Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.
Belakangan ini, agama adalah sebuahnama yang terkesan membuat gentar,
menakutkan, dan mencemaskan. Agama di tangan para pemeluknya sering tampil dengan
wajah kekerasan. Dalam beberapa tahun terakhr banyak muncul konflik, intoleransi, dan
kekerasan atas nama agama. Pandangan dunia keagamaan yang cenderung anakronostik
memang sangat berpotensi untuk memecah belah dan saling klaim kebenaran sehingga
menimbulkan berbagai macam konflik.
Fenomena yang juga terjadi saat ini adalah muncul dan berkembangnya tingkat
kekerasan yang membawa-bawa ama agama (mengatasnamakan agama) sehingga realitas
kehidupan beragama yang muncul adalah saling curiga mencurigai, saling tidak percaya, dan
hidup dalam ketidak harmonisan.
Toleransi yang merupakan bagian dari visi teologi atau akidah Islam dan masuk
dalam kerangka system teologi Islam sejatinya harus dikaji secara mendalam dan
diaplikasikan dalam kehidupan beragama karena ia adalah suatu keniscayaan sosial bagi
seluruh umat beragama dan merupakan jalan bagi terciptanya kerukunan antar umat
beragama.
Demikian juga sebaliknya, toleransi antarumat beragama adalah cara agar kebebasan
beragama dapat terlindungi dengan baik. Kebebasan dan toleransi tidak dapat diabaikan.
Namun yang sering kali terjadi adalah penekanan dari salah satunya, misalnya penekanan
kebebasan yang mengabaikan toleransi dan usaha untuk merukunkan dengan memaksakan
toleransi dengan membelenggu kebebasan. Untuk dapat mempersandingkan keduanya,
pemahaman yang benar mengenai kebebasan beragama dan toleransi antar umat beragama
merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana isi kandungan surat yunus ayat 40-41
Bagaimana tentang toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia
Bagaimana isi kandungan surat Al Maidah ayat 32
Bagaimana menelaah kembali surat Al Maidah ayat 32 sebagai salah satu Surat yang
membahas tentang cara menghindarkan diri dari tindakan kekerasan
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui isi kandungan surat Al-Maidah 32
Menelaah kembali surat Al Maidah 32 sebagai salah satu Surat yang membahas tentang
toleransi.
Untuk mengetahui pelajaran yang terkandung dalam surat Al Maidah 32.
Sebagai salah satu tugas mata pelajaran Agama di SMP Negeri 1 Kalisat
BAB II
KAJIAN TEORI
ARTINYA :
Dengan sebab (kisah pembunuhan kejam) yang demikian itu Kami tetapkan atas Bani Isra`il,
bahawasanya sesiapa yang membunuh seorang manusia dengan tiada alasan yang
membolehkan membunuh orang itu, atau (kerana) melakukan kerosakan di muka bumi, maka
seolah-olah dia telah membunuh manusia semuanya dan sesiapa yang menjaga keselamatan
hidup seorang manusia, maka seolah-olah dia telah menjaga keselamatan hidup manusia
semuanya. Dan demi sesungguhnya, telah datang kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan
membawa keterangan yang cukup terang kemudian, sesungguhnya kebanyakan dari mereka
sesudah itu, sungguh-sungguh menjadi orang-orang yang melampaui batas (melakuan
kerosakan) di muka bumi.
Berdasarkan riwayat di atas, maka benarlah bahwa Rasulullah saw. diutus menjadi
rahmat bagi seluruh alam. Beliau tidak tergesa-gesa mendoakan mereka (orang kafir) dalam
kehancuran, selama masih terdapat kemungkinan diantara mereka untuk menerima dakwah
Islam, sebab beliau masih mengharapkannya masuk Islam. Adapun kepada mereka yang telah
sampai dakwah selama beberapa tahun lamanya, tetapi tidak terdapat tanda-tanda kenginan
untuk menerima dakwah Islam dan dikhawatirkan bahaya yang besar akan datang dari
mereka seperti pembesar kaum musyrik Quraisy (Abu Jahal dan Abu Lahab dkk), barulah
Rasulullah mendoakan kehancuran atas nama mereka.[32]
Sikap Rasululullah saw yang mendoakan dan mengharapkan orang-orang musyrik
supaya menjadi bagian umat Islam, menguatkan bahwa Rasulullah saw. diutus membawa
misi toleransi, sebagaimana sabda beliau;
[33]
[Maka Rasulullah saw bersabda, sesungguhnya aku tidak diutus untuk orang-orang Yahudi
dan Nasrani, akan tetapi aku diutus untuk orang-orang yang lurus terpuji.]
