Vous êtes sur la page 1sur 35

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK

DENGAN GIZI BURUK ( MARASMIK-KWASHIOKOR) DI RUANGAN


CANDRA RUMKIT TINGKAT III dr.J.A.LATTUMETEN, AMBON

Landasan Teori Gizi Buruk


1. Pengertian
Gizi buruk adalah seseorang yang kurang gizi yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari dan atau
gangguan penyakit tertentu (sumber : penilaian status gizi).
Gizi buruk adalah bentuk malnutrisi protein yang terutama akibat
kekurangan kalori yang berat dan kronis (dorlan 1998).
Klasifikasi :
a. Menurut Depkes RI (2001)
Gizi Normal > 80% : 0
Gizi kurang 60-79% : 1
Gizi buruk < 60% : 2
b. Menurut WHO ( Ridwan,2000)
Kurang energi protein (KEP)I : 80-90%
Kurang energi protein (KEP)II : 70-80%
Kurang energi protein (KEP)III : 60-70%

2. Etiologi
Penyebab terjadinya gizi buruk yaitu kurangnya asupan kalori dan protein
yang dapat terjadi karena
Diet yang tidak cukup
Kebiasaan makan yang tidak tepat
Kelainan metabolik
Penyakit infeksi
Kelainan bawaan saluran pencernaan dan jantung
Malabsorbsi, gangguan metabolik
Penyakit ginjal
Gangguan pada saraf pusat
Tingkat pendapatam keluarga yang kurang
Pola pengasuhan anak yang kurang memadai
Pelayanan kesehatan dan lingkungan yang kurang memada
3. Manifestasi klinis
Gangguan gizi buruk secara klinis terbagi 3 type yaitu :
Kwashiokor
Edema( terutama kaki/dorsum pedis)
Wajah membulat dan sembab
Pandangan sayu
Rambut tipis,kemerahan seperti warna rambut jagung,mudah
dicabut/rontok
Perubahan status mental : rewel,cengeng,kadang apatis
Pembesaran hati
Otot mengecil (hipotrofi)
Kelainan kulit
Sering disertai : infeksi,anemia,diare
Marasmus
Tampak sangat kurus
Wajah seperti orang tua
Cengeng,rewel
Kulit keriput,jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada
Perut cekung
Sering : penyakit kronik.diare kronik
Marasmik-kwashiokor
Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala klinik
kwashiokor dan marasmus,dengan BB/U<60% Baku median WHO-NCHS
disertai edema yang mencolok.

4. Patofisiologi
Penyakit gizi buruk dengan kekurangan energi dan protein atau tidak
mencukupinya makanan bagi tubuh sering kali dikenal dengan marasmus dan
kwashiokor.
a. Marasmus
Marasmus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan kalori
dan protein.Pada marasmus ditandai dengan atrofi jaringan terutama
lapisan subkutan dan badan tampak kurus seperti orang tua.Pada
marasmus metabolisme lemak kurang terganggu daripada
kwashiokor,sehingga kekurangan vitamin biasanya minimal atau tidak
ada.pada marasmus tidak ditemukan edema akibat hipoalbuminemia dan
atau retensi sodium.Pemenuhan kebutuhan dalam tubuh masih dapat
dipenuhi dengan adanya cadangan protein sebagai sumber energi.
b. Kwashiokor
Kwashiokor adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan
protein baik dari segi kwalitas maupun kuantitas.kekurangan protein
dalam makanan akan mengakibatkan kekurangan asam amino essensial
dalam serum yang diperlukan untuk sintesis dan metabolisme terutama
sebagai pertumbuhan dan perbaikan sel, makin berkurangnya asam amino
dalam serum menyebabkan berkurangnya produksi albumin hati.kulit
badan tampak bersisik dan kering karena depigmentasi.Anak dapat
mengalami gangguan pada mata karena kekurangan vitamin A.kekurangan
meneral khususnya besi,kalsium dan seng.Edema yang terjadi karena
hipoproteinemia yang mana cairan akan berpindah dari intravaskular
kompartemen kerongga interstisial yang kemudian menimbulkan
acites.Gangguan gastrointestinal seperti adanya perlemakan pada hati dan
atrofi pada sel acini pangkreas.

5. Pemeriksaan Diagnostik
a. pemeriksaan fisik
1. Mengukur tinggi badan dan berat badan
2. menghitung indeks masa tubuh, yaitu BB (dalam kg)dibagi TB (dalam
meter)
3. mengukur ketebalan lipatan kulit di lengan atas sebelah belakang
(lipatan trisep)
b. pemeriksaan laboratorium : albumin, kretinin, nitrogen, elektrolit, Hb, Ht,
transferin.

