Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mual dan muntah biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat
1
antara umur kehamilan 8-12 minggu. Hiperemesis gravidarum
umum ibu.
(Wiknjosastro,2007).
2
terdapat kematian ibu sebesar 500.000 Jiwa pertahun dan
ibu hamil 19%,ibu bersalin 46% dan kematian ibu nifas 35%
3
jumah ibu hamil yang menderita hiperemesis gravidarum tahun
RSUD ABEPURA
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
ABEPURA
2. Tujuan Khusus
RSUD ABEPURA
RSUD ABEPURA
D. Manfaat
5
keluasan ilmu dalam mengasuh 2 pasien dengan kasus yang
sama
2. Peneliti
Jayapura
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
selama kehamilan.
7
2. Etiologi
dan kembar.
Mochtar, 1998)
HCG
terhadap janin.
8
terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap
lain.
3. Klaifikasi
yaitu
4. Manifestasi Klinis
1. Tingkatan I (ringan)
9
e. Merasa nyeri pada epigastrium
i. Lidah mengering
j. Mata cekung
2. Tingkatan II (sendang)
asetonuria
10
b. Dehidrasi hebat
5. Patofisologi
11
tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Disamping
gastrointestinal.
darah dan klorida air kemih turun. Selain itu juga dapat
12
dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah
2011 : 51
13
6. Pathway
14
7. Penatalaksanaan
dengan :
1. Pencegahan
kehamilanberumur 4 bulan.
15
e. Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan
karbohidrat.
2. Terapi obat-obatan
16
d. Pada keadaan lebih berat diberikan antiemetik seperti
3. Isolasi
4. Terapi psikologik
17
Bantuan yang positif dalam mengatasi permasalahan
5. Diet
Nugroho, 2010).
18
6. Terapi parenteral
2010)
19
7. Penghentian kehamilan
8. Pemeriksaan Penunjang
digunakan cara:
2. Urinalis
9. Komplikasi
20
keadaan fisik ibu menjadi lemah dan lelah dapat pula
1. Pengkajian
a. Data Subjektif
21
berlebihan/hipersalivasi.
b. Data Objektif
Pemeriksaan fisik
22
3. Pemeriksaan pelvis: uterus lunak dan membesarkan
6. Eliminasi
konsentrasi urine
7. Makanan/cairan
8. Pernafasan
23
9. Keamanan
10.Seksualitas
11.Interaksi sosial
TesLaboratorium
24
2. Diagnosa Keperawatan
meliputi :
psikologi kehamilan.
umum.
3. Intervensi Keperawatan
25
2. Berikan obat antiemetik yang diprogramkan dengan
keseimbangan elektrolit.
melalui muntah.
dibutuhkan tubuh
26
8. Catat intake terapi parenteral, jika intake oral tidak
nutrisi.
mulut.
mungkin.
mulut.
27
seperti ketidakadekuatan asupan karbohidrat dan
kembali.
Intervensi
28
2. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis
mengidentifikasi intervensi.
Intervensi
29
1. Kontrol lingkungan klien dan batasi pengunjung.
kecemasan
akibat kehamilan.
mental klien
Intervensi
yang cukup.
30
Rasional : Menghemat energi dan menghindari
kebutuhannya.
indikasi
1. Pengertian
31
dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh.
(Arisman, 2013)
manusia.(Arisman, 2013)
(http://www.slideshare.net)
2. Jenis-jenis
32
b. Protein
c. Mineral
dan sayursayuran.
d. Vitamin B kompleks
e. Vitamin D
33
f. Vitamin E
g. Asam folat
h. Zat besi
34
i. Kalsium
vitamin C. (http://www.slideshare.net)
35
3. Tujuan
36
4. Tanda dan Gejala Kurangnya Nutrisi Pada Ibu Hamil
2. Pusing
4. Kulit Kering
lambat
(Arisman, 2013)
Jika ibu hamil menderita kurang gizi, maka janin yang ada
37
akan berdampak pada masa depan kehidupan anak, yaitu
Hati janin yang kurang gizi tidak dapat tumbuh dengan baik.
