Vous êtes sur la page 1sur 9

Momentum, Vol. 8, No.

2, Oktober 2012 : 43- 51 ISSN 0216-7395

STUDI IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN


POTENSI AIR BAKU AIR MINUM
KABUPATEN PASURUAN
Pembangunan berwawasan lingkungan sebagai upaya sadar dan
terencana yang memadukan lingkungan hidup termasuk sumber daya air di
S. Subekti dalamnya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan,
kesejahteraan dan kualitas hidup. Pembangunan dalam hal ini adalah
pembangunan air minum mulai dari sumber air, pengaliran air baku,
pengolahan air minum, jaringan transmisi air minum, jaringan distribusi air
minum dan sambungan rumah.
Untuk mengubah pandangan tersebut di atas perlu adanya perubahan
Fakultas Teknik/ Teknik perilaku dan pandangan kepada masyarakat bahwa air merupakan benda
Lingkungan langka yang mempunyai nilai ekonomi dan diperlukan pengorbanan untuk
Universitas Pandanaran mendapatkannya. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap sisi
Semarang
lain dari air yaitu sebagai benda ekonomi maka diharapkan perilaku
masyarakat dalam memanfaatkan air akan berubah, lebih bijaksana dalam
mengekspotasi air dan lebih efisien.

Kata Kunci: identifikasi, potensi, air baku, air minum, Kabupaten


Pasuruan

PENDAHULUAN Sumber Daya Air (air minum) adalah terciptanya


Kebutuhan air bersih untuk kehidupan sehari- pengelolaan dan pelayanan air minum yang
hari sangatlah penting adanya karena air berkualitas dan terpadu artinya harus ada suatu
merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa perencanaan yang mem- back up hal tersebut.
dianggap remeh dan harus terpenuhi secara mutlak Dengan adanya PP No 16 Tahun 2005 tentang
dan manusia tidak bisa hidup tanpa air. Peranan air Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
sebagai sumber kehidupan telah disadari oleh semakin menegaskan perlunya perencanaan
lapisan masyarakat, akan tetapi investasinya pengembangan sistem penyediaan air minum yang
banyak menimbulkan berbagai pandangan. meliputi penyusunan rencana induk, studi
Banyaknya atau sebagian masyarakat masih kelayakan, dan/ atau perencanaan teknis terinci,
berpandangan bahwa air sebagai sumber kajian identifikasi sumber air potensial.
kehidupan semata-mata, merupakan benda sosial Berdasarkan pada PP No 16 Tahun 2005, setiap
(public good) yang dapat dperoleh secara cuma- Kabupaten/ kota memiliki wewenang dan
cuma serta tidak mempunyai nilai ekonomi. tanggung jawab dalam menyusun kebijakan dan
Pandangan ini mengakibatkan masyarakat tidak strategi pengembangan SPAM di daerahnya
menghargai air sebagai benda langka yang berdasarkan kebijakan dan strategi nasional serta
mempunyai nilai ekonomi. Dengan kondisi seperti kebijakan dan strategi provinsi.
ini maka memberikan dampak negative yaitu Peraturan Menteri PU No. 18/PRT/M/2007
masyarakat beranggapan dapat mengekspoitasi air tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem
secara bebas dan berlebihan serta tidak mempunyai Penyediaan Air Minum menyatakan bahwa
kenginan untuk melestarikan lingkungan sekitar identifikasi potensi dan rencana alokasi air baku
serta sumber daya air yaitu dari segi kuantitas untuk wlayah pelayanan sesuai perkembangannya.
maupun kualitas.
Pada Undang-Undang nomor 7 Tahun 2004 PERMASALAHAN
tentang Sumber Daya Air pada Pasal 5 disebutkan 1. Tingkat pelayanan PDAM Kabupaten Pasuruan
bahwa Negara menjamin hak orang untuk mencakup 47,25% dari total penduduk area
mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal pelayanan PDAM Kabupaten Probolinggo.
sehari-hari guna memenuhi kehidupan yang sehat, 2. Wilayah yang belum terlayani PDAM adalah:
bersih dan produktif. Implementasinya dengan 1 Kecamatan Tosari
mencermati masalah yang ada sekarang dan isue 2 Kecamatan Lumbung
isue strategis berkaitan dengan pemenuhan Pasal 5
3 Kecamatan Pasrepan
Undang-Undang nomor 7 Tahun 2004 tentang

ft-UNWAHAS SEMARANG 43
Momentum, Vol. 8, No. 2, Oktober 2012 : 43- 51 ISSN 0216-7395

