Vous êtes sur la page 1sur 15

BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus
Seorang anak usia 2 tahun dirawat di rumah sakit sejak 2 hari yang lalu karena
demam. Anak tampak lemas dan tidak mau makan. Ibu pasien mengatakan
anaknya menolak makan dan menangis setiap akan diberi makan. Suhu 38,5C,
RR 28x/menit, nadi 110x/menit.
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN PENANGGUNG/ORANGTUA
Nama : Anak A Nama : Ny.B
Umur : 2 thn Umur : 32 thn
Pendidikan :- Pendidikan : SMA
Pekerjaan :- Pekerjaan : Pegawai Swasta
Agama : Hindu Alamat : Jl. Bumi Indah, 99x
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Jl. Bumi Indah, 99x
No.CM : 0853
Tgl.MRS : 16 Maret 2017
Tgl.pengkajian : 16 Maret 2017
Sumber informasi : Ibu pasien
II. KELUHAN UTAMA
Keluhan utama datang ke rumah sakit adalah karena mengalami demam sejak
dua hari yang lalu.
III. RIWAYAT KELUHAN SAAT INI
Anak mengalami batuk dan tenggorokan terasa gatal.
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Prenatal
Yang perlu dikaji adalah apakah ada permasalah selama kehamilan dan
apakah ibu rutin melakukan pemeriksaan selama masa kehamilan.
B. Perinatal dan Postnatal
Dikaji apakah ada permasalahan pada saat melahirkan dan juga masa
setelah melahirkaan
C. Penyakit yang pernah diderita
Dikaji apakah ada penyakit yang pernah diderita oleh pasien maupun
ibunya terutama yang berhubungan dengan penyakit saat ini.
D. Hospitalisasi/tindakan operasi
Dikaji apakah pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya atau pernah
mendapatkan tindakan operasi.
E. Injury/Kecelakaan
Dikaji apakah anak mendapat luka sebelumnya atau pernah mengalami
kecelakaan.
F. Alergi
Perlu dikaji apakah anak memiliki alergi untuk jenis makanan dan obat
tertentu atau pada cuaca.
G. Imunisasi dan tes labolatorium
Perlu dikaji apakah anak telah mendapatkan imunisasi secara lengkap dan
waktu mendapatkan imunisasi. Perlu juga dikaji apakah apakah anak
pernah melakukan tes labolatorium dan kapan dilakukan.
H. Pengobatan
Perlu dikaji pengobatan apa yang pernah didapatkan oleh anak dan apa
jenis obat yang didapatkan.
V. RIWAYAT PERTUMBUHAN
Perlu dikaji berapa berat badan dan tinggi badan pasien mulai dari lahir
hingga saat sebelum sakit. Dikaji apakah pertumbuhan pada pasien sesuai
dengan tahap tumbuh kembangnya sesuai dengan usianya.
VI. RIWAYAT SOSIAL
A. Yang mengasuh : Ibu
B. Hubungan dengan anggota keluarga
Perlu mengkaji apakah anak memiliki saudara laki-laki/perempuan,
apakah anak sering bermain dengan anggota keluarga lainnya.
C. Hubungan dengan teman sebaya
Perlu mengkaji apakah anak mau berinteraksi jika bertemu dengan anak
lainnya, apakah anak tampak aktif jika bermain dengan anak lain, apakah
anak senang jika memiliki teman baru
D. Pembawaan secara umum
Perlu mengkaji bagaimana perilaku secara umum seperti apakah anak
termasuk anak yang ceria atau rewel, apakah anak senang jika berada di
tempat yang baru dan bertemu orang baru, apakah anak adalah anak yang
aktif atau pendiam
VII. RIWAYAT KELUARGA
A. Sosial ekonomi
Keluarga dengan kondisi sosial ekonomi menengah tetapi cenderung
memiliki kebiasaan hidup kurang bersih dan suka membeli jajanan untuk
anak-anak secara sembarangan
B. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah cukup bersih
C. Penyakit keluarga
Perlu mengkaji apakah keluarga pasien memiliki penyakit yang sama yang
diderita pasien saat ini.
D. Genogram
-
VIII. PENGKAJIAN TINGKAT PERKEMBANGAN SAAT INI
Pada pengkajian ini dilakukan dengan menggunakan Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan (KPSP).
1 Jika anda sedang melakukan pekerjaan Sosialisasi dan Ya Tidak
rumah tangga, apakah anak meniru apa Kemandirian
