Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
disusun oleh:
Offering GHI-P
Kelompok
Chomisatut Thoyibah
Elvi Nuraini
Iif Fitrotul Mahmudah
Siti Afiyatus Sholihah (150342601809)
CARA KERJA
Diambil sedikit tepung, ditaburkan pada tetesan air di kaca benda, dijaga agar
tidak menggumpal, kemudian tutup dengan kaca penutup, dilakukan untuk
masing-masing bahan tepung
Bandingkan butir amilum pada tepung yang sedang diamati dengan bentuk butir
amilum pada bahan asli yang telah di praktikumkansebelumnya, kemudian dibuat
kesimpulan
Diambil air dingin dengan volume yang sama, dimasukan ke dalam tabung reaksi,
dimasukan masing-masing tepung dengan jumlah yang sama pada tiap tabung
reaksi
Dikocok hingga tercampur, kemudian di diamkan. Di catat hasil pengamatan
DATA PENGAMATAN
Bentuk oval
dengan tepi
bergerigi,
bahannya berasal
dari gandum saja,
tipe eksentris
2 Tapioka + Lebih
++ kesat
dan
halus
Bentuk hampir
seperti bulat telur,
bahannya berasal
dari beras saja
5 Honkue + + Kesat
dan
sangat
halus
Tepung majemuk
berbentuk oval
dan bersudut,
bahannya berasal
dari dominan
tepung kentang
dan sedikit tepung
jagung
Keterangan :
++ = larut
+ = kurang larut
ANALISIS DATA
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap kemurnia
beberapa jenis tepung, diantaranya tepung terigu, tepung tapioka, tepung maizena,
tepung beras dan tepung honkue. Perlakuan yang dilakukan adalah pengamatan
dengan menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 40 x 10 dengan ditambah iki
dan dengan tidak di tambah iki, setelah itu dilakukan pengamatan terhadap
kelarutan masing-masing tepung sebelum dipanaskan dan sesudah di panaskan,
selain kedua pengamatan tersebut, di lakukan pula pengamatan terhadap tekstur
masing-masing tepung.
Bedasarkan hasil data yang diperoleh, tepung terigu yang dilihat dibawah
mikroskop dan tidak di tetesi IKI terlihat memiliki bentuk oval dengan tepi
bergerigi, bahan tepung ini berasal dari gandum saja dan bertipe eksentris.
Sedangkan terigu yang ditetesi IKI memiliki karakteristik bentuk yang sama
namun lebih jelas dan berwarna coklat kehitaman. Pada pengamatan kelarutan,
tepung terigu sebelum dipanaskan terlihat larut dan setelah dipanaskan juga
terlihat larut, sedangkan tekstur dari tepung jenis ini tidak kesat dan kasar. Pada
pengamatan mikroskopis tepung tapioka tanpa menggunakan IKI, terlihat
bentuknya bulat tak beraturan, tipe eksentris, dan bahannya terdiri dari tepung
singkong, sedangkan apabila di tetesi IKI, karakteristik bentuknya sama, hanya
saja terlihat lebih jelas dan berwarna coklat kehitaman. Pada pengamatan
kelarutan, tepung tapioka sebelum dipanaskan terlihat larut dan setelah
dipanaskan terlihat kurang larut, sedangkan tekstur dari tepung ini lebih kesat dan
halus. Pada pengamatan tapung maizena dibawah mikroskop, terlihat memiliki
bentuk oval dan persegi, bertipe eksentris, bahannya terdiri dari jagung dan
singkong, apabila sesudah di tetesi IKI, karakteristik bentuk tepung maizena
sama dengan sebelumna, hanya saja terlihat lebih jelas dan berwarna coklat
kehitaman. Pada pengamatan kelarutan, tepung maizena sebelum dipanaskan
terlihat kurang larut dan setelah dipanaskan juga terlihat kurang larut, sedangkan
tekstur dari tepung ini kesat dan halus. Pada pengamatan mikroskopis tepung
beras, telihat bentuknya hampir seperti bulat telur, bahannya berasal dari beras
saja, apabila sesudah di tetesi IKI, karakteristik bentuk tepung beras sama dengan
sebelumnya, hanya saja terlihat lebih jelas dan berwarna coklat kehitaman. Pada
pengamatan kelarutan, tepung beras sebelum dipanaskan terlihat sangat larut dan
setelah dipanaskan juga terlihat sangat larut, sedangkan tekstur dari tepung ini
lebih kesat dan cukup halus. Pada pengamatan tapung honkue dibawah
mikroskop, terlihat memiliki bentuk majemuk oval dan bersudut, bahannya
berasal dari dominan tepung kentang dan sedikit tepung jagung, apabila sesudah
di tetesi IKI, karakteristik bentuk tepung ini sama dengan sebelumnya, hanya saja
terlihat lebih jelas dan berwarna coklat kehitaman. Pada pengamatan kelarutan,
tepung honkue sebelum dipanaskan terlihat kurang larut dan setelah dipanaskan
juga terlihat kurang larut, sedangkan tekstur dari tepung ini kesat dan sangat
halus.
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap kemurnia
beberapa jenis tepung, diantaranya tepung terigu, tepung tapioka, tepung maizena,
tepung beras dan tepung honkue. Perlakuan yang dilakukan adalah pengamatan
dengan menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 40 x 10 dengan ditambah iki
dan dengan tidak di tambah iki, setelah itu dilakukan pengamatan terhadap
kelarutan masing-masing tepung sebelum dipanaskan dan sesudah di panaskan,
selain kedua pengamatan tersebut, di lakukan pula pengamatan terhadap tekstur
masing-masing tepung.
Bedasarkan hasil data yang diperoleh, tepung terigu yang dilihat dibawah
mikroskop dan tidak di tetesi IKI terlihat memiliki bentuk oval dengan tepi
bergerigi, bahan tepung ini berasal dari gandum saja dan bertipe eksentris.
Sedangkan terigu yang ditetesi IKI memiliki karakteristik bentuk yang sama
namun lebih jelas dan berwarna coklat kehitaman. Pada pengamatan kelarutan,
tepung terigu sebelum dipanaskan terlihat larut dan setelah dipanaskan juga
terlihat larut, sedangkan tekstur dari tepung jenis ini tidak kesat dan kasar. Pada
pengamatan mikroskopis tepung tapioka tanpa menggunakan IKI, terlihat
bentuknya bulat tak beraturan, tipe eksentris, dan bahannya terdiri dari tepung
singkong, sedangkan apabila di tetesi IKI, karakteristik bentuknya sama, hanya
saja terlihat lebih jelas dan berwarna coklat kehitaman. Pada pengamatan
kelarutan, tepung tapioka sebelum dipanaskan terlihat larut dan setelah
dipanaskan terlihat kurang larut, sedangkan tekstur dari tepung ini lebih kesat dan
halus. Pada pengamatan tapung maizena dibawah mikroskop, terlihat memiliki
bentuk oval dan persegi, bertipe eksentris, bahannya terdiri dari jagung dan
singkong, apabila sesudah di tetesi IKI, karakteristik bentuk tepung maizena
sama dengan sebelumna, hanya saja terlihat lebih jelas dan berwarna coklat
kehitaman. Pada pengamatan kelarutan, tepung maizena sebelum dipanaskan
terlihat kurang larut dan setelah dipanaskan juga terlihat kurang larut, sedangkan
tekstur dari tepung ini kesat dan halus. Pada pengamatan mikroskopis tepung
beras, telihat bentuknya hampir seperti bulat telur, bahannya berasal dari beras
saja, apabila sesudah di tetesi IKI, karakteristik bentuk tepung beras sama dengan
sebelumnya, hanya saja terlihat lebih jelas dan berwarna coklat kehitaman. Pada
pengamatan kelarutan, tepung beras sebelum dipanaskan terlihat sangat larut dan
setelah dipanaskan juga terlihat sangat larut, sedangkan tekstur dari tepung ini
lebih kesat dan cukup halus. Pada pengamatan tapung honkue dibawah
mikroskop, terlihat memiliki bentuk majemuk oval dan bersudut, bahannya
berasal dari dominan tepung kentang dan sedikit tepung jagung, apabila sesudah
di tetesi IKI, karakteristik bentuk tepung ini sama dengan sebelumnya, hanya saja
terlihat lebih jelas dan berwarna coklat kehitaman. Pada pengamatan kelarutan,
tepung honkue sebelum dipanaskan terlihat kurang larut dan setelah dipanaskan
juga terlihat kurang larut, sedangkan tekstur dari tepung ini kesat dan sangat
halus.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA