Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
2. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi infeksi ( penyebaran / aktivasi ulang ) B.d Pertahanan primer tak
adekuat, penurunan kerja silia ,Kerusakan jaringan ,Penurunan ketahanan, Malnutrisi,
Terpapar lngkungan ,Kurang pengetahuan untuk menghindari pemaparan patogen.
2. Bersihan jalan nafas tak efektif B.d adanya secret Kelemahan , upaya batuk buruk
Edema tracheal.
3. Gangguan pertukaran gas B.d Penurunan permukaan efektif paru , atelektasis,
Kerusakan membran alveolar kapiler ,Sekret kental , tebal, Edema bronchial.
4. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi paru, batuk menetap.
3. Intervensi Keperawatan
1. Resiko tinggi infeksi ( penyebaran / aktivasi ulang ) B.d
Pertahanan primer tak adekuat , penurunan kerja silia
Kerusakan jaringan
Penurunan ketahanan
Malnutrisi
Terpapar lngkungan
Kurang pengetahuan untuk menghindari pemaparan patogen
Kriteria hasil :
Pasien menyatakan pemahaman penyebab / faktor resiko individu
mengidentifkasi untuk mencegah / menurunkan resiko infeksi
Menunjukkan teknik , perubahan pola hidup untuk peningkatan lingkungan yang
aman
Intervensi :
1. Kaji patologi penyakit dan potensial penyebaran infeksi
2. Identifikasi orang lain yang beresiko
3. Anjurkan pasien untuk batuk /bersin dan mengeluarkan pada tissue dan menghindari
meludah
4. Kaji tindakan kontrol infeksi sementara
5. Awasi suhu sesuai indikasi
6. Identifikasi faktor resiko individu terhadap pengaktifan berulang
7. Tekankan pentingnya tidak menghentikan terapi obat
8. Kaji pentingnya mengikuti dan kultur ulang secara perodik terhadap sputum
9. Dorong memilih makanan seimbang
10. Kolaborasi pemberian antibiotik
11. Laporkan ke departemen kesehatan lokal
1. Bersihan jalan nafas tak efektif B.d adanya secret Kelemahan , upaya batuk ,burukEdema
tracheal.
Kriteria Evaluasi :
Pasien menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan adekuat
Intervensi :
1) Kaji fungsi pernafasan , kecepatan , irama , dan kedalaman serta penggunaan otot asesoris
2) Catat kemampuan unttuk mengeluarkan mukosa / batuk efekttif
3) Beri posisi semi/fowler
4) Bersihkan sekret dari mulut dan trakhea
5) Pertahankan masukan cairan sedikitnya 2500 ml per hari
6) Kolaborasi pemberian oksigen dan obat obatan sesuai dengan indikasi
1. Gangguan pertukaran gas B.d Penurunan permukaan efektif paru , atelektasis ,Kerusakan
membran alveolar kapiler ,Sekret kental , tebal, Edema bronchial
Kriteria Evaluasi :
Pasien menunjukkan perbaikan venilasi dan oksigenasi jaringan adekuat dengan GDA dalam
rentang normal dan bebas gejala distress pernapasan
Intervensi :
1) Kaji Dipsnea,Takhipnea, menurunnya bunyi nafas ,peningkatan upaya pernafasan ,
terbatasnya ekspansi dinding dada , dan kelemahan
2)Evaluasi perubahan tingkat kesadaran , catat sianosis dan atau perubahan pada warna kulit
3) Anjurkan bernafas bibr selama ekshalasi
4) Tingkatkan tirah baring / batasi aktivitas dan atau Bantu aktivitas perawatan diri sesuai
kebutuhan
5) Kolaborasi oksigen
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan B.d Kelemahan ,Sering batuk / produksi sputum
,Anorexia ,Ketidakcukupan sumber keuangan
Kriteria hasil :
Menunjukkan peningkatan BB, menunjukkan perubahan perilaku / pola hidup untuk
meningkatkan / mempertahankan BB yang tepat
Intervensi :
1) Catat status nutrisi pasien pada penerimaan , catat turgor kulit , BB, Integrtas mukosa
oral , kemampuan menelan , riwayat mual / muntah atau diare
2) Pastikan pola diet biasa pasien
3) Awasi masukan dan pengeluaran dan BB secara periodik
4) Selidiki anorexia , mual , muntah dan catat kemungkinan hhubungan dengan obat .