4 Kecamatan Kejayan wilayah Kecamatan Nguling kearah barat,


5 Kecamatan Beji yakni Kecamatan Lekok, Rejoso, Kraton dan
Bangil.
6 Kecamatan Rembang Keadaan kemiringan tanah di Kabupaten
7 Kecamatan Kraton Pasuruan adalah bervariasi, yaitu:
8 Kecamatan Pohjentrek 1. Kemiringan 0 - 250 meliputi 20% luas
9 Kecamatan Gondang Wetan wilayah.
10 Kecamatan Rejoso Daerah ini merupakan dataran rendah yang
terletak di bagian utara.
11 Kecamatan Winongan
2. Kemiringan 10 - 250 meliputi 20% luas
12 Kecamatan Lekok wilayah.
3. Tingkat kebocoran jaringan perpipaan PDAM Daerah ini merupakan dataran bergelombang
sebesar 22,90% yang terletak di bagian tengah.
3. Kemiringan 25 - 450 meliputi 30% luas
PEMBAHASAN wilayah.
Kondisi Geografi Daerah ini bersambung dengan perbukitan
Letak geografis Kabupaten Pasuruan berada (dibagian barat dan timur).
pada posisi sangat strategis yaitu jalur regional, 4. Kemiringan diatas 450 meliputi 30% luas
juga jalur utama perekonomian Surabaya wilayah.
Malang, dan Surabaya Banyuwangi. Hal tersebut Daerah ini merupakan pegunungan yang
menguntungkan dalam pengembangan ekonomi terletak di bagian selatan. Sedangkan struktur
dan membuka peluang investasi di Kabupaten tanah di Kabupatenuapten Pasuruan sebagian
Pasuruan. Kabupaten Pasuruan mempunyai luas besar terdiri dari jenis Alluvial, Mediterian,
wilayah 147.401,50 Ha (3,13% luas Propinsi Jawa Regosol, Labosal dan Litasol, Grumasol dan
Timur), terdiri dari 24 kecamatan, 24 kelurahan, Andosal.
341 desa dan 1.694 pedukuhan.
Letak geografi Kabupaten Pasuruan antara 112 0 Kondisi Klimatologi
33` 55 hingga 113 30` 37 Bujur Timur dan Kabupaten Pasuruan pada umumnya beriklim
antara 70 32` 34 hingga 80 30` 20 Lintang tropis, dengan klasifikasi Schimdt dan Fergusan.
Selatan dengan batas batas wilayah: Sebagian besar kecamatan tipe iklim C dan
Sebelah utara : Kabupaten Sidoarjo dan selebihnya tipe B. Temperatur sebagian besar
Selat Madura. wilayah antara 240 320 C, sedangkan untuk
Sebelah selatan : Kabupaten Malang wilayah diatas 2.770 meter temperatur terendah
Sebelah timur : Kabupaten Probolinggo mencapai 50 C utamanya Kecamatan Tosari.
Sebelah barat : Kabupaten Mojokerto Variasi curah hujan rata rata dibawah 1.750 mm.
Angin barat dan timur memiliki kecepatan rata
Kondisi Topografi rata 12 30 knot.
Kondisi wilayah Kabupaten Pasuruan terdiri
dari daerah pegunungan berbukit dan daerah Kondisi Geologi
dataran rendah, yang secara rinci dibagi menjadi 3 Daratan di Kabupaten Pasuruan terbagi menjadi
bagian, yaitu : 3 bagian, yaitu:
a. Bagian selatan, terdiri dari pegunungan dan 1. Daerah pegunungan dan berbukit, dengan
perbukitan dengan ketinggian permukaan tanah ketinggian antara 180 m s/d 3000 m. Daerah ini
antara 186 meter sampai 2.700 meter, yang membentang di bagian selatan dan barat
membentang mulai dari wilayah Kecamatan meliputi: Kecamatan Lumbang, Kecamatan
Tutur, Purwodadi dan Prigen. Puspo, Kecamatan Tosari, Kecamatan Tutur,
b. Bagian tengah, terdiri dari dataran rendah yang Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Prigen dan
berbukit dengan ketinggian permukaan antara 6 Kecamatan Gempol.
meter sampai 91 meter dan pada umumnya 2. Daerah dataran rendah dengan ketinggian
relatif subur. antara 6 m sampai 91 m, dataran rendah ini
c. Bagian utara, terdiri dari dataran rendah pantai berada di bagian tengah, merupakan daerah
yang tanahnya kurang subur dengan ketinggian yang subur.
permukaan tanah 2 meter sampai 8 meter. 3. Daerah pantai, dengan ketinggian antara 2 m
Daerah ini membentang dari timur yakni sampai 8 m diatas permukaan laut. Daerah ini

44 ft-UNWAHAS SEMARANG
Momentum, Vol. 8, No. 2, Oktober 2012 : 43- 51 ISSN 0216-7395

