Vous êtes sur la page 1sur 48

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN Tn.

H
DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI
DI RUMAH SAKIT JIWA Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG MALANG.

Oleh:

KELOMPOK 3

1. ASWIRA YANTI
2. AKBAR GUFIRA
3. EMIL PUTRAWAN

STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA


TAHUN 2016
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menarik diri (withdrawal) adalah suatu tindakan melepaskan diri, baik perhatian maupun
minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung (isolasi diri). Pada mulanya klien merasa
dirinya tidak berharga lagi sehingga merasa tidak aman dalam berhubungan dengan orang lain.
Pada klien dengan menarik diri diperlukan rangsangan/stimulus yang adekuat untuk
memulihkan keadaan yang stabil.Stimulus yang positif dan terus menerus dapat dilakukan oleh
perawat.Apabila stimulus tidak dilakukan / diberikan kepada klien tetap menarik diri yang
akhirnya dapat mengalami halusinasi, kebersihan diri kurang dan kegiatan hidup sehari-hari
kurang adekuat.
Menyadari pentingnya stimulus yang adekuat tersebut serta melihat kenyataan bahwa selama
beberapa hari kami amati banyak kasus dengan menarik diri di ruangCendrawasih , maka kami
terdorong untuk menerapkan asuhan keperawatan klien Tn. H dengan masalah utama isolasi
sosial: menarik diri pada kasus Shizoprenia hebifrenik berkelanjutan dengan tujuan :
a. Mempelajari kasus menarik diri disesuaikan dengan teori dan konsep yang telah diterima
b. Memberikan asuhan keperawatan pada klien menarik diri dengan pendekatan proses
keperawatan
c. Mendesiminasikan asuhan keperawatan klien menarik diri.
1.2 Rumusan Masalah
Seberapa besar masalah asuhan keperawatan klien Tn H dengan masalah utama isolasi
social; menarik diri di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang ?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan klien Tn H dengan masalah utama isolasi sosial; menarik
diri di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengkajian keperawatan pada klien Tn H
b. Analisa Data keperawatan pada klien Tn H
c. Daftar Masalah Keperawatankeperawatan pada klien Tn H
d. Pohon Masalah (Problem Tree)
e. Prioritas Diagnosa Keperawatan pada klien Tn H
f. Rencana Tindakan Keperawatan pada klien Tn H
LAPORAN PENDAHULUAN

1. Kasus (Masalah Utama)


Gangguan Interaksi sosial: Menarik diri
2. Pengertian
Perilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain,
menghindari hubungan dengan orang lain ( Rawlins,1993 ).
3. Proses Terjadinya Masalah
1. Penyebab:
a. Perkembangan: Sentuhan, perhatian, kehangatan dari keluarga yang mengakibatkan individu
menyendiri, kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak adekuat yang berakhir dengan
menarik diri.
b. Komunikasi dalam keluarga: Klien sering mengalami kecemasan dalam berhubungan dengan
anggota keluarga, sering menjadi kambing hitam, sikap keluarga tidak konsisten (kadang boleh,
kadang tidak). Situasi ini membuat klien enggan berkomunikasi dengan orang lain.
c. Sosial Budaya: Di kota besar, masing-masing individu sibuk memperjuangkan hidup sehingga
tidak waktu bersosialisasi. Situasi ini mendukung perilaku menarik diri.
Pada mulanya klien merasa dirinya tidak berharga lagi sehingga merasa tidak aman dalam
berhubungan dengan orang lain. Biasanya klien berasal dari lingkungan yang penuh
permasalahan, ketegangan, kecemasan dimana tidak mungkin mengembangkan kehangatan
emosional dalam hubungan yang positif dengan orang lain yang menimbulkan rasa aman.
Dunia merupakan alam yang tidak menyenangkan, sebagai usaha untuk melindungi diri,
klien menjadi pasif dan kepribadiannya semakin kaku (rigid).Klien semakin tidak dapat
melibatkan diri dalam situasi yang baru.Ia berusaha mendapatkan rasa aman tetapi hidup itu
sendiri begitu menyakitkan dan menyulitkan sehingga rasa aman itu tidak tercapai. Hal ini
menyebabkan ia mengembangkan rasionalisasi dan mengaburkan realitas daripada mencari
penyebab kesulitan serta menyesuaikan diri dengan kenyataan.
Konflik antara kesuksesan dan perjuangan untuk meraih kesuksesan itu sendiri terus
berjalan dan penarikan diri dari realitas diikuti penarikan diri dari keterlibatan secara emosional
dengan lingkungannya yang menimbulkan kesulitan. Semakin klien menjauhi kenyataan semakin
kesulitan yang timbul dalam mengembangkan hubungan dengan orang lain. Menarik diri juga
disebabkan oleh perceraian, putus hubungan, peran keluarga yang tidak jelas, orang tua pecandu
alkohol dan penganiayaan anak.Resiko menarik diri adalah terjadinya resiko perubahan sensori
persepsi (halusinasi).
2. Tanda-tanda menarik diri dilihat dari beberapa aspek :
a. Aspek fisik:
1. Makan dan minum kurang
2. Tidur kurang atau terganggu
3. Penampilan diri kurang
4. Keberanian kurang
b. Aspek emosi:
1. Bicara tidak jelas, merengek, menangis seperti anak kecil
2. Merasa malu, bersalah
3. Mudah panik dan tiba-tiba marah
c. Aspek sosial:
1. Duduk menyendiri
2. Selalu tunduk
3. Tampak melamun
4. Tidak peduli lingkungan
5. Menghindar dari orang lain
6. Tergantung dari orang lain
d. Aspek intelektual:
1. Putus asa
2. Merasa sendiri, tidak ada sokongan
3. Kurang percaya diri
4. Pohon masalah
Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi .....
Gangguan konsep diri: harga diri rendah

5. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji


1. Masalah Keperawatan.
a. Resiko perubahanm persepsi sensori: halusinasi..
b. Isolasi sosial : menarik diri
c. Gangguan konseps diri: harga diri rendah
2. Data yang perlu di kaji.
a. Resiko perubahanm persepsi sensori: halusinasi..
1) Data Subjektif
a) Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyata
b) Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata
c) Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus
d) Klien merasa makan sesuatu
e) Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya
f) Klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan didengar
g) Klien ingin memukul/melempar barang-barang
2) Data Objektif
a) Klien berbicar dan tertawa sendiri
b) Klien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatu
c) Klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu
d) Disorientasi
b. Isolasi sosial : menarik diri
1) Data obyektif:
Apatis, ekpresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri dikamar, banyak diam, kontak mata
kurang (menunduk), menolak berhubungan dengan orang lain, perawatan diri kurang, posisi
menekur.
2) Data subyektif:
Sukar didapat jika klien menolak komunikasi, kadang hanya dijawab dengan singkat, ya atau
tidak.
c. Gangguan konseps diri: harga diri rendah
1) Data obyektif:
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin
mencederai diri.
2) Data subyektif:
Klien mengatakan: saya tidak bisa, tidak mampu, bodoh/tidak tahu apa-apa, mengkritik diri
sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri.
6. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi . berhubungan dengan menarik diri.
2. Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
7. Rencana Tindakan
1) Diagnosa Keperawatan 1: Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi. Berhubungan
dengan menarik diri
1. Tujuan umum:
Tidak terjadi perubahan persepsi sensori: halusinasi .
2. Tujuan khusus:
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan:
Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, memperkenalkan diri, jelaskan tuiuan interaksi,
ciptakan lingkungan yang tenang, buat kesepakatan / janji dengan jelas tentang topik, tempat,
waktu.
Beri perhatian dan penghargaan: temani kilen walau tidak menjawab
Dengarkan dengan empati: beri kesempatan bicara, jangan terburu_buru, tunjukkan bahwa
perawat mengikuti pembicaraan klien.
b. Klien dapat menyebut penyebab menarik diri
Tindakan:
Bicarakan penyebab tidak mau bergaul dengan orang lain.
Diskusikan akibat yang dirasakan dari menarik diri.
c. Klien dapat menyebutkan keuntungan hubungan dengan orang lain
Tindakan:
Diskusikan keuntungan bergaul dengan orang lain.
Bantu mengidentifikasikan kernampuan yang dimiliki untuk bergaul.
d. Klien dapat melakukan hubungan sosial secara bertahap: klien perawat, klien perawat klien lain,
perawat-klien kelompok, klien keluarga.
Tindakan:
Lakukan interaksi sering dan singkat dengan klien jika mungkin perawat yang sama.
Motivasi temani klien untuk berkenalan dengan orang lain
Tingkatkan interaksi secara bertahap
Libatkan dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi
Bantu melaksanakan aktivitas setiap hari dengan interaksi
Fasilitasi hubungan kilen dengan keluarga secara terapeutik
e. Klien dapat mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain.
Tindakan:
Diskusi dengan klien setiap selesai interaksi / kegiatan
Beri pujian atas keberhasilan klien
f. Klien mendapat dukungan keluarga
Tindakan:
Beri pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien melalui pertemuan keluarga
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.
2) Diagnosa 2: Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
1. Tujuan umum:
Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal
2. Tujuan khusus:
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan:
1) Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terpeutik
2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Tindakan :
Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimilikiklien.
Setiap bertemu klien hindarkan dari penilaian negatif.
Utamakan memberi pujian yang realistik.
b. Klien dapat menilai kemampun yang dimiliki
Tindakan:
Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit
Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkn penggunaannya.
c. Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampun yang dimiliki
Tindakan:
Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan
Tingkatkan kegiatan sesuai toleransi kondisi klien
Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
d. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi sakit dan kemampuannya
Tindakan:
Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
Beri pujian atas keberhasilan klien
Diskusikan kemungkinan pelaksanan di rumah
e. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan:
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah
Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
BAB 3
GAMBARAN KASUS

4.1 Pengkajian Keperawatan Jiwa

Tanggal di Rawat : 12 Desember 2014


Tanggal Pengkajian : 05 Januari 2016
Ruang Rawat : Ruang Cendrawasih

I. Identitas Klien
Nama : Tn. H
Umur : 37 tahun
Alamat : Malang
Pendidikan : SD
Agama :Islam
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Petani
Jenis Kelamin :Laki-laki
No. Rm :104501

II. Alasan Masuk


a. Data Primer
Klien mengatakan dibawa ke rumah sakit jiwa karena bingung.
b. Data Sekunder
Dari status klien pada saat dirumah sering marah-marah tanpa sebab, bicara nglantur.

III. Riwayat Penyakit Sekarang Dan Faktor Presipitasi


Pada saat dirumah klien sering marah-marah tanpa sebab, bicara nglantur, oleh keluarga klien
dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat pada tanggal 09 Desember 2014 dan
langsung masuk UGD jam 15.30 WIB, kemudian klien masuk ruang perkutut. Pada tanggal 12
Desember 2014 klien dipindahkan ke Ruang Cenderawasih sampai saat ini.
IV. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
Klien mengatakan tidak pernah sakit jiwa sebelumnya.
2. Pengobatan sebelumnya
Klien mengatakan tidak pernah mendapatkan pengobatan seperti sekarang ini.
3. Pernah mengalami penyakit fisik
Ya, di pipi kanan dan kiri klien ada bekas luka dan kedua kaki di bagian engkel ada luka bekas
pasungan.
4. Pernah ada riwayat napza
Klien mengatakan kalau tidak merokok kepala terasa mumet.
5. Riwayat trauma
Aniaya fisik (dari data status klien pernah mengalami riwayat trauma aniaya fisik selama kurang
lebih 12 tahun dipasung oleh keluarganya di rumah).
Diagnosa Keperawatan : Respon Pasca Trauma
6. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Dari data status klien pernah dipasung di rumah oleh keluarga selama kurang lebih 12 tahun.
Diagnosa Keperawatan : Respon Pasca Trauma

Riwayat Penyakit Keluarga


1. Anggota keluarga ada yang gangguan jiwa
Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
Diagnosa Keperawatan : -

V. Pemeriksaan Fisik
Tanggal : 06 Januari 2016
1. Keadaan Umum : Baik
2. Tanda-Tanda Vital : Tekanan Darah 130/90 mmHg, Nadi 84 x/m, RR 18 x/m.
3. Ukur : BB 44 kg, TB 155 cm.
4. Keluhan Fisik : Klien mengatakan tidak ada keluhan.
Diagnosa Keperawatan : -
VI. Pengkajian Psikososial
1. Genogram
Data dari jawaban klien

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
/ : Laki-laki atau perempuan meninggal
............. : Tinggal dalam satu rumah
: Pernikahan

: Klien

Penjelasan :
a. Pola Asuh
Klien mengatakan diasuh oleh ke dua orang tuanya, klien mengatakan ayahnya sayang dengan
klien.
b. Pola Komunikasi
Klien mengatakan dalam bicara dikeluarganya biasa saja.
c. Pola Pengambilan Keputusan
Klien mengatakan tidak tahu.
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Klien mengatakan menyulkai seluruh anggota tubuhnya.
b. Identitas
Klien mengaku namanya Harianto, klien mengatakan bangga menjadi laki-laki.
c. Peran : saat di rumah
Klien mengatakan anak ke 2 dari 4 bersaudara dan klien senang membantu orang tua bekerja
sebagai petani.
d. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat pulang dan bertemu dengan salah satu tunangannya. Klien juga
ingin cepat sembuh.
e. Harga Diri
1. Klien mengatakan malu kepada tetangganya karena gagal bertunangan.
2. Klien mengatakan malu dengan teman dikamar karena dibawa ke rumah sakit.
Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti / terdekat
Klien mengatakan orang terdekat adalah ayah.
b. Peran serta dalam kegiatan kemasyarakatan / kelompok
Klien mengatakan tidak melakukan apa-apa.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan sibuk bertani membantu ayah disawah.
Diagnosa Keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial

4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan dia beragama Islam dan dia percaya adanya Tuhan.
b. Kegiatan Ibadah
Dirumah klien mengatakan tidak pernah beribadah karena dipasung, saat di rumah sakit klien
mengatakan kadang-kadang sholat.
Diagnosa Keperawatan : -
VII. Status Mental
1. Penampilan
Tidak rapi, dibuktikan dengan rambut acak-acakan tidak disisir, terdapat ketombe, kancing baju
tidak dipasang, berjalan kaku.
Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
Lambat, klien tidak mampu memulai pembicaraan, dibuktikan dengan jika tidak ditanya terlebih
dahulu klien tidak akan bertanya, misalnya apa kabar bapak hari ini ? baru klien mau
menjawab baik , kata-kata kurang jelas, intonasi pelan.
Diagnosa Keperawatan : Kerusakan Komunikasi Verbal.
3. Aktivitas Motorik / Psikomotor
Kelambatan : Hipokinesa, hipoaktivitas, dibuktikan dengan klien lebih suka duduk dan berdiam
dikamar dan tiduran dikamar.
Diagnosa Keperawatan : Defisit Aktivitas Deversional.
4. Afek dan Emosi
a. Afek
Adekuat, dibuktikan dengan perawat bertanya apakah Mas H kangen keluarga ? Tn H
menjawab Ya, saya kangen dengan ekspresi sedih dan mata berkaca-kaca.
Diagnosa Keperawatan : -
b. Emosi
Ds : klien mengatakan merasa kesepian, klien mengatakan tidak ada yang dibicarakan lebih baik
diam.
Do : klien banyak diam, kontak mata kurang, interaksi dengan teman-temannya tampak kurang.
Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial
5. Interaksi Selama Wawancara
Kontak mata kurang, dibuktikan dengan klien sering menunduk, tidak konsentrasi dan ingin
menyelesaikan percakapan.
Curiga, dibuktikan dengan klien memandang kiri dan kanan dan lingkungan sekitar saat
wawancara.
Diagnosa Keperawatan : - Isolasi Sosial
- Gangguan proses pikir (waham curiga)
6. Persepsi Sensori
Tidak tampak masalah pada klien.
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Saatperawat bertanya maukah bapak berkenalan dengan teman yang lain ? klien menjawab
dengan suara pelan dan tidak jelas.
b. Isi Pikir
Waham kebesaran, dibuktikan dengan saat perawat bertanya kenapa bapak dibawa kesini ?
klien menjawab 4 mas saya nomor 2 dan adik saya yang nomor 4 perempuan dia masih
didalam kandungan ibu saya tetapi dia memiliki keilmuan yang tinggi dan mempunyai jurus silat
mas.
c. Bentuk Pikir : Non Realistic
Dibuktikan dengan saat perawat bertanya saudara kandung anda ada berapa orang ? klien
menjawab 4 mas, saya no 2dan adik saya yang no 4 perempuan dan dia masih di dalam
kandungan ibu saya tapi dia memiliki keilmuan yang tinggi dan mempunyai jurus silat mas.
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses Pikir (waham kebesaran)
8. Kesadaran
a. Kuantitatif : kesadaran kliaen kompos mentis dibuktikan dengan GCS 456
b. Kualitatif : berubah intership, dibuktikan saat perawat bertanya mengapa bapak tidak
berkumpul dengan teman-teman yang lain ,klien menjawab tidak ada yang dibicarakan jadi saya
lebih baik diam mas.
Masalah keperawatan : -
9. Orientasi
a. Waktu
Terbukti saat perawat bertanya hari ini hari apa mas ?klien menjawab Hari Senin ya mas
dan memang benar saat perawat bertana hari senin.
b. Tempat
Dibuktikan saat perawat bertana sekarang ini bapak berada dimanapak ?klien menjawab di
rumah sakit masdan memang benar klien berada di rumah sakit.
c. Orang
Dibuktikan dengan perawat bertanya hayo Mas H sekarang bicara dengan siapa?klien
menjawab Mas Apri mantri disini kaniya memang benar klien sedang berbicara dengan
perawat.
Masalah keperawatan : -

10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


a. Tidak mampu berkonsentrasi, klien selalu meminta pertanyaan diulang. Dibuktikan dengan pada
saat perawat bertanya hobi mas apa?klien minta pertanyaan diulang.
b. Pasien dapat berhitung sederhana, dibuktikan dengan pada saat bertanya 5+3 berapa
mas?klien menjawab 8dan memang benar jawabannya adalah 8.
Masalah keperawatan :-
11. Kemampuan Penilaian
Klien tidak menjawab pertanyaan perawat.
Klien diam saja dengan kepala menunduk.

12. Daya Tilik Diri : Mengingkari Penyakit Yang Diderita


Dibuktikan dengan pada saat perawat bertanya kenapa mas dibawa kesini?klien menjawab
tidak tau mas, padahal saya tidak gila.
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses Pikir

VIII Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan
Dibuktikan dengan :
a. Klien tidak dapat menyiapkan makana sendiri.
b. Klien mampu mencuci piringnya apabila disuruh.
2. BAB/BAK
Dibuktikan dengan :
a. Klien bab/bak di toilet
b. Klien mengatakan setelah bab/bak disiram dan dibersihkan
3. Mandi
Dibuktikan dengan
a. Klien mau mandi apabila disuruh
b. Klien mengatakan mandi menggunakan sabun mandidan tidak menggosok gigi.
4. Berpakaian/berhias
Dibuktikan dengan :
a. Klien dapat berpakaian sendiri tanpa bantuan.
b. Klien tidak meminta ganti baju apabila tidak diberi.
c. Klien tidak menyisir rambutnya setelah mandi.
5. Istirahat dan tidur
a. Klien mengatakan tidur siang mulai jam 13.00-15.00
b. Klien mengatakan tidur malam mulai jam 20.00-04.00
c. Klien mengatakan kadang-kadang susah tidur
d. Aktifitas klien sebelum tidur/sesudah tidur : klien hanya berdiam diri, setelah bangun tidur ke
tempat tidak mau merapikan tempat tidur.
Masalah keperawatan :-

6. Penggunaan obat
Dibuktikan dengan :
a. Klien mengatakan minum obat 2 x1 hari
b. Klien mengatakan tidak tau manfaat obat
c. Klien tidak meminta obat apabila tidakdiberi oleh perawat
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan tidak tahu
8. Aktifitas dalam rumah
Klien diam saja tidak menjawab
9. Aktifitas di luar rumah
Klien diam saja tidak menjawab pertanyaan perawat
Masalah keperawatan :-

IX.Mekanisme Koping
Klien mengatakan diam saja tidak mau bicara dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan Koping Individu.
X. Masalah Psikososial dan Lingkungan
a. Klien mengatakan tidak pernah bergaul dengan orang lain karena saat dirumah dipasung.
b. Klien mengatakan malu dengan tetangganya karena gagal bertunangan dengan pacarnya.
Masalah Keperawatan :isolasi sosial

XI. Pengetahuan Kurang Tentang :


Klien diam saja, tidak menjawab pertanyaan perawat.
Masalah keperawatan :-

XII. Aspek Medis


Diagnose medis: Axis 1 :F 20 10
Axis 2: Pendiam, pemalu, tertutup
Axis 3 :Tidak ditemukan
Axis 4 :Tidak jelas
Axis 5 :Tidak jelas
Terapi medik : Clopramazine 1 x 100 mg : 1 0 1
Haloperidol 2 x5 mg : 1 0 1
3.2Analisa Data
No. Data Masalah Keperawatan
1 DS :- Klien mengatakan saat dirumah dipasung Isolasi sosial: menarik diri
-Klien mengatrakan tidak ada yang perlu
dibicarakan sehingga lebih baik berdiam diri

DO :
- Diam saja
- Berdiam diridi kamar
- Kontak mata kurang / menunduk
- Menolak berhubungan dengan orang lain
- Tidak dapat berkonsentrasi

2DS : Klien mengatakan malu karena gagal bertunangan Gangguan konsep diri : harga diri
dan malu dengan teman di kamar karena dibawa rendah
ke RSJ

DO :
a. Klien tampak lebih suka menyendiri
b. Bingung bila disuruh memilih alternative
tindakan
3DS : klien mengatakan mempunyai saudara kandung Perubahan isi fikir : waham kebesaran
sejumlah 4, saya no 2dan adik saya yang no 4
perempuan dan dia masih di dalam kandungan
ibu saya tapi dia memiliki keilmuan yang tinggi
dan mempunyai jurus silat mas..