yang anda lakukan?
2 Apakah anak dapat meletakkan 1 buah Gerak halus Ya Tidak
kubus di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu? Kubus yang
digunakan ukuran 2.5-5 cm
3 Apakah anak dapat mengucapkan paling Bicara & Bahasa Ya Tidak
sedikit 3 kata yang mempunyai arti
selain papa dan mama?
4 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 Gerak kasar Ya Tidak
langkah atau lebih tanpa kehilangan
keseimbangan?
(Anda mungkin dapat melihatnya ketika
anak menarik mainannya)
5 Dapatkah anak melepas pakaiannya Gerak halus, Ya Tidak
seperti; baju, rok, atau celananya? (topi Sosialisasi &
dan kaos kaki tidak ikut dinilai). Kemandirian
6 Dapatkah anak berjalan naik tangga Gerak kasar Ya Tidak
sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga
dengan posisi tegak atau berpegangan
pada dinding atau pegangan tangga.
Jawab TIDAK jika ia naik tangga
dengan merangkak atau anda tidak
memperbolehkan anak naik tangga atau
anak harus berpegangan pada seseorang.
7 Tanda bimbingan, petunjuk atau Bicara & Bahasa Ya Tidak
bantuan anda, dapat anak menunjuk
dengan benar paling sedikit satu bagian
badannya (rambut, mata, hidung, mulut,
atau bagian badan yang lain)?
8 Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa Sosialisasi & Ya Tidak
banyak tumpah? Kemandirian
9 Dapatkah anak membantu memungut Bicara & Bahasa Ya Tidak
mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika diminta?
10 Dapatkan anak menendang boal kecil Gerak kasar Ya Tidak
(sebesar bola tenis) ke depan tanpa
berpengangan pada apapun?
Mendorong tidak ikut dinilai.
Interpretasi hasil KPSP
1) Hitunglah berapa jumlah jawaban YA
Jawaban YA, apabila ibu/pengasuh anak menjawab: anak bisa atau pernah
atau sering atau kadang-kadang melakukannya
Jawaban TIDAK, bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak belum pernah
melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh tidak tahu.
2) Jumlah YA= 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangan (S)
3) Jumlah YA= 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
4) Jumlah YA= 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)
Untuk jawaban TIDAK perlu dirinci jumlah jawaban TIDAK menurut
jenis keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa,
sosialisasi dan kemandirian)
IX. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN KLIEN SAAT INI
A. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Ibu mengatakan bahwa demam yang dialami oleh anaknya mungkin
karena ibunya sering memberikan makanan yang dibeli secara
sembarangan seperti makanan di pinggir jalan.
B. Nutrisi
Pasien tidak mau makan dan menolak setiap diberi makanan. Pasien juga
menangis ketika akan makan.
C. Cairan
Meskipun pasien sulit makan tetapi pasien masih mau minum sehingga
pasien tidak mengalami dehidrasi.
D. Aktivitas
Perlu dikaji apakah ada perubahan aktivitas pada pasien sebelum dan
sesudah sakit.
E. Tidur dan Istirahat
Perlu dikaji apakah ada perubahan pola tidur pada pasien setelah sakit,
apakah pasien nyenyak ketika tidur.
F. Eliminasi
Sebelum sakit pasien BAB 1x/hari dengan konsistensi lembek berwarna
kuning dan BAK 1x/hari, ketika sakit pasien BAB 1x/hari dan BAK
2x/hari.
G. Pola hubungan
Mengkaji bagaimana hubungan pasien dengan keluarga selama sakit.
H. Koping atau temperamen dan disiplin yang diterapkan
Ibu pasien terus mendampingi anaknya mulai dari masuk rumah sakit.
I. Kognitif dan persepsi
Mengkaji bagaimana pasien mempersepsikan perasaan dan sakit yang
dialami misalnya ketika badan nyeri, dsb
J. Konsep diri
Mengkaji bagaimana pasien menanggapi kondisi tubuh atau adanya
perubahan tubuh yang dialami saat ini.