membentang di bagian utara meliputi wilayah setempat dengan akuifer produktif


Kecamatan Nguling, Kecamatan Rejoso, mempunyai sifat keterusan sangat beragam dengan
Kecamatan Kraton dan Kecamatan Bangil. kondisi air tanah sangat dalam dan tentunya debit
juga sedikit. Pada wilayah ini juga terdapat air
Kondisi Hidrologi tanah yang langka dan terdapat tambak.
Potensi hidrografi memberikan peluang yang
besar bagi pembangunan baik untuk keperluan air Kependudukan
minum, irigasi, pariwisata dan industri. Potensi Jumlah penduduk di Kabupaten Pasuruan tahun
hidrografi di Kabupaten Pasuruan antara lain : 18 2008 adalah sebesar 1.471.564 jiwa. Jumlah
sungai dan 7 sungai besar yang bermuara di Selat penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan
Madura, 92 buah air bawah laut, 4 air terjun, 310 Gempol yaitu sebanyak 117.051 jiwa, sedangkan
sumber air dengan debit terbesar air Umbulan jumlah penduduk terkecil terdapat di Kecamatan
(4.616 liter/detik) yang digunakan untuk keperluan Tosari yaitu sebanyak 18.292 jiwa. Kepadatan
air minum Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, penduduk rata-rata di Kabupaten Pasuruan adalah
Kota Surabaya, dan menurut rencana akan sebesar 998 jiwa/km2, dengan penduduk terpadat
diperluas hingga Kabupaten Sidoarjo serta berada di Kecamatan Pohjentrek yaitu sebesar
Kabupaten Gresik dengan debit sebesar 6.607,51 2281 jiwa/ km2.
liter/detik.
Di wilayah Kabupaten Pasuruan mengalir enam Kondisi Eksisting Pelayanan Air Bersih
sungai yang besar yang bermuara di Selat Madura, Pelayanan jaringan perpipaan di Kabupaten
yaitu: Pasuruan dikelola oleh PDAM Kabupaten
a. Sungai Lawean : bermuara di Desa Pasuruan yang terdiri dari 13 unit/ cabang yaitu
Penunggul, Kecamatan Nguling. Bangil, Prigen, Gempol. Pandaan, Purwosari,
b. Sugai Rejoso : bermuara di wilayah Sukorejo, Tutur, Tosari, Nguling, Grati, Wonorejo,
Kecamatan Rejoso. Purwodadi, dan Puspo.jumlah pelanggan terbanyak
c. Sungai Gembong : bermuara di wilayah kota terdapat di cabang Gempol sebanyak 3951
Pasuruan. pelanggan. Cabang Tosari belum memiliki
d. Sungai Welang : bermuara di Desa pelanggan PDAM.
Pulokerto. Kecamatan Kraton.
e. Sungai Masangan : bermuara di Desa Raci, Macam-Macam Sumber Air
Kecamatan Bangil. Air baku adalah air yang berasal dari sumber air
f. Sungai Kedunglarangan : bermuara di Desa yang perlu atau tidak perlu diolah menjadi air
Kalianyar, Kecamatan Bangil. bersih untuk keperluan domestik, pelayanan umum
Curah hujan untuk wilayah Kabupaten dan publik, serta industri. Agar air baku bisa
Pasuruan tergolong type D yang berarti keadaan dikonsumsi oleh masyarakat menjadi air bersih
daerah secara umum tergolong daerah kering diperlukan pengolahan atau penanganan khusus.
meskipun di daerah pegunungan curah hujan Air baku tersebut perlu diteliti di laboratorium agar
cukup. pengolahan selanjutnya sesuai dengan kualitas
yang memenuhi standar baku mutu air di
Kondisi Hidrogeologi Indonesia.
Mempunyai akuifer produktif dengan Untuk menghemat biaya dan memudahkan
penyebaran luas mempunyai keterusan sedang, air dalam operasi, dan pemeliharaan prasarana air
tanah dekat permukaan tanah, dengan debit antara bersih maka beberapa lokasi rawan air dapat
5 ltr/dtk 10 ltr/dtk). Terdapat juga akuifer mernanfaatkan sumber air baku secara bersama-
produktif kecil setempat sehingga keterusan sangat sama tergantung pada debit yang tersedia. Sumber
rendah dan air tanah terbatas. Sedangkan wilayah air baku dapat digolongkan sebagai berikut:
dengan akuifer produktif sedang dengan
penyebaran luas mempunyai keterusan sangat 1. Air Hujan
beragam, kedalamaan muka air tanah bebas dan Musim hujan biasanya diawali pada bulan
pada umumnya dalam dengan debit kurang dari 5 Oktober hingga Maret. Berdasarkan Schmidt
ltr/dtk. Pada wilayah yang mempunyai akuifer Ferguson dengan menggunakan sistem Mohr,
produktif tinggi dengan penyebaran luas, keterusan jumlah curah hujan yang jatuh setiap bulan dapat
dan kisaran kedalaman muka air tanah sangat menunjukkan apakah bulan tersebut termasuk
beragam, debit lebh dari 5 ltr/dtk. Sedangkan bulan basah, bulan normal atau bulan kering.

ft-UNWAHAS SEMARANG 45
Momentum, Vol. 8, No. 2, Oktober 2012 : 43- 51 ISSN 0216-7395

