Vous êtes sur la page 1sur 13

PEMBERIAN ASI EKSLUSIF

No. Dokumen No. Revisi Halaman


02/01/03 0 1/3

Jln. Medan No. 70


Lubuk Pakam

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :


STANDAR 12 Juni 2017 Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Surya Muchtar SpPD

ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi umur 0 6
Pengertian bulan tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan selain obat
untuk terapi ( pengobatan penyakit ).

1. Untuk Bayi
a. Sebagai sumber gizi yang lengkap.
b. Imunisasi awal yang berguna meningkatkan daya tahan tubuh
Tujuan bayi.
2. Untuk Ibu
a. Mencegah perdarahan.
b. Mempercepat pengecilan rahim setelah melahirkan.

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam


Kebijakan No. 35/12/VI/SK.Dir.Keb/2017 Tentang Millenium Development
Goals RSU. Yoshua Lubuk Pakam

1. Sebelum menyusui ibu harus yakin mampu menyusukan bayinya


dan keluarga harus memberikan dukungan kepada ibu dan
bayinya.
Prosedur 2. Bayi disusui sesegera mungkin paling lambat 30 menit setelah
bayi lahir untuk merangsang agar ASI cepat keluar dan
menghentikan perdarahan.
PEMBERIAN ASI EKSLUSIF

No. Dokumen No. Revisi Halaman


02/01/03 0 2/3

Jln. Medan No.70


Lubuk Pakam

3. Susui bayi sesering mungkin sampai ASI keluar, setelah itu


berikan ASI sesuai kebutuhan bayi, waktu dan lama menyusui
tidak perlu dibatasi dan berikan ASI dari kedua payudara secara
bergantian.
4. Berikan hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah bayi
berusia 6 bulan, selain ASI diberikan pula Makanan Pendamping
ASI (MP-ASI) dalam bentuk makanan lunak dan jumlah yang
sesuai dengan perkembangan umur bayi.
5. Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun.

Cara menyusui yang baik dan benar


1. Sebelum menyusui bayi, terlebih dahulu ibu mencuci kedua
tangannya dengan menggunakan air bersih dan sabun sampai
bersih.
2. Lalu bersihkan kedua putting susu dengan kapas yang telah
direndam terlebih dahulu dengan air hangat.
3. Waktu menyusui bayi, sebaiknya ibu duduk atau berbaring dengan
santai, pikiran ibu harus dalam keadaan tenang (tidak tegang).
4. Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala.
5. Upayakan badan bayi menghadap kepada badan ibu, rapatkan dada
bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu.
6. Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu.
7. Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan
pantat bayi dengan lengan ibu bagian dalam.
8. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri, lalu
kesebelah kanan sampai bayi merasa kenyang
PEMBERIAN ASI EKSLUSIF
No. Dokumen No. Revisi Halaman
02/01/03 0 3/3

Jln. Medan No.70


Lubuk Pakam

9. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan/kentut dulu supaya


udara yang terhisap bisa keluar dengan cara meletakkan bayi
tegak lurus pada ibu dan perlahan-lahan diusap belakangnya
sampai bersendawa. Udara akan keluar dengan sendirinya

1. Instalasi Rawat Inap (RB, Neonati)


Unit Terkait 2. Klinik ObGin
INISIASI MENYUSU DINI ( IMD )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01/01/03 0 1/2

Jln. Medan No. 70


Lubuk Pakam

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :


STANDAR 12 Juni 2017 Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Surya Muchtar SpPD

Memberikan kesempatan kepada bayi untuk dapat langsung


Pengertian mengisap puting susu ibunya.