K. Seksual dan Menstruasi
Apakah pasien sudah mengalami menstruasi,dsb.
L. Nilai
Mengkaji apakah pasien memiliki keyakinan terhadap kesembuhan
penyakit yang dia hadapi saat ini.
X. PEMERIKSAAN FISIK
A. KEADAAN UMUM
1. Tingkat kesadaran: Composmentis
2. Nadi: 110x/menit Suhu: 38,5C RR: 28x/menit TD:-
3. Respon nyeri: -
4. BB: 12,4 kg TB: 87 cm LLA: 16 cm LK: 46 cm
B. Kulit:
Kulit terasa panas, kulit cukup lembab dan tidak ada tanda-tanda ruam
kulit serta keingat yang keluar berlebih.
C. Kepala
Rambut pasien terlihat baik, warna hitam pekat, tidak kusam, tidak terjadi
kerontokan.
D. Mata
Sklera dan konjungtiva tampak normal, gerakan mata normal, tidak ada
tanda infeksi, tidak ada alat bantu penglihatan
E. Telinga
Tidak ada serumen, serta tidak ada kelainan pada telinga
F. Hidung
Terlihat bersih, tidak ada serumen atau mimisan, tidak ada polip, serta
tidak ada napas cuping hidung.
G. Mulut
Mukosa bibir tampak pucat, kebersihan mulut cukup bersih, bentuk
normal, jumlah gigi tidak terkaji.
H. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
I. Dada
Dada simetris baik kira maupun kanan
J. Payudara
Belum ada pembesaran payudara
K. Paru-paru
Tidak ada suara ronchy, serta tidak ada bunyi tambahan
L. Jantung
Tidak terdengar suara jantung tambahan, irama dan frekuensi jantung
normal.
M. Abdomen
Bentuk abdomen normal, tidak ada pembesaran limpa, tidak ada
kembung/distensi abdomen, peristaltik usus normal
N. Genitalia
Cukup bersih dan tidak ada kelainan
O. Anus dan Rektum
Bersih dan tidak ada kelainan
P. Muskuloskeletal
Kekuatan otot berkurang karena pasien dalam kondisi lemas.
Q. Neuorologi
Dalam kondisi baik dan tidak ada kelainan
XI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan diagnostik, uji
widal, dan pemeriksaan SGOT dan SGPT.
XII. INFORMASI LAIN
Terapi Medis
- Pemberian Antipiretik yaitu:
Parasetamol : Pemberian parasetamol oral harus dibatasi pada
anak umur 2 bulan yang menderita demam 39 C dan gelisah
atau rewel karena demam tinggi tersebut. Anak yang sadar dan
aktif kemungkinan tidak akan mendapatkan manfaat dengan
parasetamol. Dosis parasetamol 15 mg/kgBB per 6 jam.
- Obat lainnya: Aspirin tidak direkomendasikan sebagai antipiretik
pilihan pertama karena dikaitkan dengan sindrom Reye, suatu
kondisi yang jarang terjadi namun serius yang menyerang hati dan
otak. Hindari memberi aspirin pada anak yang menderita cacar air,
demam dengue dan kelainan hemoragik lainnya.
Obat lain tidak direkomendasikan karena sifat toksiknya dan tidak
efektif (dipiron, fenilbutazon) atau mahal (ibuprofen).
Gizi
Pengaturan makanan untuk anak demam:
- Bentuk makanan yang disajikan tergantun pada kemampuan anak
menerima makanan, biasanya pertama-tama diberikan dalam
bentuk makanan lunak dan baru bisa diberikan makanan biasa bila
nafsu makannya telah pulih.
- Apabila nafsu makan anak berkurang, berikan dalam porsi kecil
tapi sering.
- Kebutuhan cairan meningkat dalam keadaan demam. Oleh karena
itu berilah anak makanan dan minuman seperti sup,jus buah, air
putih, agar tidak terjadi dehidrasi.
- Berikan makanan yang tinggi protein (susu,telur,daging,ikan,keju)
dan antioksidan (apel,stroberi,semangka,brokoli,bayam) sehingga
dapat meningkatkan daya tahan tubuhnya.
- Hindarkan makanan yang lembek dan yang digoreng.
- Kebutuhan akan vitamin dan mineral pada anak yang sedang
demam lebih tinggi dari keadaan normal.
XIII. ANALISIS DATA
No Data Etiologi Masalah
1 DS: - Zat pirogen Hipertermia
DO: Pasien tampak
Merangsang endotelium
lemas dan badannya
hipotalamus
terasa hangat
Nadi: 110x/menit
Termostat termoregulasi
Suhu: 38,5C RR:
hipotalamus
28x/menit TD:-
Suhu tubuh dianggap rendah
oleh hipotalamus

Produksi panas

Demam

Hipertermia
2 DS: - Nafsu makan berkurang Ketidakseimbangan
DO: Pasien tampak nutrisi kurang dari
Intake makanan berkurang kebutuhan tubuh
lemas dan tidak
selera makan, pasien
Ketidakseimbangan
menangis setiap nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
akan diberi makan
3 DS:- Demam Fatigue
DO: Pasien lemas
Metabolisme tubuh
dan terlihat pucat
meningkat

nafsu makan menurun

Anak lemas

Fatigue

XIV. DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Hipertemia berhubungan dengan agen farmaseutikal, dehidrasi, dan
peningkatan laju metabolisme ditandai dengan kulit terasa hangat dan
vasodilatasi.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan untuk menelan makanan ditandai dengan kurang
minat memakan makanan.
3. Fatigue berhubungan dengan kondisi psiologis ditandai dengan lemas dan
kelemahan
XV. OUTCOME DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
No.
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Dx
1 Hipertermi Setelah diberikan NIC Label: Fever NIC Label: Fever
tindakan Treatment Treatment
keperawatan Intervensi: 1. Memastikan suhu
selama 1x24 jam 1. Memantau suhu tubuh pasien
diharapkan suhu dan tanda-tanda turun mendekati
pasien mendekati vital px. normal yaitu
normal dengan 2. Monitor warna 37,5C dan RR
kriteria hasil: kulit dan suhu pasien normal.
NOC: px. 2. Memastikan
Thermoregulatio 3. Monitor asupan warna kulit
n dan keluaran, pasien tidak
- Suhu tubuh sadari ada/tidak terdapat ruam
pasien turun perubahan kemerahan dan
mendekati kehilangan suhu tubuh
normal. cairan yang pasien turun
- Keringat tidak dirasakan mendekati
dingin px. normal 37,5C.
berkurang 4. Memberi obat
3. Memastikan
- Respiration atau cairan asupan dan
rate normal intravena pengeluaran
- Nyeri pasien (seperti cairan pasien
berkurang antipiretik, normal,
agen mencegah
antibakteri). terjadinya
5. Memantau dehidrasi.
komplikasi- 4. Memastikan obat
komplikasi yang diberikan
yang memiliki efek
berhubungan terapeutik,
dengan demam seperti antipiretik
serta tanda dan yang dapat
gejala kondisi menurunkan
penyebab suhu tubuh
demam. (demam).
6. Lembabkan 5. Memastikan
bibir dan tidak terdapat
mukosa hidung komplikasi-
yang kering komplikasi yang
pada px. berhubungan
dengan demam
NIC Label: pasien seperti
Heat/Cold kejang,
Application penurunan
Intervensi: tingkat
1. Menjelaskan kesadaran, status
penggunaan elektrolit
aplikasi panas abnormal.
(kompres 6. Menjaga
hangat), alasan kelembaban bibir
perawatan dan dan mukosa
pengaruh hidung pasien,
terhadap gejala mencegah
pasien. terjadinya
2. Menskrining
perlukaan.
kontraindikasi
NIC Label:
px terhadap
Heat/Cold
suhu dingin
Application
atau panas.
1. Pasien
3. Pilih area
mengetahui
stimulasi,
penggunaan
pertimbangkan aplikasi yang
pilihan akan diberikan
alternatif area yaitu kompres
ketika aplikasi hangat yang
langsung tidak dapat
memungkinkan. menurunkan
4. Periksa suhu demam pasien.
aplikasi 2. Mendeteksi
terutama ketika adanya
menggunakan kontraindikasi
aplikasi panas. pasien pada
5. Tentukan durasi aplikasi yang
aplikasi akan diberikan
berdasarkan seperti
respon verbal, penurunan atau
perilaku, dan ketiadaan
biologis sensasi,
individu. penurunan
6. Evaluasi
sirkulasi.
kondisi umum,
3. Dengan
keamanan, dan
pemilihan area
kenyamanan
stimulasi yang
seluruh
tepat, efek yang
perawatan.
diharapkan
dalam pemberian
aplikasi kompres
hangat dapat
secara optimal.
4. Memastikan suhu
yang digunakan
tidak
menimbulkan
terjadinya
cedera,
kerusakan, atau
perlukaan pada
area yang
diberikan
aplikasi kompres
hangat.
5. Memastikan
durasi aplikasi
yang diberikan
sesuai dengan
gejala yang
ditimbulkan
pasien dan
respon pasien
seperti
ketidaknyamanan
pasien selama
aplikasi
diberikan.
6. Mengetahui
adanya
perubahan suhu
tubuh pasien
setelah dilakukan
pemberian
aplikasi kompres
hangat serta
keamanan dan
kenyamanan