Bulan yang mempunyai curah hujan 60 s/d 100 7. Bak penampungan sumber air/mata air
nun disebut bulan normal karena curah hujan dan
penguapan yang terjadi seimbang. Bulan yang Umumnya penyimpanan air yang digunakan
mempunyai curah hujan lebih besar 100 nun (> adalah bak penampung yang dibuat dari drum,
100 mm) disebut bulan basah. Sedang bulan-bulan genteng dan bambu semen. Bahan ini digunakan
dengan curah hujan kurang dari 60 mm (< 60 mm) karena : relatif murah, tahan lama, konstruksi kuat,
disebut bulan kering. mudah dibuat, bahan baku mudah didapat dan air
Pada daerah-daerah yang tidak memiliki yang ditampung tidak mudah tercemar.
sumber air sama sekali baik berupa mata air, Setiap 1 cm curah hujan yang jatuh di area
sungai dan kondisi air tanah yang tidak sebesar 40 meter persegi bisa mendapatkan air
memungkinkan, akan mengalami kekeringan di hujan sebesar 900 liter atau 237 galon air. Bila
setiap musim kemarau. Masyarakat harus mencari luas atap rumah kita sebesar 100 meter persegi
air dari tempat yang jauh dan membeli air dengan (atau 2.5 40 meter persegi) maka kita bisa
harga yang mahal (bila dilihat dari kondisi dapatkan air hujan sebanyak 900 x 2.5 = 2250 liter
pendapatan mereka), sehingga bila turun hujan air hujan untuk setiap 1 cm curah hujan. Rata-rata
merupakan berkah yang tak ternilai. Masyarakat di curah air hujan di Indonesia adalah 242 cm per
daerah ini biasanya memiliki penampung air hujan tahun. Jadi per tahunnya kita bisa menangkap air
(PAH) di setiap rumah, dan pada saat kemarau hujan sebanyak 242 x 2250 yaitu = 544500 liter air
mereka akan mengambil air bersih dari PAH hanya dari rumah kita saja. (sama dengan 143,800
secara hemat., namun permasalahan timbul bila galon air). Kalau air galonan kita hargakan 1000
PAH di rumah/individu mereka sudah habis. rupiah saja, kita sudah menghemat 143 juta rupiah.
Namun ada daerah yang telah membuat dan Pemanfaatan air hujan untuk air bersih untuk
menggunakan penampung air hujan komunal keperluan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK)
(PAH komunal), yang pengelolaannya didasari atas sebenarnya tidak ada masalah, hanya yang perlu
rasa kepercayaan antar warga. Pada diperhatikan adalah penggunaan air hujan untuk air
pelaksanaannya dasar ini sangat penting karena minum, karena kandungan rata rata air hujan di
permintaan untuk mengambil di PAH Komunal Indonesia :
adalah bila penampung air hujan dirumah/individu Mineral rendah
sudah habis. Kesadahan rendah
Menampung air hujan dari atap rumah adalah pH rendah ( antara 3,0 s/d 6,0 )
cara lain untuk memperoleh air. Cara yang cukup Kandungan Organik tinggi ( > 10 )
mudah ini kebanyakan masih diabaikan karena Zat besi tinggi ( > 0,3 )
atap rumah yang terbuat dari daun rumbia atau Penggunaan air hujan untuk air minum dalam
alang-alang tidak memungkinkannya. Namun pada jangka panjang dikhawatirkan akan menyebabkan
rumah yang beratap genteng atau seng rapuhnya tulang dan gigi. Untuk mengatasinya
bergelombang, hal ini dengan mudah dapat sebenarnya cukup mudah. Sebelum dimasak air
dilakukan dengan memasang talang air sepanjang hujan tersebut harus disaring menggunakan
sisi atap dan mengalirkan air hujan itu ke dalam saringan dari drum plastik yang berisi kerikil dan
tempat penyimpanan. arang batok kelapa yang telah dibakar dan dicuci
Ada 7 cara penyimpanan air yang biasa bersih (Jika menggunakan drum dari plat maka
digunakan atau dipakai di daerah pedesaan di harus di cat terlebih dahulu). Setelah disaring
Indonesia. Ketujuh cara tersebut yaitu : kemudian ditampung dalam bak penampungan air
1. Gentong penampungan air cara cetakan yang terbuat dari semen ataupun tandon plastik.
(Kapasitas 250 liter)
2. Drum air cara kerangka kawat (Kapasitas 300 2. Sungai
liter) Sungai merupakan tempat atau wadah serta
3. Bak penampungan air bambu semen (Kapasitas jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai
2.500 liter) muara, dengan dibatasi oleh garis sempadan di
4. Bak penampungan air bambu semen (Kapasitas kanan dan kirinya, sepanjang pengalirannya.
10.000 liter) Keberadaan sungai-sungai di Jawa Timur berada di
5. Instalasi air bersih pipa bambu metode bawah lingkup Balai Pengelolaan Sumberdaya Air
tradisional Wilayah Sungai yang terdiri dari 9 (sembilan) balai
6. Instalasi air bersih pipa bambu sistem yang mengelola 274 DPS (Daerah Pengaliran
pengaliran tertutup Sungai). Keberadaan sungai-sungai ini sangat

46 ft-UNWAHAS SEMARANG
Momentum, Vol. 8, No. 2, Oktober 2012 : 43- 51 ISSN 0216-7395