6. Komplikasi
Marasmus: Infeksi,Tuberculosis,Parasitosis,disentri,malnutrisi
kronik,Gangguan tumbuh kembang
Kwashiokor:Diare,Infeksi,Anemia,Gangguan Tumbuhkembang,Hipokalemia
dan Hipernatremia
7. Prognosis
Pada setiap penderita KEP berat,selalu periksa adanya gejala defisiensi nutrien
mikro yang sering menyertai seperti Xerophthalmia ( Defisiensi Vitamin
A),anemia (difesiensi FE,Cu,Vitamin B12,Asam Folat),Stomatitis ( Vitamin
B,C)dll.
8. Penatalaksanaan dan Pencegahan
a) Atasi/cegah Hipoglikemia
b) Atasi/cegah Hipotermia
c) Atasi/cegah Dehidrasi
d) Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
e) Obati/cegah infeksi
f) Koreksi Defisiensi nutrien mikro
g) Mulai pemberian makan
h) Fasilitas tunbuh kejar
i) Sediakan Stimulasi sensorikdan dukungan mental/emosional
j) Siapkan Follow up setelah sembuh
Landasan Teori Keperawatan Gizi Buruk
1. Pengkajian data dasar pasien
a. Aktifitas atau istirahat
Gejala kelemahan, kelelahan, keletihan malaise umum. Pembetasan
aktivitas sehubungan dengan proses penyakit, lethargi.
b. eliminasi
gejala : episode diare yang tidak dapat diperkirakan, konstipasi
hilang timbul
c. makana/cairan
gejala : anoreksia, mual muntah, penurunan BB
tanda : penurunan lemak subkutan atau masa oto, kelemahan,
tonus otot dan turgor kulit buruk, membran mukosa pucat
d. nyeri/kenyamanan
gejala : nyeri tekan abdomen dengan nyeri kerang
tanda : distensi abdomen
e. keamanan
gejala : alergi terhadap makanan atau produk susu peningkatan
suhu (39,6-40 0 C )
tanda : lesi kulit, misalnya eritema nodusum
f. intreigitas ego
tanda : perubahan status mental : cengeng, rewel
g. sirkulasi
tanda : hipotensi
h. Hygiene
tanda : kurang bertenaga, penampilan tak rapih
i. Peranapasan
tanda : takipnea

2 Diagnosa keperawatan & investasi tindakan keperawatan


a. Devisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan diare
1. Batasan karakteristik
Mayor ( harus terdapat,satu atau lebih )
1. Ketidakcukupan masukan cairan oral
2. Keseimbangan negatif antara masukan dan haluran
3. Penurunan berat badan
4. Kulit/membran mukosa kering
Minor ( Mungkin terdapat )
1. Peningkatan natrium serum
2. Penurunan haluran urine atau haluran urine berlebihan
3. Urine memekat atau sering berkemih
4. Penurunan turgor kulit
5. Haus/mual/anoreksia
Faktor-faktor yang berhubungan
- Situasional :
Berhubungan dengan mual muntah
- Maturasional :
Bayi/Anak
Berhubungan dengan peningkatan kerentanan sekunder akibat
penurunan penerimaan cairan dan penurunan kemampuan memekatkan
urine.

2. Hasil yang diharapkan


a. Mempertahankan atau menunjukan perubahan perubahan
keseimbangan cairan dibuktikan dengan
Tanda vital stabil
Membran mukosa lembab
Turgor kulit baik
b. Melaporkan penurunan efek defekasi, konsistensi kembali normal

3. Intervensi dan Rasional


Intervensi Rasional
Tindakan mandiri 1. Membantu membedakan penyakit
1. Observasi dan catat frekuensi dan individu dan mengkaji beratnya
karakteristik defekasi episode
2. Kaji tanda-tanda vital (TD, suhu 2. Hipotensi takikardi demam dapat
nadi pernapasan) menunjukan respons terhadat dan atau
3. Observasi kulit kering berlebihan efek kehilangan cairan.
dan membran mukosa, pemurunan 3. Menunjukan kehilangan cairan
turgor kulit berlebihan atau dehidrasi
4. Ukur BB tiap hari 4. Indikator dalam menilai status cairan
dan gizi seseorang
Tindakan Kolaborasi
1. Kolaborasi dalam peberian IVFD 1. Untuk membantu dalam memperbaiki
2. Berikan obat sesuai dengan indikasi gangguan keseimbangan cairan dan
(antidiare antibiotik) elektrolit
2. Menurunkan mobilitasi usus bila diare
terjadi dan untuk mengobati infeksi

b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake


nutrisi tak adekuat
1. Batasan karakteristik
Mayor dan Minor
a. Berat badan 10% -20% di bawah standar ideal
b. Melaporkan kurang tertarik pada makanan
c. Tonus otot buruk dan nyeri tekan
d. Penurunan lipatan kulit trisep,lingkar lengantengah,dan lingkar
otot pertengahan lengan kurangdari 60%standart pengukuran
e. Penurunan albumin serum
f. Penurunan tranferin serum atau penurunan kapasitas ikatan
besi

2. Faktor-faktor yang berhubungan


- Situasional :
Berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang atau
komitmen dari pemberi asuhan ( pemberi makan) terhadap
kebutuhan-kebutuhan atau aturan spesial

- Matursional:
Berhubungan dengan Keadekuatan masukan sekunder
2 Hasil yang diharapkan
a. Menunjukan peningkatan berat badan
b. Tidak mengalami tanda mal nutrisi
c. Rasional dan prosedur untuk pengobatan
3. Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional
Tindakan mandiri
1. Catat stasus nutrisi pasien pada 1. Berguna dalam mendefinisikan
penerimaan, catat turgor kulit, derajat atau luasnya masalah dan
integritas mukosa oral pilihan intervensi yang tepat.
2. Beri makan sedikit tapi sering 2. Maksimalkan masukan nutrisi dan
dengan makanan tinggi protein menurunkan kelemahan
dan kiarbohidrat
3. Kaji riwayat nutrisi, termasuk 3. Mengidentifikasi defisiensi,
makanan yang disukai. menduga kemungkinan intervensi.