(http://bidanku.com/)
38
6. Nutrisi pada Ibu Hamil Trimester 1,2, dan 3
1. Trimester Pertama
39
menghambat asupan nutrisi apalagi
2. Trimester Kedua
40
trimester kedua asupan kalori memang masih perlu
3. Trimester Ketiga
41
sereal, kentang, mentega, susu, telur, alpukat, dan minyak
42
BAB III
D. Definisi Operasional
43
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh disebabkan oleh mual
nafsu makan )
Rencana
Diagnosa
N Keperawatan Ja Implem Par Evalu
Keperaw
O. Tuj Interv Rasio m etasi af asi
atan
uan ensi nal
2. Lembar observasi
Respon
44
F. Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
penyakit pasien.
3. Lembar Observasi
4. Studi dokumentasi
45
Studi dokumentasi atau biasa disebut kajian dokumen
sumber dari internet (jurnal), data dari instusi yang terkait yang
keperawatan komprehensif.
46
2. Anonimity, dalam penulisan studi kasus penulis menggunakan
47
BAB IV
pasien B.
Umur/TTL 25 27
Anak yang ke 1 1
Gravidarum Gravidarum
48
diagnosa medis yang sama yaitu Hiperemesis Gravidarum,
focus
Ketidak
Seimbangan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
49
keluhan mual muntah mual muntah 3
2 hari hari
nyeri,pusing.
KU Lemah Lemah
SB 36,70C 36,60C
kurus kurus
50
BB sebelum sakit 48 BB sebelum sakit
Kg 47Kg
46 Kg
51
Data Etiologi Masalah
Mual muntah 2
hari
pusing
DO : Klien tampak
- KU : lemah
- kurus
- Tanda-tanda
vital
Nadi:72x/m
Respirasi : 24 x/m
SB: 36,70C
BB :
-sebelum sakit 48
52
Kg
-saat sakit 47 Kg
mengatakan :
- Mual Muntah 3
hari
- Pusing
DO : Klien tampak
- KU : lemah
- Kurus
- Tanda-tanda
vital
- TD:100/80
mmHg
53
Nadi :76 x/m
Respirasi : 22
x/m
SB: 36,60C
BB
-sebelum sakit 47
Kg
-saat sakit 46 Kg
pasien B.
berlebihan.
54
4. Menggambarkan intervensi/rencana tindakan dan simplementasi penerapan asupan nutrisi pada responden
Tabel.Hasil implementasi asupan nutrisi pada responden pasien A dan Pasien B di ruang bersalin RSUD
Ny. S
nutrisi kurang dari keperawatan selama 3x24 dalam porsi kecil asupan nutrisi
55
1. Menyeimbangkan 3. Anjurkan makan- pengeluaran
melalui muntah
pemenuhan nutrisi makanan selingan 3. Makanana selingan
dapat mengurangi
2. Asupan terpenuhi (biscuit,roti) atau menhindari
rangsangan mual
4. Kolaborasi dengan muntah yang
berlebihan
tim medis dalam 4. Mengurangi mual
muntah
pemberian obat
antiemetik
Ny. A
nutrisi kurang dari keperawatan selama 3x24 dalam porsi kecil asupan nutrisi
56
kebutuhan tubuh jam diharapkan asupan tapi sering yang dibutuhkan
pemberian obat
antiemetic
57
Tabel 4.5 Hasil Implementasi Asupan Nutrisi
/Jam jam
Selasa Selasa
08/08/17 08/07/17
10.00 Menganjurkan makan dalam porsi kecil 10.05 Menganjurkan makan dalam porsi kecil
R: R:
58
10.20 Mencatat intake dan output 10.25 Mencatat intake dan output
R: R:
(biscuit,roti) (biscuit,roti.)
R: R:
- Pasien memakan roti setiap pagi - Pasien makan biscuit setiap pagi
59
13.00 Melakukan kolaborasi dengan tim medis 13.05 Melakukan kolaborasi dengan tim medis
R: R:
Rabu Rabu
/09/08/17 09/08/17
13.00 Menganjurkan makan dalam porsi kecil 13.05 Menganjurkan makan dalam porsi kecil
R: R:
60
13:15 Mencatat intake dan output 13:20 Mencatat intake dan output
R: R:
roti,biscuit) (roti,biscuit)
R: R:
61
18.00 Melakukan kolaborasi dalam pemberian 18.05 Melakukan kolaborasi dalam pemberian
antiemetic antiemetic
R: R:
Kamis
10/08/17
13.00 Menganjurkan makan dalam porsi kecil 13.05 Menganjurkan makan dalam porsi kecil
R: R:
62
13.15 Mencatat intake dan output 13.20 Mencatat intake dan output
R: R:
63
15.00 -Menganjurkan makan-makanan selingan -Menganjurkan makan-makanan
R: R:
- 46kg
18.00 Melakukan kolaborasi dalam pemberian 18.05 Melakukan kolaborasi dalam pemberian
antiemetic antiemetic
R: R:
64
Berdasarkan implementasi tanggal harike tiga ( tanggal 9 agustus 2017 ) diatas penulis menyimpulkan
bahwa pada Ny. S setelah dilakukan tindakan pencatatan intake output, atur posisi semi fowler, anjurkan makan
sedikit tapi sering, dan anjurkan makan selingan (roti,biskuit dll) didapatkan hasil mual berkurang dan tidak
muntah lagi dengan TTV TD 120/80, N 80, RR 22, SB 36,5C BB saat sakit 47 kg BB sblm sakit 48 kg
Berdasarkan implementasi tanggal harike tiga ( tanggal 9 agustus 2017 ) diatas penulis menyimpulkan bahwa
pada Ny. A setelah dilakukan tindakan pencatatan intake output, atur posisi semi fowler, anjurkan makan sedikit
tapi sering, dan anjurkan makan selingan (roti,biskuit dll) didapatkan hasil mual berkurang dan tidak muntah lagi
dengan mual berkurang muntah 1x dengan TTV : TD 110/80 N 80, RR 22, SB 36,5C BB saat sakit 46kg BB
sblm sakit tetapi tidak signifikan. Sehingga pasien Ny. S lebih dulu pulang dibandingkan dengan Ny. A
65
Tabel 4.6 Hasil evaluasi penerapan asupan nutrisi pada pasien A dan pasien B
Evaluasi Ny. S
66
- TTV : - TTV : - TTV :
P : Hentikan intervensi
Evalusai Ny. A
67
Jam : 14.00 Jam : 20.00 Jam : 20.00
- Pasien makan 5 sendok - Pasien makan 5-7 sendok - Pasien makan 6-8 sendok
68
A : Masalah belum teratasi - SB : 36,5C - BB : 46kg
69
B. Pembahasan
1. Karakteristik responden
2. Pengkajian
70
sendiri,keluarga dan data medis.Metode pengumpulan data yang
i. Lidah mengering
j. Mata cekung
71
l. Turgor kulit mulai jelek
asetonuria
u. Dehidrasi hebat
72
Sedangkan pada pengkajian fokus yang didapatkan pada pasien Ny. S
tidak memiliki penyakit yang serius dan pada Ny. A yang di rawat di
mual muntah 3 hari pusing dengan hasil lab hb 10,5 leukosit 10.900
dilapangan.
3. Analisa Data
kedua reponden.
4. Diagnosa Keperawatan
73
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan
(Rohmah,N.& Walid,S.2012).
5. Implementasi
74
ditimbulkan oleh masalah keperawatan dan kesehatan (Ali.Z
2014).
tubuh :
6. Evaluasi
Evaluasi adalah hasil yang penulis ingin capai dari pasien sesuai
dapat terpenuhi.(Wilkinson,2006)
jam dari tanggal 08-10 agustus 2017 maka pada hari ketiga
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pasien A dan B
76
B. Saran
Papua.
77
DAFTAR PUSTAKA
78