Melakukan IMD untuk setiap bayi sehat yang lahir :


1. Menurunkan angka mortalitas bayi
2. Mempertahankan suhu bayi tetap hangat
3. Menenangkan ibu dan bayi serta meregulasi pernapasan dan detak
jantung bayi
Tujuan 4. Kolonisasi bakteri baikdi kulit dan usus bayi dengan bakteri
badan ibu yang normal menjaga bayi
5. Mengurangi bayi menangis sehingga mengurangi stress dan
tenaga yang dipakai bayi
6. Memungkinkan bayi menemukan sendiri payudara dan melekat
sehingga lebih jarang menemukan kesukaran menyusui
7. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu, ayah dan bayinya
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
Kebijakan No. 35/12/VI/SK.Dir.Keb/2017 Tentang Millenium Development
Goals RSU. Yoshua Lubuk Pakam

1. Pastikan ibu dan suami setuju mengenai rencana IMD setelah


mendapat penjelasan (informed concent)
Prosedur 2. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu dikamar bersalin
3. Dalam menolong ibu melahirkan disarankan untuk mengurangi /
tidak menggunakan obat kimiawi
INISIASI MENYUSU DINI ( IMD )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01/01/03 0 2/2

Jln. Medan No.70


Lubuk Pakam

4. Bayi lahir segera dikeringkan secepatnya terutama kepala kecuali


tangannya, tanpa menghilangkan vernix mulut dan hidung bayi
dibersihkan, tali pusat diklem.
5. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, bayi ditekurapkan di dada
ibu dengan kulit melekat di kulit ibu dan mata bayi setinggi puting
susu, keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi
6. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi.
7. Biarkan bayi mencari puting sendiri.
8. Ibu didukung dan dibantu mengenali perilaku bayi
9. Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan ibu selama 1 jam,
10. Bila dalam 1 jam menyusu awal belum terjadi, Bantu ibu dengan
mendekatkan bayi keputing tapi jangan memasukan puting ke
mulut bayi. Beri waktu kulit ibu melekat pada kulit bayi 30 menit
atau 1 jam lagi
11. Setelah melekat kulit ibu dan kulit bayi, setidaknya 1 jam. atau
selesai menyusui awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang,
diukur.
12. Rawat gabung ibu dan bayi di rawat dalam satu kamar, dalam
jangkauan ibu selama 24 jam.
13. Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas
indikasi medis.

Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap (RB, Neonati)


2. Klinik ObGin
INISIASI MENYUSU DINI ( IMD )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01/01/03 0 1/2

Jln. Medan No. 70


Lubuk Pakam

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :


STANDAR 12 Juni 2017 Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Surya Muchtar SpPD

Memberikan kesempatan kepada bayi untuk dapat langsung


Pengertian mengisap puting susu ibunya.

Melakukan IMD untuk setiap bayi sehat yang lahir :


8. Menurunkan angka mortalitas bayi
9. Mempertahankan suhu bayi tetap hangat
10. Menenangkan ibu dan bayi serta meregulasi pernapasan dan detak
jantung bayi
Tujuan 11. Kolonisasi bakteri baikdi kulit dan usus bayi dengan bakteri
badan ibu yang normal menjaga bayi
12. Mengurangi bayi menangis sehingga mengurangi stress dan
tenaga yang dipakai bayi
13. Memungkinkan bayi menemukan sendiri payudara dan melekat
sehingga lebih jarang menemukan kesukaran menyusui
14. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu, ayah dan bayinya
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
Kebijakan No. 35/12/VI/SK.Dir.Keb/2017 Tentang Millenium Development
Goals RSU. Yoshua Lubuk Pakam

14. Pastikan ibu dan suami setuju mengenai rencana IMD


setelah mendapat penjelasan (informed concent)
Prosedur 15. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu dikamar
bersalin
16. Dalam menolong ibu melahirkan disarankan untuk
mengurangi / tidak menggunakan obat kimiawi
INISIASI MENYUSU DINI ( IMD )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01/01/03 0 2/2

Jln. Medan No.70


Lubuk Pakam

17. Bayi lahir segera dikeringkan secepatnya terutama kepala kecuali


tangannya, tanpa menghilangkan vernix mulut dan hidung bayi
dibersihkan, tali pusat diklem.
18. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, bayi ditekurapkan di dada
ibu dengan kulit melekat di kulit ibu dan mata bayi setinggi puting
susu, keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi
19. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi.
20. Biarkan bayi mencari puting sendiri.
21. Ibu didukung dan dibantu mengenali perilaku bayi
22. Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan ibu selama 1 jam,
23. Bila dalam 1 jam menyusu awal belum terjadi, Bantu ibu dengan
mendekatkan bayi keputing tapi jangan memasukan puting ke
mulut bayi. Beri waktu kulit ibu melekat pada kulit bayi 30 menit
atau 1 jam lagi
24. Setelah melekat kulit ibu dan kulit bayi, setidaknya 1 jam. atau
selesai menyusui awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang,
diukur.
25. Rawat gabung ibu dan bayi di rawat dalam satu kamar, dalam
jangkauan ibu selama 24 jam.
26. Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas
indikasi medis.