Tindakan Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam 1. Membantu dalam membuat rencana
pemberian diet diet untuk memenuhi kebutuhan
individual

c. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan status metabolic


1 Batas karakteristik
Mayor :
Gangguan jarinagan epidermis dan dermis
Minor :
Lesi kulit, ulserasi, forasi ulkus dekubitus
Kulit kering atau berbisik dengan turgor kulit buruk
Rambut rapuh atau kering
2. Faktor-faktor yang berhubungan
Situasional:
Berhubungan dengan kerusakan mobilitas sekunder
Maturasional:
Berhubungan dengan status metabolik
3. Hasil yang diharapkan
Kulit Tak kering/bersisk
Elastisitas kembali normal
4. Intervensi dan Rasional

Rasional
Intervensi
Tindakan mandiri;
1. Kaji kulit tiap hari (catat warna dan 1 Menentukan garis dasar dimana
turgor kulit) perubahan pada status dapat di
2. Pertahankan instruksi dalam hygiene bandingkan dengan melakukan
kulit misalnya; nmembasuh intervensi yang tepat
kemudian mengeringkannya dengan 2 Mempertahankan kebersihan,
hati-hati. karena kulit yang kering dapat
3. Pertahankan sprei bersih, kering dan terjadi barier kulit
tidak berkerut. 3 Menurunkan kemungkinan
4. Balikkan atau ubah posisi dengan terjadinya infeksi kulit.
sering ukur 4 Mencegah sirkulasi dan mencegah
5. Anjurkan menggunakan pakaian tekanan pada kulit atau jaringan
yang lembut dan longgar tiap hari yang tidak perlu.
5 Mencegah terjadinya infeksi kulit.

d. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan


melemahnya kemampuan fisik
1. Batas karakteristik
Mayor :
Perubahan pertumbuhan fisik
Minor
Belum bisa berbicara / berbahasa dengan baik
Aktifitas motorik tidak sesuai umur atau usianya
Adanya kelemahan fisik
Faktor;faktor yang berhubungan
Situasional
Berhubungan dengan orang tua kurang pengetahuan
Maturasional
Berhubungan dengan keterbatasan kesempatan untuk memenuhi
kebutuhan
2. Hasil yang diharapkan
a. Menunjukan perkembangan motorik sesuai dengan usianya.
b. Terjadi peningkatan perilaku personal dan bahasa
c. Tidak terjadi kelemahan fisik
3. Intervensi rasional
Intervensi Rasional
Tindakan mandiri :
1 Berikan kesempatan bagi anak yang 1. Membantu anak untuk
sakit untuk memenuhi tugas berkembang sesuai usianya
perkembangan
2 Berikan mainan sesuai usia anak 2. Membantu anak untuk
mengekspresikan perasaannya
3 Anjurkan pada orang tua tentang 3. Membantu anak untuk memahami
tugas perkembangan yang sesuai tugas perkembangannya
dengan kelompok usia

e. Ansietas atau kecemasan orang tua berhubungan dengan kurangnya


informasi
1. Batasan karakteristik
Mayor:
Perasan takut yang tidak jelas ,takut yang tiba-tiba,kekhawatir
Minor:
a. Peningkatan rasa tegang atau tidak ada harapan
b. Ketakutan, khawatir resah
c. Perasaan mau pingsan
d. Rangsangan simpatik atau gelisah
Faktor-faktor yang dihubungkan
a. Situasional
Berhubungan dengan Kurang pengetahuan
b. Maturasional:
Hasil yang diharapkan
a. Menyatakan kesadaran terhadap perasaan dan cara yang sehat untuk
menghadapi masalah
b. Melaporkan ansietas menurun sampai tingkat dapat ditangangi
3. intervensi rasional
Intervensi Rasional
Tindakan mandiri;
1 Catat petunjuk perilaku, mis....., 1. Sebagai indikator derajat ansietas
gelisah
2 Dorong pasien menyatakan 2. Membina hubungan trapeutik
perasaan, berikan umpan balik.
3 Berikan informasi yang akurat 3. Membantu menurunkan ansietas
tentang kondisi pasien
4 Anjurkan untuk relaksasi 4. Membantu mengurangi ansietas

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK


DENGAN PASIEN GIZI BURUK( Marasmik-Kwashiokor)
DIRUMAH SAKIT Dr. J.A LATUMETEN AMBON

A. PENGKAJIAN
Tgl / jam Pengkajian : 23 04 2008 / 08:00 wit
Tgl / jam masuk RS : 22 04 2008 /18:30 wit
Ruangan / kamar no : Ruangan Candra/kamar III
Dx Medis : Gizi Buruk (Marasmik-kwashiokor)
1. Data Biografi
a. Identitas Klien
- Nama : A
/M.A
- Nama panggilan : M.A
- Tanggal lahir / umur : 08 03 2001
- Umur : 7Tahun 1 Bulan
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Agama : Kristen protestan
- Suku / Bangsa : Ambon / Indonesia
- Pendidikan : -
- Bahasa yang digunakan : -

b. Identitas Orang Tua


Ibu Ayah
- Nama : Ny. M Tn. H
- Usia : 34 Thn 37 Thn
- Pendidikan : SD SMA
- Pekerjaan : - Nelayan
- Agama : Kristen protestan Kristen protestan
- Suku / Bangsa : Ambon / Indonesia Ambon / Indonesia
- Alamat rumah : Alang Alang
- Sumber biaya : didapat dari penghasilan ayah
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan Utama pengkajian : Tidak mau makan,badan kurus kering
b. Keluhan Yang Menyertai : Rewel ,cengeng,menangis
merintih,badan lemas, sering sakit-
sakitan
c. Riwayat Kesehatan Utama
Faktor pencetus : Ketidakadekuatan asupan/intake kalori
dan protein
Hal-hal yang memberatkan : Keluhan bertambah jika beraktivitas
Hal-hal yang meringankan : Meringankan jika beristirahat
d. Catatan Kronologis
Pada tanggal 22-04-2008 dalam rangka Ulang tahun Kodam
XVI/Pattimura diadakan Bakti Sosial pengobatan massal di desa alang
oleh Anggota RUMKIT TK.III Ambon,dan ditemukan kasus Gizi Buruk
Pada salah seorang anak A/n a/M.A 7 tahun yang datang berobat diantar
oleh neneknya dengan keluhan 2hari muka,perut dan kaki bengkak.Anak
sulit makan,batuk pilek,badan panas dan kekurangan gizi.Atas perintah
Karumkit dr.hendrik manueke,M.kes.anak tersebut dirujuk keRST Ambon
Pada tanggal 22-04-2008 Jam 18.30 Wit Pasien Tiba diUGD RST ambon
dan segera mendapat pertolongan Dari dokter jaga.
3. Riwayat Keehatan Masa Lalu
a. Riwayat Kehamilan
Antenatal
1. Kesehatan ibu pada waktu hamil
- Hiperemis gravidarum : Tidak ada
- Pendarahan pervagina : Tidak ada
- Anemia : Ada
- Penyakit infeksi : Tidak ada
- Preeklamsia / eklamsia : Tidak ada
- Gangguan kesehatan : Ada

2. Pemerikasaan Kehamilan
- Teratur : Tidak ada
- Diperikasa oleh : -
- Tempat pemeriksaan : -
- Hasil pemerikasaan : -
- Imunisasi TT : Tidak ada
3. Riwayat pengobatan selama kehamilan : Tidak ada
Masa natal
1. Usia kehamilan saat kelahiran : 9 bulan
2. Cara persalinan : Normal
3. Ditolong oleh : Bidan kampung
4. Keadaan bayi saat lahir
- BB : -
- PB : -
- LD : -
- LK : -
- LLA : -
5. Pengobatan yang didapat : Tidak ada
Neonatal
1. Catatan congenital : Tidak ada
2. Ikterus : Tidak ada
3. Kejang : Tidak ada
4. Paralysis : Tidak ada
5. Pendarahan : Tidak ada
6. Trauma Persalinan : Tidak ada
7. Penurunan BB : Tidak ada
8. Pemberian minum ASI : Tidak

b. Riwayat Perkembangan Dan Pertumbuhan


1. - BB lahir : -
- BB usia 6 bulan : -
- BB pada usia 1 tahun : -
2. Pertumbuhan gigi
- Jumlah : 20 buah
- Masalah gigi : Tidak ada
3. Perkembangan bahasa
- Perkembangan bahasa anak sempurna/baik
4. Perkembangan motorik kasar dan halus
- Perkembangan motorik kasar dan halus anak berkembang dengan baik
5. Tingkat sekolah saat ini dan penilaian di sekolah : ---
6. Interaksi dengan teman sebaya dan orang dewasa
- interaksi anak dengan ibu tidak baik (mengalami gangguan jiwa )
7. Partisipasi dalam aktivitas pengorganisasian : ---
c. Penyakit-penyakit yang pernah diderita : Demam, TB.Paru,GE
d. Pernah Dirawat di RS : Pernah (2x) dengan GE dan TB
e. Riwayat Penggunaan Obat : Ada Obat Anti Diare dan OAT
f. Tindakan (misalnya ; operasi) : Tidak ada
g. Alergi : Tidak ada
h. Kecelakaan : Tidak ada
i. Riwayat imunisasi
No Jenis Usia Pemberian Keterangan
pemberian keberapa
1 BCG - -
2 DPT - -

Tidak ada
3 Polio - - pemberian
Imunisasai

4 Campak - -
5 Hepatitis - -

4. Riwayat kesehatan keluarga


a. Susunan Keluarga (Genogram 3 Generasi)
9 7

Keterangan
Laki-laki :
Perempuan :
Menikah :
Pasien :
Tinggal serumah :
Meninggal : X
Hidup dan sehat : H&S

b. Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat Penyakit Orang Tua Saudara Kandung Anggoata
Keluarga Lain
Penyakit yang Maag, malaria, ibu Tidak ada Tidak ada
pernah diderita mengalami
gangguan jiwa
Penyakit yang Ibu gangguan jiwa Tidak ada Tidak ada
sedang diderita dan Bapak
menderita Tb. Paru