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 ISI
Pengertian Toleransi
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, toleransi berasal dari kata toleran (Inggris:
tolerance; Arab: tasamuh) yang berarti batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang
masih diperbolehkan. Secara etimologi, toleransi adalah kesabaran, ketahanan emosional, dan
kelapangan dada. Sedangkan menurut istilah (terminology), toleransi yaitu bersifat atau
bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dsb) yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan
pendiriannya. Pengertian toleransi secara luas adalah suatu sikap atau perilaku manusia yang
tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap
tindakan yang orang lain lakukan.
Contohnya adalah toleransi beragama dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat
mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya.
Jadi, toleransi beragama adalah ialah sikap sabar dan menahan diri untuk tidak mengganggu
dan tidak melecehkan agama atau system keyakinan dan ibadah penganut agama-agama lain.
3.2 Hikmah
Mengajak untuk melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan tanpa saling
mengganggu. Rasulullah saw tidak akan menyembah Tuhan orang-orang kafir (berhala)
kecuali tuhan kaum beriman dan maha pengasih lagi maha penyayang. Rasullullah saw dan
kaum mukmin tidak akan beribadah seperti ibadahnya orang kafir yang bercampur dengan
syirik, yaitu memuja patung atau berhala dan menganggap mereka dapat memberikan
perlindungan atau kekuatan kepada orang kafir tersebut. Tidak boleh saling memaksa untuk
mengikuti suatu agama.
Allah mengajarkan kita untuk bertoleransikepada orang yang tidak mau beriman atau
yang berbeda keyakinan. Semua amal perbuatan manusia, masing-masing tidak akan
mempengaruhi satu sama lainnya, karena akan dirasakan secara individu akibat baik dan
buruknya dengan prinsip Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu
Kebenaran (akhlak, yakni sesuatu yang mantap dan tidak mengalami perubahan)
milik Allah adalah harga mati karena sumbernya hanya Allah swt. Siapapun dipersilakan
untuk menerima (beriman) atau menolak (kafir) dengan kebenaran tersebut. Allah swt tidak
akan merasa rugi dengan kekafiran itu, karena justru kerugian akan menimpa orang yang
kafir, mereka termasuk orang yang menganiaya diri mereka sendiri.
Mengidentifikasi Perilaku Toleransi dan Membiasakan Perilaku Bertoleransi
a. Identifikasi perilaku bertoleransi
1. Setiap muslim harus bersikap tegas dalam mempertahankan akidah dan keyakinannya
sebagai muslim.
2. Sikap tegas harus disampaikan dengan cara yang baik agar tidak menyinggung perasaan
orang lain yang berbeda
3. Tidak mau berkompromi dalam hal akidah dan keyakinan dengan dalih dan alas an apapun.
4. bersikap saling menghormati dan menghargai terhadap sesama, meskipun terdapat
perbedaan.
5. Di dunia ini selalu ada perbedaan, ada orang yang beriman ada orang yang tidak beriman.
6. Tidak saling mengganggu dan merendahkan satu sama lain.
7. Umat islam harus berpegang teguh kepada kebenaran yang hakiki, yakni kebenaran dari allah
swt.
b. Menunjukkan perilaku bertoleransi
1. Tidak mengganggu orang lain yang berbeda agama dan keyakinan.
2. Tidak menerima bujuk rayu dari orang lain yang berbeda agama.
3. Menganggap orang lain sebagai saudara meskipun berbeda agama dan keyakinan.
4. Selalu bersikap hormat dan menghargai orang lain yang berbeda keyakinan, menghindari
sikap permusuhan dan kebencian terhadap orang lain.
5. Menghindari sikap egois, sombong dan angkuh yang dapat membuat orang lain tersinggung.
6. Selalu waspada terhadap orang lain yang bermaksud menghancurkan akidah.
7. Bersikap teguh pendirian dalam menegakkan kebenaran sesuai yang dianjurkan agama Islam.
8. Selalu mempertebal keimanan.
Manfaat adanya toleransi dalam beragama
1. Menjadikan lingkungan masyarakat rukun meskipun berbeda keyakinan
2. menumbuhkan rasa saling menghargai antara agama sesuai kepecayaan yang di anut.
3. agar selain kita mempunyai hubungan baik dengan Allah SWT tetapi juga hubungan yang
antar sesama manusia. Salah satu contohn menumbuhkan sikap hormat menghormati antar
pemeluk agama sehingga tercipta suasana yang tenang.
Contoh pelaksanaan toleransi antara umat beragama dapat kita lihat seperti:
a. membangun jembatan.
b. memperbaiki tempat-tempat umum.
c. membantu orang yang kena musibah banjir.
d. membantu korban kecelakaan lalu-lintas.damai dan tenteram dalam kehidupan beragama
termasuk dalam melaksanakan ibadat
3.3 Hukum Bacaan Q.S Yunus 40-41 dan Al-Maidah 32
Yunus 40-41
Tajwid :
= izhar (karena nun mati bertemu dengan huruf ta)
= idam bilagunnah (karena nun mati bertemu dengan huruf lam)
= ikhfa (karena nun mati bertemu dengan huruf kaf)
= mad wajib muttasil (karena mad menghadapi huruf hamzah dalam satu kalimat)
= mad arid (karena adanya huruf mad bertemu huruf mati berhenti /waqaf dalam
Al Maidah ayah 32
idhar, qoloqolah sughra, mad jaiz munfasil, mad wajib muttashil, mas thobi'i, ikhfa, iqlab, alif
lam qomariyah, alif lam syamsiyah,
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Jadi dengan dibuatnya makalah ini diharapkya bertoleransi antar sesama, baik dari hal
agama maupun dalam hal lain.
Hal ini dibutuhkan untuk menciptakan kehidupan yang tentram, sehingga diperlukan
kesediaan pada setiap individu manusia untuk selalu menanamkan sikap toleransi dalam
beragama.
Demikian semestinya toleransi beragama itu diterapkan dimasyarakat Indonesia yang
mayoritasnya beragama Islam. Tidak sepantasnya kaum muslimin lalai dari segenap prinsip
dan patokan agamanya dalam bertoleransi. Karen kaum muslimin akan ditunggangi oelh
musuh-musuhnya bila melalaikan prinsip-prinsip tersebut.
a) Tuhan yang disembah Nabi Muhammad SAW. dan pengikutnya bukanlah apa yang
disembah oleh orang-orang kafir.
b) Toleransi yang dibenarkan adalah masing-masing umat beragama saling menghormati, tidak
mengganggu dan tidak memaksakan agama kepada orang lain.
c) Sikap Manusia terhadap kebenaraan Al-Quran ada dua, yakni kelompok Manusia yang
percaya terhadap kebenaran Al-Quran, dan Kelompok Manusia yang tidak percaya terhadap
kebenaran Al-Quran
Sudah saatnya bukan perbedaan lagi yang kita cari atau yang kita bicarakan, tapi
persamaanlah yang seharusnya kita cari karena dari persamaanlah hidup ini akan saling
menghargai, menghormati dan selaras. Lewat persamaan kita bisa jalin persaudaraan dan
mempererat tali silahturahi, denga begitu aka tercpta kerukunan dengan sendirinya.
Hendaknya toleransi disikapi dengan sebaik-baiknya dan tidak mengikuti kabar yang
beredar tanpa mengetahui ilmunya.
DAFTAR PUSTAKA
http://hariandzul.blogspot.com/2010/08/makalah-surat-al-kaafirun-dan-surat.html
beragama/http://riau1.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=499
http://revelationskhairurrizal.blogspot.com/2013/08/ayat-ayat-tentang-anjuran-
bertoleransi.html
http://haryayaya.wordpress.com/2011/10/30/toleransi-dalam-beragama/
http://msibki3.blogspot.com/2013/04/hadis-hadis-tentang-toleransi.html
http://sanadthkhusus.blogspot.com/2011/05/toleransi-dalam-perspektif-hadis-nabi.html