Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
O LE H :
ERNI
105640220115
IV IP D
ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1. Ambang Batas Pencalonan Presiden (Presidential Threshold)
Jika sesuai dengan hasil yang diputuskan DPR, maka yang digunakan
adalah hasil pemilihan legislatif 2014. Dengan demikian, cara perhitungan tak
akan jauh berbeda. Akan tetapi, poin ini menuai pro dan kontra karena sejumlah
kalangan menilai hasil Pemilu 2014 sudah tak bisa digunakan untuk Pilpres 2019.
Partai Gerindra yang menolak usulan presidential threshold 20-25 persen bahkan
menyebutnya dengan istilah "tiket usang".
Poin alokasi kursi per dapil atau district magnitude yang diketok DPR
sama seperti Pemilu sebelumnya, yakni 3-10. Artinya, jumlah minimum kursi
dalam sebuah dapil adalah 3 kursi, sedangkan jumlah kursi maksimumnya adalah
10 kursi. Tak banyak yang berubah dari poin ini karena sama seperti pemilu
sebelumnya. Dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilu sempat
berkembang perubahan alokasi kursi per dapil. Sempat mengemuka menjadi 3-8
atau bahkan bertambah menjadi 3-12. Dengan dinamika pembahasan yang tinggi,
muncul pula pertimbangan lain di Pansus. Jika alokasi kursi diubah
konfigurasinya, maka akan menambah kerumitan karena diperlukan penataan
ulang daerah pemilihan. Padahal, dinamika yang ada sudah cukup tinggi.
Poin pembahasan metode konversi suara bisa juga cukup rumit. Metode
yang akhirnya "diketok palu" DPR pada rapat paripurna, Kamis (20/7/2017)
malam, adalah metode sainte lague murni. Dalam mengonversi suara menjadi
kursi, metode sainte lague modifikasi membagi jumlah suara tiap partai di suatu
dapil dengan empat angka konstanta sesuai rumus. Konstanta awalnya dimulai
dengan angka 1.