c. Koping Keluarga : Koping keluarga kurang baik (masalah biaya/


ekonomi)
d. Sistem Nilai Kepercayaan : Keluarga percaya karena dengan bantuan
Tuhan Yang Maha Esa dan tim medis anaknya
dapat sembuh.
5. Riwayat Kesehatan Lingkungan
a. Resiko Bahaya Kecelakaan
Rumah : Tidak ada
Lingkungan Rumah : Ada (karena rumah dekat jalan raya)
b. Polusi : Ada
c. Tempat bermain : Dalam rumah
6. Pengkajian Fisik
a. Penampilan Umum
1. Keadaan umum : Lemah
2. Tingkat kesadaran : Apatis
3. BB/TB, LK, LD, LLA : BB : 9,3 kg
TB : 89 cm
LK : 48 cm
LD : 49 cm
LLA : 9 cm
4. Status gizi : Buruk

b. Kepala
1. Bentuk : Simetris
2. Besar / kecil : Besar
3. Rambut
Warna : Hitam Kemerahan
Tekstur : Tidak mudah tercabut

c. Muka
1. Bentuk : Simetris
2. Paralysis : Tidak ada
3. Oedema : Ada
4. Ekspresi : Meringis
d. Mata
1. Bola mata : Asimetris kanan/kiri
2. Gerakan bola mata : Tidak teratur
3. Kelopak mata
Oedema kelopak mata bawah : Ada
Tanda radang : Ada kerasitosis
Pendarahan : Tidak ada
4. Konjungtiva
Warna : Pucat/Anemis
Secret : Tidak ada
Keluar air mata : Ya (saat menangis)
5. Kornea
Keruh : Tidak ada
6. Lensa
Keruh : Tidak ada
7. Pupil : Ishokor
8. Sclera : Icterus tidak ada
9. Visus : Tidak Dikaji
e. Mulut
1. Bibir
Warna : Sianosis
Kelembaban : Kering
Lessi : Tidak ada
Ulkus : Tidak ada
Masa : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada
2. Membran mukosa
Warna : Sianosis
Kelembaban : Kering
Luka : Tidak ada
Lessi : Tidak ada
Masa : Tidak ada

3. Gigi
Warna : Putih
Jumlah : 20 buah
Jarak : Berdekatan
Karang gigi : Tidak ada
Bengkak : Tidak ada
Pendarahan : Tidak ada
f. Hidung
Bentuk : Simetris, normal
Gerakan cuping hidung : Tidak ada
Septum : Berada di garis tengah
Dinding dalam : Normal, tidak ada odema
Pembauan : Baik
Pendarahan : Tidak ada

g. Telinga
1. Daun telinga
Kelainan congenital : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
2. Liang telinga
Serumen : Tidak ada
Corpus alieneum : Tidak ada
Furunkel : Tidak ada

3. Membran timpani
Warna : Putih
Perforasi : Tidak ada
Ruptur : Tidak ada
4. Tes pendengaran : Kurang baik

h. Leher
Bentuk : Normal (tidak ada kelainan)
Kaku kuduk : Tidak ada
Pembengkakan : Tidak ada
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
Arteri carotis : Teraba
Vena jugularis : Tekanan normal, tidak ada pembesaran.

i. Dada
Bentuk : Datar
Pertumbuhan buah dada: Tidak ada
Pembengkakan : Tidak ada
Retraksi dinding dada : Tidak ada

j. Abdomen
Bentuk : Asimetris
Bising usus : Hiperpristaltik
Gambaran
- Strie : Tidak ada
- Pembuluh darah : Tidak ada
Kembung : Ada
Tegang / kaku : Ada
Hernia : Tidak ada
Asites : Ada
Nyeri tekan dan nyeri lepas : Tidak ada
Pembesaran hepar : Ada
Pembesaran limfe : Tidak ada
Pembesaran ginjal : Tidak ada
Distensi kandung kemih: Tidak ada

k. Ekstremitas atas dan bawah


Keseimbangan berjalan : Tidak baik
Kekuatan menggenggam
- Tangan kiri : Lemah
- Tangan kanan : Lemah
Otot kaki : Kecil
Rentang gerak : Terbatas
Kekuatan otot : Lemah
Odema : Ada
n. Genetalia
Labia : Tidak dikaji
Orifisium uretra eksterna : Tidak dikaji
Secret : Tidak ada
Lessi : Tidak ada
Kelainan congenital : Tidak ada
p. Anus
Paten : Ya
Hemoroid / prolaps : Tidak ada
Lessi : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada
q. Kulit

Warna : Pucat/Sianosis

Tekstur : Kering dan bersisik

Turgor : Jelek

Suhu : 372 0 C

Luka : Tidak ada

Lessi : Ada ( Crazy Parement dermatotis)

Kelembaban : Kering

r. Kuku
Warna : Pucat
Bentuk : Lancip (sesuai jari)
7. Pola kebiasaan sehari - hari
No Pola hidup Sebelum Sakit Saat Sakit

