Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DI RUANGAN NIVAS
R.S AL-FATAH AMBON
DI S U S U N
Oleh :
Nama : ALMA YATI KASONGAT
NIM : P07124010005
Tingkat : IIIa
JURUSAN KEBIDANAN
2013
LEMBARAN PENGESAHAN
Mengetahui :
NIP. NIP.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai sumber dari
segala ilmu pengetahuan yang telah melimpahkan berkat, rahmat serta akal budi, hikmat dan
kebijaksanaan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Adapun di dalam laporan ini disusun berdasarkan hasil pemeriksaan pada Ibu Nifas di
RUMAH SAKIT AL-FATAH AMBON
Disadari sungguh bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki. Untuk itu, segala bentuk kritik, saran
dan masukan yamg sifatnya membangun dari pembimbing lahan, maupun pembimbing institusi
yang menaruh perhatian terhadap penulisan ini sangat diharapkan demi penyempurnaanlaporan
ini kedepan.
Akhir kata, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya, dalam penyelesaian laporan ini, dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman judul
Lembar pengesahan
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang .
B.Tujuan Penulisan .
C.Rumusan Masalah .
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .
B. Saran .
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Masa nifas di mulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas kurang lebih selama 6 minggu (Syaifudin
2002).
nifas mulai setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu akan tetapi
seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sedia kala dalam waktu 3 bulan.Dapat
disimpulkan bahwa masa nifas adalah masa peralihan alat-alat kandungan setelah melahirkan
yang berangsur kira-kira 6 minggu dan kembali seperti keadaan sebelum ada kehamilan
memerlukan waktu selama 3 bulan (Prawirohardjo, 1991).
B.Tujuan
Tujuan umum :
Mahasiswa dapat menerapkan asuhan kebidanan sesuai dengan standar yang berlaku pada
Ny S. dengan post partum normal di RS AL-FATAH Ambon, dengan menggunakan
pendekatan manajemen Varney dan pendokumentasian secara SOAP.
Tujuan khusus :
C. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah laporan ini adalah Bagaimana
Penerapan Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Post Partum Normal di RS Al-fatah
Ambon?
BAB II
LANDASAN TEORI
1. PENGERTIAN
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum
hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.(Abdul Bari.S,dkk 2002)
Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang
meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan
tidak hamil yang normal.(F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281)
Masa ini merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan untuk selalu
melakukan pemantauan karena pelaksanaan yang kurang maksimal dapat menyebabkan
ibu mengalami berbagai masalah, bahkan dapat berlanjut pada komplikasi masa nifas,
seperti sepsispuerperalis . Jika ditinjau dari penyebab kematian terbanyak para ibu,
infeksi merupakanpenyebab kematian terbanyak nomor duaa setelah perdarahan
sehingga sangat tepat jika para tenaga kesehatan memberikan perhatian yang tinggi
pada masa ini. Adanya permasalahan pada ibu akan berimbas juga kepada kesejahteraan
bayi yang dilahirkannya karena bayi tersebut tidak akan mendapatkan perawatan
maksimal dari ibunya. Dengan demikian, angka morbiditas dan mort alitas bayi pun
akan meningkat .(Sulistyawati 2009)
c) Lactasi
Adalah proses pembentukan dan pengeluaran ASI pada ibu post patum
Laktasi dimulai sejak usia kehamilan ke 6 minggu oleh pengaruh hormone prolaktin
dihambat oleh hormone estrogen + progesterone yang dibentuk plasenta waktu hamil
hormone prolaktin menurun sehingga ASI yang dibentuk hanya dalam jumlah sedikit.
Setelah partus plasenta tidak membentuk hormone estrogen dan hormone progesterone
sehingga hormone prolaktin meningkat untuk membentuk ASI.
Pembentukan ASI :
Hari ke 3 : 200 cc
Hari ke 4 : 300 cc
Hari ke 5 : 450 cc
Hari ke 6 : 500 cc
Hari ke 7 : 750 cc
Faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan dan pengeluaran ASI selama masa nifas :
1) Gizi
2) Kejiwaan
3) Mastitis : ca buah dada dll
4) Anatomi buah dada
d) Perubahan Cardiovaskuler :
1) Tekanan Darah
2) Berkeringan dan mengggigil
3) Komponen darah
i) Perubahan Musculoskeletal
Masa post partum, dinding perut sering lembek dan kendor akibatnya hilangnya
kekenyalan otot karena selama hamil otot abdomen terenggang
j) Perubahan - perubahan lainnya :
1) Rahim
Jalan lahir mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses
melahirkan bayi, sehingga penyebabkan mengendurnya organ ini bahkan robekan yang
memerlukan penjahitan, namun insyaalloh akan pulih setelah 2-3 pekan (tergantung
elastis tidak atau seberapa sering melahirkan), walaupun tetap lebih kendur dibanding
sebelum melahirkan. Jaga kebersihan daerah kewanitaan agar tidak timbul infeksi
(tanda infeksi jalan lahir bau busuk, rasa perih, panas, merah dan terdapat nanah).
Darah nifas hingga hari ke dua terdiri dari darah segar bercampur sisa ketuban,
berikutnya berupa darah dan lendir, setelah satu pekan darah berangsur-angsur berubah
menjadi berwarna kuning kecoklatan lalu lendir keruh sampai keluar cairan bening di
akhir masa nifas. Darah nifas yang berbau sangat amis atau busuk dapat menjadi salah
satu petunjuk adanya infeksi dalam rahim
4) Payudara
Payudara menjadi besar, keras dan menghitam di sekitar puting susu, ini menandakan
dimulainya proses menyusui. Segera menyusui bayi sesaat setelah lahir (walaupun ASI
belum keluar) dapat mencegah perdarahan dan merangsang produksi ASI. Pada hari ke
2 hingga ke 3 akan diproduksi kolostrum atau susu jolong yaitu ASI berwarna kuning
keruh yang kaya akan anti body, dan protein, sebagian ibu membuangnya karena
dianggap kotor, sebaliknya justru ASI ini sangat bagus untuk bayi.
5) Sistem perkemihan
Hari pertama biasanya ibu mengalami kesulitan buang air kecil, selain khawatir
nyeri jahitan juga karena penyempitan saluran kencing akibat penekanan kepala bayi
saat proses melahirkan. Namun usahakan tetap kencing secara teratur, buang rasa takut
dan khawatir, karena kandung kencing yang terlalu penuh dapat menghambat kontraksi
rahim yang berakibat terjadi perdarahan.
6) Sistem pencernaan
Perubahan kadar hormon dan gerak tubuh yang kurang menyebabkan menurunnya
fungsi usus, sehingga ibu tidak merasa ingin atau sulit BAB (buang air besar).
Terkadang muncul wasir atau ambein pada ibu setelah melahirkan, ini kemungkinan
karena kesalahan cara mengejan saat bersalin juga karena sembelit berkepanjangan
sebelum dan setelah melahirkan. Dengan memperbanyak asupan serat (buah-sayur) dan
senam nifas insyaalloh akan mengurangi bahkan menghilangkan keluhan ambein ini.
7) Peredaran darah
Sel darah putih akan meningkat dan sel darah merah serta hemoglobin (keeping
darah) akan berkurang, ini akan normal kembali setelah 1 minggu. Tekanan dan jumlah
darah ke jantung akan lebih tinggi dan kembali normal hingga 2 pekan.
Setelah melahirkan ibu akan kehilangan 5-6 kg berat badannya yang berasal dari
bayi, ari-ari, air ketuban dan perdarahan persalinan, 2-3 kg lagi melalui air kencing
sebagai usaha tubuh untuk mengeluarkan timbunan cairan waktu hamil. Rata-rata ibu
kembali ke berat idealnya setelah 6 bulan, walaupun sebagian besar tetap akan lebih
berat daripada sebelumnya.
9) Suhu badan
Suhu badan setelah melahirkan biasanya agak meningkat dan setelah 12 jam akan
kembali normal. Waspadai jika sampai terjadi panas tinggi, karena dikhawatirkan
sebagai salah satu tanda infeksi atau tanda bahaya lain.
Emosi yang berubah-ubah (mudah sedih, khawatir, tiba-tiba bahagia) disebabkan oleh
berbagai faktor, antara lain adanya perubahan hormon, keletihan ibu, kurangnya perhatian
keluarga, kurangnya pengetahuan akan cara merawat bayi serta konflik dalam rumah tangga.
Perubahan ini memiliki berbagai bentuk dan variasi dan akan berangsur-angsur normal
sampai pada pekan ke 12 setelah melahirkan
b. Infeksi
Infeksi masa nifas mencakup semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya
kuman-kuman ke dalam alat genetalia pada waktu persalinan dan masa nifas.
Infeksi masa nifas meliputi :
Endometritis :jenis infeksi yang paling sering, kuman-kuman memasuki endometrium
biasanya pada bekas insersio plasenta dan dalam waktu singkat mengikutsertakan
seluruh endometrium.
Eritonitis : infeksi nifas dapat menyebar melalui pembuluh limfe di dalam uterus
langsung mencapai peritoneum sehingga menyebabkan peritonitis.
c. Bendungan ASI
Bendungan ASI merupakan pembendungan ASI karena penyempitan duktus
laktiferi/kelenjar yang tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada
putting susu.
2) Keluhan utama
Untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang berkaitan dengan masa nifas,
misalnya merasa mules, sakit pada jalan lahir karena adanya jahitan pada
perenium.
3) Riwayat kesehatan
(a) Riwayat kesehatan yang lalu
Untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat atau penyakit akut yang
diderita
(b)Riwayat kesehatan sekarang
Mengetahui kemungkinan adanya penyakit yang diderita pada saat ini yang ada
hubungannya dengan masa nifas dan bayinya
(c) Riwayat kesehatan keluarga
Mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga terhadap
gangguan kesehatan pasien dan bayinya.
4) Riwayat Perkawinan
Berapa kali menikah.
5) Riwayat Obstetrik
(a) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, berapa kali inu hamil,
apakah pernah abortus, jumlah anak, cara persalinan yang lalu, penolong
persalinan, keadaan nifas yang lalu
(b) Riwayat persalinan sekarang, tanggal persalinanjenis persalinan, jenis kelamin
anak, keadaan bayi ( BB, PB ) penolong persalinan.
6) Riwayat KB
Untuk mengetahui apakah pasien pernah menggunakan KB atau tidak,
jenis apa, berapa lama, apakah ada keluhan saat menggunakannya serta rencana
KB setelah masa nifas dan apa jenis yang diinginkan.
8) Data Psikososial
Untuk mengetahui respon ibu dan keluarga terhadap bayinya.
9) Data pengetahuan
Untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan pengetahuan pasien tentang
perawatan setelah melahirkan sehingga menguntungkan selama masa nifas.
2) Pemeriksaan Fisik
(a) Keadaan buah dada dan putting susu ( simetris/tidak, konsistensi, ada
pembengkakan/tidak, puttingmenonjol/tidak, lecet/tidak )
(b) Keadaan abdomen ( uterus normal : kokoh, berkontraksi baik, tidak berada
diatas ketinggian fundal saat masa nifas segera. Uterus abnormal : lembek, diatas
ketinggian fundal saat masa post partus segera )
(c) Kandung kemih ( bisa buang air/ tidak )
(d) Keadaan genitalia ( Normal :
- lochea ( merah hitam : lochea rubra, bau biasa, tidak ada bekuan darah atau butir
butir darah beku, jumlah perdarahan yang ringan atau sedikit. Abnormal : merah
terang, bau busuk, mengeluarkan darah beku, perdarahan berat,
- Keadaan perenium : oedema, hematoma, bekas luka episiotomi/robekan, hecting.
- Keadaan anus : hemorrhoid.
- Keadaan ekstreminitas : varises, oedema, reflex patella
Berkaitan dengan para, abortus, anak hidup, umur ibu dan keadaan nifas Data dasar
meliputi :
1) Data subjektif ( pernyataan ibu tentang jumlah persalinan, apakah pernah abortus
atau tidak, keterangan ibu tentang keluhannya )
2) Data Objektif
Palpasi tentang TFU dan kontraksi, hasil pemeriksaan tentang pengeluaran
pervaginam, hasil pemeriksaan TTV
b. Masalah
Permasalahn yang munculberdasarkan pernyataan pasien.
Data dasar meliputi : Data subjektif data yang didapat dari hasil anamneses pasien
dan data objektif data yang didapat dari hasil pemeriksaan.
f. Hubungan Seksual
Memberi pengertian hubungan seksual kapan boleh dilakukan
g. Keluarga Berencana
Menganjurkan pada ibu untuk segera mengikuti KB setelah masa nifas terlewati
sesuai dengan keinginan
TINJAUAN KASUS
Nomor Register :
A. DATA SUBJEKTIF
1. IDENTITAS KLIEN
Nama Ibu : Ny.N Nama Suami : Tn. E
Umur : 30 tahun Umur : 32 Tahun
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS Pekerjaan : PNS
Kebangsaan : Ambon / Indonesia Kebangsaan : Ambon / Indonesia
Agama : Islam Agama : islam
Alamat : Kate-Kate Alamat : Kate-Kate
No.Tlp/HP : - No. Tlp/Hp :
Anak
Tgl/Thn Tempat Usia Jenis Mene-
Penolong Hidup/
Persalinan Persalinan kehamilan Persalinan JK BB PB teki
meninggal
3000
Laki- 50
02-02-2010 RS aterem Spontan Bidan gr hidup 1 tahun
laki cm
c. Personal Hyglene :
1). Mandi : 2x sehari menggunakan sabun mandi
2). Sikat gigi : setiap selesai makan dan pada saat mandi menggunakan
pasta
3). Cuci Rambut : 2 x seminggu dengan menggunakan shampo
4). Ganti pakaian luar dan dalam setiap selesai mandi dan bila lembab
d. Eliminasi :
1). BAB
Frekuensi : 1x
Konsistensi : lembek
2). BAK
Frekuensi : 2 x sejak selesai melahirkan
Konsistensi : encer
Warna : kuning
Bau : pesing
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tinggi badan : 158 cm
d. Berat badan sekarang : 60 kg
e. Tanda- tanda Vital : 110/90 mmHg, Suhu : 35,5C, Nadi : 85 x / m, P : 24x/m
2. Pemeriksaan Khusus
a. Kepala : Rambut hitam panjang, bersih, penyebaran merata, tidak mudah
rontok, tidak ada benjolan
b. Muka : Tidak sembab (odema),
c. Mata : Simetris kiri dan kanan, sklera tidak iktrus, conjungtiva merah muda,
kelopak mata tidak odema
d. Hidung : Simetris kiri dan kanan, tidak ada polib
e. Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada luka pada bibir ,
kebersihan gigi terjaga, tidak ada caries gigi
f. Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan, tidak ada secret,
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjer tyroid, tidak ada pembesaran
vena jugularis
h. Dada/Payudara: Bentuk simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, tidak ada
nyeri tekan, ada hyperpigmentasi areola,ada cloastrum
i.Abdomen : ada linea alba dan linea nigra, TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi
uterus baik, uterus teraba keras
j. Kandung kemih : Kosong
k.Vulva / Vagina
Inspeksi : ada pengeluaran darah jenis lochia rubra, warna merah tua, bau amis,
konsistensi darah cair, sekarang sedanga terpasang pembalut dua lapis,
terdapat luka pada perenium.
l.Ekstemitas
1). Atas : Simetris kiri dan kanan, tidak ada odema
2).Bawah : Simetris kiri dan kanan, tidak ada varises, tidak ada odema
3. Kebutuhan :
- Istirahat yang cukup
- Makan dan minum
- Healt education dan pemberian therapy
2) Pemberian ASI
Rasionalisasi : Dengan beristirahat otot dapa berelaksasi, maka secara tidak langsung
dengan baik, maka oksigenisasi dalam darah juga dapat berjalan dengan
8)Perawatan Payudara
Rasionalisai : Perawatan payudara biasa dilakukan setelah melahirkan.Tujuannya
penyumbatan.
1). Mengobservasi TTV , kontraksi uterus , perdarahan , lochia ,dan kandung kemih.
Hasil : Ibu makan 1 porsi nasi,ikan,sayur bening dan segelas air putih.
3). Menganjurkan ibu agar selalu menjaga kebersihan diri terutama pada alat genitalia.
Hasil : Ibu berjanji akan melaksanakan sesuai dengan anjuran yang diberikan.
4). Memberikan therapy amoxcilin 500mg 3x1, asammefenamat 3x1 , dan SF 1x1.
Hasil : Ibu mendengarkan dengan penuh perhatian dan mau melaksanakan sesuai
dengan anjuran yang diberikan.
P : - Observasi tanda tanda vital, kontaksi uterus, perdarahan , kandung kemih, dan lochia
- Penuhi kebutuhan gizi ibu , perawatan diri ibu , dan therapy dilanjutkan.
Pemantauan lanjutan pada ibu A
O : - TTV ( TD : 120/80 mmHg, Suhu : 36,5C, Nadi : 80x/m, P : 23x/m,kontraksi uterus baik,
perdarahan 100cc, Lochea Rubra, dan kandung kemih kosong)
P : Pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu, perawatan diri ibu, dan therapy tetap dilanjutkan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah membahas tentang asuhan kebidanan pada Ny. N dengan post partum normal, penulis
dapat melakukan perbandingan antara teori dengan praktek di lapangan sehingga penulis dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Pengkajian pada Ny N PII, A0 Post partum hari pertama diketahui data objektifnya adalah
keadaan ibu baik, kesadaran composmentis.
2. Identifikasi Diagnosa Masalah berdasarkan pengkajian adalah Ny N PII, A0 dengan post
partum normal.
3. Identifikasi Masalah Potensial pada Ny N PI1, A0 dengan postpartum normal tidak ada
masalah potensial yang terjadi.
4. Identifikasi Kebutuhan Segera yaitu dengan pemberian konseling tentang kebutuhan nutrisi
untuk ibu dan bayi.
5. Dalam melakukan kegiatan perencanaan, penulis berusaha membuatnya sesuai dengan
kebutuhan klien. Selain itu penulis juga berusaha melakukan sesuai teori yang diberikan
dalam asuhan kebidanan pada nifas normal.
6. Pada langkah asuhan kebidanan yang telah penulis lakukan pada umumnya memberikan
konseling tentang hal-hal yang diperlukan klien.
7. Pada langkah evaluasi dan tindakan asuhan kebidanan yang dilakukan pada saat setelah 1
hari, klien dan keluarga akhirnya dapat memahami bahwa perawatan saat kehamilan,
bersalin dan masa nifas sangat penting untuk mencegah komplikasi.
Dari hasil pengkajian pada Ny. N dengan post partum normal, dan keluarganya tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan. Post partum kalau ditangani dengan baik akan
berjalan dengan normal. Sehingga tidak akan terjadi perdarahan maupun infeksi, pengenalan diri
dan penjelasan maksud dan tujuan dari kegiatan pengkajian ternyata dapat menghilangkan
kesalah fahaman klien terhadap petugas kesehatan dengan kegiatan ini dapat berjalan dengan
baik.
B. Saran
1. Untuk Petugas Kesehatan
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik sehingga kejadian post date pada ibu
bersalin bisa dicegah.
2. Untuk Masyarakat
Agar masyarakat khususnya ibu nifas bisa melaksanakan anjuran yang diberikan oleh
bidan atau tenaga kesehatan lainnya.
3. Untuk Mahasiswa atau Praktikan
Semoga dapat lebih Menggali ilmu semaksimal mungkin untuk menambah pengetahuan
dan ketrampilan mahasiswa tentang masalah masalah yang terjadi pada ibu post partum.
DAFTAR PUSTAKA
Suradi R. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Melihat situasi dan kondisi bayi. Avaliable from
: http://www.IDAI.or.id. Last Update : 2011. [diakses pada tanggal 10 September 2011]