5) Berikan perwatan mulut sebelum dan sesudah makan
6) Dorong makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein dan karbohodrat.
7) Kolaborasi ahli diet untuk menentukan komposisi diet.
8) Kolaborasi antipiretik
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
2. Data Dasar Keluarga
3. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. Sariya
4. Usia : 38 th
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SD
7. Pekerjaan : Karyawan
8. Alamat/ No. Telp : Desa Karang Mukti Rw.03 Rt.06
9. Komposisi Keluarga : Ayah, Ibu, dan 2 orang Anak
Hub.dgn
No Nama JK Umur Pendidikan Agama Pekerjaan
Kel
1 Sariya L Ayah 38 th SD Islam Karyawan
2 Siti Nurhayati P Ibu 30 th SD Islam IRT
3 Siti Nurlela P Anak 11 th SD Islam Pelajar
4 Ipi Ilpiyanti P Anak 3 th Belum sekolah Islam Pelajar
Genogram
1. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. Sa adalah tipe keluarga inti. Terdiri dari Ayah , Ibu, dan 2 Anak.
Kegiatan keagamaan yang ada di lingkungan keluarga Tn,Sa adalah pengajian bapak-bapak,
namun Tn.Sa tidak rutin mengikuti kegiatan pengajian tersebut karena terkadang pekerjaan
Tn.Sa membuatnya pulang malam, Istrinya pun Ny.S bekerja di luar rumah dan pulang pada sore
hari. Setiap hari anaknya dititipkan dengan nenek dan pamannya yang rumanya dekat dengan
mereka. Anak pertamanya sekolah pada pagi hari. Anaknya yang kedua hanya bermain
dilingkungan sekitar rumahnya saja. Tn. Sa tidak meiliki jadwal untuk rekreasi secara rutin
bersama keluarganya, karena jarang memiliki waktu yang libur yang cukup, Tn.Sa lebih memilih
untuk berstirahat di rumah saat libur. Tn.Sa hanya kumpul dengan keluarganya saat malam hari.
Keluarga Tn.Sa jarang sekali jalan-jalan seperti halnya ke mall. Kebiasaan berbusana Tn.Sa dan
keluarganya hanya sederhana saja. Tidak terlalu mengikuti perkembangan saat ini. Namun
mereka masih menjaga kultur budaya sunda dalam berpakaian.
Dan makanan yang disajikan dan dikonsumsi oleh keluarga Tn.Sa dan anaknya biasanya seperti
sayuran, dan lauk-lapuk. Terkadangpun Ny.S membuat olahan makanan yang dipelajari dari
orang tuanya makanan khas sunda.
Peran ayah, ibu dan anak masih menganut kultur budaya Sunda, Anak-anak selalu mengikuti apa
yang diperintahkan orangtuanya tanpa berani membantah.Peran Tn.Sa saat ini sebagai Kepala
Keluarga yang memberi nafkah kepada keluarganya. Anak pertama yang bernama An.Si sangat
menyayangi adiknya, terlihat saat sangat menjaga adiknya setelah pulang sekolah An.SI
menemani adiknya bermain dan membantu memenuhi segala kebutuhan adiknya. Di Keluarga
Tn.Sa yang mengambil keputusan adalah Tn.Sa. Tetapi biasanya keputusan diambil setelah
bermusyawarah dengan Ny.S Dekorasi di dalam rumah tidak menggambarkan budaya Sunda.
Tn.Sa dan keluarganya jika sakit hanya dapat pergi kepuskesmas pembantu/ bidan terdekat untuk
melakukan pemeriksaan dan mendapat pengobatan.
3. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang sekarang ditempati adalah rumah warisan dari orang tua Ny.S . Luas kira-kira 48
m2, rumah berupa semipermanen yang sebagian bangunannaya terbuat dari kayu , rumah tak
memiliki halaman hanya sedikit teras yang masih belum diplester, tidak tampak tanaman hias
yang ditanam dirumah. Secara umum rumah tampak bersih, namun masih terlihat barang-barang
yang diletakkan tidak pada tempatnya. Rumah memiliki jendela namun jendela paten yang tidak
dapat dibuka sehingga untuk ventilasi udara kurang baik. Air bersih didapatkan dari sumur
pompa. Pembuangan air limbah langsung dialirkan ke kali dan untuk pembuangan sampah
ditimbun kemudian dibakar.