1 Pola Nutrisi
ASI
- Lama pemberian ASI tidak diberikan karena ASI tidak
- Waktu pemberian ibu mengalami gangguan diberikan
- Adakah kesulitan jiwa
- Keluhan
Makanan Padat
Kapan mulai diberikan Pada umur 6 bulan Sejak masuk RS
Jenis makanan Bubur saring, bubur Bubur
cara pemberian Per oral Per oral
Vitamin Tidak ada Tidak ada
Pola makanan
Frekuensi makan 3 x sehari 3 x sehari
Jenis makanan Bubur dan nasi + lauk Bubur + lauk
pauk pauk
- Makanan yang disenangi Tidak ada Tidak ada
- Alergi makanan Tidak ada Tidak ada
- Kebiasaan makan Makan bersama keluarga Makan bersama
keluarga
- Waktu makan Pagi, siang, malam Pagi, siang malam
porsi (tidak
- Porsi makan 1 porsi dihabiskan)

Pola minum 3 4 gelas / hari


Frekuensi minum 3 4 gelas / hari Air putih, susu
Jenis minuman Air putih, teh, susu Tidak ada
- Minuman yang disenangi Tidak ada 300 500 cc /
- Jumlah minum / hari 400 700 cc / hari hari

2 4 jam
2 Pola tidur 1- 3 jam 5 8 jam
Waktu tidur siang 7 10 jam Tidak ada
Waktu tidur malam Tidak ada Digendong
Kelainan waktu tidur Digendong Pungung diusap
Kebiasaan menjelang tidur Punggung di usap usap usap
- Kebiasaan yang membuat
anak merasa nyaman saat
tidur Nyenyak
- Kualitas Nyenyak

Tidak ada
3 Pola bermain Tidak ada

Pola kebersihan diri


4 Mandi 2 x sehari (dilap)
- Frekuensi 3 x sehari Tidak
- Sabun Pakai sabun
- Bantuan

Oral hygiene 2 x sehari


- Frekuensi 2 x sehari Pagi dan siang
- Waktu Pagi dan siang Disikat
- Cara Disikat Ya
- Menggunakan pasta gigi Ya
Cuci rambut Tidak pernah
- Frekuensi 2 x sehari Tidak
- Sampo Ya Tidak ada
- Keluhan Tidak ada
Berpakaian Dibantu
- Keluhan Dibantu
Pola eliminasi
BAB
5 - Frekuensi 1 3x per /hari
- Waktu 1 3 x / hari Tidak menentu
- Warna Tidak menentu Kuning
- Bau Kuning Khas
- Konsistensi Khas Encer
- Cara Lunak Manual
- Keluhan Manual Tidak ada
- Penggunaan laxatif Tidak ada Tidak ada
- Kebiasaan waktu BAB Tidak ada Tidak ada
- Usia toilet training 2 tahun
BAK 2 3 x / hari
- Frekuensi 2 3 x / hari Kuning
- Warna Kuning Amoniak
- Bau Amoniak Tidak ada
- Keluhan Tidak ada Tidak ada
- Kebiasaan ngompol Tidak ada
Kebiasaan lain Tidak
6 - Mengisap jari Tidak Tidak ada
- Mengigit kuku Tidak ada Tidak
- Mempermainkan genital Tidak Tidak
- Mudah marah Tidak

8. Keadaan psikologis
a. Keadaan emosional : Kurang baik
b. Pola adaptasi : Kurang baik
c. Sifat dasar (karakter) : Pemalu
d. Keadaan emosional keluarga : Keluarga pasrah dengan keadaan anak
mereka
9. Keadaan sosial
a. Interaksi dalam keluarga : Baik
b. Hubungan dengan orang yang paling dekat : Baik
c. Rekreasi : Kadang kadang
d. Pola konsep diri keluarga : Kurang baik
10. Aspek spiritual
a. Agama : Kristen protestan
b. Kegiatan agama : Tidak ada

11. Pemeriksaan penunjang :


Pemeriksaan Laboratorium tanggal 23-04-2008
HB : 8,0gr/dl
Leucosit : 7000 mm
LED : 15-30 mm/jam
Gol Darah : O
Creatinin : 1,0mg/dl
Ureum : 31MG/DL
Kolesterol total : 180MG/DL
SGOT/SGPT : 28u/l/32u/l
12. Penatalaksanaan Medis
a. IVFD Dextrose 5% 16 tts / menit
b. Cefotaxime 3 x 250 mg IV ( Skintes)

KLASIFIKASI DATA
1. Data Subjektif
Keluarga pasien mengatakan
a. Badan lemas
b. Badan kurus kering
c. Tidak mau makan
d. Anak rewel
e. Anak cengeng
f. Anak menangis merintih
g. Anak sering sakit-sakitan
h. Adanya masalah biaya/ekonomi
i. Ibu mengalami gangguan jiwa

