Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A.PENGANTAR
Analisis teknis dan manajemen merupakan kegiatan lanjut yang harus dilakukan dalam
tahapan studi kelayakan usaha.
Analisis ini bertujuan untuk memastikan bahwa ide dan gagasan yang telahdipilihitulayak, dalam
arti kata adaketersediaan lokasi,alat,bahan,teknologi,keterampilan,keterampilan SDM,dan dana
diperlukan untuk mendukung kelancaran peruses produksi sehingga dapat menghasilkan produk
yang berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di pasaran sasaran.
B.STUDI LOKASI
Pemilihan lokasi dalam analisis teknik dan manajemen ini merupakan unsure pertama
yang mendapat sorotan, karena itu adalah tempat dimana produksi itu akan berlangsung.
Kesalahan dalam memilih lokasi banyak membawak implikasi negative dari proses secara
keseluruhan.misalnya suatu produksi yang layaknya diproduksi dengan pusat sumber bahan
baku,tetapi didirikan justru dekat dengan pasar,akibatnya jelas bahwa proses produksi akan
terbebani biaya angkut yang tinggi,karena biaya tinggi maka harga jual kurang kompetitif.dapat
dilihat faktor yang mempengaruhi lokasi sebagai berikut:
2.Fasilitas angkutan
Adanya fasilitas angkutan bertujuan untuk memudahkan pengangkutan produk ke pasar
sasaran.seperti; ketersediaan kereta api,truk/angkutan,jalan raya,angkutan melalui sungai(air,dan
angkutan melalui udara).
A.PENGANTAR
Untuk menjamin keberhasilan proyek maka masalah manajemen baik manajemen selama
pembangunanmaupun operasi perlu diperhatikan. Banyak proyek,baik proyek perluasan maupun
pendirian tidak berhasil karena berbagai sebab, tetapi penyebab utama dari kegagalan tersebut
adalah kegagalan manajemen.
Sebelum menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam analisis dan
perencanaan manajemen perlu diketahui lebih dahulu sebab-sebab kegagalan manajemen.dengan
mengetahui sebab-sebab kegagalan manajemen diharapkan bisa membantu merencanakan
manajemen yang sesuai dengan proyek masing-masing. Menurut pengalaman Murray D. Bryce,
kegagalan manajemen lebih disebabkan oleh hal-hal berikut,
1.Kegagalan memahami fungsi puncak pimpinan (top manajemen)
Kegagalan ini sering terjadi jika puncak pimpipinan berkedudukan di lokasi yang
berjauhan dengan bawahan. Manajer lokal mendapat perintah dan kebijaksanaan dari puncak
pimpinan pusat dan bertanggung jawab terbatas pada perintah yang diberikan pimpinan pusat
kepadanya.
2. Kegagalan memberikan wewenang dan tanggung jawab yang memadai
Tidak ada manajer yang bisa bekerja efektif tanpa tugas, tanggung jawab, dan wewenang
yang diberikan atasan (dalam hal iniadalah pemilik perusahaan atau pemegang saham)
kepadanyan tidak jelas.
3. Kegagalan mendapatkan tenaga manajemen dengan jumlah yang memadai
Suatu proyek yang secara ekonomis tampaknya mempunyai prospek yang baik, bisa
gagal karena ternyata tidak memiliki tenaga manajer dalam jumlah yang memadai, kurangnya
tenaga kerja manajemen akan berakibat meningkatnya biaya produksi,output rendah, kesulitan
mekanis dan sebagainya.
4. Kekurangan tenaga manajemen yang berpengalaman
Serupa dengan kasus kegagalan memperoleh tenaga manajemen dalam jumlah yang
cukup maka kualitas tenaga manajemen juga penting guna keberhasilan suatu proyek. Sering
terjadi bahwa manajer-manajer yang menduduki posisi kunci sebagai manajer pemasaran.
6. Kepantasan Manajemen
Terakhir, perlu pula dinilai pantas tidaknya kualitas individu atau latar belakang dari
calon debitur atau sponsor proyek untuk dapat melaksanakan proyek yang bersangkutan.
Penilaian tersebut meliputi struktur organisasi perusahaan/proyek dan kapabilitas dari orang-
orang yang akan menduduki jabatan pimpinan (key person). Hal yang perlu dinilai dalam
struktur organisasi, antara lain kelengkapannya, keseimbangan antarunit, hubungan dan
koordinasi, kemampuan jangkauan pengendalian (span of control) dan jumlah tenaga kerja
untuk tiap-tiap unit atau bagian. Sedangkan penilaian kapabilitas key personnel, meliputi
kemampuan manajerial tiap-tiap orang yang akan menduduki pimpinan bidang.
BAB 9
Studi kelayakan proyek atau jika dikaitkan dalam bidang usaha tertentu merupakan studi
kelayakan bisnis,berfungsi sebagai perencanaan.Hal ini bisa diuraikan sebgai berikut :
Jumlah seharusnya tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan rencana kapasitas
bisnis,mesin,dan kondisi tenga kerja yang tersedia
Kualifikasi tenaga kerja yang seharusnya
Tugas,wewenang,dan tanggung jawab tiap-tiapa tenaga kerja sesuai dengan organisasi
yang dibutuhkan proyek
Untuk melancarkan pelaksanan proyek agar tercapainya tujuan biasanya diuraikan tugas-
tugas yang akan dilakukan dalam suatu daftar yang fleksibel,termasuk cara memotivasi
pekerja.Dengan memahami kebijaksanaan umum dan tujuan jangka panjang yang telah
digariskan bisnis,yang antara lain bersumber dari studi kelayakan,manager dapat memberikan
pengarahan kepada bawahannya.
Dalam penilaian studi kelayakan proyek atau bisnis perlu disadari bahwa proyeksi atau
peramalan return memiliki kemungkinan tidak tercapai.Hal ini adalah merupakan risiko
ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan.Risiko bisa didefenisikan sebagai kenyataan
yang ada lebih buruk kondisinya dibandingkan dengan peramalannya.Misalnya,diramalkan studi
kelayakan bahwa proyeksi penjualan pada tahun pertama operasi bisnis mencapai 100.000
unit.Namun kenyataannya penjualan hanya mencapai 60.000 unit.
1. Resiko bisnis yaitu bisnis tidak mendapatkan kesempatan untuk beroperasi dengan
berhasil karena kemampuannya kenyataannya (asset).
2. Risiko keuangan,yaitu investasi tidak berhasil mendapatkan aliran kas yang cukup untuk
menutup pembayaran bunga pinjaman maupun membayar angsuran pinjaman atau tidak
berhasil mengahasilkan profit pada bisnis
Risiko di atas perlu dipertimbangakn pula dalam penyusunan studi kelayakan bisnis.Dalam
arti,diperhitungakan sebelumnya untuk berjaga-jaga.Tingkat ketidakpastian proyek memengaruhi
intensitas studi kelayakan.Semakin sulit pengahasilan penjualan,biaya,aliran kas,dan lain-lain
diperkirakan,semakin hati-hati seseorang melakukan studi kelayakan.
BAB 10
KRITERIA KEPUTUSAN
A. PENGANTAR
Didalam penilaian keputusan investasi atau studi kelayakan bisnis bisa menggunakan
bervagai kriteria. Di mulai dari kriteria yang sempit sampai dengan kriteria yang lebih luas.
Dalam studi kelayakan bisnis yang sebagian besar membicarakan segi bisnis maka
profibalitas komersial lebih diperhatikan. Idealnya, suatu proyek yang baik adalah tidak
hanya sehat atau layak dari segi teknis, ekonomis, serta aspek-aspek lain, namun jugta
memberikan keuntungan yang tinggi baik kepada investor (profibilitas komersial maupun
kepada perekonomian nasional ( profitabilitas ekonimi nasional).
Pada dasarnya terdapat dua pendekatan utama dalam menilai sumbangan proyek kepada
perekonomian nasional, yaitu sebagai berikut.
Secara umum, pada tahap awal pembangunan suatu negara jenis-jenis usaha
kecil yang mempergunakan teknik produksi sederhana dan memberikan return yang cepat
sebaiknya diberi dukungan lebih kompleks yang dilaksanakan beberapa waktu kemudian setelah
masyarakat siap untuk melaksanakannya. Contoh mari kita lihat sasaran pembangunan bidang
ekonomi setiap PELITA Republik Indonesia.
A.PENGANTAR
Study lingkungan usaha merupakan suatu langkah yang penting dilakukan dengan tujuan
untuk menemukan apakah lingkungan dimana usaha itu akan berdiri nantinya tidakakan
menimbulkan ancaman atau justru dapat memberikan peluang diluar dari usaha yang utama.
Guna menghindari segala kemungkinan pengaruh negatif ini , sebaiknya dari awal setiap
akan mendirikan usaha perlu membuat kajian lingkungan dan dimasukkan kedalam unsur
penilaian dari kelayakan usaha.Dampak lingkungan yang akan muncul sehubungan dengan
adanya pendirian setiap usaha ,yaitu adanya perubahan pola tingkah laku masyarakat disekitar
tempat usaha.S
Dampak sosial yang sering muncul adalah adanya ketidakpuasan dari masyarakat
disekitar lokasi ,baik mengenai kompetensi yang mereka terima ataupun kecemburuan tenaga
kerja asing.Dampak lain ,adanya sifat masyarakat yang acuh terhadapproyek ini ,
jikajumlahmereka banyak maka akan sangat berbahaya bagi usaha dikemudian hari .
D.DAMPAK FISIK
Studi mengenai dampak fisik ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kemungkinan
bahwa akibat dari pendirian dan proses produksi dari usaha baru itu akan menimbulkan
pencemaran udara ,pencemaran air,sangat bising dan perusakan lingkungan .Pelaku study
bersama dengan ahli lingkungan harus dapatmelakukan study yang disebut AMDAL yaitu study
dampak lingkungan.Dampak tersebut dianalsis sehingga dapat diketahui besarkecilnya dampak
terhadap lingkungan .
Tahapan ini adalah langkah lanjut dari study ddampak lingkungan yaitu pelaku study
kasus dapat merinci perkiraan dari adanya dampak lingkungan ,baik yang bersifat sosial ,maupun
secara fisik dan disajiakan dalam suuatu daftar sehingga akan terlihat jelas dapat dianalisis
dengan baik.
Prediksi dampak sosial haruslah dapat dirinci dengan cara apa sja yang dianggap
membawa dampak positif atau dampak negatif
Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan sebelum melakukan kalkulasi dampak
lingkungan yaitu:
Tujuan dilakukan kajian ulang adalah untuk mengetahui nilai- nilai yang telah ditetapkan
pada waktu prediksi itutidak ada kesalahan dalam penafsiran atau perubahan karena adanya suatu
ketentuan pemerintah.
Tujuan dari kegiatan ini adalah agar dapat menguraikan secara detail pengaruh dari masing
masing dampak lingkungan terhadap pelaksanaan opersional usaha dimasa yang akan datang.
Analisi dimulai dengan membandingkan antara besarnya biaya dampak lingkungan sosial
yang negatif dengan biaya yang positif dan membuat selisih antara nilai tambah dengan
oportunity cost dari lingkungan ekonomi.
BAB 12
A.PENGANTAR
Secara ekonomi segala sesuatu didunia ini tidak ada yang diperoleh tanpa
pengorbanan,untuk mendapatkan air minum,makan,pakaian dan kebutuhan lain semua itu
diperoleh dengan pengorbanan,udara sekalipun bagi orang sakit harus diperoleh dengan
pengorbanan,bagi bisni yang ini mendapatkan bisnis,bagi pembiaayaan kegiatan harus
mengeluarkan biaya yang selanjutnya disebut biaya modal.itu beararti bahwa kita menghargai
Sesuatu pengorbanan.
TV =Rp.100.000( 1+0,08) 2
=Rp.116.640
Pada akhir tahun ke 3 akan menjadi:
TV =Rp.100.000(1 +0,08)2
=Rp.125.971
Secara umum kita menuliskan dapat menjadi
TV = Xn (1+r)n
C.PRESENT VALUE(NILAI SEKARANG)
Sebagai contoh yang sederhana apabila kita menginginkan simpanan kita di bank 1 tahun
yang akan datang sebesar Rp.700.000 sedangkan bunga yang berlaku adalah 9%,maka berapa
kita harus menyimpan saat ini.atau beberapa nilai sekarang dari Rp.700.000 yang akan kita
terima dalam 1 tahun yang akan datang.
2.Payback
Payback period menunjukkan berapa lama(jangka waktu yang di isyaratkan untuk
pengambilan initial khas investment.(payback period merupakan rasio antara initial dengan cash
flow.jika payback period telah kita dapatkan maka untuk menilai apakah investasi tersebut
diterima atau ditolak kita bandingkan payback period yang di isyaratkan atau ditentukan.
5.Profitability index(Pi)
Profitability indeks atau sering disebut dengan benefit cost index adalah ratio antara
present value procced dengan present value outlay.kelemahannya adalah saat kita dihadapkan
untuk memiliki proyek yang profit table ini disebabkan profitability index tidak lebih sebagai
ratio saja, bukan dengan angka absolute.hubungan antara net present value dengan internal rate
of return dapat dilihat pada NPV dan IRR berhubungan terbalik.