Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Judul Jurnal
Hubungan faringitis kronik dengan riwayat konsumsi makanan minuman
ekstrem secara suhu dan rasa.
B. Kata Kunci
Faringitis kronik
C. Penulis Jurnal
Shinta Mustika Anggraiani
D. Latar Belakang
Faringitis kronik adalah inflamasi kronik pada mukosa faring akibat infeksi,
alergi, atau iritasi kronik yang banyak di jumpai di bagian THT-Kl.
Prevalensi faringitis kronik di provinsi Jawa tengah berkisar 0.2% setara
dengan Sumatra Barat dan Jawa Timur.
1
Masyarakat awam pada umumnya memiiliki anggapan bahwa
mengkonnsumsi minuman panas dapat meringankan rasa tidak enak
ditenggorokan, namun minuman panas justru menimbulkan traumatik yang
dapat merusak mukosa pada permukaan saluran cerna seperti faring dan
esofagus. Kerusakan pelindung mukosa dan penggunaan antibiotik yang
menekan pertumbuhan flora normal justru dapat memper besar kemampuan
invasi dari organise komensal sehingga terjadi esofagits.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan faringitis kronik
dengan riwayat konsumsi makanan minuman ekstrem secara suhu dan rasa.
Hasilppenelitian ini diharapkan diharapkan menambah pengetahuan di
bidang THT menngenai hubungan faringitis kronik dengan riwayat
konsumsi makanan minuman ekstrem secara suhu dan rasa dan dapat
memberi informasi bagi peneliti selanjutnya.
F. Metodelogi Penelitian
2
G. Hasil Penelitian
H. Kelemahan Penelitian
3
3. Interview bias mungkin terjadi jika pewawancara kurang jelas dalam
memberikan pertanyaan.
I. Kelebihan Penelitian
Dalam jurnal ini peneliti melakukan penelitian pada hubungan faringitis
kronik dengan riwayat konsumsi makanan minuman ekstrim secara suhu
dan rasa yang merupakan penyakit yang sering kali terjadi di masyarakat.
Yang mana pada masyarakat seringkali beranggapan bahwa penyebab dari
penyakit faringitis kronis adalah dari makanan maupun minuman ekstrem
baik dari segi suhu maupun rasa. Dari penelitian ini dapat di simpulkan
bahwa makanan makanan minuman dengan rasa ekstrim (pedas,manis,asin ,
asam dan berpenyedap rasa srta minuman panas) bukan merupakan
penyebab faringitis kronik. Dan minuman dingin saja yang ada
hubungannya dengan kejadian faringitis kronik.
J. Implikasi Keperawatan
1. Sebagai tenaga kesehatan khususnya perawat kita mampu mengetahui
bahwa minuman dingin dapat nyebabkan terjadinya faringitis kronik
2. Penelitian ini dapat menjadi acuan dalam memberikan pendidikan
kesehatan khususnya pada pasien yang menderita faringitis kronik
3. Menjadi salah satu acuan dalam pemberian asuhan keperawatan
discharge planning.