2. Data Objektif
a. Kondisi umum lemah
b. Kesadaran Apatis
c. Ekspresi meringis
d. Berat badan 9,3 kg
e. Panjang badan 89 cm
f. Lingkar kepala 48 cm
g. Lingkar perut 49 cm
h. Lingkar lengan atas 9 cm
i. Status gizi buruk
j. Rambut hitam kemerahan
k. Pendengaran kurang baik
l. Kekuatan otot lemah
m. Porsi makan tidak dihabiskan
n. Keseimbangan belajar kurang baik
o. Keluarga tampak gelisah
p. Anemis/pucat pada kunjungtiva,bibir,membran mukosa,kulit,kuku.
q. Kulit kering dan bersisik
r. Terdapat lesi kulit ( Crazy Parement dermatotis)
s. Odema muka dan kaki
t. Asites
u. Anak belum pernah mendapatkan imunisasi
v. Hb: 8,0gr/dl
w. LED:15-30mm/jam
C. ANALISIS DATA
No DATA ETIOLOGI M A S A LA H
1 DS : Keluarga pasien mengatakan : Intake nutrisi Perubahan nutrisi
- Badan lemas yang tidak kurang dari
- Badan kurus kering adekuat kebutuhan tubuh
- Tidak mau makan
DO : - Porsi makan tidak
dihabiskan
- kondisi umum lemah
- BB 9,3 kg
- TB 89 cm
- LK 48 cm
- LD 49 cm
- LLA 9 cm
- HB: 8,8gr/dl
- Status gizi buruk
- Asites
- Kesadaran Apatis
- Anemis/pucat:kunjungtiva
Bibir,membran mukosa,kulit
dan ujung kuku
2 DS : Keluarga pasien mengatakan Gangguan status Ganguan integritas
- Badan lemas metabolic kulit
- Badan kurus kering
DO :
- K/u lemah
- Turgor kulit jelek
- Kulit kering dan bersisik
- Ekspresi meringis
- Terdapat lesi kulit ( Crazy
3 Parement dermatotis) Melemahnya Perubahan
DS : Keluarga pasien mengatakan kemampuan fisik pertumbuhan dan
- Anak sering sakit-sakitan perkembangan
- Anak cengeng
- Anak rewel
- Anak menangis merintih
- Adanya masalah biaya/ekonomi
- Ibu Anak mengalami gangguan
jiwa
DO :
- Pendengaran kurang baik
- Kekuatan otot lemah
- Keseimbangan berjalan
kurang baik
- Odema Kaki
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN / PRIORITAS MASALAH
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake nutrisi
yang tidak adekuat.
2. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan melemahnya
kemampuan fisik.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan status metabolik
Daftar pustaka
Departemen kesehatanRI.2001 Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita sakit
(MTBS).Jakarta:Departemen Kesehatan RI.

Dedeh Sri Rahayu.2009 Buku saku Asuhan keperawatan Anak dan


Neonatus.Jakarta:Salemba Medika

Ridwan Arief,dkk .2000.Ilmu Kesehatan Anak.Bandung:FK Unpad/RS


Hasan Sadikin

Soetjininggsih.2000.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta: EGC

Suriadi,Skep,MSN &Rita Yulianni,Skp,M.Psi.2008 Buku Pegangan Praktek


Klinik Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi 2.Jakarta:Sagung Seto
Rencana Asuhan Keperawatan
Nama : a/.M.A RS : RST ambon
Umur : 7tahun Ruangan : Candra
Jenis Kelamin : Laki-laki NO. Register : 0464 826
No Dx. Keperawatan P E R E N C A N AA N
Tujuan Intervensi Rasional
1 Perubahan nutrisi kurang dari kebuuhan Kebutuhan nutrisi 1. Catat status nutrisi 1. Berguna dalam
tubuh pasien pada mendefinisikan
terpenuhi dengan
b/d intake nutrisi yang tidak adekuat penerimaan, catat derajat atau luasnya
ditandai dengan: kriteria : turgor kulit, integritas masalah dan pilihan
DS: Keluarga mengatakan mukosa oral intervensi yang tepat.
K/U Pasien Baik
- Badan lemas
- Badan kurus kering Pasien tidak lemas 2. Beri makan sedikit tapi 2. Memaksimalkan
- Tidak mau makan sering dengan makanan masukan nutrisi dan
- Membrane mukosa,
Do: tinggi protein dan menurunkan
- K/U Lemah bibir, kulit dan kiarbohidrat kelemahan
- Porsi makan tidak dihabiskan konjungtiva tidak
- Status gizi kurang 3. Kaji riwayat nutrisi, 3. Mengidentifikasi
- Kesadaran Apatis pucat dan kering. termasuk makanan defisiensi, menduga
- Asites yang disukai kemungkinan
- Pengukuran atrometri
- HB;8,0gr/dl intervensi
- Pengukuran dalam batas normal
Atrotometri;BB:9,3 4. Kolaborasi dengan ahli 4. Membantu dalam
- Hb dalam batas
kg,TB:89cm, gizi dalam pemberian membuat rencana diet
LLA:9cm,LK:48cm, normal diet untuk memenuhi
LD:49cm kebutuhan induvidual

- Anemis/pucat:konjungtiva,bibir,
Membrane mukosa,kulit,kuku

2 Perubahan pertumbuhan dan perkembangan Perubahan pertumbuhan 1 Berikan kesempatan 1. Membantu anak
B/D melemahnya kemampuan fisik yang dan perkembangan anak bagi anak yang sakit untuk berkembang
ditandai dengan : dapat berlangsung sesuai untuk memenuhi sesuai usianya
DS : keluarga pasien mengatakan dengan usia, dengan tugas perkembangan
- Anak sering sakit-sakitan kriteria : 2 Berikan mainan sesuai
- Anak rewel - Badan tidak lagi lemas usia anak
- Anak cengeng - Pasien bisa berbicara dengan 2. Membantu anak
- Anak menangis merintih baik untuk
- Adanya masalah ekonomi - Pasien bisa berjalan 3 Anjurkan pada orang mengekspresikan
- Ibu mengalami gangguan jiwa - Pendengaran baik tua tentang tugas perasaannya
DO : - Kekuatan otot baik perkembangan yang
- Pendengaran kurang baik sesuai dengan 3. Membantu anak
- Odema kaki kelompok usia untuk memahami
- Otot lemah tugas
- Keseimbangan berjalan kurang baik perkembangannya