bermanfaat bagi manusia, sungai tidak hanya untuk suplai rumah tangga pedesaan. Air tanah
diperuntukan sebagai sarana transportasi tetapi juga digunakan untuk suplai di beberapa perkotaan
juga air irigasi, air baku dan sebagainya. Kondisi di Propinsi Jawa Timur, dimana daerah tersebut
daerah aliran sungai di Jawa Timur pada saat ini betul - betul bertumpu pada mata air, sedangkan
banyak mengalami kerusakan yang diakibatkan peranan air tanah jelas semakin meluas
oleh ulah manusia baik penebangan hutan, sebagaimana pesatnya perkembangan penduduk,
penambangan pasir maupun perubahan fungsi konsumsi perkapita dan standar kesehatan
lahan dan juga pemanfaatan tanggul dan bantaran masyarakat yang meningkat. Kontruksi sumur -
sungai untuk bangunan. Kondisi ini mengakibatkan sumur produksi tersebut direncanakan untuk
banjir pada saat musim penghujan, dan mengatasi kebutuhan akan air baku di kawasan
menurunnya debit sungai pada saat kemarau perkotaan maupun pedesaan, jika kondisi geologi
bahkan sungai menjadi kering. Selain itu sungai dan geohidrologinya baik, karena banyak daerah
juga dimanfaatkan sebagai sarana pembuangan yang kondisi air tanahnya sudah tidak laik akibat
limbah, baik limbah rumah tangga maupun tercemar. Keuntungan-keuntungan dari
industri, sehingga air sungai sudah banyak pemanfaatan air baku melalui air tanah adalah
tercemar. Dilihat dari keadaan ini tidak semua sebagai berikut :
sungai dapat dimanfaatkan airnya sebagai air baku, a. Airnya bebas bakteri
hanya sungai yang masuk golongan B yang dapat b. Air tak keruh dan tidak begitu mahal untuk
digunakan sebagai air baku untuk minum. mengelolanya jika dibandingkan dengan air
sungai
3. Tampungan Air c. Bila sumur-sumur pompa dapat ditempatkan
Tampungan air dapat berupa tampungan yang dekat lokasi pendistribusian, maka panjang pipa
terbentuk secara alami misalnya mata air, danau, dapat dikurangi hal ini mungkin sangat relevan
telaga, situ, rawa atau tampungan air hasil dibandingkan dengan pemasangan pipa dari
rekayasa/buatan manusia seperti waduk dan mata air yang jauh lokasinya.
embung. Kebanyakan waduk atau embung Air tanah dangkal biasanya berkadar kimia
dibangun untuk memenuhi kebutuhan air irigasi, cukup baik tetapi di beberapa daerah dekat pantai
namun tidak menutup kemungkinan embung atau telah tercemar oleh adanya penyusupan air laut dan
waduk tersebut digunakan sebagai air baku. Pada pada beberapa daerah lain sudah tercemar limbah
daerah-daerah yang tidak mempunyai mata air, industri. Di Jawa Timur, sumur irigasi dikelola
sungai kering dan kondisi air tanahnya jelek dapat oleh P2AT. Sumur irigasi ini digunakan untuk
menggunakan embung yang berfungsi sebagai mengairi areal persawahan, namun tidak menutup
penampung air hujan (PAH) yang dapat digunakan kemungkinan bahwa sumur bor tersebut juga
sebagai prasarana air bersih baik saat musim hujan dimanfaatkan untuk keperluan air bersih. Biasanya
atau kemarau, contohnya di kepulauan Madura. bila debit sumur kurang dari 2 liter/dt oleh pihak
Sumber mata air merupakan potensi penyediaan air P2AT akan diserahkan untuk keperluan air bersih.
baku yang sangat diharapkan, karena tidak Mengingat pembuatan sumur bor memerlukan
memerlukan sistem pengolahan yang rumit dan biaya investasi yang tinggi, serta masih
tinggal mendistribusikan melalui jalur perpipaan membutuhkan biaya rutin operasional dan
secara gravitasi atau pemompaan. Keberadaan pemeliharaan maka sebaiknya satu sumur bor bisa
mata air di setiap Kabupaten berbeda-beda, dimanfaatkan oleh beberapa desa di sekitarnya,
wilayah yang memiliki daerah pegunungan dan tergantung pada debit yang tersedia dan perlu
hutan, relatif memiliki sumber mata air yang cukup kesepakatan bersama dengan masyarakat tentang
banyak. Namun sangat disayangkan banyak cara pengelolaannya sehingga sumur bor tetap
kondisi sumber mata air yang debitnya semakin terpelihara dan berkelanjutan.
menurun bahkan di musim kemarau menjadi Adanya permasalahan sumber daya air dapat
kering, hal ini disebabkan banyak penggundulan berpengaruh terhadap kondisi air tanah yang
hutan sehingga saat hujan pemasukan air yang terdapat di suatu daerah. Curah hujan yang turun di
merupakan cadangan air tanah dan sumber air suatu daerah sangat berpengaruh pada kondisi air
menjadi berkurang dan banyak yang menjadi tanah yang ada didalamnya. Namun tidak hanya
limpasan permukaan. jumlah curah hujan saja yang berpengaruh tetapi
4. Air Tanah juga kondisi lingkungan di setiap daerah. Di
Sumur - sumur gali dan sumur pompa artesis musim hujan jumlah air sangat besar sehingga
menyadap air tanah yang digunakan terutama dapat menyebabkan bencana banjir, di lain pihak di

ft-UNWAHAS SEMARANG 47
Momentum, Vol. 8, No. 2, Oktober 2012 : 43- 51 ISSN 0216-7395