DO :
a. Klien tampak tidak mempunya orang lain
b. Menyendiri
c. Ekspresi wajah tegang, datar
4DS :Dari data status klien pernah mengalami riwayat Respon pasca trauma
trauma fisik selama +/- 12 tahun dipasung oleh
keluarganya dirumah.

DO :
a. Ada bekas luka pasungan pada pergelangan
kedua kaki
b. Ada bekas lukapada pipi kiri dan kanan
5DS : Klien mengatakan lebih baik diam saja tidak mau Ketidakefektifan koping individu
bicara dengan orang lain.

DO :
a. Tidak konsentrasi
b. Kontak mata kurang
c. Klien menunduk
d. Klien suka menendiri di kamar
e. Klien tampak senang diam

6 DS : - Kerusakan komunikasi verbal


DO :
a. Pembicaraan lambat
b. Tidak mampu memulai pembicaraan
c. Kata kata kurang jelas
d. Intonasi pelan

3.3 Daftar Masalah Keperawatan


1. Isolasi sosial : menarik diri
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Gangguan proses pikir : waham
4. Ketidak efektifan koping individu
5. Respon pasca trauma
6. Kerusakan komunikasi verbal
3.4 Pohon Masalah

Gangguan proses pikir (efek)

Isolasi sosial(menarik diri)

kerusakan komunikasi verbal

(core problem)

Gangguan konsep diri: HDR (causa)

Ketidakefektifan koping individu (causa)


Respon pasca trauma (causa)
3.5 Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi sosial
2. Gangguan konsep diri
3. Gangguan proses pikir
3.6 Rencana Tindakan Keperawatan

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
DI UNIT RAWAT INAP RUANG CENDRAWASIH RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

Nama : Tn. H No. CM : 104501


Jenis Kelamin : Laki Laki Dx. Medis : F20.10
Ruang : Cendrawasih Unit Keswa : Ruang Inap

Diagnosa Perencanaan Rencana Tindakan


Tgl Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Keperawatan
05-01-16 Isolasi Sosial TUM:
Klien dapat
berinteraksi
dengan orang
lain.

TUK 1: Setelah 2X pertemuan


1.1. Bina hubungan saling 1.1 Memfasilitasi keterbukaan
Klien dapat klien dapat menerima percaya dengan: dalam mengungkapkan dan
membina kehadiran perawat. a. Sapa klien dengan ramah, penyelesaian masalah
hubungan saling Klien dapat baik verbal maupun non
percaya. mengungkapkan verbal
perasaan dan b. Perkenalkan diri dengan
keberadaannya saat ini sopan
secara verbal. c. Tanyakan nama lengkap
Klien mau menjawab klien dan nama panggilan
salam yang di sukai klien
Ada kontak mata d. Jelaskan tujuan pertemuan
Klien mau berjabat e. Buat kontrak interaksi yang
tangan jelas
Klien mau berkenalan f. Jujur dan tepati janji
Klien mau menjawab g. Tunjukkan sikap empati dan
pertanyaan menerima klien apa adanya
Klien mau duduk h. Beri perhatian pada klien dan
berdampingan dengan perhatikan kebutuhan dasar
perawat klien
Klien mau
mengungkapkan
perasaannya
05-01-16 Isolasi Sosial TUK 2:
Klien mampu Setelah 2X interaksi 2.1Tanyakan pada klien 2.1 Memfasilitasi pasien untuk
menyebutkan klien dapat tentang: mengungkapkan orang terdekat
penyebab menyebutkan minimala. Orang yang tinggal dalam kehidupan pasien
menarik diri satu penyebab serumah/teman sekamar klien
menarik diri dari yangb. Orang yang paling dekat
berasal dari: dengan klien di rumah/di
1. Diri sendiri ruang perawatan
2. Orang lain c. Apa yang membuat klien
3. Lingkungan dekat dengan orang tersebut
d. Orang yang tidak dekat
dengan klien di rumah/di
ruang perawatan
e. Apa yang membuat klien 2.2 Perilaku menarik diri dapat
tidak dekat dengan orang teridentifikasi lebih awal
tersebut 2.3 Dapat melakukan
f. Upaya yang sudah dilakukan penatalaksanaan sesuai
agar dekat dengan orang lain penyebab
2.2Kaji pengetahuan klien
tentang perilaku menarik diri2.4 Meningkatkan rasa percaya
dan tanda-tandanya diri klien

2.3Diskusikan dengan klien


penyebab menarik diri atau
tidak mau bergaul dengan
orang lain
2.4Beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya

05-01-16 Isolasi Sosial TUK 3 :


Klien dapat Setelah 2X interaksi 3.1Kaji pengetahuan klien 3.1 Dengan klien mengetahui
menyebutkan klien dapat tentang manfaat dan keuntungan berteman
keuntungan menyebutkan keuntungan bergaul dengan diharapkan klien dapat
berhubungan keuntungan orang lain berinteraksi dengan teman
dengan orang berhubungan 3.2Beri kesempatan pada klien yang lain
lain dan sosial,misalnya: untuk mengungkapkan 3.2 Ungkapkan perasaan klien di
kerugian tidak a. Banyak teman perasaannya tentang perlukan agar klien lebih dapat
berhubungan b. Tidak kesepian keuntungan berhubungan terbuka
dengan orang c. Bisa diskusi dengan orang lain 3.3 Menjadikan klien dapat
lain d. Saling menolong 3.3Diskusikan bersama klien memiliki teman lebih banyak
tentang manfaat berhubungan 3.4 Meningkatkan kepercayaan
dengan orang lain diri klien
3.4Beri reinforcement positif
terhadap kemampuan 3.5 Kaji pengetahuan klien tentang
mengungkapkan perasaan kerugian bila tidak
tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
berhubungan dengan orang 3.6 Beri kesempatan pada klien
lain untuk mengungkapkan
perasaan tentang kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain
3.7 Diskusikan bersama klien
tentang kerugian tidak
Setelah 2X interaksi klien berhubungan dengan orang lain
dapat menyebutkan kerugian3.8 Beri reinforcement positif
tidak berhubungan dengan terhadap kemampuan
orang lain. Misal: sendiri, mengungkapkan perasaan
tidak punya teman, kesepian, tentang kerugian tidak dengan
tidak ada temannya ngobrol. orang lain.
05-01-16 Isolasi Sosial TUK 4 :
Klien dapat Setelah 2X interaksi 4.1 Observasi perilaku klien saat 4.1 Dapat mengetahui
melaksanakan klien dapat berhubungan dengan orang kemajuan dari klien
hubungan sosial melaksanakan lain. 4.2 Dukungan mengenai interaksi
secara bertahap hubungan sosial 4.2 Beri motivasi dan bantu klien sangat klien agar dapat
secara bertahap untuk meningkatkan komunikasi
dengan: berkenalan/berkomunikasi klien terhadap orang lain
a. Klien-perawat dengan orang lain melalui:
b. Klien-perawat- a. Klien-perawat
perawat lain b. Klien-perawat-perawat lain
c. Klien-perawat- c. Klien-perawat-perawat lain-
perawat lain-klien lain klien lain
d. Klien-kelompok kecil d. Klien-kelompok kecil 4.3 Dapat meningkatkan rasa
e. Klien- e. Klien- percaya diri klien
keluarga/kelompok/m keluarga/kelompok/masyarak4.4 Mengetahui seberapa jauh
asyarakat at klien mengetahui manfaat
4.3 Beri reinforcement terhadap berteman
keberhasilan yang telah 4.5 TAK dapat dijadikan solusi
dicapai agar klien lebih interaktif
4.4 Bantu klien mengevaluasi terhadap lingkungan
manfaat berhubungan dengan4.6 Jadwal harian dapat dijadikan
orang lain solusi agar klien dapat
4.5 Motivasi dan libatkan klien bersosialisasi
untuk mengikuti kegiatan 4.7 Mengajarkan cara disiplin
terapi aktifitas kelompok dengan cara membuat jadwal
sosialisasi harian
4.8 Meningkatkan rasa percaya
4.6 Diskusikan jadwal kegiatan diri klien
harian yang dapat dilakukan
untuk meningkat kemampuan
klien bersosialisasi
4.7 Beri motivasi klien untuk
melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah di
buat
4.8 Beri pujian terhadap
kemampuan klien
memperluas pergaulannya
melalui aktivitas yang
dilaksanakan
05-01-15 Isolasi Sosial TUK 5 :
Klien mampu Setelah 2X interaksi 5.1 Dorong klien untuk 5.1 Ungkapan perasaan dapat
mengungkapkan klien dapat mengungkapkan perasaannya meningkatkan respon emosi
perasaannya mengungkapkan setelah berhubungan dengan klien
setelah perasaan setelah orang lain/kelompok
berhubungan berhubungan dengan5.2 Diskusikan dengan klien 5.2 Klien dapat mengetahui
dengan orang orang lain untuk: manfaat berhubungan dengan manfaat berteman
lain a. Diri sendiri orang lain 5.3 Meningkatkan rasa percaya
b. Orang lain 5.3 Beri reinforcement positif diri klien
c. kelompok atas kemampuan klien
mengungkapkan perasaan
manfaat berhubungan dengan
orang lain.
05-01-16 Isolasi Sosial TUK 6
Klien mendapat Setalah 2X pertemuan
6.1. Diskusikan pentingnya peran6.1 Dukungan keluarga diperlukan
dukungan keluarga dapat serta keluarga sebagai untuk mengatasi perilaku dari
keluarga dalam menjelaskan tentang: pendukung untuk mengatasi klien
memperluas Pengertian menarik prilaku menarik diri 6.2 Anggota keluarga dapat
hubungan sosial diri 6.2 Diskusikan dengan anggota meningkatkan pengetahuan
Tanda dan gejala keluarga tentang: sehingga mengetahui
Penyebab dan akibat Perilaku menarik diri penanganan jika terjadi
menarik diri Tanda dan gejala menarik ulangan penyakit dari klien
Cara merawat klien diri
menarik diri Penyebab prilaku menarik 6.3 Keluarga merupakan orang
diri terdekat dari klien, sehingga
Cara keluarga meghadapi memudahkan interaksi
klien yang sedang menarik 6.4 Memandirikan keluarga dalam
diri merawat klien
6.5 Mengetahui seberapa besar
6.3 Diskusikan potensi keluarga pengetahuan keluarga dalam
Setelah 2X pertemuan untuk membantu klien merawat klien gangguan jiwa
keluarga dapat mengatasi prilaku menarik 6.6 Dukungan keluarga sangat
mempraktekkan cara diri berarti dalam meningkatkan
merawat klien keyakinan dari dalam diri klien
menarik diri. 6.7 Kunjungan keluarga dapat
6.4 Latih keluarga cara merawat menjadi motivasi dari klien
klien menarik diri
6.8 Meningkatkan dukungan
6.5 Tanyakan perasaan keluarga keluarga dalam merawat klien
setalag mencoba cara yang
dilatihkan

6.6 Dorong anggota keluarga


untuk memberikan dukungan
kepada klien berkomunikasi
dengan orang lain

6.7 Anjurkan anggota keluarga


untuk rutin dan bergantian
mengunjungi klien minimal
1x seminggu
6.8 Beri reinforcement atas hal-
hal yang telah dicapai dan
keterlibatannya keluarga
merawat klien di rumah sakit
05-01-16 Isolasi Sosial TUK 7
Klien dapat Setalah 2x interaksi7.1 Diskusikan dengan klien tentang7.1 Meningkatkan kesadaran klien
memanfaatkan klien menyebutkan: manfaat dan kerugisn tidak dalam kepatuhan minum obat
obat dengan Manfaat minum obat minum obat, nama, warna,
baik Kerugian tidak dosis, cara, efek terapi dan
minum obat efek samping penggunaan 7.2 Mengetahui keinginan dalam
Nama,warna dosis, obat proses penyembuhan
efak terapi dan efek7.2 Pantau klien saan penggunaan 7.3 Kesadaran dalam penggunaan
samping obat obat atau manfaat dari meminum
obat secara teratur
7.3 Anjurkan klien minta sendiri 7.4 Meningkatkan rasa percaya
obat pada perawat agar dapat diri klien
merasakan manfaatnya
7.5 Klien dapat mengetahui akibat
Setelah 2x interaksi dari tidak patuh minum obat
klien 7.4 Beri pujian jika klien 7.6 Memberikan pengetahuan
mendemonstrasikan menggunakan obat dengan klien mengenai hal-hal yang
penggunaaan obat dan benar dapat muncul atas penggunaan
menyebutkan akibat 7.5 Diskusikan akibat berhenti obat/efek samping.
berhenti minum obat minum obat tanpa konsultasi
tanpa konsultasi ke dengan dokter
dokter
7.6 Anjurkan klien untuk konsultasi
dengan dokter/perawat jika
terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
BAB 4
IMPLEMENTASI

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


Klien Dengan Isolasi Sosial
Pertemuan Pertama

Tanggal 06 Januari 2016


A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
- Rasa kesepian, tidak mampu berkonsentrasi
- Klien tidak mempunyai teman dekat dan tidak komunikatif
- Tidak ada kontak mata, tampak sedih, menarik diri dan menyendiri
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan
- Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri
- Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang, dan kerugian tidak
berhubungan
- Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
- Klien mampu mengungkapakan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain
4. Intervensi
a. Mengidentifikasi penyebab isolali sosial pasien
b. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
c. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
d. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan 1 orang
e. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain
dalam kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Orientasi
a. Salam
Selamat pagi mas, saya mahasiswa dari kediri yang akan merawat mas selama di ruang
Cendrawasih perkenalkan nama saya Dwi Apriyadi saya senang di panggil Apri, nama mas siapa
dan senang di panggil apa? rumahnya dimana?
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan mas hari ini?
c. Kontrak : Topik, Waktu, Tempat
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman-teman mas? mau dimana
kita bercakap-cakap, bagaimana kalau di ruang tamu mas? kita berbincang-bincang selama 10
menit ya?bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang cara perkenalan dengan orang lain ?
2. Kerja
Siapa saja yang tinggal serumah dengan mas? Siapa yang paling dekat dengan mas?Siapa yang
jarang bercakap-cakap dengan mas? Apa yang membuat mas jarang bercakap-cakap
dengannya?
Apa yang mas rasakan selama dirawat di sini? Ow mas merasa sendirian ? Siapa saja yang mas
kenal diruangan ini? Apa saja kegiatan yang biasa mas lakukan dengan teman-teman yang mas
kenal?
Apa yang menghambat mas dalam berteman atau bercakap-cakap dengan orang lain?
Menurut mas apa saja keuntungan kalau kita mempunyai teman? Wah benar ada teman
bercakap-cakap.Apalagi? (sampai klien dapat menyebutkan beberapa) nah kalau kerugiannya
tidak mempunyai teman apa saja mas? ya pa lagi (sampai klien dapat menyebutkan beberapa)
jadi bnyak juga ruginya tidak mempunyai teman ya? Kalau begitu maukah mas bergaul dengan
orang lain? Bagus
Mas sekarang kita belajar berkenal dengan orang lain ya?
Benigi lho mas, untuk berkenal dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita dan nama
panggilan kita, selanjutnya asal dan hobi.
Contohnya begini : perkenalkan nama saya Harianto suka dipanggil Hari saya berasal dari
Malang hobi saya badminton
Selanjutnya mas menyakan nama orang yang diajak berbicara contohnya begini : Nama mas
siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana dan hobinya apa?
Ayo mas coba misalnya saya belum dengan mas, coba berkenalan dengan saya!
Ya, bagus sekali? Coba sekali lagi? Bagus sekali
Setetelah mas berkenalan dengan orang tersebut, mas bisa melanjutkan percakapan tentang
cuaca, tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan, dll.
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif dan Obyektif
Bagaimana persaan mas setalah ngobrol dengan saya?
Tolong sebutkan! Bagusss!
Bagaiman perasaan mas setelah kita latihan berkenalan? Mas tadi sudah mempraktekkan cara
berkenalan dengan baik sekali?
b. Rencana Tindak Lanjut
Selanjutnya mas dapat mengingat-ingat apa saja yang kita pelajari hari ini Sehingga mas lebih
siap untuk berkenalan dengan orang lain. Mas mau mempraktekkan ke teman mas yang lain, mau
berapa lama kita mencobanya? Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan harian mas
c. Kontrak yang akan datang : topik, waktu tempat
Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan berkenalan dengan orang lain?
Besok pagi jam 9 saya akan datang kesini untuk mengajak mas latihan berkenalan dengan yang
lain dan mengajak latihan berkenalan dengan teman saya. Bagaimana mas mau kan? Tempatnya
diruang tamu saja ya?Sampai jumpa mas!
CATATAN PERKEMBANGAN TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RSJ.Dr.RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

Nama pasien :Tn H


Nomor CM : 104501
Jenis kelamin :L
Dx medis : F 20.10
Ruang : Cendrawasih
Unit Keswa : R. Inap

Tanggal Dx. Implementasi Evaluasi Nama


dan Jam Keperawatan Tindakan Keperawatan Dan
Keperawatan Tanda
Tangan
06-01- Isolasi sosial SP 1 S:
2016 1. perkenalkan nama 1. Klien mengatakan
Jam saya Dwi Apriadi namanya Harianto
16.00 saya senang di senang dipanggil
panggil Apri, nama Hari, rumahnya di
mas siapa dan senang Pagak
di panggil apa?
2. Klien mengatakan
rumahnya dimana? enggan berkumpul
2. Apa yang membuat dan berbicara dengan
mas jarang bercakap- orang lain karena
cakap dengan teman tidak tahu apa yang
yang lain? dibicarakan dan klien
3. Menurut mas apa saja merasa malu
keuntungan kalau kita3. Klien mengatakan
mempunyai teman? tidak tahu apa
4. Kalau kerugiannya keuntungan berteman
tidak mempunyai 4. Klien mengatakan
teman apa mas? tidak tahu apa
5. Mas sekarang kita kerugian menarik
belajar berkenalan diri atau berteman
dengan ayo sekarang 5. Klien mengatakan
coba berkenalan mau berkenalan
dengan bapak itu? dengan 1 orang dulu
O:
1. Klien mau
menjawab salam
2. Tidak ada kontak
mata
3. Klien mau berjabat
tangan
4. Klien mau
berkenalan
5. Klien mau
menjawab
pertanyaan
6. Klien mau duduk
berdampingan
dengan perawat
7. Klien mau
mengungkapkan
persaannya
A:
1. Klien mau
mengenalkan
identitas dirinya
secara lengkap
2. Klien mampu
menyebutkan
penyebab menarik
diri
3. Klien belum mampu
mendiskusikan
tentang keuntungan
berinteraksi dengan
orang lain
4. Klien belum mampu
mendiskusikan
tentang kerugian
tidak berinteraksi
P : untuk klien
1. Menganjurkan klien
berdiskusi tentang
keuntungan
berinteraksi dengan
orang lain
2. Menganjurkan klien
berdiskusi tentang
kerugian bila tidak
berinteraksi dengan
orang lain

Untuk perawat
1. Memvalidasi
kemampuan klien
mendiskusikan
kembali keuntungan
berinteraksi dengan
orang lain
2. Memvalidasi
kemampuan klien,
,emdiskusikan
kembali kerugian
bila tidak
berinteraksi dengan
orang lain
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Klien Dengan Isolasi Sosial
Pertemuan kedua

Tanggal 07-01-2016
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
- klien tidak mempunyai teman dekat, tidak ada kontak mata
- klien sudah mau tersenyum, sudah mulai mau berinteraksi dengan 1 orang dan komunikatif
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan
- Mengajarkan klien mempraktekkan cara berkenalan dengan 1 orang
- Klien mampu memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu
kegiatan harian
4. Intervensi
a. Berdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi denga orang lain
b. Bnerdiskusi dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
c. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
d. Membrikan kesempatan kepada klien, mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain
e. Membantu pasien mamasukkan kegiatan berbincang2 dengan orang lain sebagai salah satu
kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Orientasi
a. Salam
selamat pagi mas, bagaimana perasaan mas pagi ini ?
b. Evaluasi/ validasi
sudah diingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan?coba sebutkan lagi sambil bersalaman
dengan perawat bagus sekali...!berarti mas masih ingat
c. Kontrak : topik, waktu, tempat
Nah seperti janji kita kemarin, kita akan mengulangi percakapan yang kemarin, dan saya akan
mengajak mas mencovca berkenalan dengan teman perawat saya. Tidak lama kok, hanya
10menit. yao kita temui teman perawat saya disana, dikursi didepan tv
2. Kerja
menurut mas, apa saja keuntungankalo kita mempunyai teman?wahhhhh benar, ada teman
bercakap-cakap. Apalagi (sampai klien dapat menyebutkan beberapa), nahh kalau kerugiaannya
tidak mempunyai teman apa saja mas,yaaa apa lagi ?( sampai klien dapat menyebutkan
beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak punta teman yaa, kalau begitu inginkah mas belajar
bergaul denga orang lain ?bagus, (bersama-sama klien saudara mendekati teman perawat
saudara)
selamat sore mas D, mas ini ingin nberkenalan dengan mas D .
baiklah mas H bisa berkenala dengan perawat D seperti yang kita praktekkan kemarin (klien
mendemostrasikan cara berkenalan dengan perawat D : Memberi salam, menyebutkan nama,
menanyakan nama perawat dan seterusnya
ada lagi yang mas H ingin tanyakan kepada perawat D, coba tanyakan tentang keluarga perawat
D, kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarankan, mas H bisa sudahi perkenalan ini, lalu mas H
bisa membuat janji bertemu lagi dengan perawat D misalnya besok sore sebelum makan malam
baiklah perawat D, karena mas H sudah selesai berkenalan maka saya dan mas H akan kembali
keruangan, selamat sore. (bersama2 klien saudara meninggalkan perawat D untuk melakukan
terminasi dengan mas H ditempat lain.
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
bagaimana perasaan mas setelah tahu keuntungan berteman dan tidak berteman?
tolong sebutkan! Bagus !
bagaimana perasaan mas H setelah berkenalan dengan perawat D?
mas H tampak bagus sekali saat perkenalan tadi
b. Rencana tindak lanjut
pertahan kan terus apa yang sudah mas H lakukan tadi. Jangan lupa untuk menanyakan topik
lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menanyakan keluarga, hobi, dsb
bagaimana mau mencoba dengan perawat lain?mari kita masukkan dalam jadwal harian mas.
Mau berapa hari sekali?Bagaimana kalau 2 kali? Baiklah nanti mas H coba sendiri
c. Kontrak yang akan datang : topik, waktu, tempat
besok kita latihan lagi yaa, mau jam berapa?9.0 bagaimana, selama 10 menit. Tempatnya nanti
diruang tamu saja yaa, sampai besok mas .
CATATAN PERKEMBANGAN TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RSJ.Dr.RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

Nama pasien :Tn H


Nomor CM : 104501
Jenis kelamin :L
Dx medis : F 20.10
Ruang :Cendrawasih
Unit Keswa : R. Inap
Tanggal Dx. Implementasi tindakan Evaluasi Nama
dan jam Keperawatan keperawatan keperawatan dan
tanda
tangan
07-01- Isolasi sosial SP 1 S:
2016 1. Menurut mas apa saja 1. Klien mengatakan
Jam keuntungan kalau kita keuntungan
16.00 mempunyai teman? mempunyai teman
2. Kalau kerugiannya bisa di ajak ngobrol
tidak mempunyai 2. Klien mengatakan
teman apa mas? kerugiaanya tidak
SP 2 mempunyai teman
3. Baiklah mas H bisa merasa sepi dan
berkenalan dengan sendiri
perawat D seperti yang3. Klien mengatakan
kita praktekkan tidak mau
kemarin berkenalan dengan
4. Pertahankan terus apa perawat lain karen
sudah mas H lakukan malu
tadi. Jangan lupa untuk
4. Klien mengatakan
menanyakan topik mau berkenalan
lain. Nanti coba dengan teman 1
perkenalan lagi jika kamarnya
dikamar yaa mas? O:
1. Klien tampak
mempunyai teman
2. Klien mau
mempraktekkan
ngobrol dengan
teman disebelahnya
3. Klien mau
berbicara antara
klien dengan
perawat
4. Klien tidak mau
berbicara antara
klien-perawat,
perawat-klien
5. Klien tidak mau
berbicara antara
klien-perawat,
perawat lain-klien
lain
6. Klien tidak mau
berbicara antara
klien dan kelompok
kecil
7. Klien tidak
berbicara antara
klien-keluarga atau
kelompok
masyarakat
A:
1. Klien mampu
mendiskusikan
tentang keuntungan
berinteraksi
2. Klien mampu
mendiskusikan
tentang kerugian
tidak berinteraksi
3. Klien mampu
mempraktekkan
cara berkenalan
dengan 1 orang
4. Klien mampu
berbicara antara
klien-perawat
5. Klien belum
mampu berbicara
antara klien-
perawat-perawat
lain
6. Klien belum
mampu berbicara
antara klien-
perawat-perawat
lain-klien lain
7. Klien belum
mampu berbicara
antara klien dengan
kelompok lain
8. Klien belum
mampu berbicara
antara klien-
kelompok
masyarakat
P : untuk klien
1. Menganjurkan klien
berbicara antara
klien- perawat-
perawat lain
2. Menganjurkan klien
berbicara antara
klien perawat-
perawat lain-klien
lain
3. Menganjurkan klien
berbincang antara
klien-kelompok
kecil
Untuk perawat:
1. Memvalidasi hasil
latihan berkenalan
dan berbincang-
bincang klien-
perawat-perawat
lain
2. Memvalidasi hasil
latihan berkenalan
dan berbincang-
bincang antara
klien-perawat-
perawat lain-klien
lain
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Klien Dengan Isolasi Sosial
Pertemuan ketiga

Tanggal 08-01-2016
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Ds: - klien mengataka tidak mau berkenala perawat lain karena malu
Do:- klien tidak mau berbicara dengan perawat lain
-ada kontak mata
-sudah mulai tersenyum
- sudah mau mulai berinteraksi dengan orang lain
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan
- Mengajarkan klien mempraktekkan cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih
- Klien mampu memasukkan kelgiatan berbincang-bincang dnegan orang lain sebagai salah satu
kegiatan harian
4. Intervnsi
a. Mengajarkan klien berbicara antara klien-perawat-perawat lain
b. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
c. Memberi kesempatan kepada klien mempraktekkan cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih
d. Membantu klien mamasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain dengan salah satu
kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Orientasi
a. Salam
selamat pagi mas. Bagaimana perasaan mas pagi ini ?
b. Evaluasi dan validasi
apakah mas sudah bercakap-cakap dengan perawat D pagi tadi?(jika jawaban klien: ya, saudara
bisa lanjutkan komunikasi berikutnya dengan orang lain)
bagaimana perasaan mas setelah bercakap-cakap dengan perawat D setelah tadi pagi
bagus sekali, mas menjadi senang karena mempunyai teman lagi kalu begitu apakah mas ingin
mempunyai banyak teman lagi
c. Kontrak : topik, waktu, tempat
bagaimana kalau sekarang kita berkenalan lagi denga orang lainseperti biasa kira-kira 10
menit, nanti kita temui dia di dekat alat olahraga
2. Kerja
(bersama-sama klien perawat mendekati perawat lainnya)
selamat pagi perawat D, mas ini ingin berkenalan dengan mas D
Baiklah, mas H bisa berkenalan dengan perawat D seperti yang kita praktekkan kemarin
(selanjutnya perawat mengajak klien mendekati klien lainnya)
selamat pagi pak N, ini ada klien saya yanag ingin berkenalan
baiklah, mas sekarang bisa berkenalan dengannya seperti yang mas telah lakukan sebelumnya
(klien mendemonstrasikan cara berkenalan : memberi salam, menyebutkan nama, nama
panggilan, asal, dan hobi dan menanyakan hal yang sama kepada klien yang akan diajak kenalan)
adalagi yang mas ingin tanyakan kepada teman mas ini, kalau tidak ada lagi yang ingin
dibicarakan, mas bisa sudahi perkenalan ini lalu mas bisa lanjut untuk bertemu lagi, misalnya
bertemu lagi besok sebelum makan siang (mas, membuat janji untuk bertemu kembali dengan
pak N)
Baiklah pak N, karena mas sudah selesai berkenalan, saya dan mas mas H akan kembali
keruangan. Selamat pagi (bersama sama klien, perawat meninggalkan klien N untuk
melakukan terminasi dengan mas H ditempat lain)
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
bagaimana perasaan mas setelah berkenalan dengan pak N?
b. Rencana tindak lanjut
Pertahankan apa yang usdah mas lakukan tadi. Jangan lupa untuk betremu lagi dengan pak N
besok pagi
selanjutnya bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap-cakap dengan orang lain kita
tambah lagi dijadwal harian. Jadi dalam 1 hari mas bisa bercakap-cakap dengan orang lain
sebanyak 3 kali. Jam 8.00 jam 12.30 dan jam 17.00. mas bisa bertemu dengan perawat D dan
tambah dengan klien yang baru kenal. Selanjutnya mas bisa berkenalan dengan orang lain lagi
secara bertahap, bagaimana mas setuju kan ?
c. Kontrak yang akan datang : topik, waktu, tempat
baiklah, besok kita kan bertemu lagi untuk membicarakan pengalaman mas. Pada jam dan
tempat yang sama yaa. Sampai besok mas...
CATATAN PERKEMBANGAN TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RSJ.Dr.RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

Nama pasien :Tn H


Nomor CM : 104501
Jenis kelamin :L
Dx medis : F 20.10
Ruang : Cendrawasih
Unit Keswa : R. Inap
Tangal Dx.keperawatan Implementasi Evaluasi keperawatan Nama
dan jam tindakan dan
keperawatan tanda
tangan
08-01- Isolasi sosial SP 2 S:
2016 1. Baiklah mas H bisa 1. Klien mengatakan mau
Jam berkenalan dengan berkenalan dengan perawat
16.00 perawat D seperti D dan teman yang lain,
yang kita mendemonstrasikancara
praktekkan kemarin berkenalan yang sudah
yaa diajarkan
SP 3 2. Klien mengatakan mau
1. Baiklah sekarang berkenalan dengan teman-
mas bisa berkenalan teman yang ada
dengan teman-3. Klien menganggukkan
teman mas yang kepalanya
lain O:
2. Pertahankan apa 1. Klien mau mempraktekkan
yang sudah mas cara berkenalan dengan
laukan tadi jangan perawat lain
lupa untuk
2. Klien mau mempraktekkan
dipraktekkan cara berkenalan dengan
dikamar ya mas orang yang ada disebelah
kanan dan depan
3. Klien mengangguk saat
ditanya agar cara
berkenalan dimasukkan
dalam jadwal kegiatan
harian
A:
1. Klien mampu
mempraktekkan cara
berkenalan dengan perawat
lain
2. Klien mampu
mempraktekkan cara
berkenalan dengan orang
yang ada disebelah kanan
dan depan
P: untuk klien :
1. Mengamjurkan klien untuk
melatih berbincang-
bincang dengan orang lain,
perawat lain, dan
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
Untuk perawat :
1. Memvalidasi hasil latihan
berkenalan dengan teman-
teman sekamar dan
berbincang-bincang
dengan teman.
BAB 5
PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dijelaskan sejauh mana keberhasilan tindakan keperawatan secara
teoritis yang telah diaplikasikan pada kasus Tn. H dimana proses terjadinya menarik diri pada
klien yakni disebabkan oleh harga diri rendah. Harga diri rendah disebabkan beberapa
kegagalan dan kekecewaan yang pernah dialami pada masa lalu hingga menyebabkan klien
mengisolasi diri dari lingkungannya,tidak mau bergaul dengan lingkungannya, tidak peduli
dengan aktivitas.
Untuk diagnosa keperawatan isolasi sosial telah di aplikasikan teori tindakan
keperawatan.Tindakan yang dilakukan seperti melakukan latihan perkenalan dengan teman
dan perawat sehingga klien mampu berinteraksi dengan lingkungan tetapi klien belum
mampu untuk membuat jadwal kegiatan sesuai kemampuannya. Hal ini disebabkan karena
tugas sudah dikerjakan oleh petugas kesehatan dan klien merasa enggan untuk
melakukannya. Namun, setelah dilakukan tindakan tersebut klien mampu berkenalan dengan
teman-temannya, dan dengan perawat.
Untuk diagnosa ketidakefektifan koping individu telah dilakukan tindakan keperawatan
seperti mengajak klien mengobrol dan membahas tentang sesuatu, jika ada masalah maka
klien seharusnya bercerita ke teman-teman atau perawat supaya bisa memecahkan
permasalahan yang sedang dihadapi. Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien dapat
menceritakan masalah masa lalunya yang menjadi penyebab klien menarik diri dari pergaulan
dengan lingkungan sekitar.
Untuk diagnosa gangguan proses pikir telah dilakukan tindakan keperawatan seperti
menjelaskan arti pentingnya berinteraksi dengan orang lain, karena dengan berinteraksi
dengan orang lain klien dapat berbagi dengan orang lain sehingga orang lain dapat membantu
menyelesaikan masalahnya. Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien mampu
berinteraksi dengan orang lain dan dengan perawat.
Keberhasilan asuhan keperawatan pada klien Tn. H ada beberapa faktor yang
berpengaruh antara lain : kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan perawat ruangan
dalam memberikan asuhan keperawatan, pemberian obat yang teratur. Sedangkan hambatan
yang ditemui adalah asuhan keperawatan diberikan tidak secara kontinyu,mengingat tidak
setiap hari selama 2 minggu mahasiswa praktek. Hambatan lain , keluarga dan klien ingin
segera pulang walaupun klien belum mampu melaksanakan adl secara mandiri dengan alasan
dana yang terbatas. Perawat dapat memberikan motivasi untuk kontrol dan meminum obat
secara teratur serta melanjutkan perawatan di rumah sesuai dengan kemampuan keluarga.
BAB 6
PENUTUP

7.1 Kesimpulan
Keberhasilan asuhan keperawatan pada klien Tn. H ada beberapa faktor yang
berpengaruh antara lain: kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan perawat ruangan
dalam memberikan asuhan keperawatan, pemberian obat yang teratur, serta peran serta
keluarga dalam merawat klien dan kooperatif dengan perawat. Sedangkan hambatan yang
ditemui adalah asuhan keperawatan diberikan tidak secara kontinyu,mengingat tidak setiap
hari selama 2 minggu mahasiswa praktek. Hambatan lain ,keluarga dan klien ingin segera
pulang walaupun klien belum mampu melaksanakan adalah secara mandiri dengan alasan
dana yang terbatas. Perawat dapat memberikan motivasi untuk kontrol dan meminum obat
secara teratur serta melanjutkan perawatan di rumah sesuai dengan kemampuan keluarga.

7.2 Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah asuhan keperawatan ini masih terdapat
banyak kekurangan, sehingga penulis membutuhkan kritik dan masukan demi meningkatkan
perbaikan dalam penulisan makalah yang akan datang.

Vous aimerez peut-être aussi