3 Gangguan integritas kulit B/D gangguan Tidak terjadi gangguan 1. Kaji kulit tiap hari 1. menentukan garis
(catat warna dan turgor dasar dimana
status metabolic yang ditandai dengan : integritas kulit dengan
kulit) perubahan pada status
DS : keluarga pasien mengatakan kriteria : dapat di bandingkan
- Badan lemas dengan melakukan
- Pasien tidak lagi
- Badan kurus kering intervensi yang tepat
lemas
DO : - Turgor kulit menurun
- Turgor kulit membaik
- Kulit kering dan bersisik 2. Pertahankan instruksi 2. mempertahankan
- Kulit tidak bersisik
- Terdapat lesi kulit ( Crazy Parement dalam hygiene kulit kebersihan, karena
dan tidak kering
dermatotis) misalnya; nmembasuh kulit yang kering
- Lesi hilang
kemudian dapat terjadi barier
mengeringkannya kulit
dengan hati-hati.
3. Pertahankan sprei 3. menurunkan
bersih, kering dan tidak kemungkinan
berkerut. terjadinya infeksi
kulit.
4. Balikkan atau ubah 4. mencegah sirkulasi
posisi dengan sering dan mencegah
ukur BB tiap hari. tekanan pada kulit
atau jaringan yang
tidak perlu.
5. Anjurkan menggunakan 5. mencegah terjadinya
pakaian yang lembut infeksi kulit.
dan longgar tiap hari

TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : a
/. M.A RS : RST Ambon
Umur : 7 tahun Ruangan : Candra
Jenis Kelamin : Laki-laki NO. Register : 064826
No Hari/tanggal Diagnosa Jam Implementasi dan hasil Evaluasi
Keperawatan
1 Sabtu, 26-07-2008 Perubahan nutrisi 12:15 wit 1. Mencatat status nutrisi dengan Tanggal 23-04-2008
kurang dari menanyakan kebiasaan makan Jam 14:00 wit
kebutuhan tubuh serta melihat intensitas S : keluarga pasien mengatakan:
berhubungan membran mukosa. - Tidak mau makan
dengan intake Hasil : Tidak mau makan - lemas berkurang
nutrisi yang tidak maupun minum, membran - badan kurus kering
adekuat mukosa pucat dan kering O : - porsi makan tidak
13:00 wit 2. Memberi makan dengan porsi Dihabiskan hanya 2
kecil tapi sering. sendok makan
Hasil : anak makan hanya 2 - Membran mukosa, dan
sendok selama slang waktu 20 konjungtiva pucat
menit - KU lemah
08.00 wit 3. Hasil kolaborasi dengan dokter - Status gizi buruk
spesialis anak mengenai diet A : Perubahan nutrisi kurang dari
pasien. kebutuhan tubuh belum teratasi
Hasil : Diet yang diberikan P : Intervensi 1,2,3,4, dilajutkan
dokter kepada pasien adalah diet
F75

2 Sabtu, 26-07-2008 Perubahan 15.00 wit 1. Memberikan kesempatan bagi Tanggal 27-07-2008
pertumbuhan dan anak untuk berkembang dengan Jam 08 : 45 wit
perkembangan membiarkan anak melakukan S : Keluarga pasien mengatakan
berhubungan apa yang diinginkan dilakukan - pasien lemas
dengan oleh si anak. - pasien tidak mau melakukan
melamahnya Hasil : anak Tidak melakukan apa tang disukainya
kemampuan fisik apa-apa - pasien tidak mau bermain
15.30 wit 2. Memberikan kesempatan bagi O. odema kaki
anak untuk bermain dengan - kekuatan otot lemah
mainan yang disuakainya A : perubahan pertumbuhan dan
Hasil anak tidak mau bermain perkembangan belum teratasi
15.45 wit 3. Menganjurkan pemahaman P : intervensi 1,2,3, dilanjutkan
kepada orang tua untuk lebih
memperhatikan si anak.
Hasil orang tua mengatakan
melakukan apa yang disarankan
oleh parwat.
3 Sabtu ,26-07-2008 Gangguan integritas 08.00wit 1. Mengkaji dan mencatat warna Tanggal 23-04-2008
kulit berhubungan dan turgor kulit. Jam 12: 00 wit
dengan gangguan Hasil warna kulit pucat dan S : Keluarga pasien mengatakan
status metabolik kering, turgor kulit menurun. - Badan lemas
08.15wit 2. Mempertahankan sprei - Badan kurus keing
bersih,kering dan tidak berkerut. O. - Turgor kulit masih menurun
Hasil seprei rapi. - kulit pucat dan kering
09.00wit 3. Menganjurkan keluarga atau A : gangguan integritas kulit
orang tua memberikan pakaian belum teratasi
yang lembut dan longgar. P : intervensi 1,2,3 dilanjutkan
Hasil orang tua mengatakan kan
melakukan anjuran yang
disarankan

Vous aimerez peut-être aussi