musim kemarau sangat kekurangan air. Hal ini ini, juga mengakibatkan meluasnya air payau
merupakan gejala alam yang harus diperhitungkan hingga hulu yang rnempengaruhi sumber air
dengan cermat dalam pengelolaan sumberdaya air, baku.
yaitu dalam mengupayakan penahanan air yang h. Meningkatnya usaha pengeboran air tanah
jatuh di musim hujan sebanyak-banyaknya di dapat mengakibatkan masuknya air laut ke
dalam tanah untuk digunakan di musim kemarau. dalam akuifer.
Namun untuk mengupayakan hal tersebut terdapat i. Terjadinya algae bloom yang menyebabkan air
permasalahan-permasalahan, antara lain yang waduk berubah warna menjadi hitam
utama adalah sebagai berikut kecoklatan, membentuk gumpalan, dan
a. Beragamnya kondisi geografi dan intensitas menimbulkanbau tak sedap
infiltrasi yang tidak berjalan semestinya akibat j. Meningkatnya pembuangan limbah ke dalam
siklus hidrologi menyebabkan berbagai masalah badan sungai sehingga kondisi air permukaan
lingkungan. tidak semuanya layak pakai, hanya sungai yang
b. Perubahan tata guna lahan, dari lahan non masuk golongan B yang dapat digunakan
terbangun menjadi lahan terbangun sebagai air baku untuk minum.
Debit aliran di bumi melalui sungai-sungai k. Kerusakan catchment area sehingga
ditentukan oleh tingginya intensitas hujan, luas mengancam keberlanjutan daya dukung sumber
lahan dan kemampuan lahan meresapkan air dari daya air;
daerah pengaliran sungai yang bersangkutan. l. Penurunan kinerja infrastruktur sumber daya
Tingginya intensitas hujan tidak dapat dihindarkan air;
karena merupakan gejala alam, sebaliknya luas m. Eksploitasi air tanah yang berlebihan
lahan dan kemampuan meresapkan air sangat mengakibatkan penurunan muka air tanah, land
dipengaruhi oleh aktifitas manusia. Lahan yang subsidence, dan intrusi air laut;
semula berupa hutan yang umumnya berada di n. Rendahnya kualitas pengelolaan hidrologi;
daerah hulu dengan kemiringan besar mampu
menahan air dan meresapkannya ke dalam tanah. Pelanggan PDAM dibedakan menurut
Begitu hutan tersebut diubah menjadi peruntukan klasifikasi rumah tangga, pemerintahan, niaga
lain maka laju aliran air permukaan bertambah kecil, niaga sedang, niaga besar, industri kecil,
besar dan yang meresap ke dalam tanah berkurang. industri besar, sosial, dan hidran umum. Dominasi
Hal ini tampak akibatnya pada kejadian banjir di pelanggan PDAM berasal dari rumah tangga yaitu
musim hujan dan turunnya persediaan air di musim sebesar 18.327 pelanggan. Selain itu, jumlah
kemarau. pelanggan yang cukup banyak berasal dari
c. Disamping berkurangnya jumlah air yang golongan niaga kecil kemudian sosial.
meresap ke tanah, penggunaan yang berlebihan Ada beberapa jenis sumber air baku yang
dan kurangnya pemeliharaan sumber-sumber digunakan oleh PDAM Kabupaten Pasuruan yaitu
air yang ada akan mengurangi potensi sumber- mata air, air permukaan dan sumur bor. Sebagian
sumber air tersebut. Hal ini dapat dilihat dari besar sumber air baku yang telah digunakan adalah
adanya beberapa sumber air yang sudah mati. mata air. Air permukaan yang digunakan sebagai
d. Kegiatan masyarakat yang mengakibatkan sumber air antara lain berasal dari sungai atau
gangguan terhadap aliran sungai seperti sumur gali. Air permukaan digunakan di cabang
penyempitan sungai, rusaknya tanggul sungai, Pandaan, Prigen, dan Tutur. Sedangkan sumur bor
cepatnya pendangkalan sungai akan digunakan pada cabang Nguling, Grati, Wonorejo.
menyebabkan banjir. Jumlah mata air yang teridentifikasi adalah
e. Masih dijumpai perilaku membuang sampah di sebanyak 463 unit, sedangkan air permukaan
sungai yang nantnya mengakibatkan penurunan berjumlah 73 unit, dan ABT atau sumur bor
kualtas air dan terjadinya sedimentasi sebanyak 40 unit.
f. Sedimentasi tinggi akibat pesatnya Kapasitas/ debit air baku yang cukup potensial
pengembangan permukiman dan industri, berasal dari beberapa mata air yang teridentifikasi
gunung meletus, dan berkurangnya areal hutan antara lain MA Sono I sebesar 60 l/ det, MA
g. Pasang air laut yang cenderung meningkat Ringin sebesar 60 l/ det, Kali Biru sebesar 60 l/
karena pemanasan global akan menyebabkan det, dan MA Banyubiru sebesar 60 l/ det.
aliran balik (backwater) di sungai-sungai, selain Umumnya terdapat selisih antara kapasitas
menghambat aliran dari hulu yang berakibat terpasang dan kapasitas produksi dari masing-
banjir di daerah hilir seperti yang tarjadi saat masing sumber air baku. Kapasitas terpasang jauh

48 ft-UNWAHAS SEMARANG
Momentum, Vol. 8, No. 2, Oktober 2012 : 43- 51 ISSN 0216-7395

lebih banyak daripada kapasitas produksi. Penduduk yang Belum


Kontinuitas sumber air baku di Kabupaten Terlayani
Pasuruan sangat baik, sebagian besar hampir 3 Pasrepan 31,55 71,17 113,69
mencapai 24 jam per hari. Tingkat kontinuitas
4 Kejayan 38,44 86,70 138,5
terpendek hanya terdapat di MA Sono II yaitu
hanya 9 jam per hari. 5 Beji 48,26 108,86 173,9
6 Rembang 36,14 81,52 130,23
Perhitungan Kebutuhan Air Baku Air Minum 7 Kraton 54,29 122,47 195,63
Proyeksi kebutuhan air total di Kabupaten 8 Pohjentrek 16,77 37,83 60,44
Pasuruan meningkat cukup signifikan. Proyeksi Gondang
kebutuhan air total di Kabupaten Pasuruan tahun 9 Wetan 31,15 70,27 112,25
2025 sebesar 3902,79 liter/detik. Proyeksi
kebutuhan air terbanyak terdapat di Kecamatan 10 Rejoso 26,10 58,88 94,06
Gempol yaitu sebesar 351,03 liter/detik. Dari 24 11 Winongan 24,75 55,83 89,18
kecamatan yang ada di Kabupaten Pasuruan, masih 12 Lekok 40,53 91,42 146,03
ada 12 kecamatan yang belum terlayani jaringan TOTAL 380,33 857,92 1370,48
perpipaan dari PDAM yaitu Kecamatan Tosari, Sumber: Perhitungan Penyusun,
Lumbung, Pasrepan, Kejayan, Beji, Rembang,
Kraton, Pohjrentek, Gondang Wetan, Rejoso, Dari 24 kecamatan yang ada di Kabupaten
Winongan, Lekok. Berikut ini dapat dilihat Pasuruan, masih ada 12 kecamatan yang belum
proyeksi kebutuhan air bersih tiap kecamatan di terlayani jaringan perpipaan dari PDAM yaitu
Kabupaten Pasuruan hingga tahun 2025. Kecamatan Tosari, Lumbung, Pasrepan, Kejayan,
Beji, Rembang, Kraton, Pohjentrek, Gondang
Tabel 1. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih di Wetan, Rejoso, Winongan, Lekok.
Kabupaten Pasuruan Tahun 2025
Penduduk Yang Sudah Jangka Pendek
Terlayani 1. Kebocoran air akan dikurangi secara bertahap
No Kecamatan Kebutuhan Air (lt/det) dari 22,90 % pada tahun 2011, sehingga pada
2015 2020 2025 tahun 2015 diharapkan berada pada tingkat
1 Purwodadi 167,34 187,58 192,63 ideal yaitu kurang dari 21,90%. Pengurangan
kebocoran air selain penggantian meter air di
2 Tutur 88,2 128,44 156,55 pelanggan, juga diikuti dengan peneraan yang
3 Puspo 35,6 57,18 80,80 akurat pada meter induk pada transmisi.
4 Wonorejo 134,49 159,67 163,96 Kesalahan pembacaan meter dengan perkiraan
5 Purwosari 221,5 222,06 228,04 petugas diharapkan semakin kecil.
2. Pada Kabupaten Pasuruan terdapat MA.
6 Prigen 230,25 230,83 237,04
Kalibiru dengan debit sebesar 170 liter/detik
7 Sukorejo 210,55 223,00 229,00 dan digunakan oleh PDAM Kabupaten
8 Pandaan 189,13 263,72 286,04 Pasuruan sebesar 60 liter/detik sedangkan
9 Gempol 304,75 341,83 351,03 sisanya rencana akan digunakan untuk melayani
10 Bangil 115,08 181,19 253,66 wilayah yang belum terlayani oleh PDAM.
3. Kecamatan Winongan menjadi prioritas pada
11 Grati 83,13 139,55 201,04 jangka pendek ini, wilayah ini merupakan kota
12 Nguling 62,48 105,59 152,55 kecamatan. Kecamatan Winongan terdapat
TOTAL 1842,5 2240,64 2532,34 umbulan 4.500 liter per detik dapat digunakan
Sumber: Perhitungan Penyusun, untuk pemenuhan air baku air minum
penduduk.
Penduduk yang Belum
Terlayani Selain umbulan juga terdapat Sumber Banyu
No Kecamatan Kebutuhan Air (lt/det) Biru yang terletak di Desa Sumberejo dan wilayah
yang terlayani adalah Winongan. Debit pada
2015 2020 2025 musim kemarau sejumlah 256.00 l/dtk sedang pada
1 Tosari 11,32 25,53 40,79 musim kemarau dengan debit 200.00 l/dtk dan saat
2 Lumbang 21,03 47,44 75,78

ft-UNWAHAS SEMARANG 49
Momentum, Vol. 8, No. 2, Oktober 2012 : 43- 51 ISSN 0216-7395