pasien selama
pemberian
aplikasi kompres
hangat.
2 Ketidaksei Setelah diberikan NIC Label: NIC Label:
mbangan tindakan Nutrition Nutrition
nutrisi keperawatan Management Management
kurang selama 5x24 jam Intervensi: 1. Pengkajian
dari diharapkan nutrisi 1. Kaji status penting dilakukan
kebutuhan pasien mendekati nutrisi pasien untuk mengetahui
tubuh normal dengan 2. Jaga kebersihan status nutrisi
kriteria hasil: mulut, anjurkan pasien sehingga
NOC Label : untuk selalu dapat
Nutritional melakukan oral menentukan
Status : Nutrient hygiene intervensi yang
Intake 3. Berikan diberikan
Kriteria hasil informasi yang 2. Mulut yang
- Asupan kalori tepat terhadap bersih dapat
terpenuhi pasien tentang meningkatkan
- Asupan kebutuhan nafsu makan
protein nutrisi yang 3. Informasi yang
terpenuhi tepat dan sesuai diberikan dapat
- Asupan 4. Menentukan memotivasi
karbohidrat jumlah kalori pasien untuk
terpenuhi dan jenis nutrisi meningkatkan
- Asupan yang intake nutrisi
vitamin dibutuhkan 4. Untuk membantu
terpenuhi pasien memenuhi
- Asupan 5. Mendorong kebutuhan nutrisi
mineral keluarga untuk yang dibutuhkan
terpenuhi membawa pasien
NOC Label : makanan 5. Mendorong
Appetite favorit pasien pasien dan
Kriteria hasil yang sesuai di anggota keluarga
- Keinginan rumah sakit berpartisipasi
untuk makan atau fasilitas dalam perawatan
meningkat perawatan 6. Untuk
- Asupan untuk mengetahui
makanan sementara kemampuan
terpenuhi 6. Kaji
pasien dalam
- Asupan gizi kemampuan
pemenuhan
terpenuhi pasien untuk
nutrisi
- Kenikmatan mendapatkan
NIC Label:
mengonsumsi nutrisi yang
Nutritional
makanan dibutuhkan
Monitoring
meningkat NIC Label:
1. Mengetahui
Nutritional
perubahan berat
Monitoring
badan
Intervensi:
2. Mengidentifikasi
1. Monitor berat
malnutrisi
badan pasien
protein-kalori,
2. Monitor adanya
khususnya bila
penurunan berat
berat badan
badan
3. Monitor kurang dari
interaksi anak normal.
dan orangtua 3. Melibatkan
selama makan orangtua dalam
4. Monitor pemenuhan
makanan kebutuhan
kesukaan nutirisi anak
5. Monitor 4. Melibatkan
pertumbuhan pasien dalam
dan pemilihan menu
perkembangan makanan
6. Monitor kalori 5. Mengetahui
dan intake status nutrisi
nutrisi pasien
6. Mengatahui
jumlah nutrisi
yang masuk
3 Fatigue Setelah dilakukan NIC label: Energy NIC label: Energy
tindakan Management Management
1. Pengkajian intake
keperawatan Intervensi:
nutrisi perlu
selama 1x24 jam 1. Monitor Intake dilakukan karena
kelelahan pasien Nutrisi orang yang
2. Memberikan mengalami
teratasi dengan
fatigue sering
penjelaskan
kriteria hasil: berhubungan
pada pasien dan dengan
NOC LABEL
keluarga bahwa pemberian
Energy
ada hubungan makanan yang
Conservation tidak adekuat
kelelahan 2. Penjelasan
Nutritional
dengan proses diberikan kepada
Status : Energy
penyakit orangtua dengan
- Mempertahan bahasa yang
3. Kolaborasi
kan nutrisi mudah
dengan ahli gizi
dimengerti agar
adekuat
tentang cara orangtua paham
- Keseimbangan
meningkatkan bahwa demam
aktivitas dan dapat
intake makanan
istirahat menyebabkan
- Mengidentifik tinggi energi fatigue
4. Mencatat 3. Membantu pasien
asi faktor-
aktivitas yang dan keluarga
faktor fisik membuat jadwal
meningkatkan
dan psikologis waktu untuk
kelelahan istirahat seperti
yang 5. Batasi stimulasi
tidur siang dan
menyebabkan lingkungan juga waktu untuk
kelelahan untuk bermain
4. Kolaborasi
memfasilitasi
dengan ahli gizi
relaksasi agar intake
6. Menciptakan
lingkungan makanan pasien
yang kondusif tinggi energi dan
juga dapat
untuk klien
dikonsumsi
beristirahat dengan mudah
oleh pasien
5. Mencegah
aktifitas fisik
yang berlebihan
pada anak dengan
memberikan alat
permainan yang
mudah dimainkan
oleh anak ketika
jam bermain
6. Upayakan agar
lingkungan
sekitar pasien
tidak ribut agar
pasien dapat
istirahat dengan
tenang.
Minimalkan suara
pengunjung yang
terlalu kuat dan
juga aktivitas
perawatan
lainnya.