Berikut denah rumahnya:
Dapur Kmr.mndi
Kmr.tdur
8m
R.keluarga
Kmr.tdur
Teras rumah
6m
1. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas
Lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. K Sebagian besar penduduknya merupakan penduduk
asli perwakarta yang memang sejak kecil sudah tinggal daerah tersebut. Lingkungan masih
dalam suasana kampung untuk menaiki kendaraan umum harus berjalan terlebih dahulu ke jalan
utama, dan harus menunggu lama untuk mendapatkan angkot.Keadaan jalan di lingkungan
tempat tinggal terdiri dari gang-gang kecil. Secara umum lingkungan di sekitar rumah masih
terlihat kotor. Pengolahan sampah yang dikelola dengan cara dibakar menyebabkan
ketidaknyamanan di area tersebut saat membakar sampah. Pelayanan kesehatan puskesmas dekat
rumah ada rustu dengan jarak sekitar setengah km. Bisa diakses menggunakan ojek atau
angkutan umum. Mushola juga sangat dekat karena berada di lingkungan RT.
1. MobilitasGeografis Keluarga
Keluarga sudah lama tinggal di lingkungan Rt.06Rw.03 Desa Karangmukti. Sebelumnya
keluarga pernah tinggal disubang namun hanya sebentar dan kemudian pindah menempati rumah
yang diwariskan kepada Ny.S.
4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola-Pola Komunikasi
Tn.Sa jarang berkomunikasi dengan anak-anaknya karena saat pulang sudah malam dan istrinya
Ny.S selalu berinteraksi dengan anaknya walaupun harus bekerja pada dari pagi hingga sore
namun setelah pulang bekerja ia harus meluangkan waktunya untuk anak-anaknya. Hubungan
antara ibu dengan anak baik, terlihat dari anak keduanya An.I yang selalu ingin berdekatan
dengan Ny.S.
b. Struktur Kekuatan
Menurut Ny.S dirinya lebih dekat dengan anak-anaknya dan ibu nya yang tinggal berdekatan
dengannya, karena Ny.S karena interaksi yang begitu sering dilakukan Ny.S dengan anak dan
orang tuanya.Dirumahnya yang mengambil keputusan adalah Tn.Sa, setelah sebelumnya
bermusyawarah dengan Ny.S.
1. Struktur Peran
Tn.Sa berperan sebagai kepala keluarga dan mencari nafkah untuk keluarganya. Setiap hari
dirinya bekerja untuk memenuhi semua kebutuhan keluarganya. Ny.S berperan sebagai Ibu
Rumah Tangga yang mengasuh anak-anaknya dirumah namun Ny.S juga bekerja sebagai buruh
dikonveksi jika sedang ada pekerjaan saja, jika tidak Ny.S hanya sebagai IRT, Ny.S juga selalu
menyiapkan keperluan untuk keluarganya dirumah. Setiap pagi juga Ny.S selalu menyiapkan
sarapan untuk keluarganya dirumah sebelum berangkat bekeeja. An.Si berperan sebagai siswa
SD dan anak. Saat ini usia An.Si sudah 11 thn. Setiap harinya An.Si sekolah didekat balai desa
dengan jarak 500 km, biasanya An.Si diantar untuk kesekolah dan pulang jam 12 siang. Setelah
sampai dirumah biasanya An.Si makan siang dan mengajak adiknya bermain sambil
mengasuhnya. An.I berperan sebagai anak saat ini usia An.I 3 thn.
1. Nilai-Nilai Keluarga
Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga adalah nilai-nilai agama islam dan budaya sunda Tn.Sa dan
Ny.S sudah mengajarkan kepada anak-anaknya untuk shalat 5 waktu. Dan mengikutkan anaknya
untuk pengajian anak pada sore hari. Nilai budaya sunda yang mempengaruhi seperti berperilaku
sopan kepada orang yang lebih tua. Selalu mengucapkan salam setiap ingin masuk rumah dan
selalu meminta izin apabila ingin pergi keluar rumah.
