operating profit
Economic Profit before interest Interest capital x
= -
(entity approach) deduction and after WACC
tax deduction
Economic Profit
= Performance spread x Invested capital
(entity approach)
Laba ekonomi ini didasarkan pada laba operasi sebelum dikurangi dengan
bunga, memperhitungkan kelebihan pengembalian dari semua sumber keuangan
kepada suatu usaha termasuk pemegang saham. dalam alternatif ini yang didasarkan
pada pendekatan ekuitas, dengan bunga dikurangi dari laba yang kita sendirikan dari
laba untuk pemegang saham. dan juga jumlah pengembalian adalah pengembalian
dalam model ekuitas saja. Jadi, laba ekonomi adalah laba yang dibagikan kepada
pemegang saham setelah dikurangi dengan biaya yang terjadi dari modal pemegang
saham.
Return on equity -
Economic Profit Invested equity
= Required return on x
(entity approach) capital
equity
EVA merupakan konsep yang dikembangkan oleh Stern Stewart and Co., yang
berdasar pada Economic Profit (EP). EVA adalah salah satu cara yang digunakan untuk
menilai kinerja perusahaan.
Menurut Young dan OByrne (2001:17), pengertian EVA adalah didasarkan pada
gagasan keuntungan ekonomis, yang menyatakan bahwa kekayaan hanya diciptakan
ketika sebuah perusahaan meliputi biaya operasional dan modal. Dalam arti sempit ini,
EVA benar-benar hanya merupakan cara alternatif untuk menilai kinerja perusahaan.
Ide dasar dari EVA adalah pengemasan ulang dari manajemen perusahaan yang
dapat dipercaya dan prinsip keuangan yang pernah ada. Namun EVA merupakan inovasi
terpenting karena ia membuat teori keuntungan moderen. Implikasi manajerial dari teori
ini adalah mudah diakses oleh manejer perusahaan yang tidak terlatih dengan baik dalam
keuangan atau tidak pernah memikirkan nya. EVA membantu para manejer untuk lebih
memahami tujuan keuangan, dan dengan demikian membantu mereka untuk mencapai
tujuan.
atau
EVA = Adjusted operating profits after tax (Adjusted invested capital x WACC)
Adjusted invested capital adalah ekuitas ditambah dengan modal utang. Laba dan
modal dalam persamaan EVA disesuaikan untuk mengetahui EP yang sesungguhnya.
Misalnya, pengeluaran yang digunakan oleh divisi R&D telah meningkatkan nilai
perusahaan dan ditambah kembali di posisi keuangan sebagai aset kemudian diamortisasi.
Dalam penyesuaian ini terdapat beberapa kesulitan, seperti hal yang berkaitan dengan
periode amortisasi dan biaya yang dikeluarkan divisi R&D.
EVA digunakan untuk mengetahui ukuran peningkatan nilai secara bersih. Hasil
penghitungan EVA lebih akurat daripada menggunakan jumlah dalam akuntansi. Namun,
dalam pengalokasian pendapatan, beban, dan modal ke unit bisnis dan produk tidak bisa
diselesaikan dengan EVA.
Beberapa cara untuk meningkatkan nilai economic value added (EVA) perusahaan
yaitu (Widayanto, 1993:32-33):
a. Manfaat EVA
Sehingga dapat dikatakan bahwa EVA merupakan suatu metode penilaian yang
akurat dan komperhensif mampu memberikan penilaian secara wajar atas kondisi suatu
perusahaan. Melihat berbagai kelebihan EVA, ternyata juga mempunyai kelemahan-
kelemahan yang diungkapkan Mirza (1997) (dalam Mulia 2002: 134) :
EVA hanya mengukur hasil akhir (result), konsep ini tidak megukur aktivitas
penentu seperti loyalitas dan referensi konsumen tidak diperhatikan.
EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor mengandalkan
pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk
menjual atau membeli saham tertentu.
Konsep ini sangat tergantung pada transnparansi internal dalam perhitungan
EVA secara akurat.
Menurut Amrullah yang dikutip oleh Sofiarini (2004: 14) ada beberapa strategi
untuk meningkatkan EVA:
1) Jika EVA > 0, maka kinerja keuangan perusahaan dapat dikatakan baik,
sehingga terjadi proses perubahan nilai ekonomisnya.
2) Jika EVA = 0, maka kinerja keuangan perusahaan secara ekonomis dalam
keadaan impas,
3) Jika EVA < 0, maka kinerja keuangan Perusahaan tersebut dikatakan
kurang bagus karena laba yang diperoleh tidak memenuhi harapan
penyandang dana, sehingga tidak terjadi penambahan nilai ekonomis pada
perusahaan.
Untuk melakukan penghitungan CFROI untuk strategi unit bisnis diperlukan untuk
mengetahui jumlah modal dan mengestimasikan arus kas dari aktivitas operasi. Setelah
melakukan penyesuaian dan melakukan penghitungan tingkat pengembalian, akan
menyebabkan arus kas masuk sama dengan arus kas keluar.
Aset dalam posisi keuangan akan disajikan kembali dengan nilai saat ini untuk
mencapai estimasi biaya yang dikorbankan. Misalnya, akumulasi penyusutan akan
ditambahkan kembali ke posisi keuangan aset tetap. Nilai persediaan dan aset tetap akan
meningkat dihitung dengan inflasi. Kemudian goodwill dari perusahaan yang telah dihapus,
ditambahkan kembali. Nilai kewajiban sewa di masa depan juga ditambahkan kembali. Metode
ini relatif sulit untuk digunakan.
Daftar Pustaka
Arnold, Glen. 2005. Handbook of Corporate Finance. Great Britain. Pearson Education
Limited
Arnold, Glenn. 2013. Corporate Financial Management. Great Britain. Pearson Education
Limited
http://www.ekasulistiyana.web.id/artikel/kuliah/seberapa-penting-eva-bagi-perusahaan/
(diakses pada Senin, 30 Maret 2015)
http://kmukti.blogspot.com/2011/12/economic-value-added-eva.html