ini sudah dipakai sejumlah 10 l/dtk sehingga masih e. Kecamatan Pohjentrek, menggunakan sumber
mempunyai sisa debit sejumlah 190.00 l/dtk. umbulan Rembang yang nantinya disalurkan
Penggunaan air umbulan dan sumber air ini dengan sistem perpipaan
tentunya tetap harus memperhatikan water
resources sehingga penggunaan harus disisakan Jangka Panjang
untuk cadangan air. Untuk umbulan bisa a. Kebocoran air pada tahun 2020 diharapkan
digunakan 15 l/dtk sedangkan sumber air dapat sejumlah 20,00 %, hingga pada tahun 2025
diambil kira-kira 10 l/dtk. Sisa dari masing-masing tetap berada pada tingkat ideal yaitu 20.00 %.
umbulan ini nantinya bisa digunakan untuk jangka Pengurangan kebocoran air selain penggantian
menengah dan jangka panjang. meter air di pelanggan, juga diikuti dengan
4. Kecamatan Rembang merupakan kawasan peneraan yang akurat pada meter induk pada
industri dan kota kecamatan, sehingga menjadi transmisi. Kesalahan pembacaan meter dengan
prioritas utama untuk pemenuhan pemenuhan perkiraan petugas diharapkan semakin kecil.
air bersih. Sumber Umbulan mampu b. Kecamatan Gondang Wetan menggunakan
memproduksi air sebanyak 4.500 hingga 5.000 sumber umbulan Rembang yang nantinya
meter kubik per detik direncanakan dibuat disalurkan dengan sistem perpipaan
saluran perpipan untuk melayani wilayah yang c. Kecamatan Kejayan menggunakan sumber
belum terpenuhi air bersih. umbulan Winngan yang nantinya disalurkan
5. Kecamatan Tosari mempunyai jenis air tanah dengan sistem perpipaan
langka dapat mengambil beberapa mata air d. Kecamatan Lumbang untuk pemenuhan air
yang terdapat di sekitar wilayah Kecamatan dapat menggunakan mata air yang terdapat di
Beji yang masih mempunyai potensi untuk sekitar wilayah tersebut karena terdapat
dimanfaatkan serta sungai pada wilayah beberapa sungai yang potensial. Selain
tersebut. menggunakan mata air dapat juga
6. Kecamatan Lekok merupakan tempat Pusat menggunakan air hujan, dengan cara membuat
Pembibitan Ikan (PPI) untuk kebutuhan air Penampungan Air Hujan (PAH).
bersih dapat mengolah air sungai menjadi air e. Kecamatan Pasrepan untuk kebutuhan air
bersih, tentu saja tetap menyediakan sumber air bersih dapat menggunakan menggunakan
untuk PPI. sumber umbulan Winongan yang nantinya
disalurkan dengan sistem perpipaan
Jangka Menengah
a. Kebocoran air akan dikurangi secara bertahap KESIMPULAN
dari 21,90 % saat ini, hingga pada tahun 2015 a. Membuat sumur resapan yang disesuaikan
sudah berada pada tingkat ideal yaitu kurang dengan kondisi geologi atau pemanfaatan
dari 20,00%. Pengurangan kebocoran air selain lahan-lahan kosong masyarakat sebagai area
penggantian meter air di pelanggan, juga diikuti resapan air. Sumur resapan merupakan sistem
dengan peneraan yang akurat pada meter induk resapan buatan yang berfungsi sebagai
pada transmisi. Kesalahan pembacaan meter penampung air hujan, dapat berupa sumur, parit
dengan perkiraan petugas diharapkan semakin atau alur taman resapan
kecil. b. Memelihara daerah resapan air, sabuk hijau
b. Kecamatan Beji menggunakan sumber dengan harapan nantinya dapat menjaga
umbulan Rembang yang nantinya disalurkan konservasi sumber airnya
dengan sistem perpipaan c. Memperhatikan water resources
c. Kecamatan Kraton untuk kebutuhan air bersih d. Untuk menjaga kelestarian potensi air sumur
dapat menggunakan sumber umbulan Rembang maka setiap warga diharuskan mengadakan
yang nantinya disalurkan dengan sistem penghijauan di masing-masing rumah
perpipaan e. Setiap warga masyarakat sudah mulai membuat
d. Kecamatan Rejoso menggunakan sumber Penampungan Air Hujan (PAH) sehingga pada
umbulan Rembang yang nantinya disalurkan musim kemarau air hujan ini dapat digunakan.
dengan sistem perpipaan, dapat menggunakan f. Memperhatikan water resources sehingga air
sub DAS Rejoso Kapasitas Air Bawah Tanah yang digunakan nantinya dapat digunakan
77.730.772 m3 / Tahun secara berkelanjutan

50 ft-UNWAHAS SEMARANG
Momentum, Vol. 8, No. 2, Oktober 2012 : 43- 51 ISSN 0216-7395

g. Meminimalkan penggunaan sumur bor Peraturan Menteri PU No. 18/PRT/M/2007 tentang


sehingga dapat mencegah masuknya air laut ke Penyelengaraan Pengembangan Sistem
dalam akuifer. Penyediaan Air Minum
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang
DAFTAR PUSTAKA Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 23 Tahun Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang
2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Sumber Daya Air;
Pengaturan Tarif Air Minum pada Perusahaan
Daerah Air Minum;

ft-UNWAHAS SEMARANG 51

Vous aimerez peut-être aussi