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Keluarga Tn..Sa saling menyanyangi dan saling menghargai. Menurut Ny.S dirinya akan selalu
menunggu suaminya pulang dulu dan baru beristirahat. Ny.S selalu mengontrol perkembangan
anak-anaknya. Ny. S juga memberikan pesan kepada anak-anaknya agar tidak macam-macam
ketika kedua orangtuanya tidak ada, dan mematuhi perintah paman dan nenek yang
mengasuhnya saat orangtuanya tidak ada.
b. Fungsi Sosialisasi
Tn.S mengatakan bahwa sosialisasi antara dirinya dan lingkungan dirasakan baik, setiap
memiliki waktu luang di sela libur kerjanya Tn.S menyempatkan waktu untuk berinteraksi
dengan tetangga sekitar rumahnya serta untuk mengikuti beberapa kegiatan. Contohnya kegiatan
pengajian. Begitu juga dengan Ny.S, An.Si dan An. I yang terlihat dapat bersosialisasi dengan
lingkungan disekitar rumahnya.
1. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga meyakini bahwa kesehatan merupakan hal yang penting. Namun keluarga masih sering
mengkhwatirkan biaya untuk berobat walaupun sekarang ini sudah ada jaminan untuk
masyarakat. Keluarga juga mengatakan tidak memiliki waktu luang. Oleh sebab itu, keluarga
Tn.Sa baru memeriksakan anggota keluarganya ketika sudah tidak bisa ditangani sendiri atau
oleh obat warung.
Ny.S pun memiliki maag ia hanya meminum obat warung saat maagnya kambuh. Ny.S setiap
hari memasak untuk anak-anaknya terdiri dari sayur dan lauk pauk, namun terkadang anak-
anaknya tidak mau untuk memakan sayur. Tn.Sa melepaskan kelelahannya setelah bekerja
dengan langsung beristirahat.
Keluarga Tn.Sa sangat jarang sekali dan hampir tidak pernah berolahraga. Tn.Sa mengatakan
tidak pernah ada waktu luang untuk berolahraga karena sibuk bekerja dan Ny.S masih meiliki
anak kecil yang harus dijaga seperti An.I.
6. KOPING KELUARGA
a. Stresor-stresor (baik jangka pendek mau-pun jangka panjang)
Ny.S sebenarnya ingin memeriksakan kembali anaknya namun karena jauhnya puskesmas dan
tidak memiliki waktu luang karena harus bekerja.
B. ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah
Data Subyektif:
Keluarga mengatakan An.Si masih
sering mengalami batuk disertai dahak
dan sesak.
Keluarga mengatakan An.Si Pernah
mengikuti pengobatan di puskesmas
namun tidak dilanjutkan.
Keluarga mengatakan hanya memberi
obat warung saat An.Si sakit dan jika
Bersihan jalan nafas tidak efektif pada
tidak tertangani di bawa ke Pustu atau
An.Si di keluarga Tn.Sa
bidan desa.
Anak Si mengatakan sulit tidur jika
batuknya kambuh.
Data Obyektif:
An.Si tampak batuk
TD.110/70 mmHg
Nadi 80x/mnt
RR 22x/ mnit
Suhu 36,7C
Data Subyektif:
Ny.S mengatakan sudah menderita
maag sejak 2 tahun lalu.
Ny.S mengatakan sakit kambuh ketika
ia telat makan/ makan tidak teratur.
Ny.S mengatakan nyeri pada ulu hati
saat maagnya kambuh.
Ny.S mengatakan hanya
Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. S
2 mengkonsumsi obat warung saat
maagnya kambuh.
Data Obyektif :
Ttv
TD: 110/80 mmHg
N: 80x/menit
RR: 18x/menit
Suhu : 36,8C
BB : 47 kg
3. Data Subjektif
Ny.S mengatakan sejak 2 minggu yang Resiko terjadinya ISPA berulang pada
lalu An.I mengalami batuk pilek keluarga Tn. Sa khususnya An. I
namun pada saat pengkajian An.I
sudah sembuh.
Ny.S mengtakan anaknya sering
terkena batuk pilek.
Ny.S ,mengatakan hanya memberi obat
warung saja pada anaknya.
Ketika ditanya penyebab, tanda atau
gejala, dan cara perawatan, Ny.S
mengatakan mengetahui tetapi tidak
terlalu luas yang diketahuinya.
Data Objektif
Ttv
RR 24x/mnit
Nadi 87x/mnt
Suhu 32C.
SKALA PRIORITAS
MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa keperawatan keluarga III
Resiko terjadinya ISPA berulang pada keluarga Tn. Sa khususnya An. I
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : aktual Masalah bersifat resiko, Ny.S
Skala mengatakan An. I sering mengalami
1 Aktual: 3 2/3 X 1 2/3 batuk pilek, dan keluarga
Risiko : 2 menganggap penyakit tersebut
Potensial : 1 sudah biasa.
