Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
karena itu kesehatan pada lanjut usia perlu mendapatkan perhatian khusus
dengan tetap memberian motivasi agar lansia dapat hidup secara produktif
Proses menua adalah proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu
waktu tertentu tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Usia permulaan tua
menyebutkan bahwa usia 60 tahun adalah usia tua (Nugroho, 2008). Proses
menua dan usia lanjut merupakan proses alami yang dialami setiap orang
(Atun, 2010). Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan suatu proses
maupun dari luar tubuh. Proses ini merupakan proses yang terus-menerus
jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit. Walaupun demikian,
kaum lansia, seperti arthritis, asam urat, kolestrol, hipertensi dan penyakit
Jumlah penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2006 sebesar kurang lebih
19 juta, dengan usia harapan hidup 66,2 tahun. Pada tahun 2010 diperkirakan
sebesar 23,9 juta (9,77%), dengan usia harapan hidup 67,4 tahun dan pada
tahun 2020 diperkirakan sebesar 28,8 juta (11,34%), dengan usia harapan
termasuk terbesar keempat setelah China, India dan Jepang (Badan Pusat
Statistik, 2010).
Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam
kognitif pada lansia upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara
sebaiknya di jadikan sebuah kebiasaan hal ini bertujuan agar otak tidak
berbagai aspek yaitu orientasi, registrasi, atensi dan kalkulasi, memori dan
3
juga bahasa. Penurunan ini dapat mengakibatkan masalah antara lain memori
panjang dan proses informasi, dalam memori panjang lansia akan kesulitan
Salah satu cara untuk meningkatkan fungsi kognitif pada lansia yaitu Brain
Gym. Brain Gym tidak saja akan memperlancar aliran darah dan oksigen ke
otak, tetapi juga merangsang kedua belahan otak untuk bekerja (Tammase,
dilakukan selama dua minggu sangat efektif dalam menurunkan stress pada
anak. Menurut penelitian lain dengan judul senam vitalitas otak dapat
fungsi kognitif setelah dilakukan senam otak sebanyak tiga kali selama tiga
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat pengaruh Brain
Gym terhadap perubahan fungsi kognitif lansia di Panti Tresna Werdha Natar
Lampung Selatan?
Selatan.
Gym pada lanjut usia di Panti Tresna Werdha Natar Lampung Selatan.
Gym pada lanjut usia di Panti Tresna Werdha Natar Lampung Selatan.
diberikan Brain Gym pada lanjut usia di Panti Tresna Werdha Natar
Lampung selatan.
5
dengan Brain Gym sebagai salah satu cara untuk mengoptimalkan fungsi
rangsangan dari dalam maupun dari luar tubuh (Atun, 2010). Proses
2008).
sederhana. Gerakan ini dibuat untuk merangsang otak kiri dan kanan
Gym dipakai istilah dimensi lateralis untuk belahan otak kiri dan
dan brain stem) dan bagian otak depan (lobus frontal), serta
teori yang diuraikan diatas, yakni tentang lansia, fungsi kognitif pada
lansia, dan Brain Gym. Adapun kerangka teori penelitian ini adalah :
Cerebrum
Dimensi Pemusatan
Fungsi kognitif
(2009).
8
Sebelum
Perubahan Ya
Variabel Confounding :
1. Jenis kelamin
2. Tingkat
pendidikan
lama sakita
(Kuntjoro,
2002)
Keterangan :
1.6 Hipotesis
Ho :
Ha :
pada lansia.