Vous êtes sur la page 1sur 3

Diagnosa Keperawatan yang berhubungan dengan mobilitas dan aktivitas beserta

dengan intervensinya

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tirah baring
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring yang lama
5. Gangguan pola tidur berhubungaan dengan hambatan lingkungan
6. Disorganisasi perilaku bayi berhubungan dengan prematuritas
7. Keletihan berhubungan dengan gaya hidup monoton
B. INTERVENSI
1. DX 1
a. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau
beratnya nyeri dan faktor pencetus.
b. Gali bersama pasien faktor-faktor yang dapat menurunkan atau
memperberat nyeri
c. Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lainnya, mengenai
efektifitas tindakan pengontrolan nyeri yang pernah digunakan
sebelumnya
d. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
e. Berikan individu penurun nyeri yang optimal dengan peresepan
analgetik
2. DX 2
a. Tempatkan matras atau kasur terapeutik dengan cara yang
tepat
b. Posisikan sesuai body aligment yang tepat
c. Jaga kain linen kasur tetap bersih, kering dan bebas kerutan
d. Aplikasikan alat untuk mencegah terjadinya footdrop
e. Monitor kondisi kulit

1
f. Bantu menjaga kebersihan
g. Monitor komplikasi dari tirah baring
3. DX 3
a. Pantau tingkat kekuatan dan toleransi aktivitas
b. Pantau peningkatan dan penurunan kemampuan untuk
berpakaian dan melakukan perawatan rambut
c. Bantu pasien memilih pakaian yang mudah dipakai dan dilepas
d. Pertahankan privasi saat pasien berpakaian
e. Beri pujian atas usaha untuk berpakaian sendiri
4. DX 4
a. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
b. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
c. Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
d. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
5. DX 5
a. Ciptakan lingkungan yang tenang dan mendukung
b. Sesuaikan suhu ruangan yang paling menyamankan individu,
jika memungkinkan
c. Hindari paparan dan aliran udara yang tidak perlu, terlalu
panas, maupun terlalu dingin
d. Posisikan pasien untuk memfasilitasi kenyamanan
6. DX 6
a. Ciptakan hubungan yang mendukung dan terapeutik dengan
orangtua
b. Instruksikan orangtua untuk mengenal perilaku dan kondisi
bayi
c. Ganti posisi bayi secara berkala
d. Posisikan inkubator jauh dari sumber kebisingan
e. Monitor asupan dan pengeluaran

2
7. DX 7
a. Pertimbangkan kemampuan klien dalam berpartisipasi melalui
aktivitas spesifik
b. Bantu klien untuk mengeksplorasi tujuan personal dari
aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan (misalnya, bekerja)
dan aktivitas-aktivitas yang disukai
c. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang bermakna
d. Bantu klien untuk meningkatkan motivasi diri dan penguatan

Vous aimerez peut-être aussi