Masalah dapat diubah sebagian
Kemungkinan masalah
karena rumah Keluarga Ny.S dekat
dapat diubah: Sebagian
dengan klinik bidan, namun Ny,S
Skala
2 X2 1 lebih memilih memberi obat warung
Mudah : 2
terlebih dahulu karena Ny.S
Sebagian : 1
mengatakan tidak pnya waktu untuk
Tidak Dapat : 0
berobat.
Potensial masalah untuk Masalah ini sudah sering terjadi .
dicegah: Cukup keluarga perduli dengan kesehatan
Skala dengan memberikan obat secara
2/3 X 1 2/3
Tinggi : 3 mandiri namun keluarga tidak
Cukup : 2 menyegerakan periksa ke fasilitas
Rendah : 1 kesehatan.
Menonjolnya masalah:
tidak perlu segera
ditangani Keluarga mengatakan hanya dengan
Skala 1/2 X 1 1/2 diberi obat warung dan perawatan
Segera : 2 tradisional anaknya dapat sembuh.
Tidak perlu segera 1:
Tidak dirasakan : 0
Jumlah 3
Dari skoring di atas diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. Sa adalah sebagai berikut:
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An.Si di keluarga Tn.S (Score 4)
2. Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. S dikeluarga Tn.Sa (Score 3 2/3)
3. Resiko terjadinya ISPA berulang pada keluarga Tn. Sa khususnya An. I (Score 3)
1. Menyebutkan
tanda dan gejala
TBC Paru
Respon verbal
dan sikap dari
1. Setelah dilakukan keluarga tentang Akibat dari TB P
pertemuan 1 x45 akibat TB Paru tuberkulosis
menit diharapkan: dan keputusan pnemonia tuberku
keluarga untuk kematian, dan jika
1. Setelah dilakukan mengatasi TB tidak teratur mi
pertemuan 145 menit Paru. penyakit akan me
keluarga mampu berat penyakitnya
mengambil keputusan menjadi makin su
yang tepat untuk dan perlu waktu
mengatasi maslaah TB untuk dapat sembuh
Paru dengan cara
menyebutkan akibat dari
TB Paru serta akibat dari
tidak teratur minum obat
dan memutuskan untuk
merawat An. Si dengan
TB Paru.
Respon verbal,
1. Setelah dilakukan sikap,dan
pertemuan 1 x 45 psikomotor Cara perawatan pe
menit keluarga keluarga tentang Paru adalah minum
mampu cara perawatan teratur, makan mak
melakukan TB Paru & bergizi, istirahat
perawatan pada pencegahan menjaga
anggota keluarga penularan TB lingkungan. Cara
yang menderita Paru penularan TB Pa
penyakit TB Paru memisahkan pe
dengan cara makan anggota
menjelaskan cara dengan pasien, men
perawatan dan saat bersin dan b
pencegahan membuang dah
penularan TB tempatnya. Pros
Paru, efektif: tarik na
mendemonstrasika melalui hidung dan
n cara batuk seperti meniup balo
efektif dan 3x dan waktu y
pembuangan batukkan lalu buan
dahak pada pasien tempat yang
TB Paru. lysol/desinfektan lal
1. Setelah dilakukan
pertemuan 145
menit keluarga
mampu Respon verbal,
memodifikasi sikap dan
lingkungan untuk psikomotor Cara memodifikasi
mencegah keluarga tentang yang dapat
terjadinya lingkungan yang penyembuhan pen
penularan dengan dapat mendukung Paru adalah p
cara menyebutkan penyembuhan ruangan yang cuku
lingkungan- penyakit TB Paru. rumah yang cuku
lingkungan yang dibuka agar sinar m
baik bagi pasien masuk kedalam
penyakit TB Paru. menjemur kasur
minimal 1mingg
dijemur, tidak
dahak sembaranga
tapi gunakan ka
didalamnya sudah
desinfektan seperti
sabun, bayclean, a
1. Setelah dilakukan TB Paru dapat mati.
pertemuan
1x45menit Respon verbal,
keluarga mampu sikap, dan
memanfaatkan psikomotor
fasilitas kesehatan keluarga tentang Manfaatkan kunj
yang tersedia manfaat pelayanan kesehat
dengan cara pelayanan untuk memperoleh
menyebutkan kesehatan dan dan pengobatan
manfaat penggunaan pelayanan
kunjungan ke pelayanan Puskesmas, bidan
pelayanan kesehatan. klinik swasta,
kesehatan, keluarga berkun
menyebutkan pelayanan
jenis-jenis (Puskesmas).
pelayanan
kesehatan yang
tersedia dam
memanfaatkan
fasilitas kesehatan.
IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA
Tanggal No DX/
Implementasi Evaluasi (SOA
Dan Jam TUK
9 Mei 2014 Bersihan Jalan Nafas tidak efektif TUK 1 : Subjektif:
Pukul 10.00 pada An.Si dikeluarga Tn. Sa 1. Mendiskusikan dengan keluarga Keluarg
Dx.1 tentang; kembali penge
Pengertian TB Paru penyakit yang m
Penyebab TB Paru paru.
Tanda dan gejala TB Paru
Keluarg
2. Memberi pendidikan kesehatan kembali Penyeb
pada keluarga tentang Pengertian bakteri microba
TB Paru, Penyebab TB Paru, Tanda
dan gejala TB Paru. Keluarg
kembali tanda
3. Memberi kesempatan pada keluarga yaitu : batuk-
untuk mengiden-tifikasi Pengertian selama kurang
TB Paru, Penyebab TB Paru, Tanda berdahak, sesak
dan gejala TB Paru. dingin pada m
badan menurun
4. Memberikan reinforcement positif
seperti pujian atas kemampuan Objektif:
keluarga mengidentifikasi K
Pengertian TB Paru, Penyebab TB memperhatikan
Paru, Tanda dan gejala TB Paru. penkes dan disk
Terjad
5. Mengevaluasi pengetahuan berinteraksi den
keluarga dan memberikan Keluar
kesempatan pada keluarga untuk menganggukka
membandingkan pengetahuan yang mengerti penj
dimiliki keluarga dengan standar. berikan
Keluar
saat diberikan p
Analisa:
Masalah terat
memahami ten
Paru, penyebab
gejala TB Paru.
Perencanaan:
Lanjutkan TUK
Subjektif:
Keluarg
kembali Akibat
pnemonia tuber
9 Mei 2014 TUK.2 dan jika pender
Pukul 16.00 1. Menjelaskan dan berdiskusi pada obat penyakit
Dx.1 keluarga mengenai akibat dari penyakit TB berat penyakitn
Paru makin sulit dio
2. Menanyakan kembali pada keluarga lebih lama untu
akibat TB Paru
3. Motivasi keliuarga untuk mengambil Keluarg
keputusan dalam mengatasi TB Paru. mengatasi dan
4. Memberikan reinforcement positif atas menderita TB P
keputusan yang diambil keluarga dalam Objektif
mengatasi TB Paru. T
memperhatikan
diskusi berlangs
Terjad
berinteraksi den
Tampak
menganggukka
mengerti penj
berikan
Keluar
saat diberikan p
Keluar
keputusan untuk
Analisa
Masalah terat
memahami tent
jika tidak seg
bahaya dari pu
sudah mampu m
Perencanaan:
Lanjutkan TUK
Subyektif
Keluarg
kembali
dengan
secara te
yang be
menjaga
lingkung
Keluarg
kembali
TUK 3: penulara
1.Menjelaskan cara perawatan, pencegahan dengan
10 Mei 2014 penyakit TB Paru memisah
Pukul 11.00 2.Mengajarkan klien cara batuk efektif dan makan
Dx.1 membuang dahak yang benar dengan
3.Menanyakan kembali cara perawatan, saat be
pencegahan penyakit TB Paru membua
4.Menganjurkan kelien mempraktekkan tempatn
kembali cara batuk efektif dan membuang
dahak ke tempatnya. Objektif:
5.Memberikan reinforcement positif atas Keluarg
hasil yang dicapai. mempra
nafas da
mengelu
cara tari
hidung
meniup
waktu y
Keluarg
memper
seksama
berlangs
Terjadi
berintera
Keluarg
mengan
mengert
perawat
Keluarg
saat di
perawat
Analisa
Masalah teratas
Perenanaan
Lanjutkan TUK
Subjektif
Keluarga
tentang modifi
dapat m
penyembuhan
dengan cara
yang cukup,
TUK 4: cukup, jendela
1.Mendiskusikan dengan keluarga tentang matahari bisa m
modifikasi lingkungan yang tepat untuk menjemur kas
mendukung penyembuhan TB Paru 1minggu sek
11 Mei 2014 membuang
Pukul 11.00 2. Mendorong keluarga untuk tempat, tapi g
Dx.1 mengidentifikasi lingkungan yang didalamnya
tepat untuk mencegah TBC Paru desinfektan.
Perencanaan:
Mempertahanka
kemampuan
memodifikasi li
Lanjtkan ke TU
Subjektif:
Keluarg
fasilitas kese
digunakan ol
mencegah TB
sakit, Puskesma
Keluarg
manfaat fasilit
memberikan
memberikan pe
pelayanan k
meningkatakan
keluarg
membawa An.
Paru ke fasilitas
Objektif:
Kelua
bertanya tenta
12 Mei 2014
kesehatan
Pukul 11.00
TUK 5:
Dx.1
6. Mendiskusikan dengan keluarga Keluarg
tentang fasilitas kesehatan yang anggota keluar
tersedia fasilitas kesehat
7. Mendiskusikan dengan keluarga
untuk menyebutkan manfaat K
fasilitas kesehatan memperhatikan
8. Mendorong keluarga untuk diskusi berlangs
memanfaatkan fasilitas kesehatan
untuk mengatasi TBC Paru Terjad
9. Memberi reinforcement seperti berinteraksi den
pujian terhadap kemampuan
keluarga menyebutkan kembali Keluar
manfaat fasilitas kesehatan menganggukka
10. Memberi kesempatan keluarga mengerti penj
bertanya tentang hal yang belum berikan
jelas
Keluar
saat diberikan p
Analisa:
Masalah terat
sebagai fasilita
untukmemeriks
keluarganya ke
Planning:
Mempertahanka
kemampuan
menggunakan f
melakukan kin
TB Paru.
BAB V
PENUTUP
Setelah penulis memberikan asuhan keperawatan keluarga Tn.Sa khususnya kepada An.Si
denganTB Paru, maka penulis menarik kesimpulan dan mengajukan beberapa saran sebagai
bahan pertimbangan yang diharapkan dapat berguna dalam memberikan asuhan keperawatan
pada klien dengan TB Paru.
1. KESIMPULAN
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan keluarga pada An.Si denganTB Paru, penulis
melaksanakan secara bertahap mulai dari npengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Dengan menggunakan pendekatan secara komprehensif yang mencakup bio, psiko, sosial dan
spiritual.
Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang hampir seluruh
organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah paru-paru (IPD, FK, UI,
2005).
Adapun tanda dan gejala dari TB Paru adalah Demam, Batuk disertai dahak / darah, Sesak Nafas,
Nyeri dada, Malaise meliputi anoreksia, nafsu makan menurun, sakit kepala, nyeri otot, keringat
malam.
Prinsip penatalaksanaan keperawatan klien dengan TB Paru adalah dengan medikasi tentunya ke
fasilitas kesehatan, Memberikan pendidikan kesehatan mengenai penyakit TB Paru , pentingnya
minum obat, pengawas obat (PMO). Penanganan segera penyakit yang dapat dilakukan secara
mandiri di rumah yaitu dengan teknik nafas dalam untuk mengeluarkan dahak, meminum air
hangat hingga memberikan fisioterapi dada.
Pada kasus ini An. Si pernah mengalami putus obat, dan saat ini An.Si tengah melakukan
pengobatan kembali oelh karena itu diperlukan perhatian khusus untuk kepatuhan minum obat
agar tidak terjadi lagi putus obat dan perlunya PMO. Setelah dilakukan asuhan keluarga mau
untuk melakukan perawatan kepada An.Si secara baik dan tuntas dengan harapan anaknya dapat
sembuh total. Keluarga menyatakan keseriusannya untuk menjalani pengobatan.
1. SARAN
Setelah penulis memberikan asuhan Keperawatan Keluarga dengan TB Paru pada An.Si
dikeluarga Tn.Sa, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Diharapkan agar perawat dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan khususnya
dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga dengan TB Paru pada An.Si dikeluarga
Tn.Sa demi meningkatkan mutu keperawatan.
2. Peningkatan support sistem dan perlihatan keluarga dalam pemberian asuhan
keperawatan sangat penting untuk meningkatkan motivasi keluarga dalam perawatan
anak dan keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA
Bailon dan Malagya.2002. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta EGC.
Friedman, Marilyn M. 1998. Family Nursing Teoryand Practice. Edisi III. Penerjemah Ina
Debora R. L. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta