Vous êtes sur la page 1sur 2

ABSORBER DAN STRIPPER DI PUSRI IIB

Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara
pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan
pelarutan. Peristiwa absorpsi diantaranya terjadi dengan ciri-ciri yaitu, penyerapan
secara menyeluruh dan inti, sifat pertukaran panas yang terjadi bersifat endotermik,
absorpsi terjadi tidak dipengaruhi oleh perubahan suhu, dan konsentrasi pada zat
penyerap (absorbent) sama di seluruh bagian zat. Ada dua jenis absorpsi, yaitu absorpsi
fisika dan absorpsi kimia. Absorpsi fisika adalah penyerapan senyawa yang disebabkan
oleh gaya Van Der waals. Sedangkan absorpsi kimia adalah absorpsi yang terjadi
karena adanya reaksi antara zat penyerap (absorbent) dengan zat yang diserap
(absorbat). Proses absorpsi terjadi di suatu alat yang disebut absorber. Absorber adalah
suatu alat yang digunakan untuk memisahkan satu komponen atau lebih dari
campurannya menggunakan prinsip perbedaan tingkat kelarutan antar komponennya.
Stripping adalah suatu proses yang memiliki prinsip yang berbeda dan
berkebalikan dengan proses absorpsi, dimana stripping merupakan proses pelucutan
atau pelepasan zat yang terserap. Proses stripping berlangsung pada suatu alat yang
disebut stripper. Stripper dan absorber bekerja saling berkaitan. Stripper pada dasarnya
bekerja pada kondisi proses yang berbanding terbalik dengan alat absorber.
Absorber pada dasarnya bekerja pada kondisi proses dimana dibutuhkan
tekanan tinggi dengan temperatur yang relatif rendah sedangkan alat stripper bekerja
pada kondisi proses dimana dibutuhkan tekanan rendah dan temperatur yang rendah.
Absorber membutuhkan tekanan tinggi dan temperatur yang relatif rendah karena pada
proses absorpsi dibutuhkan gaya tekan yang kuat agar zat yang ingin diserap dapat
terserap oleh zat penyerap (absorbent). Gaya ini disebut dengan Driving force.
Absorber terdiri dari suatu kolom absorpsi yang biasanya berukuran panjang. Ukuran
dari absorber dapat mempengaruhi keefektifan dari berlangsungnya proses absorpsi
yang terjadi. Kolom absorpsi dapat dibuat dengan ukuran lebih besar maupun lebih
panjang agar dapat memaksimalkan absorpsi yang terjadi.
Pada stripper dibutuhkan kondisi proses yang sebaliknya, karena pada proses
stripping dilakukan proses pemisahan dimana yang diserang berupa ikatan Van Der
Waals yang cenderung lemah karena hanya berikatan antar dipol-dipol senyawa,
sehingga terbentuk perubahan aliran secara tak beraturan atau acak (aliran turbulen).
Aliran turbulen inilah yang menyebabkan naiknya temperatur, yang menyebabkan
lepasnya zat yang terdispersi dalam liquid pendispersinya.

Vous aimerez peut-être aussi