Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KIMIA FISIKA II
PERCOBAAN III
KESETIMBANGAN REAKSI DAN ASAS LE CHATELIER
KELOMPOK : V (LIMA)
NAMA : M. ARIEF RAKHMAN
(J1B112009)
TRIA AUDINA DEWI
(J1B112026)
KURNIA PUTRI
(J1B112031)
FITRI ANISYA M.
(J1B112045)
MUTIARA DWI S.
(J1B112053)
NAZILA PUTERI QARANA
(J1B112214)
ASISTEN : NIKEN EMLIA O. S.
PROGRAM STUDI S-1 KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2014
PERCOBAAN III
I. TUJUAN PERCOBAAN
B Bahan
tabung 1.
B Pembuangan Limbah Larutan Cr(VI)
1 Sebanyak 10 tetes larutan dikromat dimasukkan ke
dalam tabung reaksi, 30 tetes larutan tiosulfat dan 5
tetes H2SO4 ditambahkan. Larutan dikocok hingga
campuran homogen.
2 Diamati perubahan yang terjadi.
3 Mengukur pH dengan menggunakan kertas lakmus.
C Pengumpulan Gas Untuk Penambahan Tekanan
(Collecting Gasses For Pressurization)
1 Padatan NaNO2 sebanyak 0,5 gram dimasukkan ke dalam
tabung reaksi, kemudian ditutup tabung reaksi dengan
balon yang diikat menggunakan karet gelang.
2 Sebanyak 2 mL larutan H2SO4 2 M ditambahkan melalui
jarum syringe yang ditusukkan melewati balon.
3 Plunger dari jarum syringe yang berbeda ditarik ketika
gas terbentuk hingga syringe terisi gas. Perubahan
warna diamati dengan mengatur variasi tekanan gas.
Kertas putih digunakan sebagai latar belakang untuk
membantu pengamatan warna.
B. Pembahasan
( biru) ( hijau )
Sedangkan pada proses pendinginan perubahan warna dari biru
kehijauan menjadi biru hal ini disebabkan karena suhu dingin
menggeser keseteimbangan dan membembentuk larutan yang
bergeser kesebelah kiri dan membentuk atau berubah menjadi
warna hijau. Larutan yang berwarna biru tersebut selanjutnya
dipanaskan dan akhirnya berwarna hijau . hal ini disebabkan
karena suhu panas menggeser keseteimbangan kekanan (hijau).
Begitu pula halnya dengan penambahan asam dan basa.
Salah satu limbah B3 yang berbahaya adalah yang
mengandung logam berat Cr(VI), yang biasanya berasal dari
industri electroplating, cat/pigmen dan penyamakan kulit. Logam
Cr(VI) menjadi begitu populer karena sifatnya yang
karsinogenik.Logam Cr di alam terdapat dalam dua bentuk
oksida, yaitu Cr(III) dan Cr(VI). Uniknya hanya Cr(VI) yang
bersifat karsinogenik sedangkan Cr(III) tidak. Toksisitas Cr(III)
hanya sekitar 1/100 kali Cr(VI), bahkan menurut penelitian Cr(III)
ternyata merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan tubuh
manusia dengan kadar 50-200 mikrogram per hari. Cr(VI) mudah
larut dalam air dan membentuk divalent oxyanion yaitu kromat
dan dikromat.
Cr(III) mempunyai sifat mudah diendapkan atau diabsorpsi
oleh senyawa organik maupun anorganik pada kondisi basa,
sehingga pengolahan limbahnya dapat dilakukan dengan metode
presipitasi di mana akan terbentuk endapan senyawa hidroksida.
Metode ini tidak bisa digunakan pada limbah yang mengandung
Cr(VI), sehingga untuk limbah yang mengandung Cr(VI) harus
direduksi terlebih dahulu menjadi Cr(III). Hal ini karena pada
kondisi basa akan terjadi reaksi kesetimbangan senyawa
dikromat dan kromat seperti di bawah ini:
Cr2O72- + 2OH- <=> 2CrO42- + H2O
Oranye Kuning
Pada kondisi asam reaksi akan bergerak ke kiri menjadi
dikomat, sedangkan pada kondisi basa kesetimbangan akan
bergerak ke kanan.
Reduksi Cr(VI) menjadi Cr(III) harus dilakukan dalam
suasana asam dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Pertama-tama air limbah dikondisikan pada pH 2.0 sampai 2.5
dengan asam sulfat. Kemudian direduksi dengan menggunakan
bahan pereduksi yaitu tiosulfat hingga larutan berwarna hijau
dan pH 7. Reaksi reduksi-oksidasi (redoks) berlangsung cepat
dan ditandai dengan perubahan warna dari warna oranye/kuning
menjadi hijau. Perubahan warna ini menandakan telah terjadi
perubahan ke senyawa Cr(III). Senyawa Cr(VI) yang telah
tereduksi menjadi Cr(III) menjadi aman untuk dibuang ke sistem
pembuangan public sebab toksisitasnya telah menurun.
V. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah :
1 Kesetimbangan reaksi adalah suatu keadaan dimana kedua
proses yang berlawanan, yakni proses reaksi pembentukan
produk (dari reaktan) dan pembentukan reaktan (dari
produk) berjalan secara simultan dengan tingkat laju reaksi
yang sama.
2 Kesetimbangan reaksi berdasarkan asas Le
Chateliermenyatakan bahwa jika suatu perubahan yaitu
perubahan konsentrasi , tekanan, volume, dan suhu.
3 Berdasarkan teori tumbukan kesetimbangan reaksi
dipengaruhi oleh konsentrasi, temperatur, tekanan dan
katalis.
4 Reduksi Cr (VI) menjadi Cr (III) dapat direduksi dengan
menggunakan asam sulfat dan pereduksi (tiosulfat).
5 Saat tekanan dinaikkan kesetimbangan reaksi akan
bergeser kearah molekul yang koefisiennya lebih kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
Jakarta.