XVI.EVALUASI

TGL/ NO EVALUASI PARAF/


JAM DIAG NAMA
NOS
A
Xx/yy 1 S: - Petugas
/zzzz O: Suhu tubuh pasien berada di batas normal yaitu kesehatan
pada sekitar 37C
pukul A: Masalah pasien pada hari kedua perawatan
x telah teratasi. Suhu tubuh anak turun.
P: Mempertahankan kondisi suhu tubuh berada di
batas normal dan juga pemberian KIE kepada
orangtua tentang :
Pengertian dan penyebab demam
Cara menjaga dan memilih makanan yang
sehat

xx/yy/ 2 S:- Petugas


zzzz O: Anak mau makan dan berat badan anak tetap kesehatan
pukul dalam batas normal.
X A: Masalah sudah teratasi sebagian. Anak sudah
mulai mau makan dan tidak menangis ketika
diberi makan.
P: Melanjutkan intervensi dan juga memberikan
KIE kepada orang tua mengenai makanan yang
diperlukan oleh anak yang sesuai dengan
tumbuh kembangnya.
xx/yy/ 3 S:- Petugas
zzzz O: Anak tidak terlihat lemas dan mulai bergerak kesehatan
pukul aktif.
X A: Masalah pasien hampir teratasi sebagian pada
hari kedua perawatan. Anak sudah mulai
bergerak aktif.
P: Melanjutkan intervensi dan memberikan KIE
kepada orang tua mengenai aktivitas dan pola
istirahat yang baik untuk anak untuk
mempercepat pemulihan kondisi anak.

Vous aimerez peut-être aussi