Unit Terkait 3. Instalasi Rawat Inap (RB, Neonati)


4. Klinik ObGin
TEKNIK MEMBERIKAN BAYI MINUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


03/01/03 0 1/3

Jln. Medan No. 70


Lubuk Pakam

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :


STANDAR 12 Juni 2017 Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Surya Muchtar SpPD

Memberi ASI /PASI kepada bayi dengan cara menggunakan alat dan
Pengertian
tanpa menggunakan alat..
Memenuhi kebutuhn tubuh bayi akan zat makanan cairan dan
Tujuan elektrolit

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam


Kebijakan No. 35/12/VI/SK.Dir.Keb/2017 Tentang Millenium Development
Goals RSU. Yoshua Lubuk Pakam

A. Menggunakan Sendok.
1. Persiapan.
a. Sendok teh dalam keadaan bersih
b. Susu yang diperlukan dalam tempat.
c. Air matang dalam tempat.
d. Alas dada.
e. Posisi bayi, bagian kepala ditinggikan.
Prosedur 2. Pelaksanaan.
a. Cuci tangan ( Lihat SPO)
b. Memakai celemek dan masker.
c. Memasang alas dada bayi.
d. Bayi dipangku petugas, kepala lebih tinggi dari badan.
e. Memeriksa suhu susu, dengan meneteskan susu pada
punggung tangan petugas sesuai dengan suhu tubuh
normal.
TEKNIK MEMBERIKAN BAYI MINUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


03/01/03 0 2/3

Jln. Medan No.70


Lubuk Pakam

f. Beri susu sesendok demi sesendok secara perlahan.


g. Beri air matang secukupnya untuk membilas sisa susu dalam
mulut.
h. Mulut bayi dilap dengan alas dada.
i. Bayi disendawakan.
j. Bayi dan alat-alat dirapikan.
k. Bayi dibaringkan dengan posisi kepala dimiringkan.
l. Cuci tangan.
B. Menggunakan Botol Susu
1. Persiapan alat
a. Botol dan dot yang tertutup steril yang telah di isi susu.
b. Air matang dalam tempat.
c. Sendok teh.
d. Alas dada.
2. Pelaksanaan
a. Cuci tangan (Lihat SPO)
b. Memakai APD (Lihat SPO).
c. Memasang alas dada bayi.
d. Bayi dipangku petugas, kepala lebih tinggi dari badan.
e. Memeriksa suhu susu dengan cara meneteskan susu pada
punggung tangan dengan suhu tubuh normal.
f. Selesai memberikan susu, bayi diberi air matang untuk
membilas susu dlam mulut.
g. Mulut bayi dilap dengan alas dada.
h. Bayi disendawakan.
i. Bayi dan alat dirapikan.
j. Bayi dibaringkan dengan posisi kepala dimiringkan.
k. Cuci tangan.
TEKNIK MEMBERIKAN BAYI MINUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


03/01/03 0 3/3

Jln. Medan No.70


Lubuk Pakam

C. Menyusui Bayi Langsung Pada Ibunya


1. Persiapan
a. Kapas bulat yang direndam didalam air matang.
b. Neirbeken untuk kapas kotor.
c. Bayi dicocokkan identitasnya. (lihat SPO Identifikasi
Pasien)
d. Ibu diberitahu.
e. Ibu dipersiapkan dalam keadaan bersih dan rapi.
2. Pelaksanaan.
a. Cuci tangan ( lihat SPO)
b. Bayi diganti pakaiannya bila kotor/ basah.
c. Berat badannya ditimbang, dicatat hasilnya.
d. Bayi dibawa dan diberikan kepada ibu.
e. Ibu dipersiapkan dalam posisi duduk dan nyaman.
f. Air susu ibu diperiksa apakah memancar dengan baik atau
tidak
g. Puting susu dan sekitarnya dibersihkan dengan kapas yang
sudah direndam dengan air matang.
h. Bayi disusukan dengan cara bergantian payudara kiri dan
kanan masing-masing selama 10 menit.
i. Selesai menyusui mulut bayi dibersihkan dengan kapas
pembersih.
j. Bayi diangkat dan disendawakan.
k. Bayi dan ibu dirapikan.
l. Bayi dikembalikan kekamar bayi.
m. Bayi ditimbang, hasilnya dicatat dan dibandingkan dengan
hasil penimbangan yang pertama.
n. Bila pakaian bayi basah/ kotor diganti.
o. Bayi dibaringkan dengan kepala dimiringkan

Unit Terkait 5. Instalasi Rawat Inap (RB, Neonati)


6. Klinik ObGin
PERAWATAN METODE KANGGURU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
04/01/03 0 1/2

Jln. Medan No. 70


Lubuk Pakam

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :


STANDAR 12 Juni 2017 Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Surya Muchtar SpPD

Urutan tindakan yang dilakukan dalam perawatan bayi dengan


menggendong lekat bayi ke dada ibu (layaknya induk kangguru),
Pengertian memasukkan anaknya kedalam kantung tanpa ada batas kain (skin to
skin), sehingga ada kontak langsung antara kulit bayi dan kulit ibu.

Sebagai acuan dalam perawatan pada bayi berat badan lahir rendah
Tujuan (premature) secara baik dan benar dengan menggunakan metode
kangguru.

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam


Kebijakan No. 35/12/VI/SK.Dir.Keb/2017 Tentang Millenium Development
Goals RSU. Yoshua Lubuk Pakam

A. Persiapan Petugas
1. Identifikasi kebutuhan bayi yang akan dilakukan perawatan
tali pusat
2. Gunakan alat pelindung diri (APD)
Prosedur 3. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
B. Persiapan Pasien
1. Pastikan bayi yang akan dilakukan perawatan tali pusat
2. Pastikan informed consent telah ditandatangani
3. Siapkan lingkungan yang aman dan nyaman
PERAWATAN METODE KANGGURU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
04/01/03 0 2/2

Jln. Medan No.70


Lubuk Pakam

4. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan


C. Persiapan alat
1. Gendongan dan topi bayi
2. Alat untuk mengukur TTV bayi (thermometer, jamtangan,
stetoskop)
D. Pelaksanaan
1. Ucapkan salam, perkenalkan diri
2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
3. Minta kerjasama ibu / keluarga selama tindakan
4. Ibu/ ayah/ keluarga cuci tangan dan pakai APD sesuai
kebutuhan
5. Buka pakaian ibu/ ayah/ keluarga bagian atas untuk
memfasilitasi terjadinya kontak kulit dengan kulit
6. Posisikan bayi didada ibu/ ayah/ keluarga
7. Pertahankan posisi ini dengan menggunakan bantuan
gendongan bayi. Tepi kain gendongan bagian atas harus
dibawah topi bayi
8. Pakaikan topi bayi
9. Minta ibu/ ayah/ keluarga untuk memakaikan pakaian bagian
atas kembali
10. ibu/ ayah/ keluarga masih dapat beraktifitas dengan bebas,
bergerak bebas (berdiri, duduk, jalan, makan, mengobrol).
11. Pada waktu tidur posisi ibu setengah duduk atau meletakkan
beberapa bantal dibawah punggung ibu
PERAWATAN METODE KANGGURU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
04/01/03 0 3/3

Jln. Medan No. 70


Lubuk Pakam

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :


STANDAR 12 Juni 2017 Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Surya Muchtar SpPD

1. Pantau kondisi bayi selama dan sesudah kegiatan berlangsung


(TTV, status oksigenasi)
2. Identifikasi tanda stress (bahaya) yang akan menetap dan
lakukan tindakan sesuai dengan masalah yang ditemukan
3. Komunikasikan pada ibu/ ayah/ keluarga perawatan metode
kangguru selesai dilakukan
4. Bersihkan dan rapikan alat-alat
5. Lepaskan APD, cuci tangan
Dokumentasikan perawatan metode kangguru

Unit Terkai

Vous aimerez peut-être aussi